Kebangkitan Dewa Pedang Abadi

Kebangkitan Dewa Pedang Abadi

last updateLast Updated : 2025-12-24
By:  AkaiyUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
9Chapters
8views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Energi pedang menembus jarak puluhan ribu mil, satu tebasan mampu membekukan sembilan belas wilayah. Lin Yi, Dewa Pedang yang tiada tandingan, justru tumbang akibat pengkhianatan sahabat terdekatnya. Gagal melewati ujian besar, seluruh kultivasi yang pernah menggetarkan langit dan bumi pun runtuh tanpa sisa. Namun takdir belum berakhir. Ia terlempar kembali ke Bumi dan terlahir ulang sebagai seorang pemuda biasa di tengah hiruk-pikuk kota. Di kehidupan lampau, ia pernah berdiri di puncak tertinggi, memandang dunia dari atas, meremehkan segala makhluk, tak satu pun berani menentangnya. Kini, di kehidupan baru ini, ia bersumpah menebus seluruh penyesalan, membinasakan mereka yang ia benci, menjaga orang-orang yang ia cintai, dan menapaki jalan hidup tanpa rasa sesal. Meski kini tak ada seorang pun yang berdiri di belakangnya, tekadnya tak tergoyahkan. Ia tak boleh jatuh, ia tak berani jatuh, dan mustahil baginya untuk jatuh. Tokoh Utama: Lin Yi, Tong Lei

View More

Chapter 1

Bab 1 - Apa Ini Bumi ?

Di belantara lebat di luar Kota Xiang,

seorang pemuda tergeletak tak berdaya di tanah yang basah oleh lumpur.

Tubuh Lin Yi penuh bekas hangus, pakaiannya robek dan menghitam seolah baru saja disambar petir. Kulitnya melepuh, menghadirkan pemandangan yang membuat siapa pun bergidik ngeri.

“Di mana aku…? Kultivasiku… gagal? Apakah aku mati dalam penerobosan ?”

Ia berbisik lirih dengan pandangan kosong, sama sekali tidak menyadari bahwa dari balik pepohonan, beberapa pasang mata sedang mengamatinya dengan penuh kewaspadaan.

Mendengar gumaman aneh itu, empat orang. dua pria dan dua wanita saling bertukar pandang. Kebingungan mereka hanya bertahan sesaat sebelum tawa meledak bersamaan.

“Hahaha! Orang ini sinting, ya?”

Lin Yi refleks bangkit dan berbalik. Tatapannya tajam, tubuhnya menegang penuh kesiagaan.

Di hadapannya berdiri empat anak muda berpakaian kasual kaus lengan pendek, celana jins, sepatu olahraga. Mereka membawa busur, anak panah, serta senapan berburu. Kacamata hitam dan sikap santai mereka jelas menunjukkan bahwa mereka hanyalah warga kota yang datang berburu demi hiburan.

Cara berpakaian, gaya rambut, hingga logat bicara mereka…

“Ini… Bumi?”

Pupil mata Lin Yi mengecil drastis. Dadanya bergetar hebat.

Seorang pria jangkung yang tampak sebagai pemimpin rombongan maju sambil menahan tawa. Ia menatap pakaian kuno Lin Yi dari ujung kepala hingga kaki.

“Kawan, kau parah sekali keadaannya.”

“kacau kali ?”

Pemuda kurus berambut pirang hampir terjungkal karena tertawa. “Ini lucu! Dari mana datangnya orang aneh begini? Kebanyakan nonton drama fantasi, ya?”

Bahkan gadis berambut pendek yang tampak masih belasan tahun pun tak kuasa menahan tawa.

“Tong Lei, dia benar-benar kocak!”

Namun setelah menyadari ekspresinya, ia buru-buru melirik wanita di sampingnya dan langsung menutup mulut.

Tong Lei tetap diam. Matanya menatap Lin Yi dengan rasa ingin tahu yang dalam, terselip sedikit simpati bercampur keheranan.

Di bawah tatapan aneh keempat orang itu, Lin Yi justru tertawa keras.

“Hahaha… tidak kusangka, Lin Yi, suatu hari kau benar-benar kembali ke Bumi. Langit… ternyata masih memberiku belas kasih.”

Keempatnya serempak menepuk dahi. Dalam benak mereka, pria ini sudah tak tertolong.

Lin Yi tak memedulikan penilaian mereka. Begitu menyadari dirinya telah kembali ke dunia asal, perasaannya bergejolak hebat.

Dulu, ia hanyalah seorang yatim piatu yang hidup pas-pasan. Suatu malam, saat tubuhnya digerogoti demam dan influenza parah, ia memaksa diri keluar rumah untuk memulung demi membeli obat. Tanpa sengaja, ia bertemu sekelompok teman sekelas yang tertawa riang—dan di tengah mereka, pacarnya dipeluk mesra oleh seorang pemuda kaya.

Ejekan, hinaan, dan cemoohan menghantamnya bertubi-tubi. Amarah memuncak, Lin Yi yang sudah lemah melayangkan pukulan—namun malah terjatuh tersungkur di jalan.

Tak satu pun menolongnya. Semua tertawa.

“Lin Yi, aku muak padamu! Miskin, buruk rupa. Aku pasti buta bisa mencintai anak haram sepertimu!”

Kata-kata itu menusuk lebih dalam daripada penyakitnya. Saat ia tak mampu bangkit, sebuah SUV melaju kencang dan menghantam tubuhnya.

Semua orang mengira ia mati.

Namun tak seorang pun tahu—ia terlempar ke dunia lain.

Dunia primitif yang dipenuhi monster buas dan bahaya tanpa batas.

Kelabang berbisa sepanjang ratusan meter.

Kera raksasa yang melompat ribuan meter.

Kultivator yang melesat di udara dengan pedang terbang.

Selama lebih dari tujuh ratus tahun, Lin Yi bertahan, bertarung, dan mendominasi. Ia mencapai puncak kultivasi Tahap Transendensi Kesengsaraan—namun gagal menembus tribulasi surgawi dan musnah… lalu terbangun kembali di Bumi.

Bagaimana mungkin ia tidak terguncang?

“Di kehidupanku sebelumnya, aku berdiri di puncak dan memandang rendah segalanya. Mereka menganggapku iblis, menjauhiku, meninggalkanku sendirian selama ratusan tahun… tanpa tahu bahwa semua itu berawal dari pengkhianatan pasangan hina itu.”

Ia terdiam.

Membunuh di dunia modern memang dilarang… tetapi apakah ia masih perlu peduli?

Tak lama kemudian, ia menghela napas ringan.

“Tidak perlu…”

Lin Yi menyadari satu hal: ia bukan lagi pemuda lemah di masa lalu. Ia adalah seseorang yang membawa tujuh ratus tahun pengalaman kultivasi dalam jiwanya.

Melihat perubahan emosi di wajah Lin Yi, keempat orang itu memutuskan pergi.

“Sudahlah, ayo pulang,” kata pria jangkung itu. “Akhir pekan malah ketemu orang aneh.”

Pemuda pirang menoleh sambil tertawa.

“Berlatihlah yang rajin! Suatu hari kau pasti terbang ke luar angkasa! Hahaha!”

Gadis berambut pendek memanggil, “Tong Lei, ayo!”

Namun Tong Lei tetap berdiri. Setelah ragu sejenak, ia bertanya pelan,

“Namamu Lin Yi, benar?”

“Ada apa?” Lin Yi menatapnya.

“Kau ikut denganku.”

Tiga orang lainnya terkejut.

“Kau gila?!”

“Jangan bawa orang aneh ini!”

Lin Yi menatap Tong Lei.

“Alasannya?”

“Aku akan membayarmu,” jawab Tong Lei cepat. “Aku akan membawamu ke rumah sakit terbaik. Kau hanya perlu ikut denganku.”

Mendengar kata uang, Lin Yi terdiam.

Ia tahu di dunia ini, tanpa uang, ia tak bisa bertahan.

“Apa yang harus kulakukan?”

“Kau akan menemani adikku di tahun terakhir sekolahnya.”

Setelah mempertimbangkan sejenak, Lin Yi tersenyum polos.

“Baik. Aku terima.”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

No Comments
9 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status