Share

Bu Ratna pucat pasi

"Sialan! Kenapa Wulan lancang sekali membuka koper ku? Padahal sudah aku peringatkan jangan pernah sentuh koper itu. Argh Sial! Untung saja paper bag itu masih ada, semoga saja Wulan tidak mengecek isi di dalamnya," ucap Fatih memukul stir mobilnya. Pria itu menambah laju kecepatan, ia bahkan tidak memperdulikan lampu merah di depannya, berulang kali Fatih menerobos lampu lalu lintas itu.

*

"Fatih, kamu dimana?" ucap Bu Ratna di seberang telpon saat Fatih hendak memejamkan matanya.

"Aku masih di rumah ibu, baru saja aku mau tidur, ibu sudah menelpon,"

"Kamu tidur di rumah ibu?"

"Iya, aku malas tidur di rumah. Tingkah Wulan membuatku kesal,"

"Tuh kan' apa ibu bilang, istrimu itu memang kurang ajar, dia sudah banyak berubah akhir-akhir ini. Lebih baik segera kamu ceraikan dia, terus menikah dengan Eva!"

"Sudah berapa kali Fatih bilang, Fatih tidak mau menceraikan Wulan, bu! Bagaimanapun juga dulu Wulan sudah banyak membantu Fatih, dia tidak punya siapa-siapa, mana mungkin Fatih tega me
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status