Share

Bab 17. Rasa Penasaran Alana

Mely mengeratkan pelukannya pada Alden, dia merasakan cairan hangat jatuh ke pundak bagian kirinya. Dimana di sana Alden berada dalam pelukannya. Ya, air mata yang menggenang di mata hazel itu kini sudah turun membasahi pipi berona merah yang selalu ceria itu.

Saat ini keceriaan itu tengah redup, disapu oleh air mata yang tengah mengambil alih.

Menyadari itu, Mely pun semakin mempererat pelukannya. Dia membelai kepala Alden untuk menenangkannya, suara tangisan khas anak kecil itu mulai terdengar. Tangan mungil itu juga mengalung erat di leher Mely, dan membuat hati Mely semakin sakit.

‘Na, andai kau lihat keadaan putramu saat ini. Kau pasti tidak akan kuat, karena aku pun tidak kuat melihatnya. Jadi kumohon, cepatlah kembali,' batinnya.

***

Alana masih memakan sarapannya, namun tiba-tiba dadanya ini berdetak dengan begitu cepat seperti terkejut dengan sesuatu bahkan sampai membuat sendok yang tengah dipegangnya itu sampai jatuh ke lantai.

Tringg!

Bunyi sendok jatuh itu mengage
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status