Share

Putri Kekaisaran Itu Gila
Putri Kekaisaran Itu Gila
Author: Rumput hijau liar

Transmigrasi Sial

last update Last Updated: 2025-11-21 19:50:01

Saat matahari terbenam di barat, langit perlahan menggelap, menyelimuti kota.

Bulan yang terang menggantung di langit yang gelap tak berujung, cahaya peraknya yang dingin menyinari halaman sebuah rumah besar...

Pintu gerbang itu didobrak dengan keras dan seorang gadis muda mendekati seorang gadis bercadar putih dengan langkah angkuh, wajahnya dipenuhi kesombongan saat ia memelototi wanita bercadar putih itu.

Ditangan gadis itu ada sebuah cambuk panjang berwarna merah menyala...

"Dasar kau jelek tak berguna! Gelang pemberian Putra Mahkota belum lama ini hilang. Apa kau merasa cemburu lalu mencurinya?"

"Tidak!" Gadis bercadar putih itu tertegun sejenak, menatap cambuk panjang di tangan gadis itu. Ada sedikit ketakutan di matanya, tetapi ia masih gemetar saat menjawab,

"Jiang Mingzhu, bukti apa yang kau miliki untuk membuktikan bahwa aku mencurinya?"

"Oh, bukti?" Gadis itu melengkungkan bibirnya menyeringai, melirik dingin ke arah dua pelayan di belakangnya. "Tangkap dia dan geledah dia dengan saksama!"

Mendengar ini, kedua pelayan itu segera melangkah maju dan menangkapnya. Salah satu pelayan itu berpura-pura meraba-raba gadis itu dua kali, lalu berjalan mendekati Jiang Mingzhu dan membungkuk untuk memberikan sebuah gelang.

"Mingyao, kalau sudah begini, apa lagi yang ingin kau katakan?" Wajah Jiang Mingzhu dipenuhi amarah, dan ia mengayunkan cambuk di tangannya, yang mengandung energi spiritual, ke arah gadis itu. Matanya dipenuhi kesombongan.

Bahkan jika Jiang Mingyao adalah putri sah dari perdana menteri dan bertunangan dengan sang pangeran, lalu kenapa? Sekarang, ia hanyalah sampah yang buruk rupa. Dia tidak layak untuk putra mahkota.

Gadis bercadar putih itu menyaksikan cambuk dengan kekuatan spiritual datang ke arahnya, tetapi ia tidak bisa menahan serangan itu.

Tubuhnya terpental beberapa meter, dan cadarnya terlepas, memperlihatkan wajah dengan warna hitam hampir menutupi setengah wajahnya. Warna hitam seperti tanda kelahiran diwajahnya tampak sangat mencolok!

"Saudari pertama, jangan salahkan aku. Salahkan dirimu sendiri karena bodoh dan jelek, padahal memiliki ibu sebaik itu yang menjadikanmu tunangan Putra Mahkota sejak lahir.”

“Tapi kenapa? Putra Mahkota ditakdirkan menjadi Kaisar. Bagaimana mungkin orang bodoh, jelek, dan tak berguna sepertimu layak untuk Yang Mulia?” Kata-kata merendahkan terdengar dari bibir Jiang Minzhu.

Jiang Mingyao sangat marah dalam hatinya, tetapi ia tidak memiliki kekuatan untuk melawan. Ia tak dapat menahan rasa iba di hatinya. Jelas, dia adalah putri sulung sah dari kediaman perdana menteri, tetapi dia hidup seperti semut dan diinjak-injak oleh orang lain! Ha, sungguh konyol...

Dia perlahan berjuang untuk bangkit dari tanah, gemetar saat menatap gadis di depannya itu dengan sedikit keteguhan hati di matanya. "Mudah mencari dalih untuk menuduh seseorang atas sesuatu. Bahkan jika kau membunuhku, aku tidak akan mengakuinya!"

"Sialan kau jalang! Kau masih menolak untuk mengakuinya! Akan kulihat berapa lama kau bisa menahan diri!" Jiang Mingzhu mencibir, dan cambuk yang dipenuhi energi spiritual menyerang Jiang Mingyao lagi...

Tubuh ramping Mingyao itu langsung tersapu ke udara. Tatapan dingin dan ganas di mata Mingzhu itu semakin dalam. Dengan jentikan lengan gioknya, dia membanting tubuh Mingyao ke dinding di dekatnya!

Saat tubuh Jiang Mingyao jatuh, kepalanya membentur batu dan dia langsung pingsan.

Melihat Jiang Mingyao yang terbaring di tanah, gadis yang memegang cambuk itu tidak menunjukkan rasa takut. Sebaliknya, matanya dipenuhi tatapan sinis dan garang.

"Jika kejadian hari ini sampai diketahui..." Mingzhu melirik kedua pelayan itu dengan tatapan dingin, ekspresinya jelas sekali.

Membunuhnya akan terlalu mudah baginya.

"Jangan khawatir, Nona Keempat. Pelayan ini belum menginjakkan kaki di halaman ini hari ini." Kedua pelayan itu, dengan hati yang gemetar, langsung berlutut.

"Bagus, minta seseorang membuangnya ke Hutan Kabut Mendalam Dan sebarkan berita jika putri tertua perdana menteri menghilang." Sambil berkata, wanita muda itu menarik kembali aura dinginnya, berbalik, dan pergi dengan angkuh.

Beberapa jam kemudian,

“Uuhk…sakit.” Suara Jiang Mingyao terdengar lemah, tubuhnya terasa remuk. Mata itu terbuka perlahan, tetapi ia tidak bisa melihat apapun di sekitarnya, gelap.

Jiang Mingyao berusaha bangkit untuk duduk tetapi rasa sakit kembali menyerang tubuhnya membuat tubuhnya hanya bisa terlentang menghadap langit, Jiang Mingyao kembali pingsan.

Mata Jiang mingyao terbuka perlahan, ia melirik sekelilingnya. Hanya ada dinding batu yang ditumbuhi oleh di kanan kirinya. Telinga Jiang Mingyao mendengar suara air yang mengalir, terdengar tidak jauh. Ia membalikkan tubuhnya, lalu ia merangkak ke arahnya datangnya suara air.

Tubuhnya penuh luka, tergores bebatuan kecil saat merangkak tetapi Jiang Mingyao mengacuhkan rasa sakit di tubuhnya. Dia terus merangkak ke arah mata air yang sudah di depan matanya.

Saat tiba di mata air tersebut, Jiang Mingyao menenggelamkan kepalanya, rasa hausnya terobati. Wajahnya yang penuh debu, membuatnya merasa tidak nyaman kini terasa segar.

Tiba-tiba rasa sakit menyerang kepalanya. Ratusan kenangan memasuki otaknya, membuatnya merasa seolah-olah otaknya hendak meledak. Ia menggertakkan giginya menahan rasa sakit di kepalanya.

Saat rasa sakit di kepalanya menghilang, matanya terbuka. Mata itu terasa dingin dan dipenuhi amarah. “ Tak kusangka jika aku bertransmigrasi dan keadaanku saat ini benar-benar buruk.” Jiang Mingyao mendesah.

Ia tidak bergerak, tubuhnya terlentang ke atas dengan sebagian kepalanya terendam air. Jiang Mingyao masih mencoba menerima kenyataan dirinya saat ini.

Jiang Mingyao adalah seorang pembunuh bayaran yang berasal dari dunia modern. Bukan yang terhebat tetapi salah satu pembunuh yang ditakuti. Usianya sudah mencapai dua puluh delapan tahun saat itu dan ia memiliki kekayaan yang bisa menghidupinya dalam kemewahan tanpa harus bekerja.

Kini dia bertransmigrasi ke dalam tubuh seorang anak berusia sebelas tahun. Selain tubuhnya yang lemah, kehidupan anak ini juga tidak lebih baik dari hewan peliharaan. Jiang mingyao merasa sangat sial. Dia sangat marah dengan keadaannya saat ini.

Saat ini, Jiang Mingyao masih belum menyadari jika darah yang mengalir keluar dari tubuhnya menuju ke sebuah kalung yang berada tidak jauh dari tubuhnya.

Jiang Mingyao merasa suasana sekelilingnya berubah, perlahan ia membuka matanya dan menatap sekeliling. Dengan menahan rasa sakit, Jiang Mingyao berusaha untuk duduk agar bisa melihat dengan jelas.

“Dimana ini?” Tanya Jiang Mingyao dalam hati. Jiang Mingyao menjadi waspada saat ia merasakan ada yang sedang menatap tajam ke arahnya. Ia mengamati sekeliling tetapi tidak bisa menemukan siapapun. Tangannya meraih sebuah batu besar yang terletak di samping.

“Jiwamu bukan berasal dari dunia ini.” Tiba-tiba terdengar sebuah suara wanita yang terasa dingin. Jiang Mingyao mencoba mencari orang yang baru saja berbicara. Tiba-tiba sebuah tubuh transparant muncul di hadapannya, hanya berjarak satu langkah. Jiang Mingyao terkejut, tanpa sadar ia mundur ke belakang.

Catatan : Benua Timur memiliki 3 kekaisaran: kekaisaran Tianyang, Fang dan Tang, tempat dimana Jiang Mingyao berada.

3 sekte terbesar kekaisaran Tang : Sekte Pedang Langit, Sekte Bangau Surgawi, Sekte Awan Abadi

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Putri Kekaisaran Itu Gila   Pemilik Paviliun Tianji

    "Jika Yang Mulia berkenan, aku bersedia membantu Anda," kata Jiang Mingzhu lembut, mata indahnya berbinar-binar, ekspresi malunya sungguh menawan."Kalau begitu, Mingzhu, terima kasih atas bantuanmu." Saat ini, menatap wanita menawan di hadapannya, ia tak kuasa menahan rasa iba. Jika ia belum memiliki Yin’er ia mungkin juga telah jatuh cinta pada wanita di hadapannya.“Menurutmu siapa dirimu? Apa kau mengira sembarang orang bisa berkenalan dengan pemilik Paviliun Tianji?” Jiang Yinyin menunjukkan rasa ketidaksukaannya atas sikap saudarinya.“Yin’er, Mingzhu hanya mencoba membantuku, kau jangan marah padanya.” Tang Shuwu memeluk Jiang Yinyin dengan mesra, Jiang Mingzhu hanya bisa menatap mereka sambil mengigit bibirnya.Saat ini, pelelangan telah dimulai.Seorang wanita jangkung dan anggun dengan gaun kasa tipis yang berkibar masuk perlahan, diikuti seorang pelayan yang membawa nampan berlapis kain merah, mengundang rasa penasaran semua orang."Selamat datang semuanya di Paviliun Tianj

  • Putri Kekaisaran Itu Gila   Jantungku lemah, kau membuatku terpeleset

    Hari ini, Paviliun Tianji penuh sesak, para bangsawan dari dalam dan luar kekaisaran datang untuk mengikuti pelelangan. Dalam empat tahun ini, nama Paviliun Tianji melambung tinggi berkat pil-pilnya.Antrian panjang terjadi dimulai dari pintu masuk, tamu undangan diminta membawa kartu undang untuk masuk. Tampak putra mahkota datang bersama Jiang Yinyin dan Jiang Mingzhu.Tiba-tiba tatapan para tamu tertuju kepada seorang gadis berpakaian dan bercadar hitam, ia berjalan ke depan bersama dua pelayannya. Gadis itu berjalan melewati para tamu undangan. Tatapan mata cerah nan cantik tetapi ada sedikit kelicikan di mata itu, membuat matanya tampak memikat. Gadis itu berjalan dengan punggung tegak lurus, tidak rendah hati juga tidak sombong, aura kebangsawaannya yang dingin membuat para tamu undangan bertanya-tanya siapa gadis ini. Ada kucing hitam ditangan kiri gadis itu yang menambah keselarasan penampilannya.Putra mahkota dan dua wanita yang datang bersamanya juga melihat semua ini. Lan

  • Putri Kekaisaran Itu Gila   Putri Kekaisaran

    Pada saat ini, dedaunan teratai hijau di sekitarnya bergoyang lembut tertiup angin, menyembunyikan sosok mereka di dalamnya...Airnya sejuk, tetapi tak mampu menghentikan kenaikan suhu udara.Sesaat kemudian, Tang Shuwu tiba-tiba menggendong wanita itu dan berjalan menuju tempat terpencil di antara dedaunan teratai, sehingga bahkan jika seseorang lewat, mereka tak akan melihat apa pun."Kemarilah dan lihat, pemandangan di sini terlihat sangat indah!" Begitu keduanya berjalan ke kedalaman yang tersembunyi di balik daun teratai, mereka mendengar beberapa suara datang dari…Pada saat ini, Tang Shuwu dan Jiang Yinyin, yang tersembunyi di dalam air, merasakan sesak di hati mereka. Jiang Yinyin begitu ketakutan sehingga ia memeluk pria di depannya erat-erat dan tidak berani bergerak sama sekali! Jika mereka ketahuan, tamatlah riwayat mereka."Yang Mulia, apa yang harus kita lakukan?" Jiang Yinyin, yang dipeluk pria itu, berbisik di telinganya. Wanita itu memancarkan aroma yang lembut, tetapi

  • Putri Kekaisaran Itu Gila   Menendang keduanya ke kolam

    Wajah Tang Shuwu tetap tampan, tetapi ekspresinya luar biasa gelap. Rasa sakit yang memancar dari tubuhnya jelas mengingatkannya bahwa ia telah dipukuli oleh wanita ini, Jiang Mingyao."Memangnya kenapa kalau aku memukulmu?" Jiang Mingyao mencibir, alisnya yang halus dan melengkung sedikit terangkat, matanya dipenuhi dengan kesombongan yang jahat! Sikapnya seolah berkata, "Jika kau tidak puas, datanglah dan balas dendam.""Kakak, apa kau benar-benar menghormati keluarga kerajaan? Yang Mulia adalah Putra Mahkota, dan kau sebenarnya..." Jiang Yinyin menggigit bibirnya, langsung menuduh Jiang Mingyao tidak menghormati keluarga kerajaan."Kapan kau seharusnya membahas masalah keluarga kerajaan?" Jiang Mingyaoi tahu betul bahwa kata-kata Jiang Yinyin jelas-jelas merupakan upaya untuk menjebaknya atas rencana jahatnya terhadap putra mahkota.Tapi siapa yang akan percaya padanya hanya karena beberapa kata? Ha! Lagipula, dia belum benar-benar melakukan apapun pada Tang Shuwu Ia hanya ingin

  • Putri Kekaisaran Itu Gila   Memukul dia

    Tang Shuwu menatap sekilas sekelilingnya, tanpa ia sadari, ia memasuki halaman Jiang Mingyao. Tang Shuwu memang berencana menemui Jiang Mingyao tetapi tidak dalam keadaan seperti ini.“Aku hendak menemuimu, bisakah kita bicara berdua?” Wajah Jiang Yinyin menjadi kelam mendengar perkataan Tang Shuwu, kini ia tahu kenapa pria di sampingnya selalu tampak linglung. Semua karena wanita tak berguna di depannya, Jiang Mingyao.“Tidak!” Jiang Mingyao menolak dengan tegas,”Tidak perlu ada pembicaraan diantara kita.”Mendengar ini, wajah Tang Shuwu langsung membeku. Ia menatap Jiang Mingyao melihat tatapan dingin di matanya, seolah-olah ia sedang bercanda..."Jiang Mingyao, aku tak akan mempermasalahkan apa yang telah terjadi. Kalau kau tidak tahu apa yang terbaik untukmu, kelak kau jangan menyesalinya!" Tang Shuwu merasa Jiang Mingyao sengaja mempermainkannya untuk menarik perhatiannya.Namun, memikirkan kata-kata "pembatalan pertunangan" yang terucap dari bibirnya masih membangkitkan rasa tid

  • Putri Kekaisaran Itu Gila   Pengintai

    Jiang Mingyao tidak bodoh, ia tahu jika pukulan itu mengenai tubuhnya maka ia akan menderita luka dalam yang sangat parah. Jiang Mingyao bergerak dengan langkah kaki aneh, tamparan itu melewatinya dan menghantam dinding rumah hingga roboh.“Kini perdana menteri hendak membunuhku?” Jiang Mingyao melirik ke arah tembok yang telah roboh itu.Jiang Beixuan menatap Jiang Mingyao dengan mata menyelidik, ia tidak percaya jika Jiang Mingyao bisa mengelak dari tamparannya. Jiang Mingyao bergerak dengan langkah kaki aneh tanpa adanya energi spiritual.“Darimana kau mempelajari langkah itu?” Tanya Jiang Beixuan dengan wajah penasaran.“Perdana menteri akan tahu ketika saatnya tiba.” Jiang Mingyao melanjutkan perjalanannya kembali ke pekarangannya. Jiang Beixuan menatap punggung gadis itu, hatinya meragu, apa gadis itu benar-benar tidak berguna?“Ayah, kenapa kau membiarkan gadis jalang itu pergi.” kata-kata Jiang Mingzhu membuyarkan lamunan Jiang Beixuan.“Diam! Yinyin dan kau akan mendapatkan P

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status