Share

Bab 18

Dan keesokan harinya. Aku janjian dengan temanku itu untuk menemui seorang ustad untuk menanyakan perihal tentang rumah tanggaku yang aku rasa aneh. Setelah ku dengar bel sekolah berbunyi aku berpamitan pada putriku Naya.

"Nak, nanti kalau Naya pulang sekolah belum ada Bunda. Naya tunggu Bunda di kantin saja ya. Jangan langsung pulang sendirian ya. Tunggu Bunda datang jemput Naya." Terangku.

"Memang Bunda mau kemana sih? Kok tumben biasanya menunggu Naya sampai pulang sekolah." Tanyanya sambil kening mengkerut.

"Bunda lagi ada urusan Nak sama Tante Nina." Terangku lagi sambil mengusap rambutnya.

"Urusan apa sih Bunda. Naya kepo hehe.." Tanyanya sambil cengengesan.

"Anak kecil mau tau aja urusan orang tua. Sudah sana masuk kelas nanti bu guru keburu masuk kelas." 

"Ya sudah Naya masuk kelas dulu ya Bun. Tapi Bunda sama Tante Nina jangan lama-lama perginya. Takut Naya keburu pulang sekolah." Katanya sambil berlalu masuk ke kelasnya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status