Di sebuah ruangan di lantai dua.
Ruo Qi Jian masih terbaring dengan mata tertutup. Di sebelah ranjangnya ada Lin Qi dan Ruo Shan Shang, masih dengan sabar menjaga dan menantikan jika sewaktu-waktu Qi Jian tiba-tiba sadar. Segera terdengar suara langkah kaki menuju keruangan itu. Pintu ruangan itu terbuka lalu masuklah seorang pemuda tampan yang diiringi oleh para pria di keluarga mereka. Sesaat kedua wanita itu tertegun, terkesima menatap ketampanan pria muda itu, lalu dengan canggung Lin Qi bertanya, "apakah ini adalah orang yang di utus oleh Tuan Shu?" "Benar Bibi, perkenalkan nama ku Tian Fan, aku adalah cucu dari kakek Shu Tian Dao." Jawab Tian Fan tampa menunggu diperkenalkan. "Jadi an... anda, anda adalah tuan muda tian." Suasana canggung kembali terjadi. Tian Fan hanya menggeleng dan tersenyum pasrah. "Izinkan saya memeriksa keadaan Qi Jian terlebih dahulu." Kata Tian Fan meminta persetujuan. "Silahkan Tuan Muda." Jawab Ding Dan dan Shin Chi bersamaan. Tian Fan lalu mendekat ke ranjang dimana Qi Jian terbaring. la menatap wajah cantik namun pucat di depannya. Lalu segera iya memeriksa pergelangan tangan gadis itu. Setelah beberapa saat Tian Fan mengangguk, seolah memahami sesuatu. "Ini adalah penyakit bawaan lahir, Nona Qi Jian memiliki tubuh Es langka, kondisi ini menyerap vitalitas nona Qi jiang secara terus menerus, jadi energi Yang dalam tubuhnya harus terus menerus diperbaharui, untuk menyeimbangkan kondisi tubuhnya. biasanya jika sekali di aliri Energi Yang dalam jumlah penuh, itu dapat menahan penyakit ini selama tiga tahun." Ujar Tian Fan dengan lantang dan ekspresi penuh keyakinan. Mendengar itu, semua orang di dalam ruangan tampak takjub, bahkan Ruo Shan Shang menatap Tian Fang tampa berkedip "Be... benar sekali tuan muda, analisis anda sama seperti yang di sampaikan Tuan Shu tiga tahun yang lalu." Ujar Ding Dan menanggapi. "Lalu apakah ada cara untuk mengobati penyakit cucu saya tuan muda?" Tanya Ding Dan tampak sedikit tidak sabar. "Tentu saja ada, sebenarnya ini bukan penyakit, lebih seperti kondisi khusus, justru bisa menjadi keberuntungan jika Nona Qi jian menikahi seorang Kultivator, dengan begitu mereka akan saling memberikan manfaat satu sama lain. mendengar itu Wajah Lin Qi dan Shan Shang bersemu merah, meskipun mereka tidak mengerti, namun samar-samar mereka bisa membayangkan apa yang di maksud oleh Tian Fan. Berbeda dengan kedua Wanita itu, Shin Chi justru bertanya. "apa itu Kultivator?" "Kultivator adalah orang yang berlatih untuk menguasai energi ki, dan dapat memanfaatkan energi itu untuk banyak hal dalam kehidupannya." "Mohon petunjuk tuan muda, dimana kami bisa menemukannya?" Tanya Shin Chi dengan semangat menggebu, yang ada dalam pikirannya sekarang adalah, bagaimana ia bisa menyembuhkan putri kesayangannya sesegera mungkin. "Jangan terburu-buru, aku akan membangunkan Nona Qi Jian terlebih dahulu." kata Tian Fan, sambil langsung mengalirkan energi ki nya kedalam tubuh Qi Jian. Tak lama kemudian, jari Qi Jian bergerak-gerak, sesaat kemudian ia pun membuka matanya perlahan. Saat matanya terbuka sepenuhnya, dia cukup kaget melihat seorang pria tampan yang duduk didepannya, bahkan pria idu menatap kearah puncak indah miliknya dengan tangan pria itu berada hanya sekitar 3 sentimeter dari puncak itu. Seketika ia 3 sentimeter dari puncak itu. Seketika ia tersipu sampai-sampai pipinya memerah. Bersambung. . .Padahal sejak tadi, ia memang memperhatikan Tian Fan dan Dan Ran, dengan sedikit rasa cemburu. "Tidak apa-apa, tidak penting kau melihat atau tidak. Karena kau sudah berani curiga dan menuduh ku, apa lagi kau ingin jadi yang pertama, maka malam ini aku akan penuhi keinginanmu." Goda Tian Fan. "Ja... jangan, jangan kakak Tian aku belum si..." Belum selesai kalimatnya terucap, bibir merah itu sudah dicium lagi. Kali ini, bahkan ciuman itu makin ganas sudah tidak selembut seperti sebelumnya. Qi Jian hanya bisa pasrah, bukan karena tidak punya tenaga untuk melawan, tapi gejolak dihatinya seakan menolak untuk melawan perlakuan Tian Fan padanya. la menutup kedua matanya dan menikmati apa yang dilakukan Tian Fan dengan suka rela, ia bahkan berinisiatif meremas rambut Tian Fan. la merasakan ada gerakan tangan masuk kedalam baju tidurnya, lalu tiba-diba ia melenguh saat tangan itu meremas lembut puncak bukit seputih salju yang ia punya. Saat itu ciuman mereka terlepas, lalu Tian Fa
Sepuluh menit kemudian, Tian Fan sudah keluar dari tempat cuci piring. la hendak memapah Dan Ran untuk naik ke kamarnya. Siapa sangka, Dan Ran sangat kesulitan berjalan, akhirnya Tian Fan memutuskan untuk menggendong Dan Ran menuju kamarnya. Begitu tubuhnya di angkat, Dan Ran makin gugup, debaran jantungnya makin menderu seperti genderang perang, namun entah kenapa dalam hatinya hanya ada rasa nyaman. Bahkan sekarang ia sedikit bersyukur kakinya terluka, karena berkat itu dia bisa mendapatkan perlakuan spesial ini dari calon suaminya. Sesampainya di depan pintu, Tian Fan hendak menurunkan Dan Ran, namun Dan Ran dengan malu segera berkata, "Suami, bisakah kau gendong aku sampai di ranjang." Dalam hatinya, dia mengira Tian Fan tidak jadi melakukannya karena tidak tega melihat luka di kakinya, akhirnya dia berinisiatif menyerahkan dirinya. Tian Fan yang tidak merasa ada hal aneh, langsung membuka pintu dan mengantar Dan Ran ke ranjang lalu membaringkannya dengan lembut. Saat su
"Tentu saja, semua yang ada di meja ini, adalah sajian spesial untuk Adik manis, dan istri kecil ku. Kalian makan lah yang lahap." Perkataan Tian Fan, seketika memunculkan kembali rona merah di wajah dua gadis cantik itu. Dengan cepat, hidangan di atas meja telah berkurang setengahnya. Ini pertama kalinya nasu makan kedua gadis itu begitu besar, mereka mencicipi semua hidangan itu satu persatu. Sampai akhirnya isi piring terakhir pun telah habis. Tian Fan yang sudah selesai makan lebih dulu suda mengumpulkan piring kotor untuk di cuci, Dan Ran juga ikut berdiri dan membantu Tian Fan. Melihat itu Qi Jian juga hendak bangkit, tapi dengan cepat Dan Ran menghentikannya. Dan Ran berkata, "Kakak, biar aku saja yang membantu kakak suami, kakak naik dan istirahat saja. Kata Dan Ran dengan senyum manis. Qi Jian hanya mengangguk, lalu ia menatap kedua orang itu membawa semua piring kotor ke dapur. Setelah selesai ia lalu bangkit dan naik ke kamarnya untuk beristirahat. Sementara di
Melihat senyum ceria masih tersungging di wajah cantik Qi Jian, ia pun menarik napas lega. "Tidak usah, mulai sekarang aku sendiri yang akan memasak untuk adik Qi jian cantik ku, dan istri kecil ku tersayang." Jawab Tian Fan gombal. "Kakak Tian, kau mulai menggoda lagi dasar jahat." Kata Qi Jian malu dan segera berlari ke kamarnya. Dan Ran juga merasakan panas di pipinya, ia hendak ikut kabur namun suara Tian Fan segera menghentikannya. "Istri, aku sudah melakukan tanda persetujuan pernikahan dengan kakak pertama mu, segera aku juga akan melakukannya dengan mu jadi bersiaplah." Yang Tian Fan maksud adalah penandatanganan perjanjian, yang menyatakan mereka telah setuju untuk menikah. Namun di otak Dan Ran justru muncul adegan-adegan liar yang membuat rona merah di wajahnya makin tampak jelas. la tak bisa lagi menahan rasa malunya, ia mengira Tian Fan sengaja menggoda dirinya. la berkata sambil berlari, "Kapan pun suami akan memintanya, saat itu aku akan siap." Katanya t
... Lima belas menit kemudian Mobil Mercedes Benz G-Class berwarna hitam, terlihat memasuki pekarangan villa paling mewah di Ganbu Mountain Villa. Inilah Villa nomor satu, yang merupakan kediaman Dan Ran. Jika dilihat dari segi kekayaan dan strata ekonomi, meskipun keluarga ni tidak berasal dari kota Xia, namun bisa dikatakan, keluarga Ni masih punya pengaruh yang cukup besar di kota Xia ini. Dapat dilihat dari posisi Dan Ran, sebagai Jendral bintang tiga di usianya yang masih begitu muda. Meskipun karir militer Dan begitu muda. Meskipun karir militer Dan Ran cukup cemerlang, namun jika tidak di tunjang dengan latar belakang yang kuat, juga tidak akan mudah untuk berdiri di posisi ini. Setelah membuka pintu, Dan Ran mempersilahkan, Tian Fan dan Ruo Qi Jian untuk masuk kedalam Villa mewahnya itu. la tersenyum ramah dan berkata, "Kakak Ruo. Silahkan masuk, anggap saja rumah sendiri, mulai sekarang kita adalah saudara, jadi kakak tidak perlu sungkan pada ku, benar kan su...
"Oh, dimana Itu?" Tanya Tian Fan penasaran. "Villa Nomor 1 di Ganbu Mountain Villa Jawab Dan Ran. "Bukankah itu Villa paling mewah di kota Xia?" Mendengar pertanyaan Tian Fan, Dan Ran hanya mengangguk membenarkan. Setelah hening sesaat ia lalu berkata "Jika kau bersedia, kita akan pergi bersama ke sana. Tapi sebelum itu, aku harus bertemu dengan mertua pertamamu 'Tuan Ruo Shin Chi' untuk menandatangani kontrak kerja sama pendistribusian obat." Jelas Dan Ran. "Baiklah, aku ikut dengan mu." Jawab Tian Fan setelah berpikir sejenak. ... Rumah sakit Hua Medica di bagian Timur kota Xia. Dua gadis dengan kecantikan mendekati sempurna yang hampir tampa cela, duduk mengobrol di sebuah bangku taman. Orang yang tidak tau mungkin akan mengira dua bidadari telah turun dari kahyangan Dua gadis itu yang satu berpakaian putih dan rok pendek hitam, kaki panjangnya yang putih terlihat kontras dengan warna roknya. Satunya lagi mengenakan pakaian formal serta rok mini berwarna hitam,