Home / Fantasi / Putri Kekaisaran Itu Gila / Menara Dewi Alkamia

Share

Menara Dewi Alkamia

last update Last Updated: 2025-11-21 19:50:36

“Sial, situasiku sudah cukup buruk, kini aku harus menghadapi hantu perawan tua.” Umpat Jiang Mingyao di dalam hati. Mata roh transparant itu menyipit, ada niat membunuh terkandung di dalamnya.

“Kau mengatakan aku perawan tua? Kau ingin mati!! Teriak roh transparan itu. Jiang Mingyao terkejut, ia hanya mengatakannya dalam hati tetapi hantu di depannya bisa mengetahui.

“Di lihat dari wajahmu, setidaknya kau hanya tua beberapa tahun dariku tetapi aku yakin kau sudah cukup lama di sini. Dengan kata lain, kau mati muda dan sudah lama di sini. Kau hantu perawan tua, kecuali kau sudah tidak perawan saat meninggal.”

Jiang Mingyao yang berasal dari dunia modern terkenal liar dan tidak mempedulikan aturan yang ada. Kini sifat itu muncul saat menghadapi hantu di depannya. Roh transparant itu sangat marah, ia mendadak muncul di depan wajah Jiang Mingyao.

“Katakan sekali lagi.” Aura membunuh teeasa dari tubuhnya yang transparant.

“Hantu perawan tua!” Teriak Jiang Mingyao tanpa rasa takut.

“Kau bukanlah pemilik tubuh ini, jiwamu hanyalah jiwa asing. Kau pikir aku tidak bisa membunuh?” Roh transparant itu segera meraih leher Jiang Mingyao, ia berusaha menarik keluar jiwa Jiang Mingyao. Tetapi dia gagal, setelah mencoba beberapa kali, ia berhenti.

“Bagaimana mungkin jiwamu bisa menyatu dengan sempurna di tubuh itu?” Dahi roh transparant itu tampak berkerut. “Kecuali itu adalah tubuh aslimu.”

Jiang Mingyao sedikit terkejut mendengar gumaman roh transparant itu. Tetapi segera dia menjadi marah teringat roh transparant itu hendak membunuhnya beberapa saat lalu.

“Kenapa? Kau tidak bisa membunuhku, perawan tua?”

“Ckck…kau sendiri di usia dua puluh delapan tahun masih belum menikah lalu meninggal. Bukankah kau sama dengan hantu perawan lebih tua.” Roh transparant itu tidak mau mengalah dia terus merendahkan Jiang Mingyao. Jiang Mingyao juga membalas dengan sengit. Akhirnya keduanya saling menyindir dan memaki.

Dua jam kemudian, keduanya terdiam kelelahan. Bibir Jiang Mingyao menjadi kering dan dia merasa haus setelah dua jam memaki hantu wanita itu. Setelah merenung sejenak…

“Ini dimana? Sudah berapa lama kau di sini?”

“Ini ruang dimensi sebuah kalung, sebuah artefak suci. Aku sendiri sudah lupa berapa lama aku disini, mungkin ratusan tahun.”

“bagaimana jiwamu bisa berada di dalam kalung? Kenapa kau tidak keluar?”

“Aku tidak tahu kenapa bisa di dalam sini dan aku tidak bisa keluar, aku sudah mencobanya ribuan kali.”

Jiang Mingyao terdiam setelah mendengar perkataan roh itu. “Aku Jiang Mingyao, siapa namamu?”

“Xiaoling.”

“Xiaoling, apa isi menara itu?” Tanya Jiang Mingyao sambil menunjuk sebuah menara yang terletak di belakangnya. Menara itu bertingkat lima.

“Aku tidak tahu. Aku tidak bisa membuka atau memasukinya. Selama ini aku hanya tinggal di luar.”

Jiang Mingyao beranjak bangkit, ia memaksakan tubuhnya walau terasa sangat sakit. Ia melangkah berlahan menuju ke arah menara lima lantai tersebut. Jiang Mingyao melihat sebuah papan nama yang terbuat dari kayu dengan lapisan emas mengelilingnya.

Sebuah kaligrafi yang indah tertulis di papan itu, “Menara Dewi Alkamia”.

Xiaoling hanya menatap Jiang Mingyao dari jauh. Dia yakin Jiang Mingyao tidak akan bisa membuka menara itu. Tetapi tidak beberapa lama kemudian, keterkejutan terlihat di wajahnya yang cantik. Pintu menara itu tiba-tiba terbuka saat Jiang Mingyao berdiri di depannya.

Jiang Mingyao membalikkan tubuhnya dan tersenyum kepada Xiaoling, lalu ia masuk, Xiaoling segera menyusul. Mereka berjalan berdua sambil melihat sekelilingnya lantai pertama menara itu.

Di lantai pertama berderet ratusan rak buku. Jiang Mingyao mengambil beberapa buku dan membacanya sejenak lalu beralih ke rak lain. Xiaoling juga melakukan hal sama. Setelah berpindah pindah ke beberapa rak, Jiang Mingyao berhenti memeriksa buku yang ada di dalam rak. Ia kembali memeriksa sekeliling lantai pertama.

Beberapa saat kemudian, tatapannya tertuju kepada sebuah lemari besar yang terletak di sudut ruangan. Jiang Mingyao segera melangkahkan kakinya ke arah lemari tersebut, Xiaoling juga menemukan keberadaan lemari itu dan ikut menyusul Jiang Mingyao.

Jiang Mingyao membuka lemari itu perlahan. Saat pintu lemari itu terbuka, puluhan botol pil ada di hadapan mereka. Di sudut bawah terdapat sebuah tungku yang tertutup abu dan di samping itu terdapat dua buah buku tebal yang terlihat sangat tua.

Xiaoling memeriksa botol-botol pil itu, Jiang Mingyao menatap ke arah dua buah buku tua yang terletak di samping tungku api itu. Jiang Mingyao meraih kedua buku tua itu, tetapi saat ia sudah membawa buku itu keluar dari lemari, kedua buku tersebut berubah menjadi abu.

Dari abu kedua buku itu meluncur dua sinar yang langsung memasuki dahi Jiang Mingyao. Rasa sakit yang sangat kuat menyerang kepala Jiang Mingyao saat sinar itu memasukinya. Rasa sakit yang dirasakan Jiang Mingyao hanya berlangsung sesaat.

“Ini…”Keterkejutan tergambar di wajah Jiang Mingyao.

“Mingyao, ada apa?” Xiaoling mendengar suara Jiang Mingyao yang terkejut. Xiaoling tidak melihat dua sinar yang memasuki dahi Jiang Mingyao.

“Kitab Dewi Alkamia dan kitab Jarum Misteri Jiwa.” Sahut Jiang Mingyao masih dengan wajah terkejut. Ia tidak menyangka akan memperoleh dua ilmu yang menjadi idaman banyak orang.

“Mana? Dimana kitab Dewi Alkamia? Mana kitab Jarum Misteri Jiwa?” Tanya Xiaoling sambil berusaha mencari ke dalam lemari.

Jiang Mingyao berusaha menepuk Xiaoling tetapi tangannya menembus tubuhnya. Saat Xiaoling menatap nya, Jiang Mingyao mengangkat jarinya telunjuknya lalu menempelkan di dahinya, sambil berkata,

“Dua kitab itu hancur, lalu dua sinar memasuki dahiku. Dan semua isi kedua kitab itu sekarang ada di kepalaku.”

“Kau beruntung.” Hanya itu yang dikatakan Xiaoling setelah mendengarkan cerita Jiang Mingyao. Mereka lalu kembali memeriksa ruangan tersebut dan menemukan sebuah pintu. Mereka membuka pintu tersebut dan hanya berdiri diam di depan pintu sambil sesekali saling memandang.

Di dalam ruangan itu tampak tumpukan perak, emas, berlian dan berbagai macam permata. Sungguh kekayaan yang luar biasa. Xiaoling merasakan sesuatu yang kuat di dalam ruangan itu, segera ia menuju ke arahnya.

“Batu roh kelas atas!! Mingyao, kita kaya..haha..kau membawa keberuntungan bagiku.” Teriak Xiaoling. Jiang Mingyao segera menghampiri Xiaoling. Setelah melihat apa yang ditemukan Xiaoling, Jiang Mingyao hanya mencemoohnya.

“Buat apa batu roh kelas atas jika sekarang kamu hanya hantu perawan tua?” Xiaoling terdiam mendengar perkataan Jiang Mingyao, dia merasakan kebenaran dalam kata-kata Jiang Mingyao.

"Setidaknya kita akan kaya jika kita bisa keluar dari jurang ini. Ayo, kita kembali memeriksa lantai ini. Mungkin kita akan menemukan sesuatu yang bisa membuatmu keluar dari sini." Jiang Mingyao melanjutkan perkataannya, Xiaoling menyetujuinya. Setelah lama berkeliling, mereka tidak menemukan apapun.

Catatan : Tingkat Kultivasi di alam bawah : alam Pemurnian Qi, Alam Pembangun Fondasi, Alam Pembentukan Inti, Alam Inti Emas. masing-masing alam mempunyai 9 tingkatan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Putri Kekaisaran Itu Gila   Pemilik Paviliun Tianji

    "Jika Yang Mulia berkenan, aku bersedia membantu Anda," kata Jiang Mingzhu lembut, mata indahnya berbinar-binar, ekspresi malunya sungguh menawan."Kalau begitu, Mingzhu, terima kasih atas bantuanmu." Saat ini, menatap wanita menawan di hadapannya, ia tak kuasa menahan rasa iba. Jika ia belum memiliki Yin’er ia mungkin juga telah jatuh cinta pada wanita di hadapannya.“Menurutmu siapa dirimu? Apa kau mengira sembarang orang bisa berkenalan dengan pemilik Paviliun Tianji?” Jiang Yinyin menunjukkan rasa ketidaksukaannya atas sikap saudarinya.“Yin’er, Mingzhu hanya mencoba membantuku, kau jangan marah padanya.” Tang Shuwu memeluk Jiang Yinyin dengan mesra, Jiang Mingzhu hanya bisa menatap mereka sambil mengigit bibirnya.Saat ini, pelelangan telah dimulai.Seorang wanita jangkung dan anggun dengan gaun kasa tipis yang berkibar masuk perlahan, diikuti seorang pelayan yang membawa nampan berlapis kain merah, mengundang rasa penasaran semua orang."Selamat datang semuanya di Paviliun Tianj

  • Putri Kekaisaran Itu Gila   Jantungku lemah, kau membuatku terpeleset

    Hari ini, Paviliun Tianji penuh sesak, para bangsawan dari dalam dan luar kekaisaran datang untuk mengikuti pelelangan. Dalam empat tahun ini, nama Paviliun Tianji melambung tinggi berkat pil-pilnya.Antrian panjang terjadi dimulai dari pintu masuk, tamu undangan diminta membawa kartu undang untuk masuk. Tampak putra mahkota datang bersama Jiang Yinyin dan Jiang Mingzhu.Tiba-tiba tatapan para tamu tertuju kepada seorang gadis berpakaian dan bercadar hitam, ia berjalan ke depan bersama dua pelayannya. Gadis itu berjalan melewati para tamu undangan. Tatapan mata cerah nan cantik tetapi ada sedikit kelicikan di mata itu, membuat matanya tampak memikat. Gadis itu berjalan dengan punggung tegak lurus, tidak rendah hati juga tidak sombong, aura kebangsawaannya yang dingin membuat para tamu undangan bertanya-tanya siapa gadis ini. Ada kucing hitam ditangan kiri gadis itu yang menambah keselarasan penampilannya.Putra mahkota dan dua wanita yang datang bersamanya juga melihat semua ini. Lan

  • Putri Kekaisaran Itu Gila   Putri Kekaisaran

    Pada saat ini, dedaunan teratai hijau di sekitarnya bergoyang lembut tertiup angin, menyembunyikan sosok mereka di dalamnya...Airnya sejuk, tetapi tak mampu menghentikan kenaikan suhu udara.Sesaat kemudian, Tang Shuwu tiba-tiba menggendong wanita itu dan berjalan menuju tempat terpencil di antara dedaunan teratai, sehingga bahkan jika seseorang lewat, mereka tak akan melihat apa pun."Kemarilah dan lihat, pemandangan di sini terlihat sangat indah!" Begitu keduanya berjalan ke kedalaman yang tersembunyi di balik daun teratai, mereka mendengar beberapa suara datang dari…Pada saat ini, Tang Shuwu dan Jiang Yinyin, yang tersembunyi di dalam air, merasakan sesak di hati mereka. Jiang Yinyin begitu ketakutan sehingga ia memeluk pria di depannya erat-erat dan tidak berani bergerak sama sekali! Jika mereka ketahuan, tamatlah riwayat mereka."Yang Mulia, apa yang harus kita lakukan?" Jiang Yinyin, yang dipeluk pria itu, berbisik di telinganya. Wanita itu memancarkan aroma yang lembut, tetapi

  • Putri Kekaisaran Itu Gila   Menendang keduanya ke kolam

    Wajah Tang Shuwu tetap tampan, tetapi ekspresinya luar biasa gelap. Rasa sakit yang memancar dari tubuhnya jelas mengingatkannya bahwa ia telah dipukuli oleh wanita ini, Jiang Mingyao."Memangnya kenapa kalau aku memukulmu?" Jiang Mingyao mencibir, alisnya yang halus dan melengkung sedikit terangkat, matanya dipenuhi dengan kesombongan yang jahat! Sikapnya seolah berkata, "Jika kau tidak puas, datanglah dan balas dendam.""Kakak, apa kau benar-benar menghormati keluarga kerajaan? Yang Mulia adalah Putra Mahkota, dan kau sebenarnya..." Jiang Yinyin menggigit bibirnya, langsung menuduh Jiang Mingyao tidak menghormati keluarga kerajaan."Kapan kau seharusnya membahas masalah keluarga kerajaan?" Jiang Mingyaoi tahu betul bahwa kata-kata Jiang Yinyin jelas-jelas merupakan upaya untuk menjebaknya atas rencana jahatnya terhadap putra mahkota.Tapi siapa yang akan percaya padanya hanya karena beberapa kata? Ha! Lagipula, dia belum benar-benar melakukan apapun pada Tang Shuwu Ia hanya ingin

  • Putri Kekaisaran Itu Gila   Memukul dia

    Tang Shuwu menatap sekilas sekelilingnya, tanpa ia sadari, ia memasuki halaman Jiang Mingyao. Tang Shuwu memang berencana menemui Jiang Mingyao tetapi tidak dalam keadaan seperti ini.“Aku hendak menemuimu, bisakah kita bicara berdua?” Wajah Jiang Yinyin menjadi kelam mendengar perkataan Tang Shuwu, kini ia tahu kenapa pria di sampingnya selalu tampak linglung. Semua karena wanita tak berguna di depannya, Jiang Mingyao.“Tidak!” Jiang Mingyao menolak dengan tegas,”Tidak perlu ada pembicaraan diantara kita.”Mendengar ini, wajah Tang Shuwu langsung membeku. Ia menatap Jiang Mingyao melihat tatapan dingin di matanya, seolah-olah ia sedang bercanda..."Jiang Mingyao, aku tak akan mempermasalahkan apa yang telah terjadi. Kalau kau tidak tahu apa yang terbaik untukmu, kelak kau jangan menyesalinya!" Tang Shuwu merasa Jiang Mingyao sengaja mempermainkannya untuk menarik perhatiannya.Namun, memikirkan kata-kata "pembatalan pertunangan" yang terucap dari bibirnya masih membangkitkan rasa tid

  • Putri Kekaisaran Itu Gila   Pengintai

    Jiang Mingyao tidak bodoh, ia tahu jika pukulan itu mengenai tubuhnya maka ia akan menderita luka dalam yang sangat parah. Jiang Mingyao bergerak dengan langkah kaki aneh, tamparan itu melewatinya dan menghantam dinding rumah hingga roboh.“Kini perdana menteri hendak membunuhku?” Jiang Mingyao melirik ke arah tembok yang telah roboh itu.Jiang Beixuan menatap Jiang Mingyao dengan mata menyelidik, ia tidak percaya jika Jiang Mingyao bisa mengelak dari tamparannya. Jiang Mingyao bergerak dengan langkah kaki aneh tanpa adanya energi spiritual.“Darimana kau mempelajari langkah itu?” Tanya Jiang Beixuan dengan wajah penasaran.“Perdana menteri akan tahu ketika saatnya tiba.” Jiang Mingyao melanjutkan perjalanannya kembali ke pekarangannya. Jiang Beixuan menatap punggung gadis itu, hatinya meragu, apa gadis itu benar-benar tidak berguna?“Ayah, kenapa kau membiarkan gadis jalang itu pergi.” kata-kata Jiang Mingzhu membuyarkan lamunan Jiang Beixuan.“Diam! Yinyin dan kau akan mendapatkan P

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status