แชร์

Bab 196. Bertemu Musuh

ผู้เขียน: Any Anthika
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-08-16 17:28:34

Rania menekan kedua bibirnya, 'Ehm! Sangat memalukan! Perut, bagaimana bisa kamu membuatku begitu malu seperti ini?! Ini kan baru pertama kalinya datang ke rumah Aaron dan bertemu dengan keluarganya, aku harusnya memberikan kesan yang baik kepada mereka!'

Aaron tertawa kecil lalu dia memanggil seorang pelayan, "Bibi, apa makan siangnya sudah siap?"

"Sudah, sudah Tuan muda pertama." Bibi pelayan menjawab dengan terbata-bata setelah itu dia langsung membawa piring ke ruang makan.

Bibi pelayan merasakan suasana ruangan yang aneh dan dia merasa bahwa dia tidak seharusnya berada di sana untuk waktu yang lama.

Aaron malah tidak merasakan apapun. Dia menggandeng tangan kecil Rania dan membawanya berjalan ke meja makan.

Keempat orang yang ada di sana tidak bicara apapun dan suasana menjadi sangat canggung.

Kemudian nyonya Sonia dengan kaku berkata, "Maaf, tiba-tiba aku baru ingat ada yang harus aku selesaikan di rumah. Aku dan Amira permisi dulu."

Nyonya besar Widjaja merasa sangat malu, "Kal
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทล่าสุด

  • Diam-diam Menikahi Bos Besar   Bab 217. Sejak kapan aku setuju?

    Aaron mengangkat telepon masuk dari Gala."Kamu kenapa keluar dari grup?"Aaron hanya menjawab, "Aku sudah menikah.""Jadi?" Tanya Gala yang tidak mengerti."Sialan, apa hubungan menikah dengan keluar dari grup?" Katanya dalam hati."Kalian ganti nama grupnya menjadi empat teman saja."Aaron menutup telepon setelah berbicara dengan angkuh.Nama grup JY artinya adalah lima teman.Dalam grup itu, Ken masih bertanya.Ken: Tamat sudah, apa kakak marah kepada kita?Dani: Lebih tepatnya dia marah padamu, masih beraninya kamu meremehkan kemampuannya, ckckck.Dion: Hehe.Gala: Aduh, dasar pemalu, aku berani jamin, dia pasti menonton sampai habis film yang barusan aku kirim.Dani: Apa aku masih perlu beli lagi?Ken: Beli! Biar aku sekalian bantu, mau beli beberapa?Dion: Kamu begitu menginginkannya ya?Ken: Waduh Dion, kali ini lebih baik jangan asal bicara.Dion: ...---Di ruang tamu keluarga Widjaja.Kakek Widjaja masuk ke ruang belajarnya, sementara Nenek Widjaja sedang memanggil pelayan a

  • Diam-diam Menikahi Bos Besar   Bab 216. Ayam Liar yang ingin menjadi Phoenix

    Rangga tidak tahan mengerutkan keningnya.Pada umur 22 tahun.... Saat itu dia masih di luar negeri mengambil sarjana master.Tiba-tiba handphonenya berdering, Aaron berdiri dan dengan wajahnya yang tampan itu ia berkata dengan dingin,"Perusahaan Widjaja bukanlah perusahaan amal, tidak semua orang bisa masuk ke dalamnya dengan sembarangan. Kalau ingin masuk maka harus bekerja dari yang paling dasar, dan harus mengikuti tes. Kalau tidak bisa menerimanya, maka bisa seperti Kimy yang berada di rumah saja menjadi hamster dan tidak melakukan apa pun."Setelah selesai berbicara, dia berjalan ke teras untuk menjawab telepon. Rania melihatnya sampai tertegun melihat itu.Suaminya ini, benar-benar.... Memiliki mulut yang beracun! Sama sekali tidak mempedulikan reputasi orang lain! Tapi ia merasa Aaron sepertinya masih sangat sopan dan ramah.Pada saat bersamaan, Kimy, hamster yang berada di sudut ruangan, tiba-tiba bersin beberapa kali.Sialan, siapa yang berani memarahi dan menjelekkannya di

  • Diam-diam Menikahi Bos Besar   Bab 215. Karena sudah hamil, jadi harus cepat.

    Yunita menatap Rania dengan penuh kebencian. Dia merasa Rania benar-benar seorang wanita jalang dan rendahan, tetapi para pria benar-benar menyukai caranya ini.Mengingat bagaimana dia menggunakan kekuasaan kakaknya untuk memarahinya dengan angkuh itu...."Memikirkannya saja membuatku muntah! Sekarang masih sengaja berpura-pura lemah dan minta kakak menggendongnya, dasar wanita rendahan yang suka bermanja-manja!"Yunita sama sekali tidak menyadari ketika Aaron menatapnya, hingga Aaron memalingkan wajahnya, dan ketika ia sadar, hal itu membuatnya mengeluarkan keringat dingin.Kakaknya yang satu ini benar-benar menakutkan, ia seperti tidak memiliki emosi, terlihat elegan dan lembut, tetapi setelah kejadian tadi ia mengetahui bahwa semua itu hanya penampilannya saja."Kebetulan di jalan tadi dia bertemu dengan Yunita, lalu ditabrak olehnya."Perkataan Aaron benar-benar membuat hati Yunita terkejut, wajahnya langsung berubah menjadi pucat. "Kakak, apa maksud dari perkataanmu ini? Aku juga

  • Diam-diam Menikahi Bos Besar   Bab 214. Akan segera punya Cicit?

    Sudah setengah jam berlalu, Bentley tipe terbaru yang mereka kendarai melaju hingga ke rumah sakit Ken.Aaron memeluk Rania turun dari mobil hingga naik ke atas lalu mengambil antrian, mereka menunggu dokter dan membersihkan lukanya.Setelah membungkus luka dengan baik, tiba-tiba dia berkata, "Aku ke atas dulu sebentar, tunggu aku di sini dan jangan pergi kemana-mana.”Rania memberi tatapan yang tajam ke arahnya. Dia yang sekarang seperti ini masih bisa kemana? Apakah sudah tidak mau hidup lagi?Sambil menunggu pria itu, Rania berjalan terpincang-pincang ke lorong lalu mencari kursi untuk bermain handphone.Dengan tidak diduga, ada tamu yang tak diundang menyapanya."Kakak ipar?""Kakak ipar?""Kakak ipar!"Seorang pria memanggilnya persis di depan matanya yang hitam, Rania mengangkat kepala dan melihat Ken sedang mengenakan pakaian putih dokter sedang berdiri di depannya.Sepasang mata yang indahnya itu berbinar menatapnya, ia bertanya dengan suaranya yang tenang, "Yoh, kenapa ini? K

  • Diam-diam Menikahi Bos Besar   Bab 213. Minta maaf, 38 Kali!

    Yunita dari kecil hingga besar hidup dalam kasih sayang orang tua, karena latar belakang keluarga yang bagus, ia selalu melihat orang lain dengan tidak sopan. Kakek Widjaja sendiri tidak terlalu memperdulikannya, ia benar-benar tidak pernah bertemu dengan Aaron yang begitu dingin dan tidak mau tersenyum ini.Yunita panik, ia hanya bisa merengek dan meminta perlindungan dari Rangga, "Kakak, cepat bantu aku mengatakannya." Yunita merasa kepalanya begitu sakit.Sejak Rangga melihat Aaron dan Rania bersama di rumah sakit, dia merasa kakaknya ini sama sekali tidak mempedulikan nama baik keluarganya, "Apakah.... Yunita yang salah duluan dalam masalah ini?""Kakak..." Yunita tidak berhenti meminta, dia benar-benar sangat takut jika nanti dituntut.Dalam situasi panas itu tiba-tiba Rania berkata, "Sudahlah, bagaimanapun juga dia tetap sepupumu, kalian masih satu keluarga, pasti tidak baik jika nanti sampai berurusan dengan kantor polisi."Rangga yang agak terkejut, Yunita lebih terkejut lagi,

  • Diam-diam Menikahi Bos Besar   Bab 212. Tuntutan

    Aaron mengangkat kepalanya, ia bertanya dengan suara dan tatapan yang dingin, "Mau membawa siapa ke kantor polisi?""Dia!" Yunita dengan marah menunjuk Rania, "Kamu lihat dia, pakaian yang dia kenakan seperti barang yang dijual di pinggir jalan. Lalu dengan wajah seperti siluman rubah dia masih mau menggoda pria di sini, dia benar-benar sedang bermimpi ya.... Kakak?"Rangga berjalan dari arah belakang untuk menangkap Yunita dan menariknya pergi, tetapi Yunita menepisnya."Kakak, kenapa kamu menarik aku?!""Pulang dengan aku sekarang." Suasana hati Rangga tidak enak karena ia masih dipaksa menikah, nada suaranya terdengar sangat cetus."Kenapa?" Yunita tidak mengerti, "Dia telah menghancurkan hadiah yang aku beli, itu hadiah untuk kakek, dia harus mengganti rugi....”"Dia adalah Rania." Rangga langsung mengatakannya."..." Yunita terdiam, matanya langsung terbelalak. "Rania? Tidak mungkin!"Yunita membalikkan badan dan menatap Rania dari atas kepala sampai ujung kaki dengan baik-baik,

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status