Seperti biasa. Kenma kembali ke kediaman keluarga Akinori untuk memberitahu tentang seluruh informasi yang ia dapat tentang ada di SMA Arcturus.
Setelah memberikan informasi, Kenma hanya berdiri sigap di sisi Rias yang masih sibuk berkutat dengan laptop miliknya. Memeriksa beberapa laporan terkait hasil dagang dan pendapatan restoran yang dikelola oleh keluarganya."Apa kamu ada waktu luang di akhir pekan?" tanya Rias dengan matanya yang masih tertuju lurus pada layar laptop."Tidak. Saya rasa saya tidak memiliki jadwal khusus pada hari itu," jawab Kenma."Baiklah. Kalau begitu, ikutlah bersama ku ke kota Vanora. Keluargaku akan membuka hotel dan restoran baru di sana. Anggap saja ini sebagai pekerjaan lembur mu, jadi aku akan membayar dua kali lipat gajimu hari itu.""Apakah tidak masalah? Bagaimana jika identitas saya terekspos oleh media?""Aku akan mengurusnya. Semua orang yang ada di sana adalah orang-orang ku. Dan aku rasa kamu tau tempat-tempat aman untuk mengawasi ku tanpa harus berurusan dengan mereka.""Baiklah. Kalau begitu saya akan mengambil lembur itu."Rias mengalihkan pandangannya ke arah Kenma. Menatap secara saksama laki-laki itu dari bawah sampai ke atas. Rias memang tidak terlalu memperhatikan penampilan laki-laki itu sejak awal. Namun firasat Rias mengatakan bahwa sejak awal bekerja dengannya, laki-laki itu selalu menggunakan setelan jas berwarna hitam. Seakan-akan laki-laki itu tidak memiliki jas lain untuk dikenakan saat bertugas.Rias mengambil ponselnya. Menghubungi sekretarisnya yang sekarang seharusnya sedang beristirahat bersama Vans."Aku menunggumu di ruangan ku," ujar Rias saat sambungan teleponnya sudah tersambung.Tidak lama setelah itu. Muncul seorang perempuan yang umurnya sepantaran dengan Rias. Dengan rambut berwarna hitam sepanjang bahu.Perempuan itu adalah Sherly. Sekertaris kepercayaan yang memang sudah mengurusnya sejak remaja."Pergilah ke toko baju dan belikan dia beberapa setelan jas dan pakaian bebas. Kita akan pergi ke kota Vanora akhir pekan," ujar Rias sambil menunjuk Kenma."Kamu akan membawanya? Apakah kamu mencari masalah? Identitasnya adalah rahasia. Jika kita membawanya ke sana, dia akan menjadi pusat perhatian," jawab Sherly sedikit keberatan dengan keputusan Rias."Aku memintamu untuk membelikannya jas. Bukan untuk mendebatkan keputusanku," balas Rias sambil menatap Sherly."Saya rasa saya bisa membelinya sendiri setelah ini. Sekertaris sudah bekerja cukup keras hari ini, tidak enak bagi saya jika merepotkannya," sahut Kenma lalu membungkukkan badannya ke arah Sherly."Terserahlah. Lagipula ini adalah keputusanmu. Hoi, Bocah. Katakan berapa ukuran jas yang kamu pakai. Aku akan mengaturnya untukmu," ujar Sherly sambil mengelus keningnya."Belikan dia ukuran X dua. Dan XL satu. Dengan warna yang berbeda. Aku tidak akan menerimanya jika kamu membelikannya warna yang sama," sahut Rias yang kini mulai kembali fokus pada layar laptopnya."Jarak antara kediaman ini dan toko baju cukup jauh. Bisakah aku meminta Vans untuk mengantarku," ujar Sherly meminta izin."Aku izinkan. Pergilah setelah jam istirahat mu berakhir," jawab Rias."Baiklah. Kalau begitu aku izin pergi," balas Sherly sambil membungkukkan badan lalu melenggang pergi dari ruangan Rias.Sebenarnya Kenma sedikit sungkan dengan Sherly. Karena sejak ia bekerja untuk Rias, Sherly selalu saja diminta untuk membelikan barang-barang yang harus ia gunakan."Apakah kamu tidak penasaran kenapa Vans dan Sherly selalu bersikap santai walau ada di hadapanku?" tanya Rias pada Kenma."Saya rasa, saya tidak punya hak untuk menanyakan itu," jawab Kenma."Mereka adalah orang-orang kepercayaannya orang tuaku. Dia ada sebelum aku menjadi penerus. Setelah kematian kedua orang tuaku dan suamiku, hanya mereka yang bisa kupercaya. Bagiku mereka adalah sahabat. Dan mereka menganggap ku sebagai anak yang harus mereka jaga sesuai amanat kedua orang tuaku sebelum mereka meninggal. Maka dari itu, kami bersikap santai saat tidak ada di kantor.""Saya mendengar sedikit tentang masa lalu Anda dari Pak Vans. Dan saya melihat bagaimana cara Pak Vans memperlakukan Anda, saya rasa dia menganggap bahwa Anda adalah anaknya. Maka dari itu, dia selalu memperhatikan Anda.""Aku tau itu. Maka dari itu, kamu ada di sini. Untuk memutuskan itu semua. Vans selalu menghabiskan waktunya di sisiku sampai-sampai tidak pernah memikirkan tentang keluarganya. Aku ingin memberikannya sedikit keringanan dengan cara mempercayaimu.""Saya akan mencoba untuk tidak merusak kepercayaan itu."Rias melirik ke arah jendela. Selama ini hanya ada dua orang yang ia izinkan untuk berada di sisinya. Dan kedua orang itu adalah orang-orang kepercayaan dan pilihan orang tuanya. Selama ini, ia belum pernah sama sekali memberikan kepercayaan penuh pada orang-orang selain kedua orang itu. Sampai pada akhirnya ia bertemu dengan Kenma dan memberikan kepercayaannya pada laki-laki itu.Rias tidak tau mengapa ia langsung memilih Kenma begitu saja padahal ada banyak sekali orang yang sebenarnya bersedia bekerja di sisinya.Pada saat hari pertemuan itu, entah mengapa Rias menatap Kenma sebagai orang lain.Cleo membaringkan tubuhnya pada kasur empuk miliknya. Ia menatap sebuah dokumen yang baru saja ia dapatkan dari salah satu tangan kanan kepercayaan keluarganya.Dokumen itu adalah dokumen tentang Kenma. Cleo sendiri belum sepenuhnya percaya pada Kenma. Maka dari itu, ia menyuruh orang-orangnya untuk mencari tau lebih dalam tentang siapakah sebenarnya Kenma.Zirius adalah orang kepercayaan keluarga Keiji. Laki-laki paruh baya itu bisa mendapatkan informasi dengan cepat dan akurat dalam hitungan hari. Dan kemampuan bela dirinya terbilang cukup hebat. Maka dari itu, keluarga Keiji memperkerjakan laki-laki paruh baya itu selama lebih dari 10 tahun."Tidak ada yang istimewa. Benar-benar biasa. Apakah kamu yakin dengan semua ini?" tanya Cleo sambil menatap dokumennya."Saya sangat yakin. Saya sudah memastikannya melalui teman sekolah, guru, dan beberapa orang yang dulu mengenalnya saat SMP. Tidak ada satu pun kejanggalan padanya," jawab Zirius."Aku sebenarnya tidak mempermasalahkan perihal
Rias menaiki mimbar saat sudah dipanggil oleh sang pembawa acara. Hari ini, saat ini juga adalah saat yang cukup penting untuknya. Pasalnya saat ini adalah hari pembukaan hotel barunya.Ada banyak sekali wartawan yang datang untuk mengabadikan momen ini. Jadi ia harus bersikap sesempurna mungkin untuk menarik perhatian para wartawan dan para penonton yang akan melihat tayangannya nanti.Rias yang tadinya sedang serius menjawab pertanyaan pembawa acara dan beberapa wartawan langsung kepecah fokusnya saat melihat Cleo masuk ke dalam hotel bersama pelayan keluarganya.Rias tidak tau bahwa laki-laki itu akan datang. Jika seandainya ia tau bahwa laki-laki itu akan datang, maka ia tidak akan membawa Kenma. Karena mau bagaimana pun juga Cleo tidak boleh tau bahwa Kenma ada di bawah kendali keluarganya.Sesekali, Rias melihat ke arah sekitar. Mencari keberadaan Kenma yang seharusnya menjaganya dari jauh. Ia tidak menemukannya di beberapa sudut ruangan. Sampai pada akhirnya, matanya tidak seng
Cleo sedang menyusuri bibir pantai dengan salah satu pelayannya yang memang selalu mengikutinya ke mana pun ia pergi. Ada satu hal yang membuat Cleo kepikiran. Yaitu adalah kehadiran Kenma pada acara pembukaan hotel baru milik keluarga Akinori. Tentu saja itu adalah hal yang aneh menurutnya. Pasalnya Kenma bukanlah berasal dari keluarga bangsawan. Ditambah lagi, itu bukanlah tempat yang seharusnya didatangi oleh Kenma. Membuat Cleo bertanya-tanya, apakah memang Kenma memiliki hubungan rahasia dengan keluarga Akinori. Pertanyaan itu berhenti ia pikirkan saat ia melihat Kenma juga ada di pantai itu. Jarak mereka memang terbilang cukup jauh. Namun Cleo bisa melihat dengan jelas bahwa Kenma di depan sana sedang memotret pemandangan pantai dengan sebuah kamera. Tanpa pikir panjang, Cleo langsung menghampiri laki-laki itu. Kenma sendiri yang menyadari bahwa Cleo mendekat langsung menghentikan aktivitas memotretnya lalu menghadap ke arah Cleo. "Apa yang sedang kamu lakukan di sini?" ta
Ada seorang perempuan dengan wajah yang sangat cantik berjalan mendekat ke arah Kenma. Sedari penampilan dan bentuk tubuhnya yang sangat ideal, perempuan itu terlihat seperti seorang artis atau model.Dan tanpa pikir panjang, Kenma langsung menyadari bahwa perempuan itu adalah Hotaru Cappella.Seorang perempuan yang seharusnya ia hindari."Apakah kamu seorang wartawan? Aku sempat memperhatikan mu tadi di dalam," ujar Hotaru saat sudah berada di dekat Kenma."Bisa dibilang seperti itu," jawab Kenma tanpa memandang ke arah Hotaru."Lantas apa hubunganmu dengan Cleo? Tadi aku melihat Cleo berbincang denganmu. Dia yang menghampiri mu duluan. Dan dia juga yang pergi lebih dulu. Sepertinya tidak mungkin jika di antara kalian tidak ada hubungan pertemanan. Kamu dari keluarga bangsawan mana?" "Sepertinya kamu salah sangka. Aku bukanlah anak dari keluarga bangsawan mana pun. Aku hanyalah orang biasa. Dan perihal Cleo, kami hanya sebatas saling kenal. Kami juga tidak sedekat itu sampai-sampai
Rias sudah kembali ke kediamannya setelah kemarin dua hari ia habiskan di kota Vanora. Rias sedang sarapan sebelum ia berangkat ke kantor untuk mengurus beberapa berkas.Seperti biasa. Ia ditemani oleh Vans. Dan beberapa pengawalnya yang berdiri tegap di pinggir ruangan untuk menjaganya."Bagaimana dengannya kemarin?" tanya Rias pada Vans."Kenma tidak sengaja bertemu dengan Cleo dan Hotaru. Namun Kenma bisa mengatasi. Dia anak yang cukup cerdas. Jadi akan mudah untuknya menciptakan sebuah kebohongan menjadi terasa nyata," jawab Vans."Seharusnya belum waktunya dia bertemu dengan Hotaru. Namun karena sudah terlanjur, ya sudahlah. Untuk selanjutnya, sebisa mungkin kamu jauhkan Hotaru dari Kenma sampai Kenma benar-benar sudah selesai dengan Cleo dan Yoshino.""Baik. Akan saya ingat.""Lalu, apa ada yang menarik terjadi kemarin?""Tidak ada. Kemarin Kenma pulang lebih dulu mengingat hari ini dia akan kembali bersekolah, jadi aku tidak menerima laporan apa pun darinya. Dia hanya menitipka
Kenma menghembuskan nafas panjang setelah baru saja keluar dari warnet. Hari ini, ia ditugaskan untuk mencari informasi lebih dalam tentang beberapa keluarga bangsawan. Jadi ia tidak ada di sisi Rias untuk hari ini.Dan di warnet lah ia mencari informasi itu. Ia untuk mengakses beberapa web rahasia dan membeli beberapa informasi rahasia dari penjual gelap.Ia mendapatkan beberapa informasi penting. Dan itu akan ia serahkan besok pagi kepada Rias, mengingat saat ini sudah pukul 22.46.Kenma merenggang tubuh sejenak. Namun gerakan itu tiba-tiba berhenti saat ada seorang perempuan yang tingginya hampir sama dengannya berhenti tepat di hadapannya.Kenma sebelumnya tidak menyadari. Karena wajah perempuan itu tertutup oleh masker berwarna putih dan perempuan itu juga menggunakan sebuah topi hitam.Kenma penasaran. Apa yang membuat perempuan itu menghentikan langkahnya di hadapannya."Kamu yang ada di pantai Vanora bukan?" tanya perempuan itu sembari membuka maskernya."Sial, kenapa aku haru
Hotaru menghela nafas saat mendengar itu. Hotaru dan Kenma tidak pernah berbicara hal pribadi selama ini. Bahkan mereka baru bertemu untuk yang kedua kalinya. Namun entah mengapa, Kenma bisa menebak perasaannya dengan benar."Aku bukannya tidak menyukai pekerjaan ini. Hanya saja jika memang aku diberi pilihan aku ingin menjadi seorang dokter," ujar Hotaru lalu kembali menikmati mie instan miliknya."Lantas mengapa kamu tidak berusaha untuk menjadi dokter?" tanya Kenma."Tidak bisa. Sebagai orang awam, seharusnya kamu tau bagaimana pandangan orang-orang terhadap keluargaku. Jika aku mengambil langkah lain, bisa saja keluarga ku akan terkena imbasnya.""Mengapa kamu ingin menjadi dokter?""Aku ingin menyembuhkan orang-orang yang aku sayangi."Kenma tersenyum kecil mendengar hal itu. Perempuan egois. Sejak awal pertemuannya dengan Hotaru, ia selalu saja menganggap bahwa perempuan itu selalu memikirkan dirinya sendiri. Dan anggapannya itu diperkuat oleh ucapan Hotaru tadi."Apakah kamu ti
Kenma harus kembali dengan para OSIS saat mendapatkan undangan dari Yoshino. Sebenarnya Kenma sudah cukup muak dengan Yoshino dan Cleo. Namun apadaya, ia mau tidak mau harus menuruti kemauan kedua orang itu untuk sementara waktu supaya ia tidak dicurigai.Dan sekarang tiba saatnya. Saat di mana ia harus berhadapan dengan kedua orang yang ia tidak sukai."Aku rasa kamu sudah cukup tau perihal rencana kerja sama antara SMA Lynx dan SMA Arcturus. Menurutmu bagaimana dengan hal itu?" tanya Yoshino sambil menatap Kenma."Kenapa kamu menanyakan hal ini padaku?" tanya balik Kenma."Tidak ada alasan pasti. Aku hanya ingin tau pendapat dari orang awam," jawab Yoshino."Tidak terlalu buruk. Hanya saja apa yang ingin diraih dari hal itu? Apakah sebanding dengan apa yang akan dikorbankan? Ataukah malah akan membuat keuntungan di satu pihak saja, lalu akan berakhir menjadi sebuah permusuhan yang lebih besar?" balas Kenma."Tidak bisa dipungkiri, pembelajaran di SMA Lynx di beberapa bulan belakang