Share

Gerbang Edelweis

Di kamar sebuah hotel yang berada di lantai tertinggi, Elva dan Rava duduk menghadap jendela besar yang terbuka lebar. Di sisi-sisi jendela, tirai putihnya berayun-ayun tertiup angin.

“Merah!” ucap Elva dengan semangat.

“Hmmm, biru!” balas Rava.

Mereka sedang melakukan permainan sederhana yang mengharuskan mereka menebak warna yang muncul dengan benar. Tak jauh dari hotel yang mereka tempati, ada gedung tinggi dengan baliho besar yang menampilkan iklan minuman segar, background iklan itu akan berganti warna tiap satu menit.

“Yeee aku menang lagi!” sorak Elva ketika baliho itu memunculkan warna merah. Sesuai kesepakatan, yang kalah harus diolesi oleh lipstik di wajahnya, dan Rava yang selalu salah menebak, sudah penuh dengan coretan lipstik di wajah.

“Ah aku menyerah! Aku tidak mau main lagi!” Rava tampak jengkel, sementara Elva tertawa-tawa atas kemenangannya. Di belakang mereka tampak ada papan catur dengan bidak-bidaknya yang tercecer di sisinya, lalu ada kartu remi yang bebaur
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status