Home / Romansa / Putri Pengganti Diam-Diam Dinikahi Presdir Miliarder / Bab 5. Kenapa Begitu Mirip Dengan Suaminya?

Share

Bab 5. Kenapa Begitu Mirip Dengan Suaminya?

Author: Any Anthika
last update Last Updated: 2025-04-29 11:53:39

Di dalam, Lidya membantu Alika memilih perhiasan dan memakaikannya dengan lembut.

Wanita tua itu menatap gadis cantik yang ada di depannya itu. Dia tidak bisa menyembunyikan raut gembira dan kepuasan di wajahnya.

Seharusnya, jika bukan karena Nyonya Mira, saat ini dia pasti sudah menjadi nyonya besar di rumah ini!

Kemudian terlihat dia tersenyum sinis. ‘Cepat atau lambat, keadaan pasti akan berubah. Suatu saat kamu akan yang akan tersingkir dari keluarga ini, dan aku yang akan menjadi Nyonya besar dirumah ini. Mira, kamu pantas mendapatkannya!’

Di lantai bawah, Emily dengan santai berdiri di ujung tangga, menatap pintu masuk dan menunggu dengan tenang kedatangan keluarga Widjaja.

Diujung sana, dia melihat Nyonya Mira perlahan turun dibantu oleh seorang pelayan. Nyonya Mira mengenakan gaun berwarna coklat, tubuhnya terlihat kurus.

Terdengar pelayan itu berkata dengan lembut, “Nyonya, Anda sedang tidak enak badan. Sebenarnya tidak apa-apa kalau Anda tidak turun. Kesehatan Anda jauh lebih penting.”

Nyonya Mira terlihat menggelengkan kepalanya dan berbicara pelan, “Tidak. Aku harus turun. Aku tidak bisa untuk tidak menghadiri hari penting Alika.”

Mereka tidak menyadari kehadiran Emily yang menatap mereka dari ujung tangga.

Emily menatap Nyonya Mira, hatinya dipenuhi kekaguman. Sejenak, dia menggelengkan kepalanya. Dia merasa semua ini benar-benar sangat lucu sekaligus aneh.

Jika dipikir-pikir, Nyonya Mira-lah orang yang seharusnya paling membencinya. Tapi semuanya terbalik. Justru Nyonya Mira-lah orang yang paling baik padanya.

Bahkan ibunya saja tidak pernah seperti itu. Dulu saat dia kecil, bahkan ibunya sering lupa memberinya makan.

Karena itulah dia tumbuh sangat kurus, dia bahkan sering memakan makanan sisa dari pelayan sampai dia beranjak remaja.

Jika bukan karena kebaikan Nyonya Mira, mungkin dia sudah mati kekurangan gizi. Nyonya Mira-lah yang sering memperhatikannya, memberi dia makanan lezat dan buah-buahan, bahkan sering mengusap kepalanya dengan lembut dan penuh kasih sayang, serta mengucapkan beberapa kalimat untuk menghiburnya.

Emily hanya menatap Nyonya Mira. Mendengar suara batuknya, dia merasa khawatir dan berniat untuk menghampiri, namun sebelum dia melangkah, terdengar suara keributan di pintu masuk.

Ternyata keluarga Widjaja telah tiba.

Nyonya Mira buru-buru mengajak pelayan untuk turun. Dia menemani Tomi Juwanda untuk menyambut mereka..

Setelah bertukar sapa, keluarga Widjaja dipersilakan masuk.

Emily tidak sabar menunggu seseorang. Dia mencari-cari keberadaan orang itu, namun dia tidak dapat menemukannya. Lalu tiba-tiba, dia mendengar ayahnya menyapa seseorang, “Tuan Felix, mari. Silakan, kursi Anda di sana.”

Emily langsung mengarahkan pandangannya pada pria yang disapa oleh ayahnya tersebut. Pria itu mengenakan setelan jas hitam, berjalan seperti layaknya seorang bintang. Fitur wajahnya sangat tampan, dengan karisma serta aura kewibawaan yang kuat mengelilingi tubuhnya.

Mungkin karena menyadari tatapan dari seseorang, pria itu tiba-tiba menoleh ke arah tempat Emily berdiri.

Untuk sesaat, mata mereka bertemu. Tatapan tajam dari pria itu membuat jantung Emily hampir copot.

Pria itu sangat mirip dengan pria yang menikahinya tadi, tetapi… lebih banyak perbedaannya.

Ini membuatnya kebingungan.

Kenapa pria itu bisa sangat mirip dengan suami barunya?

Tetapi bukan!

Tentu saja bukan. Orang itu adalah Felix Widjaja, cucu pertama keluarga Widjaja yang terhormat. Dari cara menatapnya, cara berbicara, dan bahkan cara berjalan pun sudah sangat beda dengan Felix, suaminya.

Suaminya bernama Felix Lewis. Pria biasa dengan tatapan teduh dan wajah yang lembut. Rambutnya berwarna Blonde keemasan dengan panjang melebihi bahu.

Sedangkan yang ini, rambutnya berwarna hitam dengan potongan yang rapi. Terlibat begitu tampan dan berkarisma seolah-olah seperti bintang yang bersinar terang.

Hanya saja, mungkin kebetulan fitur wajah mereka sangat mirip.

Emily langsung memalingkan pandangannya.

Lalu, terdengar suara ayahnya bertanya.

“Tuan Felix, dimana istrimu? Apa dia tidak datang bersamamu?”

Emily tiba-tiba merasa pria itu kembali menatapnya. Meskipun Emily tidak berani menatapnya lagi, tetapi dia memasang telinganya baik-baik untuk mendengar jawaban dari pria itu.

“Dia tidak bisa datang karena ada urusan keluarga yang penting.”

Seketika hati Emily jadi lega, dan jantungnya yang berdebar-debar berangsur-angsur tenang.

Benarkan? Ternyata bukan.

Lalu terlihat Kelvin mengikuti di belakang mereka. Pria itu berpakaian jas dan terlihat lebih dewasa daripada yang Emily kenal selama ini. Sepertinya pria itu tidak menyadari kehadiran Emily. Dia terlihat berbisik-bisik mesra pada Alika.

Semua orang sekarang duduk di tempatnya masing-masing. Kakek Widjaja, atau biasa dipanggil mereka Tuan Tua, duduk di kursi utama. Mereka mulai mendiskusikan rencana pernikahan dua keluarga ini.

Emily perlahan keluar dari sana dan berdiri di ujung tangga, menatap ke bawah menyaksikan ramainya orang-orang di ruangan tamu itu.

Tiba-tiba lengannya ditarik oleh Lidya. “Emily, apa yang kamu lakukan di sini? Apa kamu belum bisa melupakan Kelvin? Biar kuingatkan, dia sekarang adalah saudara iparmu, calon suami adikmu, Alika. Jangan memikirkan yang macam-macam!”

Emily langsung menarik lengannya dan tersenyum. “Jangan khawatir. Aku tidak tertarik menjadi wanita simpanan. Tadi Tuan Tomi Juwanda yang memintaku tinggal sedikit lebih lama untuk merayakan hari pertunangan Alika.”

Sejak kecil dia sudah mengerti kondisinya, Dia tahu diri, jadi memang selalu memanggil ayahnya Tuan Tomi, bukan ayah.

Lidya menggertakkan giginya, “Kamu jangan pura-pura polos! Ayahmu itu hanya basa-basi saja. Kamu saja yang langsung mengambil hati. Apa kamu tidak tahu dimana tempatmu? Ini perjamuan terhormat! Aku tidak ingin membuat malu keluarga Juwanda, apalagi kamu hanya putri haram. Apa kamu punya tempat untuk duduk di sana? Jadi lebih baik kamu pergi sekarang sebelum membuat malu keluarga ini.”

Emily sangat ingin menjawab, tapi begitu dia membuka mulutnya, dia melihat Felix Widjaja di bawah berdiri.

Sambil memegang ponsel, pria itu berjalan menuju balkon. Mungkin dia ingin menjawab panggilan.

Emily berkedip, kemudian dia langsung berkata kepada Lidya, “Baiklah, aku akan pergi sekarang.”

Dia kemudian berjalan keluar dari ruang tamu, tetapi dia tidak pergi dari sana. Dia malah berbelok arah ke balkon.

Dia memperhatikan sosok Felix Widjaja yang berdiri di sana dan sedang berbicara dengan seseorang di telepon.

Begitu pria itu menyadari jika ada orang yang sedang memperhatikannya, dia langsung menutup telepon dan menoleh.

Jantung Emily berdebar. Dia langsung menarik pandangannya dan seolah-olah sedang menatap ke arah lain.

Belum sempat menenangkan jantungnya, tiba-tiba terdengar suara pria itu di sebelahnya. “Nona, apa yang kamu lakukan di sini?”

Begitu Emily menoleh, dia melihat sosok itu sudah berdiri di sampingnya, hanya dengan jarak beberapa senti saja.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Any Anthika
Terima kasih kakak
goodnovel comment avatar
Pendita Keramat
terbaikkk... padu ceritanya bos ku
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Putri Pengganti Diam-Diam Dinikahi Presdir Miliarder    Bab 45. Pemimpin Baru!

    Kelvin teringat pertama kali bertemu dengan Alika. Wajahnya teduh, senyumannya menenangkan dan gaya pakaiannya mirip dengan Emily. Saat itu dia hampir mengira jika Alika adalah Emily."Emily," Kelvin terpana, menatap wajah yang tersenyum itu dengan perasaan yang dipenuhi emosi."Kak Kelvin, ayo masuk. Di luar sangat dingin." Kelvin tersentak saat menyadari jika gadis itu ternyata bukan Emily. Tetapi tangan Alika sudah menarik tangannya dan membawanya masuk."Aku tahu kalau kamu akan datang malam ini. Aku sengaja menyambutmu." "Kamu siapa? Apa, Emily ada?" "Aku Alika. Adiknya. Mungkin kamu memang tidak mengenalku. Tapi aku sudah lama mengenalmu." "Kamu sudah mengenalku?""Iya. Bukan hanya itu. Tapi aku sangat mengagumimu. Sayang sekali, kak Emily tidak bersyukur, dia justru mengkhianati kak Kelvin yang begitu baik dan tampan."Kelvin belum memberi tanggapan, dia kembali menanyakan keberadaan Emily."Tidak perlu mencarinya lagi. Dia benar-benar tidak punya perasaan. Setelah melakuk

  • Putri Pengganti Diam-Diam Dinikahi Presdir Miliarder    Bab 44. Bagaimana Kalau Kamu Berhenti Bekerja?

    Felix menarik nafas, lalu memberi tawaran. "Begini saja. Kalau kamu masih ingin bekerja, bagaimana kalau pindah saja. Cari yang lebih dekat dari rumah. Atau kalau kamu mau, kamu bisa bekerja di perusahaanku. Jadi kita bisa berangkat dan pulang bareng." Emily tertegun sesaat. Lalu tiba-tiba dia menggeleng dengan cepat, "Tidak bisa. Ah, maksudku.. Aku tidak mempunyai keahlian lainnya selain reporter." Bagaimana dia bisa bekerja di perusahaan besar seperti Grup Lewis?Dia bahkan belum lulus kuliah.Selain itu..Itu adalah perusahaan milik suaminya sendiri. Yang belum diketahui oleh publik.Memikirkan kekerasan-kepalaan Emily, Felix tidak lagi bicara.Sepertinya bukan itu alasan Emily.Lebih tepatnya, Emily belum bersedia jika harus berada di dekatnya.Tidak mengapa.Felix akan melakukan secara pelan-pelan.Sampai Emily bisa membuka hatinya. Dan membiarkan dia masuk untuk menjadi satu-satunya sebagai penghuni disana."Aku akan mengambil makan untuk kita." Felix berdiri dan keluar kama

  • Putri Pengganti Diam-Diam Dinikahi Presdir Miliarder    Bab 43. Bukankah Dia Suaminya?

    Felix?Kenapa dia bisa berada disini dan membawa pergi Emily? Bukan hanya itu! Cara Felix membawa pergi Erina, itu sudah menjelaskan jika diantara mereka ada sebuah hubungan khusus.Setelah memikirkan hal itu, Kelvin mengepalkan tangannya dengan erat.“Ternyata benar apa yang dikatakan Alika. Emily benar-benar ingin merayu Felix!”Cih..Dasar wanita murahan! Anak haram sampah!Sudut mata Kelvin menyempit dengan mulut yang tertutup rapat. Kuku-kukunya terasa menancap telapak tangannya sendiri. Dia masih berdiri menatap punggung Felix yang semakin jauh dan menghilang di ujung sana.Kemudian dia mengusap wajahnya dan kembali ke dalam cafe. Dia kembali duduk, dan masih memikirkan kejadian tadi. "Ternyata Felix seorang pria yang murahan. Bisa tergoda hanya dengan seorang Emily. Padahal Emily sudah berstatus istri orang!" Dalam pikirannya, Felix sudah menikah dan sekarang malah menjalin hubungan dengan wanita yang juga sudah menikah. Ini bukan suatu kebetulan, kan? Mereka pastí memili

  • Putri Pengganti Diam-Diam Dinikahi Presdir Miliarder    Bab 42. Apa Kamu Sedang Mengejar Mangsa?

    Disisi lain, Felix mendengar dari Jefri asistennya dari Grup Widjaja jika hari ini Kelvin diminta Tuan pergi ke kota B untuk menemui seseorang.Awalnya Felix biasa saja, tetapi ketika dia teringat tentang Emily yang juga pergi ke Kota B, perasaannya menjadi tidak nyaman.Tidak biasanya Kelvin menjadi orang yang patuh seperti itu. Jangan-jangan, ini ada hubungannya dengan kepergiaan Emily ke kota itu. Apa Kelvin tahu jika Emily juga sedang pergi ke kota itu?Walau bagaiamanpun juga, Kelvin dan Emily pernah mempunyai hubungan. Memikirkan itu, tiba-tiba mata Felix menggelap.Dia segera memanggil Ken. "Kita berangkat ke kota B sekarang." —-Ini sudah hampir sore hari. Tim Emily telah selesai mewawancarai seorang Direktur dari Amerika, pemilik perusahaan baru yang sedang naik daun di negara ini.Wajah-wajah mereka terlihat lelah. Tapi semua terbayar dengan kesuksesan. Dengan semangat, mereka singgah di sebuah Cafe untuk beristirahat sebelum kembali ke hotel tempat mereka menginap nant

  • Putri Pengganti Diam-Diam Dinikahi Presdir Miliarder    Bab 41. Kelvin Meminta Perusahaan Media

    "Iya. Tapi mau bagaimana lagi. Kantor berita kami sedang banyak job. Ini adalah keberuntungan bagi kami. Jadi kami tidak bisa menyia-nyiakan kesempatan ini. Karena kota B jauh, kemungkinan kami akan menginap disana." Selesai bicara Emily langsung meraih tangan Felix dan menciumnya. "Aku berangkat duluan ya?”Felix tertegun sejenak, lalu dia mengulurkan tangannya untuk menahan pergelangan tangan Emily."Aku akan mengantarmu. Tunggu sebentar saja. Kamu bisa sarapan dulu sambil menunggu aku selesai mandi." "Tidak perlu. Aku sangat buru-buru." Emily menarik tangannya."Kalau begitu, biarkan Ken mengantarmu.""Tidak perlu, Felix. Aku sudah biasa sendiri. Jadi jangan khawatir, ya?”Mendengar ucapan Emily, seperti ada batu besar yang menimpa hatinya.'Sudah biasa sendiri? Tapi bukankah sekarang seharusnya kamu tidak sendiri lagi? Ada aku, Emily.'"Felix,." Emily memanggil Felix yang malah termenung."Ah iya .Baiklah. Hati-hati. Kalau sudah sampai disana, tolong beri aku kabar." Emily meng

  • Putri Pengganti Diam-Diam Dinikahi Presdir Miliarder    Bab 40. Ada Yang aneh tentang Nyonya Mira

    "Baiklah kalau begitu. Tetapi Anda juga perlu memikirkan tindakan untuk operasi pasien ketika telah sadar nanti.""Operasi?" Emily sangat terkejut dengan pernyataan Dokter.“Dokter, apa yang terjadi padanya?”"Pasien harus segera dioperasi karena mengalami gagal hati."Wajah Emily memucat. Gagal hati?Dan selama ini, putri dan suaminya tidak peduli?Ada apa ini sebenarnya?"Iya, Dokter. Lakukan apapun untuk kesembuhannya. Soal biaya, aku akan mengusahakannya. Tidak perlu khawatir. Aku pasti bisa mendapatkannya." Dokter mengangguk. Lalu Emily meminta izin untuk melihat keadaan Nyonya Mira. Emily diperbolehkan tetapi tidak boleh lebih dari lima menit.Emily memasuki ruangan dimana Nyonya Mira terbaring dengan selang alat bantu medis di beberapa bagian tubuhnya.Entah kenapa, setiap kali menatap wajah wanita itu, ada perasaan yang muncul di hatinya. Apalagi melihat kondisi Nyonya Mira saat ini, hati Emily terasa sangat sedih dan sakit.Emily tidak bisa menahan air matanya. Lalu mengu

  • Putri Pengganti Diam-Diam Dinikahi Presdir Miliarder    Bab 39. Tentang Cinta Pertama Emily

    Felix mengangguk. “Begitu banyak kantor berita dan televisi yang meminta wawancara, semua kami tolak. Aku meminta Ken menghubungi Financial Times dan hanya memilih Emily Juwanda untuk datang.”Emily tertegun mendengar penjelasan dari Felix.Ternyata seperti itu.Pantas saja. Bahkan sampai sekarang mereka masih bertanya-tanya, kenapa Financial Times yang hanya kantor berita kelas bawah bisa terpilih oleh Grup Lewis. Itu karena Felix.Dan begitu Financial Times menerbitkan berita tentang publikasi Presdir Lewis, Financial Times menjadi sorotan dunia.Namanya seketika melambung, dan beberapa undangan wawancara dari pebisnis kelas atas pun mulai berdatangan.“Maaf, aku benar-benar tidak tahu kalau alasannya seperti itu.”Felix mengusap wajah Emily dengan lembut. “Tidak apa-apa. Tidak perlu meminta maaf. Aku yang terlambat menjelaskannya padamu. Aku benar-benar khawatir kamu akan salah paham. Sekarang kamu sudah tahu semuanya, kamu juga sudah menjadi orang yang paling dekat denganku, aku

  • Putri Pengganti Diam-Diam Dinikahi Presdir Miliarder    Bab 38. Mereka adalah satu orang yang sama!

    Tiba-tiba saja timbul perasaan curiga dalam hati Emily. Tanpa sadar dia mengikuti mereka dengan sembunyi-sembunyi.Dua pria di depannya itu memasuki sebuah ruangan. Jantung Emily berdebar saat dia berada tepat di depan pintu itu. Sesaat dia termenung . Setelah memikirkan jika Felix Widjaja bukanlah orang yang baik menurutnya, dan saat ini sekretaris suaminya justru bersama pria itu.Apa mereka sedang mengadakan pertemuan?Saat ini, semua orang juga tahu tentang persaingan kedua perusahaan besar itu. Grup Widjaja dan Grup Lewis. Mungkinkah Ken telah berkhianat?Diam-diam mendukung Grup Widjaja dibelakang suaminya!Memikirkan hal itu Emily tidak bisa menahan diri. Biar bagaimanapun juga, Felix Lewis adalah suaminya. Dia harus melakukan sesuatu untuk suaminya.Dia hanya ingin bertanya pada Ken. Walau bagaimanapun dia adalah istri bosnya, tidak salah kalau dia bertanya kan? Emily menarik nafas dalam-dalam kemudian membuka pintu tanpa mengetuknya terlebih dahulu.Begitu pintu terbuka

  • Putri Pengganti Diam-Diam Dinikahi Presdir Miliarder    Bab 37. Ken Bersama Felix Widjaja?

    Tidak peduli gadis itu Emily atau bukan, yang jelas saat ini Felix menyukai Emily.Dia memang berhutang nyawa pada gadis kecil itu, tetapi dia hanya ingin Emily yang ada di sisinya.Perasaannya datang begitu besar dan tumbuh begitu cepat bahkan sejak pertemuan pertama mereka.Saat Felix bertanya apakah dirinya pernah datang ke hutan Hyde, Emily tidak bisa menahan diri untuk bertanya, “Ada apa dengan hutan itu?”Felix menggelengkan kepalanya, “Tidak ada apa-apa. Mungkin aku hanya salah lihat.”Felix memutar tubuh Emily dan memeluknya dari belakang. Dia menaruh kepalanya di bahu Emily.“Tidak peduli apapun, jangan khawatir Emily, mulai sekarang dan seterusnya, aku akan menjagamu. Aku akan membuatmu bahagia.”"Apa kamu percaya kalau aku menyukaimu?" Emily menoleh dan berkedip, "Itu terdengar bohong sekali. Mana mungkin kamu bisa menyukaiku hanya dalam sekali melihat." Felix mengeratkan pelukannya. "Kamu tidak mengerti soal perasaan. Mungkin karena kamu belum pernah jatuh cinta.”Peff.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status