Kenma duduk di meja komputer yang letaknya ada di perpustakaan. Ia membuka informasi tentang Keluarga Pilar di tengah-tengah jam istirahatnya. Ia sangat beruntung karena para murid yang lainnya sangat jarang ada di perpustakaan. Jadi ia bisa mencari informasi lebih dalam. Dan kalau pun memang ada seseorang memergokinya, ia mempunyai alasan yang cukup masuk akal.
Setelah beberapa beberapa artikel yang ia baca. Artikel terakhir yang membuat Kenma penasaran adalah artikel tentang penggantian keluarga Vermiliion setelah kudeta besar-besaran yang terjadi tujuh belas tahun lalu.Menurut yang artikel yang ia baca. Tidak ada satu orang pun yang tersisa dari keluarga Vermiliion. Seluruh anggota keluarganya meninggal saat itu. Hanya ada beberapa para bawahannya yang tersisa. Sehingga tidak ada satu hal pun yang bisa dipertahankan oleh kekaisaran.Dan setelah itu posisi keluarga Vermiliion digantikan oleh keluarga Cappela.Kehilangan penerus keluarga Vermiliion sangatlah merugikan kekaisaran. Karena selama itu, orang-orang yang mendorong dan memompa perkembangan sains dan teknologi di kekaisaran hampir seluruhnya berasal dari keluarga Vermiliion.Setelah keluarga itu tiada. Kini perkembangan teknologi dan sains di kekaisaran cukup terhambat. Tidak secepat dulu. Membuat kekaisaran harus berpikir lebih keras untuk menanggulangi permasalahan itu.Kenma dengan sekejap langsung menutup laman pencariannya saat mendengar ada suara langkah kaki mendekat. Ia membuka buku pelajaran dan buku tulisnya dengan santai. Untuk memberikan kesan ia tidak panik.Dan tepat waktu.Ada seorang perempuan berdiri tepat di depan meja komputer yang ia gunakan. Kenma mengalihkan pandangannya yang tadinya ke buku sekarang ke arah perempuan itu.Yoshino Arcadia."Sepertinya kamu benar-benar serius tentang belajar," ujar Yoshino sambil mengulurkan sebuah minuman kaleng ke arah Kenma."Seperti yang kamu tau. Aku adalah murid beasiswa. Aku harus memaksimalkan nilaiku sebisa mungkin supaya beasiswa ku tidak dicabut," jawab Kenma sambil menerima minuman kaleng yang diberikan oleh Yoshino."Kalau begitu apakah aku mengganggu saat ini?""Cukup.""Sial, kenapa kamu jujur sekali dalam hal seperti ini."Dengan sedikit rasa kesal. Yoshino duduk di meja yang berhadapan dengan meja komputer milik Kenma. Yoshino membuka lama web sekolah untuk mencari apakah ada berita hangat belakangan ini."Aku dengar akan ada rencana kerja sama antara sekolah ini dengan SMA Lynx. Apakah itu benar?" tanya Kenma."Ya, itu benar. Namun untuk sekarang belum bisa terealisasikan dengan sempurna karena beberapa kendala," jawab Yoshino."Lantas kapan hal itu terealisasikan?""Aku tidak tau kapan pastinya. Namun paling lambat akhir tahun. Kenapa kamu tiba-tiba menanyakan hal itu?""Menurutku itu akan menjadi masalah besar. SMA Arcturus dan Lynx adalah saingan berat selama ini. Jika seandainya mereka disatukan dalam ikatan kerja sama, mungkin akan terlihat baik di depan umum. Namun tidak ada jaminan para siswanya akan menuruti aturan dan tidak memprovokasi satu sama lain.""Kami sedang memikirkan tentang itu. Jadi kamu tidak perlu khawatir."Kenma mendengus pelan. Tentu saja ia khawatir. Pasalnya jika seandainya Arcturus dan Lynx berdiri bersama-sama, maka identitasnya akan mudah untuk terbongkar.Yoshino tidak menemukan sesuatu yang menarik pada komputernya. Pandangannya beralih menatap ke arah Kenma yang sedang sibuk menulis beberapa jawaban dari pertanyaan yang ada di buku pelajaran miliknya.Yoshino baru merasakan ini sekarang. Perasaan diabaikan dan tidak dipandang sebagai orang penting.Selama ini kehidupan Yoshino selalu disorot oleh semua orang. Sejak ia balita bahkan sampai detik ini. Semua orang menganggap ia istimewa dan selalu memandangnya setiap saat. Tak kala ada yang mengabadikan fotonya tanpa izin. Semua itu selalu terjadi di dalam kehidupannya.Namun kali ini benar-benar berbanding terbalik. Laki-laki yang di hadapannya sekarang sama sekali tidak melihat ke arahnya. Seakan-akan memperlihatkan bahwa laki-laki itu sama sekali tidak tertarik padanya."Mengingat apa yang kamu katakan saat itu. Aku sedikit merasa kagum padamu. Pasti sangat sulit bagimu untuk membagi waktu antara kehidupan sekolah, pekerjaan, dan waktu pribadimu sendiri," ujar Yoshino sambil menopang dagunya dengan tangan kanan."Tidak juga. Aku rasa kehidupanmu lebih beratku," jawab Kenma sambil membalikkan halaman bukunya."Kenapa begitu? Seperti yang kamu tau, aku adalah penerus keluarga Arcadia. Aku bisa mendapatkan apa pun yang aku dengan mudah. Jadi aku tidak perlu berjuang sekeras dirimu.""Itulah yang membuat hidupmu berat. Berada di bawah nama Arcadia pasti membuatmu harus kehilangan beberapa hal yang sebenarnya kamu inginkan. Hidup dengan segala sorotan media dan orang-orang. Lalu bertingkah sempurna dalam segala hal. Aku tidak bisa membayangkan di posisimu. Jika itu aku, mungkin aku akan membunuh diriku sendiri dan menunggu kehidupan selanjutnya."Yoshino tertegun mendengar hal itu. Untuk pertama kalinya, ada seseorang yang bisa mengerti akan keadaan hatinya yang sebenarnya tanpa harus ia ceritakan lebih lanjut tentang kehidupannya yang sebenarnya."Kenapa kamu berpikir seperti itu?" tanya Yoshino sambil tersenyum kecil."Tidak ada alasan. Lagipula itu semua bisa terlihat jelas di wajahmu. Menjadi sempurna di hadapan semua orang pasti membuatmu sangat letih. Hidup di dalam kepura-puraan seperti itu sangatlah tidak menyenangkan. Maka dari itu, aku rasa kehidupanku sekarang lebih baik daripada kehidupanmu," jawab Kenma.Seperti biasa. Kenma kembali ke kediaman keluarga Akinori untuk memberitahu tentang seluruh informasi yang ia dapat tentang ada di SMA Arcturus.Setelah memberikan informasi, Kenma hanya berdiri sigap di sisi Rias yang masih sibuk berkutat dengan laptop miliknya. Memeriksa beberapa laporan terkait hasil dagang dan pendapatan restoran yang dikelola oleh keluarganya."Apa kamu ada waktu luang di akhir pekan?" tanya Rias dengan matanya yang masih tertuju lurus pada layar laptop."Tidak. Saya rasa saya tidak memiliki jadwal khusus pada hari itu," jawab Kenma."Baiklah. Kalau begitu, ikutlah bersama ku ke kota Vanora. Keluargaku akan membuka hotel dan restoran baru di sana. Anggap saja ini sebagai pekerjaan lembur mu, jadi aku akan membayar dua kali lipat gajimu hari itu.""Apakah tidak masalah? Bagaimana jika identitas saya terekspos oleh media?""Aku akan mengurusnya. Semua orang yang ada di sana adalah orang-orang ku. Dan aku rasa kamu tau tempat-tempat aman untuk mengawasi ku tanpa har
Cleo membaringkan tubuhnya pada kasur empuk miliknya. Ia menatap sebuah dokumen yang baru saja ia dapatkan dari salah satu tangan kanan kepercayaan keluarganya.Dokumen itu adalah dokumen tentang Kenma. Cleo sendiri belum sepenuhnya percaya pada Kenma. Maka dari itu, ia menyuruh orang-orangnya untuk mencari tau lebih dalam tentang siapakah sebenarnya Kenma.Zirius adalah orang kepercayaan keluarga Keiji. Laki-laki paruh baya itu bisa mendapatkan informasi dengan cepat dan akurat dalam hitungan hari. Dan kemampuan bela dirinya terbilang cukup hebat. Maka dari itu, keluarga Keiji memperkerjakan laki-laki paruh baya itu selama lebih dari 10 tahun."Tidak ada yang istimewa. Benar-benar biasa. Apakah kamu yakin dengan semua ini?" tanya Cleo sambil menatap dokumennya."Saya sangat yakin. Saya sudah memastikannya melalui teman sekolah, guru, dan beberapa orang yang dulu mengenalnya saat SMP. Tidak ada satu pun kejanggalan padanya," jawab Zirius."Aku sebenarnya tidak mempermasalahkan perihal
Rias menaiki mimbar saat sudah dipanggil oleh sang pembawa acara. Hari ini, saat ini juga adalah saat yang cukup penting untuknya. Pasalnya saat ini adalah hari pembukaan hotel barunya.Ada banyak sekali wartawan yang datang untuk mengabadikan momen ini. Jadi ia harus bersikap sesempurna mungkin untuk menarik perhatian para wartawan dan para penonton yang akan melihat tayangannya nanti.Rias yang tadinya sedang serius menjawab pertanyaan pembawa acara dan beberapa wartawan langsung kepecah fokusnya saat melihat Cleo masuk ke dalam hotel bersama pelayan keluarganya.Rias tidak tau bahwa laki-laki itu akan datang. Jika seandainya ia tau bahwa laki-laki itu akan datang, maka ia tidak akan membawa Kenma. Karena mau bagaimana pun juga Cleo tidak boleh tau bahwa Kenma ada di bawah kendali keluarganya.Sesekali, Rias melihat ke arah sekitar. Mencari keberadaan Kenma yang seharusnya menjaganya dari jauh. Ia tidak menemukannya di beberapa sudut ruangan. Sampai pada akhirnya, matanya tidak seng
Cleo sedang menyusuri bibir pantai dengan salah satu pelayannya yang memang selalu mengikutinya ke mana pun ia pergi. Ada satu hal yang membuat Cleo kepikiran. Yaitu adalah kehadiran Kenma pada acara pembukaan hotel baru milik keluarga Akinori. Tentu saja itu adalah hal yang aneh menurutnya. Pasalnya Kenma bukanlah berasal dari keluarga bangsawan. Ditambah lagi, itu bukanlah tempat yang seharusnya didatangi oleh Kenma. Membuat Cleo bertanya-tanya, apakah memang Kenma memiliki hubungan rahasia dengan keluarga Akinori. Pertanyaan itu berhenti ia pikirkan saat ia melihat Kenma juga ada di pantai itu. Jarak mereka memang terbilang cukup jauh. Namun Cleo bisa melihat dengan jelas bahwa Kenma di depan sana sedang memotret pemandangan pantai dengan sebuah kamera. Tanpa pikir panjang, Cleo langsung menghampiri laki-laki itu. Kenma sendiri yang menyadari bahwa Cleo mendekat langsung menghentikan aktivitas memotretnya lalu menghadap ke arah Cleo. "Apa yang sedang kamu lakukan di sini?" ta
Ada seorang perempuan dengan wajah yang sangat cantik berjalan mendekat ke arah Kenma. Sedari penampilan dan bentuk tubuhnya yang sangat ideal, perempuan itu terlihat seperti seorang artis atau model.Dan tanpa pikir panjang, Kenma langsung menyadari bahwa perempuan itu adalah Hotaru Cappella.Seorang perempuan yang seharusnya ia hindari."Apakah kamu seorang wartawan? Aku sempat memperhatikan mu tadi di dalam," ujar Hotaru saat sudah berada di dekat Kenma."Bisa dibilang seperti itu," jawab Kenma tanpa memandang ke arah Hotaru."Lantas apa hubunganmu dengan Cleo? Tadi aku melihat Cleo berbincang denganmu. Dia yang menghampiri mu duluan. Dan dia juga yang pergi lebih dulu. Sepertinya tidak mungkin jika di antara kalian tidak ada hubungan pertemanan. Kamu dari keluarga bangsawan mana?" "Sepertinya kamu salah sangka. Aku bukanlah anak dari keluarga bangsawan mana pun. Aku hanyalah orang biasa. Dan perihal Cleo, kami hanya sebatas saling kenal. Kami juga tidak sedekat itu sampai-sampai
Rias sudah kembali ke kediamannya setelah kemarin dua hari ia habiskan di kota Vanora. Rias sedang sarapan sebelum ia berangkat ke kantor untuk mengurus beberapa berkas.Seperti biasa. Ia ditemani oleh Vans. Dan beberapa pengawalnya yang berdiri tegap di pinggir ruangan untuk menjaganya."Bagaimana dengannya kemarin?" tanya Rias pada Vans."Kenma tidak sengaja bertemu dengan Cleo dan Hotaru. Namun Kenma bisa mengatasi. Dia anak yang cukup cerdas. Jadi akan mudah untuknya menciptakan sebuah kebohongan menjadi terasa nyata," jawab Vans."Seharusnya belum waktunya dia bertemu dengan Hotaru. Namun karena sudah terlanjur, ya sudahlah. Untuk selanjutnya, sebisa mungkin kamu jauhkan Hotaru dari Kenma sampai Kenma benar-benar sudah selesai dengan Cleo dan Yoshino.""Baik. Akan saya ingat.""Lalu, apa ada yang menarik terjadi kemarin?""Tidak ada. Kemarin Kenma pulang lebih dulu mengingat hari ini dia akan kembali bersekolah, jadi aku tidak menerima laporan apa pun darinya. Dia hanya menitipka
Kenma menghembuskan nafas panjang setelah baru saja keluar dari warnet. Hari ini, ia ditugaskan untuk mencari informasi lebih dalam tentang beberapa keluarga bangsawan. Jadi ia tidak ada di sisi Rias untuk hari ini.Dan di warnet lah ia mencari informasi itu. Ia untuk mengakses beberapa web rahasia dan membeli beberapa informasi rahasia dari penjual gelap.Ia mendapatkan beberapa informasi penting. Dan itu akan ia serahkan besok pagi kepada Rias, mengingat saat ini sudah pukul 22.46.Kenma merenggang tubuh sejenak. Namun gerakan itu tiba-tiba berhenti saat ada seorang perempuan yang tingginya hampir sama dengannya berhenti tepat di hadapannya.Kenma sebelumnya tidak menyadari. Karena wajah perempuan itu tertutup oleh masker berwarna putih dan perempuan itu juga menggunakan sebuah topi hitam.Kenma penasaran. Apa yang membuat perempuan itu menghentikan langkahnya di hadapannya."Kamu yang ada di pantai Vanora bukan?" tanya perempuan itu sembari membuka maskernya."Sial, kenapa aku haru
Hotaru menghela nafas saat mendengar itu. Hotaru dan Kenma tidak pernah berbicara hal pribadi selama ini. Bahkan mereka baru bertemu untuk yang kedua kalinya. Namun entah mengapa, Kenma bisa menebak perasaannya dengan benar."Aku bukannya tidak menyukai pekerjaan ini. Hanya saja jika memang aku diberi pilihan aku ingin menjadi seorang dokter," ujar Hotaru lalu kembali menikmati mie instan miliknya."Lantas mengapa kamu tidak berusaha untuk menjadi dokter?" tanya Kenma."Tidak bisa. Sebagai orang awam, seharusnya kamu tau bagaimana pandangan orang-orang terhadap keluargaku. Jika aku mengambil langkah lain, bisa saja keluarga ku akan terkena imbasnya.""Mengapa kamu ingin menjadi dokter?""Aku ingin menyembuhkan orang-orang yang aku sayangi."Kenma tersenyum kecil mendengar hal itu. Perempuan egois. Sejak awal pertemuannya dengan Hotaru, ia selalu saja menganggap bahwa perempuan itu selalu memikirkan dirinya sendiri. Dan anggapannya itu diperkuat oleh ucapan Hotaru tadi."Apakah kamu ti