Dan keesokan harinya. Aku janjian dengan temanku itu untuk menemui seorang ustad untuk menanyakan perihal tentang rumah tanggaku yang aku rasa aneh. Setelah ku dengar bel sekolah berbunyi aku berpamitan pada putriku Naya.
"Nak, nanti kalau Naya pulang sekolah belum ada Bunda. Naya tunggu Bunda di kantin saja ya. Jangan langsung pulang sendirian ya. Tunggu Bunda datang jemput Naya." Terangku."Memang Bunda mau kemana sih? Kok tumben biasanya menunggu Naya sampai pulang sekolah." Tanyanya sambil kening mengkerut.
"Bunda lagi ada urusan Nak sama Tante Nina." Terangku lagi sambil mengusap rambutnya.
"Urusan apa sih Bunda. Naya kepo hehe.." Tanyanya sambil cengengesan.
"Anak kecil mau tau aja urusan orang tua. Sudah sana masuk kelas nanti bu guru keburu masuk kelas."
"Ya sudah Naya masuk kelas dulu ya Bun. Tapi Bunda sama Tante Nina jangan lama-lama perginya. Takut Naya keburu pulang sekolah." Katanya sambil berlalu masuk ke kelasnya.
Putri IstimewakuBy. Hanafa🌾🌾🌾Kisah ini terinspirasi dari Kisah Nyata Seorang gadis kecil yang memiliki kelebihan melihat makhluk-makhluk tak kasta mata. Nama pelaku dalam cerita ini disamarkan. Beginilah kisahnya.🌾🌾🌾Saatku sedang tidur terasa ada yang keluar dari jalan lahirku. Kaget, panik, campur aduk yang aku lihat rembesan air aku pikir apakah ini air ketuban?Langsung aku membangunkan suamiku dan dia pun panik maklum hari itu sudah tengah malam dan kami tidak punya kendaraan apapun untuk mengantarkanku kebidan atau rumah sakit.Dengan paniknya suamiku mengedor rumah tetanggaku dengan maksud untuk meminjam motornya. Alhamdullilah tetanggaku itu mau meminjamkan motornya. Langsung kami mengendarai motor itu ke bidan tapi sayang bidan itu tidak mau menanganiku dengan alasan resiko. Dan akhirnya merujukku ke sebuah rumah sakit F*t****.Dalam perjalanan, tiba-tiba motor yang kami kendarai berhenti. Ya Tuhan, ter
Aku sempat bingung, panik campur aduk kenapa setiap magrib bayiku menangis tiada henti dan matanya selalu melotot ke atas. Bahkan sampai aku beri susu pun dia tidak mau. Dan dia akan berhenti menangis setelah suara azan subuh berkumandang. Baru itu bayiku bisa tidur dengan nyenyak dan dapat minum susu dengan kenyang.Dan itu berlangsung sampai beberapa hari. Akhirnya suamiku berinisiatif untuk menutup kedua mata bayiku dengan kasa yang diplester. Tega tidak tega saat itu tapi dengan begitu barulah bayiku bisa tidur nyenyak dan meminum susunya. Anehnya setiap malam sudah aku usahakan untuk shalat malam dan tadarus tapi tetap tidak ada perubahan. Bila aku dan suamiku lupa menutup mata bayiku menjelang magrib kejadian itu terulang lagi. Dan anehnya aku sama sekali tidak bisa melihat siapa yang mengganggunya.Akhirnya suamiku mencari-cari info soal orang pintar dan mendatangi orang itu bersama kerabatnya dengan membawa bayiku tanpa sepengetahuanku. Karena hari itu memang
Selama beberapa hari di rumah sakit alhamdullilah bayiku berangsur pulih.Saat sedang memberikannya susu.Ada seorang bapak berkarismatik yang mengunjungi salah satu pasien yang kebetulan satu kamar dengan bayiku. Sesaat dia menoleh dan menghampiriku."Eh ade cantik sakit apa nak?" Tanyanya."Kata dokter dehidrasi hebat pak." Jawabku."Ya Allah, Syafakillah ya nak."Lalu entah dengan pandangan yang sukar aku jelaskan. Dia menatap bayiku seperti tatapan yang sangat aneh. Seperti penuh tanda tanya.Lalu beliau berkata, "Anak kamu ini sangat istimewa jaga dia baik-baik. Suatu hari nanti dia yang menjadi perisai buat kamu dan akan mengangkat derajatmu." Kata orang itu sambil tersenyum."Ya sudah saya permisi dulu." Sambil berpamitan dan mengelus lembut pipi bayiku.Sempat agak aneh aku memikirkan kata-katanya tapi ya sudahlah aku anggap biasa saja.Saat suamiku pulang kerja dan menjenguk kami ke rumah s
Sehari aku menempati kontrakan ini. Aku merasa ada yang aneh. Seperti ada yang selalu memperhatikan gerak-gerikku.Saat itu aku mengontrak di sekitar daerah Jakarta Selatan. Dan dekat dengan sebuah kali."Bun, kayaknya ayah besok-besok jarang pulang mungkin seminggu sekali baru pulang sabtu sore pulangnya tapi minggu sorenya ayah harus balik lagi ke mess. Maaf ya bun biar irit di ongkos juga. Maklum kan ayah belum punya kendaraan sendiri. Bagaimana bun ga apa-apa ya?" Kata suamiku sambil membujuk.Walaupun dengan berat hati saat itu aku mengijinkannya.Sebenarnya aku sangat berat. Mana baru pindah sehari. Tinggal hanya berdua dengan bayiku. Belum ada satupun orang yang aku kenal di sini. Malah mau di tinggal suamiku bekerja dan jarang pulang lagi. Walaupun kontrakanku dekat dengan mertua rasanya kan pasti beda.🌾🌾🌾Alhamdullilah baru beberapa hari di sini. Aku sudah memiliki banyak teman. Biasalah emak-emak suka ngerumpi. Atau sek
Spontan aku kaget. Melihat sosok itu seorang perempuan cantik aku rasa, berpakaian semua serba hitam, berbibir merah terang. Remang-remang aku melihatnya."Si..si...Siapa kamu? Kok bisa masuk ke dalam rumahku."Sangat kaget aku dan terheran- heran masuk dari mana dia sedangkan pintu semua terkunci dari dalam."Jangan takut. Maaf ya aku mengagetkanmu. Karena besok kamu sudah mau pindah dari sini. Tugasku untuk menjagamu dan putrimu sudah selesai. Selalu berhati-hatilah. Sampai ketemu lagi. Anakmu sangat lucu banyak sekali yang menyayanginya. Aku pamit ya." Langsung cling menghilang begitu saja.Masya Allah apa itu aku kaget. Aku spontan langsung berdiri dan jalan bolak balik dari ruangan depan, belakang, dan dapur. Masih penasaran aku siapa dia sebenarnya. Tapi aku bolak balik tidak ada orang. Aku reflek buka pintu rumah dengan berpikiran mungkin saja sosok itu masih ada di situ. Ternyata tidak, aku tengak tengok jalanan sudah sepi maklum saat itu su
Setelah beberapa hari di bidan. Aku sudah diperbolehkan pulang. Hari-hari kulalui bersama putra putriku jujur sangat merepotkan tapi juga mengasyikkan.Naya sangat pencemburu, tapi dia juga sangat sayang adiknya."Iba tu imut aku.""Bunda, itu selimut aku." Saat dia melihat selimut bayinya dipakai oleh adiknya."Adik pinjam ya kak. Bolehkan? Kakak Naya kan sudah besar sudah tidak muat jadi boleh buat adik. Kasian adiknya kedinginan nak. Ga ada selimut." Kataku membujuknya."Ya oleh."" Ya boleh."Begitu juga saat baju bayi Naya, bantal dan gulingnya dipakai adiknya. Semua pertanyaan yang sama. Ujungnya aku harus membujuknya. Memang bukan salahnya masih kecil sekali sudah punya adik. Jadi dia belum mengerti.Walau begitu Naya sangat menyayangi adiknya. Saat itu bayiku sedang tidur. Putri sulungku sedang asyik menonton kartun di TV sambil memakan cemilan yang dia suka."Kakak sayang bunda mau mandi dulu. Ade kan sedang tidur, k
Tidak terasa waktu cepat sekali berlalu. Naya sekarang sudah berusia 5 tahun. Sejak hampir setahun aku pisah dengan suami. Akhirnya aku memberikan dia kesempatan sekali lagi. Ya kami rujuk dan akhirnya pindah kontrakan di daerah SU*****i.Tadinya mau aku masukkan Naya langsung SD karena sudah fasih membaca juga. Tapi ternyata umur Naya belum cukup untuk masuk SD. Ya umurnya baru 5 tahun. Mau tidak mau saya memasukkannya lagi ke sebuah TK. Semenjak masuk TK tidak sekalipun aku meninggalkan Naya pulang. Selalu aku yang mengantarkannya dan menungguinya di sekolah sampai pulang walau repot membawa Raihan. Kenapa Raihan tidak bersekolah? Karena Raihan anak berkebutuhan khusus apalagi belum bisa bicara dan masih menjalankan terapi saat itu. Tadinya mau aku masukkan SLB. Tapi banyak yang melarang. Karena Raihan normal kok. Dia tanggap dan mendengar kalau kita menyuruhnya. Dia mengerti dan bisa melakukannya. Ditakutkan kalau masuk SLB dia malah makin tidak mau belajar
Tidak terasa putri istimewaku sudah berumur 6,4 tahun. Aku agak pesimis tadinya apakah dia bisa masuk SD Negeri dengan umurnya yang masih kurang saat itu. Yang belum genap berumur 7 tahun. Saat tes masuk SD. Naya sangat santai. Dia meyakinkanku bahwa aku putri bunda akan di terima di SD Negeri. Aku senyum-senyum saja saat itu sambil mengucapkan bismillah ya nak.Saat nama Naya di panggil untuk tes. Dag dig dug rasanya. Putriku yang mau di tes tapi aku yang resahnya bukan main. Sampai bolak balik ke kamar mandi.Setelah di tes. Salah satu guru di sekolah tersebut mengumumkan bahwa hasil tes akan diumumkan esok hari. Masya allah makin dag dig duglah hatiku.🌾🌾🌾Keesokan harinya.🌾🌾🌾Hari ini adalah hari pengumuman Naya masuk SD Negeri. Dan pengumumannya terpampang di sebuah papan mading di sekolah itu. Aku sudah resah melihat kertas pertama tidak ada nama Naya. Tp setelah kertas berikutnya aku lihat."Alhamdullilah ya Allah. Alhamdul