Share

Bab 9.3 | Pusaka Keluarga

Seno menelan ludah. Dia sadar, kalau saja tadi dia memegang pedang itu, mungkin saat ini nyawanya sudah melayang. Akhirnya dia menundukkan wajahnya, lalu kedua telapak tangannya menyatu seperti menghaturkan hormat kepada raja atau junjungan.

“Jangan begitu,” pinta Aryanaga. “Saya tidak pantas diperlakukan seperti itu.”

“Setidaknya sekarang aku yakin kalau sinuwun berkata yang sesungguhnya. Beberapa waktu yang lalu, aku bermimpi dengan mimpi yang sama. Bermimpi tentang sebuah pusaka aneh yang belum pernah aku lihat. Dan ternyata, sekarang pusaka ini ada di hadapanku. Di dalam mimpiku, aku bertemu dengan seorang lelaki yang memberitahuku sebuah pusaka terlarang yang tidak sembarangan orang bisa memegangnya. Kini aku tahu pusaka apa itu,” jelas Seno.

Aryanaga paham apa yang dimaksud Seno. Ayah Asri ini seperti memiliki kemampuan bisa menerawang sesuatu di ma

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status