/ Pendekar / Putra Langit Tak Tertandingi / Bab 142. Nama Yang Belum Diingat

공유

Bab 142. Nama Yang Belum Diingat

last update 최신 업데이트: 2025-09-13 00:08:52

Malam di Lembah Langit Abadi sudah kembali sunyi. Namun di dada Tian Fan, gulungan cahaya emas masih berdenyut lembut… seperti sisa gema dari benturan dua jiwa yang saling menolak dan saling melindungi.

Fan Shishi duduk di sampingnya, tangan kecilnya masih menggenggam jari Tian Fan erat. Ruo Qi Jian berdiri di belakang, matanya tajam menatap langit… seolah khawatir celah dimensi tadi akan terbuka kembali.

Tian Fan menghela napas dalam.

“Dia… menyelamatkanku,” gumamnya.

Shishi mengangguk pelan. “Tapi kenapa? Mereka iblis, bukan?”

Tian Fan menatap langit. “Ya… tapi sebelum mereka menjadi iblis… mereka adalah seseorang. Seseorang yang pernah punya nama, punya hati... dan mungkin juga... punya luka.”

Qi Jian melangkah maju. “Lalu... apa maksudnya tadi? Saat dia berkata ‘jika kau memanggil nama kami… kami akan kembali’?”

“Entah,” jawab Tian Fan pelan. “Tapi aku yakin... semua ini berkaitan dengan masa lalu. Dan masa laluku, masih belum sepenuhnya terbuka.”

Gulungan emas dal
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터
댓글 (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
makin seru
댓글 모두 보기

최신 챕터

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 197. Pengundian dan Persiapan Pertandingan

    Xiao Tian menutup gulungan kecil di tangannya, duduk kembali di kursi dengan wajah tenang. Aura misterius yang mengelilinginya membuat beberapa murid tribun merasa ada sesuatu yang berbeda, namun mereka belum tahu siapa sebenarnya pemuda bertopeng perak itu. Tetua agung melangkah ke depan lagi, menatap ke arah kotak undian yang masih berputar dengan cahaya spiritual. “Selanjutnya, peserta lain akan mengambil undian. Mohon bersabar,” suaranya terdengar jelas, menenangkan namun menegangkan. Beberapa murid elit dari Sekte Sekutu Tian Fan dan lima sekte teratas maju, satu per satu menarik gulungan, mencatat nomor pertandingan mereka. Tribun bergemuruh, beberapa bersorak ketika murid top mendapatkan nomor awal, sementara yang lain saling bertukar pandang, menilai peluang. Nama-nama besar dari Daftar Surgawi, yang mencatat 30 murid paling jenius dari berbagai sekte di lima benua, menjadi perhatian utama para tetua: Dimana sang nomor satu dalam Daftar Surgawi, Qiu Feng dari Sekte Langit

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 196. Pembukaan Turnamen Seribu Bintang

    Langit Kota Tianque memancarkan cahaya emas pagi itu. Ribuan bendera dari sekte-sekte besar berkibar di udara, memenuhi arena raksasa berbentuk lingkaran dengan tribun menjulang setinggi gunung. Ribuan murid, tetua, hingga kepala sekte berkumpul, masing-masing membawa kebanggaan dan gengsi yang siap dipertaruhkan. “Turnamen Seribu Bintang dimulai!” suara lantang wasit agung menggema, disambut sorakan bergemuruh dari penonton. Satu per satu nama sekte diumumkan. Saat Sekte Langit Emas muncul, murid-murid mereka melangkah dengan formasi rapi, aura mereka bagaikan matahari yang terbit. Tribun bersorak memuji disiplin mereka. Lalu datang Sekte Naga Hitam, membawa hawa suram yang membuat udara terasa dingin. Senyum tipis dan tatapan merendahkan dari para tetua mereka menyapu seluruh arena. Hingga akhirnya, suara juru bicara mengumumkan dengan lantang, “Peserta berikutnya... Sekte Putra Langit!” Suasana mendadak hening. Banyak yang saling pandang, sebagian bahkan tertawa pelan. “Sekte

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 195. Persiapan Menghadapi Ancaman

    Cahaya senja perlahan menghitam, langit di atas Sekte Putra Langit berubah jingga keemasan. Tian Fan berdiri di halaman utama, menatap murid-murid dan para pendamping yang mulai berkumpul. Aura tenang namun tegas mengelilinginya. “Semua anggota Sekte Putra Langit, dengarkan baik-baik,” ucap Tian Fan. “Ancaman baru telah muncul. Jiwa Iblis Ketujuh sedang mengintai. Kita harus bersiap. Jangan terlalu santai, tingkatkan latihan kalian. Setiap langkah, strategi, dan energi kalian menentukan keselamatan sekte.” “Ling Lanxi, Ling Hanyue, dan Ling Yueli, kalian akan berlatih bersamaku malam ini” lanjut Tian Fan sambil menatap ketiga Roh Senjata itu. “Latihan untuk menghadapi Jiwa Iblis Ketujuh. Kalian harus siap bertarung di medan sesungguhnya, sekaligus melatih harmoni energi kita.” "Mendengar itu wajah ketiga gadis itu memerah, entah kenapa latihan yang muncul di benak mereka bertiga adalah latihan panas di atas pembaringan. Tian Fan lalu menatap ke arah yang lainnya, "Kalian semua jug

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 194. Ancaman yang Mengintai

    Sore itu, udara di Sekte Putra Langit masih terasa damai. Tian Fan berjalan santai bersama Huang Yi Lin dan Fan Shishi di taman sekte, menikmati cahaya keemasan yang memantul di dedaunan. Shishi tertawa kecil saat Tian Fan menunjukkan gerakan-gerakan ringan yang menghibur, sementara Yi Lin sesekali menepuk tangan adik kesepuluhnya itu, tersenyum melihat kebahagiaan mereka. Di lain sisi, jauh di ruang baca utama, tubuh spiritual Jenderal Shan Ceng sedang tenggelam dalam meditasi sambil menelaah kitab kuno. Aura energi sekte mengalir lembut di sekelilingnya, menenangkan pikiran. Tiba-tiba, getaran hebat mengguncang tubuhnya, menandakan resonansi dari tubuh fisiknya yang berada tidak terlalu jauh dari tempatnya. Dengan refleks cepat, Jenderal Shan Ceng menghilang dari ruang baca dan muncul di hadapan Tian Fan. Seketika, Tian Fan juga merasakan energi iblis luar biasa kuat terpancar dari arah pegunungan dekat Sekte Putra Langit. Tanpa ragu, mereka berdua melesat menuju sumber energi itu

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 193. Aturan dan Tujuan Turnamen

    Kapal roh Sekte Putra Langit terus meluncur menembus awan, membelah langit biru Dimensi Tengah. Suasana di kabin kini lebih serius. Para murid sekte lain tetap duduk dengan penuh perhatian, sementara kelima Master Aula Tian Fan duduk berjejer, siap menjelaskan rincian yang lebih mendalam. Wu Lin Jia, Master Aula Timur, membuka pembicaraan dengan suara tegas namun tenang. “Turnamen Seribu Bintang bukan sekadar pertarungan biasa. Tujuan utamanya adalah menentukan 100 peserta terbaik dari seluruh benua tengah, yang akan memperoleh hak istimewa masuk ke Alam Rahasia Xuán Tíng, babak final dari kompetisi sekaligus penentuan murid paling berbakat di seluruh Dimensi Tengah.” Bao Zhang, Master Aula Selatan, menambahkan, “Setiap peserta akan melalui beberapa ronde eliminasi. Pertarungan bersifat terbuka dan dinilai secara objektif oleh dewan pengawas arena. Kekuatan, strategi, kemampuan menyesuaikan diri dengan lawan, dan kerja sama antar-sekte semuanya diperhitungkan.” Bai Guan Xing, Mast

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 192. Perjalanan Ke Turnamen Berlanjut

    Tawa ringan di kabin kapal roh baru saja mereda ketika suara tegas terdengar dari sudut lain. Bao Jie, murid keempat Tian Fan dan Master Aula Utara, menepuk meja dengan tangan terbuka. “Kakak pertama, kakak kedua, kakak ketiga, dan adik kelima, aku rasa sudah cukup bercanda. Aku senang melihat kalian gembira, tapi ingat, turnamen ini bukan sekadar permainan. Fokus kita adalah yang terpenting sekarang, tugas kita kali ini cukup berat, menentukan tidak hanya nama baik Sekte Putra Langit, tapi juga keselamatan diri masing-masing. Jangan sampai keseruan mengalahkan kewaspadaan.” Para murid menunduk sedikit, menyadari keseriusan kata-kata Bao Jie. Wu Lin Jia, Master Aula Timur, masih menahan senyum tipis. Bai Guan Xing, Master Aula Barat, menyeringai ringan, sementara Bao Zhang, Master Aula Selatan, tampak menelan tawa yang tersisa. Xiao Zi Ning, Master Aula Tengah, menunduk lebih dalam, wajahnya masih tersisa merah karena kejadian tadi. Di sudut kabin, sosok berdiri tenang, jubah panja

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status