Beranda / Romansa / Diam-diam Menikahi Bos Besar / BB 111. Memutuskan hubungan

Share

BB 111. Memutuskan hubungan

Penulis: Any Anthika
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-04 10:55:12

Mendengar Lidya berkata demikian, Alika tersulut emosi. Dia menarik tangan Lidya dengan kasar.

"Putus hubungan? Ya sudah, putus saja! Bibi, untuk apa berharap pada Emily? Harusnya dari awal dia nggak pernah masuk ke keluargaku. Karena dia hanya anak yang tidak diinginkan oleh ayahku. Dia cuma pembawa masalah! Hubunganku dengan Kelvin juga rusak karena dia!"

Lidya langsung memelototi Alika. "Alika, jangan begitu ya, Nak! Biar bagaimanapun juga dia masih kakakmu."

Namun Alika sama sekali tak bergeming. Malah ia menatap sinis ke arah Emily dengan penuh kebencian.

"Kalau bukan karena kamu, perusahaan ayahku nggak akan jatuh begini. Kalau kamu nggak pernah muncul, Kelvin pasti sudah menikahiku dari dulu! Dan sekarang kamu malah mau kami berterima kasih? Sudahlah, berhenti berpura-pura jadi pahlawan!"

Ucapan Alika mengejutkan Lidya. Dia buru-buru menenangkan Alika dan berbisik.

“Alika sayang, jangan bicara kasar dulu pada Emily. Ada Presdir Lewis disini.”

Barulah Alika sadar situasi mereka
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Diam-diam Menikahi Bos Besar   BB 143. Berulah

    Emily tertegun, namun segera menyadari: Alika berani bersikap seperti itu karena berlindung di balik nama Presdir Lewis, suaminya. Tanpa dukungan itu, mana mungkin dia bisa sesombong ini?“Suamiku sedang tidak di rumah. Dia sibuk bekerja. Jadi, sebaiknya kamu pulang saja. Aku mau istirahat,” ucap Emily datar, berusaha mengakhiri percakapan.Namun Alika malah berteriak, “Aku akan menunggunya di sini! Jangan berani mengusirku!Kamu ini benar-benar tidak tahu diri. Tanpa aku, suamimu itu mungkin sudah jadi mayat sekarang. Aku penyelamatnya! Maka, layani aku dengan baik! Sekarang juga, buatkan aku teh!”Emily menarik napas panjang. Meski hatinya menolak, dia sadar bahwa ucapan Alika tidak sepenuhnya salah. Perempuan itu memang pernah berjasa.Akhirnya Emily menyerah, lalu hendak memanggil pelayan. Tapi Alika menahan, “Bukan pelayan! Kamu sendiri yang harus membuatnya!”Tak ingin berdebat, Emily berjalan menuju dapur. Beberapa saat kemudian, dia kembali dengan nampan berisi teko teh hangat

  • Diam-diam Menikahi Bos Besar   Bab 142. Tamu tak diundang

    Saat itulah dia melihat Tuan Tua Widjaja sudah berdiri di ujung anak tangga.“Kakek!” serunya bahagia sekaligus canggung. Sejak menikah, ini adalah kali pertama kakek datang mengunjungi mereka.Dan ternyata kakek tidak datang sendirian. Di belakangnya, beberapa pelayan mengangkat keranjang berisi makanan bergizi dan buah-buahan segar.Dengan wajah hangat, kakek menatap Emily, lalu pandangannya turun ke arah perutnya.“Emily... Akhirnya kamu hamil juga. Syukurlah… Tak lama lagi, Felix akan memiliki penerus sekaligus pewaris keluarga Widjaja. Kamu benar-benar anugerah, Emily.”Ia menunjuk ke arah makanan yang dibawa pelayan. “Itu semua untukmu. Makanlah yang bergizi. Jangan sampai kamu kekurangan.”Emily benar-benar terharu. Rupanya kehamilannya membawa sukacita bukan hanya untuk dirinya dan Felix, tapi juga untuk kakek.“Terima kasih banyak, Kek. Aku tahu, ini semua juga karena doa dan usaha Kakek. Mari duduk dulu,” ucap Emily, lalu menggandeng tangan kakek ke ruang tamu. Sementara itu

  • Diam-diam Menikahi Bos Besar   Bab 141. Akhirnya Hamil

    Mendengar suster menyebut nama Felix dengan panggilan Presdir Lewis, para pengunjung yang tengah menunggu di ruang tunggu langsung menoleh penuh terkejut.“Hah?! Dia Presdir Lewis? Pengusaha terkenal itu?”Baru sekarang mereka menyadari bahwa pria yang sejak tadi duduk bersama mereka ternyata adalah tokoh ternama pemilik Lewis Group.“Ya ampun! Berita itu ternyata benar! Presdir Lewis benar-benar mencintai istrinya. Sampai-sampai rela ikut antre demi menemani istrinya ke dokter kandungan!”“Dokter kandungan? Jadi… maksudnya…”“Hah! Apa ini artinya?”“Nyonya Lewis mungkin sedang mengandung!”Ruangan itu pun menjadi ramai oleh bisik-bisik kagum dan kegembiraan yang tak tersembunyikan.Seorang pria yang sempat bercakap dengan Felix tampak ternganga. Ia sama sekali tak menyangka, pria ramah yang diajaknya berbicara tadi adalah Presdir Lewis."Kalau tahu dia Felix Lewis, pasti tadi aku sudah minta selfie. Siapa tahu anak dalam kandungan istriku ikut tertular suksesnya!"Sementara itu, Feli

  • Diam-diam Menikahi Bos Besar   Bab 140. Sudah telat datang bulan

    "Tuan Felix Lewis tidak bisa melanjutkan rapat hari ini. Rapat akan ditunda beberapa hari. Istri Tuan sedang sakit dan Tuan Felix harus menemani ke rumah sakit. Kami mohon pengertiannya, silakan keluar sekarang," kata Ken dengan suara tenang.Tamu-tamu tampak kecewa, namun mereka tidak ada yang berani protes. Bagaimanapun juga, ini adalah urusan keluarga Tuan Felix. Selama ini, Felix dikenal sebagai suami yang sangat peduli pada istrinya.Mereka tidak menyalahkan Felix bahkan memuji betapa setianya dia pada Emily. Di tengah rapat penting sekalipun, Felix rela membatalkannya hanya untuk mengantar istrinya yang sakit.Ken yang melihat situasi itu langsung bergerak menuju ruang kerja Tuan Felix. Di sana, dia melihat Felix yang sedang memangku kepala Emily. Wajah Emily tampak pucat, matanya setengah terpejam sambil memijat pelipisnya."Ayo Tuan, kita berangkat sekarang," kata Ken, cepat dan cekatan."Baik." Felix menatap Emily, ingin menggendongnya, tapi Emily menahan."Aku masih bisa ber

  • Diam-diam Menikahi Bos Besar   Bab 139. Muntah

    Felix menghela napas panjang."Astaga... Kakek benar-benar serius ingin punya cicit rupanya," batinnya geli namun juga terharu.Ia tahu, semua ini dilakukan karena sang kakek sangat peduli dengan rumah tangganya—dan tentu saja, sangat menyayangi Emily.Felix membawa kotak itu ke dapur dan menemui Bibi Sun."Bibi, ini katanya Kakek. Dia bilang Bibi tahu apa ini dan harus apa."Bibi Sun hanya mengangguk tenang."Tuan Tua sudah mengabari saya tadi pagi. Saya akan siapkan ramuan ini malam ini juga."Felix tak banyak komentar dan segera naik ke kamar.---Saat malam tiba, Felix menuntun Emily ke ruang makan.Ia menarikkan kursi untuknya, kemudian mereka duduk menikmati makan malam bersama seperti biasa.Selesai makan, Bibi Sun datang dan meletakkan dua mangkuk yang masih mengepul hangat.Emily menatap mangkuknya heran. "Felix, ini apa?""Ramuan dari Kakek. Katanya ini bagus untuk kita."Emily mengangkat alis. "Ramuan bergizi?""Iya, dan kamu harus habiskan. Niat baik Kakek tak pantas kita

  • Diam-diam Menikahi Bos Besar   Bab 138. Titik Lemah

    "Itu semua karena keinginan Felix sendiri yang ingin membalas budi padaku. Tapi kenyataannya? Dia justru mengirim Ibuku ke luar negeri—ke tempat yang sangat menyedihkan dan mustahil untuk kembali! Aku sangat membencinya, dan istrinya pun tak kalah kubenci. Aku ingin membuat hidup mereka berakhir tragis. Aku ingin mereka menyesal telah bermain-main denganku."Adreno tertawa pelan, nada sinis menyertai senyumannya. "Sekarang aku mengerti. Kamu membenci Emily karena Kelvin mencintainya, bukan?"Alika mengangguk tanpa ragu. "Ya, Paman benar. Aku sangat sakit hati karena hal itu.""Jadi, apa pun caranya, aku ingin Emily jatuh. Kehancurannya adalah kepuasanku."Awalnya Adreno mengira akan sulit melawan Felix, apalagi setelah Emily menolak tawaran kerja samanya. Ia tidak menyangka akan muncul Alika—gadis yang tiba-tiba menawarkan diri menjadi sekutu.Adreno menatap Alika lebih dalam. "Lalu, apa rencanamu? Jangan anggap remeh, Felix bukan lawan yang mudah ditaklukkan."Senyuman sinis tersungg

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status