Share

Bab 609

Author: Zaina Aulia
Kepergian orang-orang terdekat dan tersayang saja sudah cukup membuat seseorang hancur, tetapi orang itu masih tega menjadikan dua kata itu sebagai pisau yang terus-menerus mengiris hatinya.

Tak heran, semalam Andini mengatakan bahwa semua itu adalah salahnya. Ternyata, dia menyalahkan diri sendiri atas penangkapan Pasukan Harimau. Hidupnya sudah begitu berat, tetapi dia tetap menekan dirinya dengan beban seberat itu.

Kalau bukan dia yang runtuh, siapa lagi?

Saat itu, Laras datang dengan membawa obat. Gadis kecil itu hanya fokus menyuruh Andini minum obat, sama sekali tidak menyadari ekspresi keterkejutan dan haru yang terpatri di wajah sang nona.

Setelah mengatakan apa yang ingin dia katakan, Surya pun berdiri, menatap Andini dan berkata, "Istirahat yang baik. Urusan di luar biar aku yang urus. Jangan terlalu banyak berpikir."

Selesai bicara, dia langsung membalikkan badan dan pergi. Laras yang tidak tahu-menahu hanya menyendokkan obat ke mulut Andini. Namun, dia akhirnya tak tahan da
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Evi Yulianti
sombong dan belagu ya si Rangga ini,, bikin muak,,
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 610

    Melihat Rangga mendekat, para penjaga buru-buru memberi hormat. "Salam hormat, Jenderal Rangga."Rangga hanya melirik sekilas wajah Kalingga yang tampak suram, sebelum akhirnya menoleh ke para penjaga sambil bertanya, "Kakakku ingin masuk, kalian berani menghalanginya?"Mendengar itu, penjaga itu langsung menyingkir. "Sa ... saya nggak bermaksud begitu."Rangga mendengus dingin, lalu melangkah masuk ke penjara bawah tanah dengan langkah lebar. Kalingga tentu saja segera mengikuti dari belakang.Udara di dalam penjara sangat busuk. Lembap, panas, bercampur bau busuk yang menyengat dan amis darah, cukup membuat siapa pun mual.Namun, Rangga tampaknya sudah terbiasa dengan bau seperti ini. Dia langsung berjalan menuju meja yang tidak jauh dari sana, duduk dengan santai, menuangkan teh ke dalam cangkir, dan menyodorkannya kepada Kalingga."Kenapa Kakak datang sepagi ini?" tanya Rangga.Tatapan Kalingga tidak pernah setajam dan sedingin ini sebelumnya. "Orangnya di mana?"Begitu mendengar n

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1

    Di Negara Darsa, tanggal 28 Desember. Cuaca sangat dingin. Andini Gatari baru selesai mencuci pakaian terakhir di pagi hari.Sebelum sempat menyeka tangannya yang sudah mati rasa karena kedinginan, pelayan senior di penatu istana memanggil, "Andini, cepat! Anggota Keluarga Adipati menjemputmu!"Andini tertegun. Keluarga Adipati terdengar familier dan juga asing bagi Andini. Dia pernah menjadi putri Keluarga Adipati selama 15 tahun, tetapi dia diberi tahu dirinya bukan putri asli 3 tahun yang lalu.Bidan yang membantu istri adipati melahirkan berniat jahat. Dia menukar putrinya dengan putri Keluarga Adipati. Namun, bidan itu merasa tidak tega menjelang kematiannya. Jadi, dia mengungkap kebenarannya.Andini mengingat dengan jelas adipati dan istrinya sangat emosional saat pertama kali bertemu dengan Dianti. Mereka berpelukan sambil tertawa dan menangis. Sementara itu, Andini yang berdiri di samping kewalahan. Ternyata dia bukan anak kandung orang tua yang diakuinya selama 15 tahun.Mungk

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 2

    Andini tertegun. Dia mengira dirinya sudah mati rasa. Siapa sangka, jantungnya berdebar saat mendengar suara yang familier itu.Andini memandang pria yang duduk di kereta kuda. Dia adalah jenderal yang berprestasi dan mantan tunangan Andini, Rangga Maheswara. Andini langsung berlutut sambil menyapa, "Salam, Jenderal Rangga."Rangga mengernyit, lalu melihat pergelangan kaki Andini dan bertanya, "Kamu mau pulang ke Kediaman Adipati?"Andini menunduk. Dia menjawab sembari mengangguk, "Iya."Kemudian, suasana menjadi hening. Rangga menunggu Andini melanjutkan perkataannya. Bagaimanapun, dulu Andini sangat cerewet.Rangga tidak suka orang yang cerewet. Namun, dia tidak pernah menegur Andini karena menghargai hubungan keluarga mereka. Hanya saja, Rangga juga tidak menyembunyikan kegusarannya.Terkadang, Rangga yang pusing akan menyodorkan kue kepada Andini untuk menutup mulutnya. Andini akan terlihat gembira, tetapi sebentar lagi Andini kembali mengoceh.Tidak disangka, Andini hanya melontar

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 3

    Dulu Andini tinggal di Paviliun Persik. Di halamannya terdapat berbagai jenis bunga plum. Saat memasuki musim dingin, bunga plum di halaman akan bermekaran dan layu pada musim semi.Kresna mengutus orang pergi ke berbagai tempat di Negara Darsa untuk mencari semua bunga plum itu. Hanya karena waktu kecil Andini pernah mengatakan dia paling menyukai bunga plum. Keluarga Adipati menghabiskan banyak uang setiap tahun untuk merawat bunga-bunga itu.Namun, setelah Dianti kembali, dia hanya memuji bunga plum di halaman paviliun Andini sangat cantik. Akhirnya, Paviliun Persik pun menjadi milik Dianti.Kala itu, Andini sangat membenci Keluarga Adipati. Sekarang dia sudah mati rasa. Dianti adalah putri asli Keluarga Adipati, tentu saja semua yang ada di Kediaman Adipati adalah milik Dianti. Sementara itu, Andini hanya orang luar yang merebut posisi Dianti selama 15 tahun.Pelayan yang membawa Andini menjelaskan dengan ramah, "Pelayan yang melayani Nona Andini dulu sudah menikah. Nyonya menyuruh

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 4

    Melihat Andini tidak menghargai perhatian Dianti, Abimana melupakan perasaan bersalahnya. Dia menegur Andini, "Kamu nggak usah sindir orang! Kenapa tadi kamu nggak bilang tubuhmu terluka? Apa kamu nggak punya mulut?"Jika Andini mengatakannya, Abimana pasti meminta salep kepada tabib. Andini berucap dengan datar, "Tadi aku mau bilang, tapi Tuan Abimana nggak memberiku kesempatan."Akhirnya, Andini menarik tangannya. Ekspresi Abimana menjadi muram. Andini sudah kembali ke Kediaman Adipati, kenapa dia masih tidak memanggil Abimana dengan sebutan "kakak"?Amarah Abimana tidak mereda, dia malah berkata dengan ketus, "Kamu itu putri Keluarga Adipati. Sejak kecil, kamu belajar ilmu bela diri dengan guru di kediaman. Apa di penatu istana ada ahli sehingga bisa membuat kamu terluka parah?"Ucapan Abimana membuat Andini tertegun sejenak. Kemudian, dia menurunkan lengan bajunya dan berucap dengan dingin, "Awalnya aku melawan mereka. Sesuai ucapan Tuan Abimana, para pelayan istana itu memang buka

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 5

    Rangga hanya melihat kotak bahan obat di tangannya dan tidak berbicara. Abimana makin gelisah. Dia bertanya lagi, "Hari ini kamu nggak dipanggil ke istana. Apa kamu khusus pergi ke istana untuk menjemput Andin?"Rangga tetap tidak berbicara. Abimana tumbuh besar bersama Rangga, mana mungkin dia tidak memahami respons Rangga?Abimana berucap, "Rangga, kamu gila, ya? Dulu kamu abaikan Andin waktu dia terus mendekatimu. Sekarang kamu sudah menjadi tunangan Dian, kamu baru memperhatikan Andin? Aku peringatkan kamu, mereka berdua itu adikku, jangan desak aku putus hubungan denganmu!"Rangga hanya mendengus setelah mendengar ucapan Abimana. Dia memandang Abimana sembari menimpali dengan sinis, "Kamu bersikap seolah-olah kamu sangat memedulikan Andin."Jelas-jelas, Abimana melontarkan kata-kata yang menyakiti Andini. Ucapan Rangga membuat Abimana tidak bisa berkata-kata.Abimana menatap Rangga lekat-lekat. Dia berpikir sejenak sebelum membalas, "Memangnya kamu sangat memedulikan Andin? Jangan

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 6

    Malam itu, Andini terjaga sepanjang malam hingga fajar menyingsing. Dia sendiri tidak tahu apa penyebabnya.Mungkin karena penghangat di kamarnya terlalu panas. Rasanya sangat berbeda dengan gubuk reyot yang bocor dan dingin, tempatnya bertahan hidup selama tiga tahun terakhir. Mungkin juga karena selimutnya kali ini kering, lembut, dan hangat saat menutupi tubuhnya.Segala sesuatu terlihat begitu sempurna hingga Andini merasa seolah-olah berada di dunia lain. Dia merasa berada di sebuah dunia yang begitu indah hingga terasa tidak nyata.Andini pernah berpikir bahwa dirinya akan menghabiskan sisa hidup di penatu istana. Namun ketika sinar matahari pagi yang hangat masuk melalui jendela, dia akhirnya sepenuhnya yakin bahwa dia benar-benar telah kembali.Kirana telah menyiapkan baju baru untuknya. Itu sepertinya dibeli dari kedai baju di kota. Meskipun baju itu tidak sepenuhnya pas, setidaknya lengannya cukup panjang untuk menutupi bekas luka di lengan Andini.Pagi-pagi sekali, Andini pe

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 7

    Abimana memandang Andini dengan ekspresi tak percaya. Dia ingin segera menuduh Andini berbohong, tetapi ketika matanya menangkap ibunya yang hanya duduk di sana dengan kepala tertunduk tanpa memberikan tanggapan apa pun, dia segera memahami kebenarannya.Namun, bagaimana ini mungkin? Sejak kecil, Kresna selalu paling menyayangi Andini. Bagaimana mungkin ayahnya membiarkan dia mengubah marganya?Rasa seperti jantungnya sedang disobek oleh sesuatu kembali membuat Abimana sulit bernapas. Hatinya terasa kacau balau. Ketika dia memandang orang-orang di dalam ruangan, tidak ada satu pun yang membuatnya merasa nyaman.Dengan emosi yang tak terkendali, Abimana akhirnya membalikkan badan dan pergi dengan mengibaskan lengan bajunya.Kepergian Abimana membuat Rangga merasa canggung. Dia melangkah maju dan memberi hormat, "Hormat pada Nyonya Ainun."Ainun bersikap ramah terhadapnya. Sebagai seorang jenderal muda yang mencapai prestasi besar, Rangga terkenal berani sekaligus cerdas. Selain itu, sik

Latest chapter

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 610

    Melihat Rangga mendekat, para penjaga buru-buru memberi hormat. "Salam hormat, Jenderal Rangga."Rangga hanya melirik sekilas wajah Kalingga yang tampak suram, sebelum akhirnya menoleh ke para penjaga sambil bertanya, "Kakakku ingin masuk, kalian berani menghalanginya?"Mendengar itu, penjaga itu langsung menyingkir. "Sa ... saya nggak bermaksud begitu."Rangga mendengus dingin, lalu melangkah masuk ke penjara bawah tanah dengan langkah lebar. Kalingga tentu saja segera mengikuti dari belakang.Udara di dalam penjara sangat busuk. Lembap, panas, bercampur bau busuk yang menyengat dan amis darah, cukup membuat siapa pun mual.Namun, Rangga tampaknya sudah terbiasa dengan bau seperti ini. Dia langsung berjalan menuju meja yang tidak jauh dari sana, duduk dengan santai, menuangkan teh ke dalam cangkir, dan menyodorkannya kepada Kalingga."Kenapa Kakak datang sepagi ini?" tanya Rangga.Tatapan Kalingga tidak pernah setajam dan sedingin ini sebelumnya. "Orangnya di mana?"Begitu mendengar n

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 609

    Kepergian orang-orang terdekat dan tersayang saja sudah cukup membuat seseorang hancur, tetapi orang itu masih tega menjadikan dua kata itu sebagai pisau yang terus-menerus mengiris hatinya.Tak heran, semalam Andini mengatakan bahwa semua itu adalah salahnya. Ternyata, dia menyalahkan diri sendiri atas penangkapan Pasukan Harimau. Hidupnya sudah begitu berat, tetapi dia tetap menekan dirinya dengan beban seberat itu.Kalau bukan dia yang runtuh, siapa lagi?Saat itu, Laras datang dengan membawa obat. Gadis kecil itu hanya fokus menyuruh Andini minum obat, sama sekali tidak menyadari ekspresi keterkejutan dan haru yang terpatri di wajah sang nona.Setelah mengatakan apa yang ingin dia katakan, Surya pun berdiri, menatap Andini dan berkata, "Istirahat yang baik. Urusan di luar biar aku yang urus. Jangan terlalu banyak berpikir."Selesai bicara, dia langsung membalikkan badan dan pergi. Laras yang tidak tahu-menahu hanya menyendokkan obat ke mulut Andini. Namun, dia akhirnya tak tahan da

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 608

    Surya merawatnya sepanjang malam? Andini agak terkejut. Dia hampir tidak bisa mengingat apa yang terjadi semalam. Yang dia ingat, setelah Rangga membawa pergi kakak-kakaknya, emosinya langsung kehilangan kendali.Mengingat hal itu, alis Andini pun berkerut. Benar-benar memalukan.Saat dia sedang berpikir, tiba-tiba terdengar suara ketukan di luar pintu. Laras segera membukakan pintu. Di luar, berdirilah Surya.Laras terkejut, buru-buru membungkuk memberi hormat. "Hamba memberi hormat kepada Yang Mulia."Dia sendiri tidak tahu kenapa, meskipun Surya orangnya baik, dia tetap merasa takut. Untung saja, Surya tidak mempermasalahkan sikapnya. Surya hanya bertanya dengan suara rendah, "Apa Andin sudah sadar?"Laras mengangguk. "Nona baru saja bangun." Sambil berkata, Laras menyingkir, memberi jalan.Surya pun melangkah masuk. Melihat Andini sudah duduk di atas ranjang, tetapi belum memakai pakaian luar, Surya tetap tampak tenang.Dia langsung melangkah cepat, mengulurkan tangan untuk meraba

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 607

    Surya sama sekali tidak menyangka bahwa Kaisar akan mengutus Rangga untuk menyelidiki, lebih tidak menyangka lagi bahwa Rangga akan datang secepat ini! Jika dihitung-hitung, masih belum 24 jam dia tiba di ibu kota.Andini tidak tahu bagaimana harus menjawab Surya. Kepalanya terasa sakit luar biasa dan kata-kata "bintang kesialan" yang pernah diucapkan Malika terus bergema di dalam pikirannya, membuatnya mulai ragu kembali, apakah benar semua ini adalah salahnya ...."Jangan berpikir terlalu jauh." Surya lagi-lagi melontarkan kalimat itu, tetapi kali ini kalimat itu sama sekali tidak membawa ketenangan.Andini malah semakin terisak, seakan-akan ingin meluapkan semua kesedihan dan kepedihan yang ditahan selama ini. Dia benar-benar sedih.Dia tidak mengerti kenapa dirinya disebut sebagai bintang kesialan, tidak mengerti kenapa orang-orang yang dia pedulikan satu per satu meninggalkannya, tidak mengerti kenapa dirinya tak pernah bisa lepas dari cengkeraman Rangga.Padahal, dia bahkan sudah

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 606

    Melihat wajah Rangga yang sudah kehilangan akal sehat karena marah, Andini tiba-tiba tersenyum dingin."Benar, Jenderal Rangga memang nggak perlu menanyakan pendapat orang lain! Tiga tahun lalu, yang menyebutku genit adalah kamu. Tiga tahun kemudian, yang terus mendekatiku juga kamu! Sepertinya di dunia ini, segalanya harus mengikuti keinginanmu!"Tubuh Andini bergetar hebat, amarah yang membuncah dalam hati hampir membuatnya mengamuk. Matanya memerah, dipenuhi air mata.Dalam kemarahan, kata-kata tajam pun keluar begitu saja. "Rangga, kalau kamu berani menuduh orang yang nggak bersalah, aku pasti akan bertarung mati-matian denganmu!"Kakak-kakaknya kembali ke ibu kota karena dirinya. Kalau mereka mendapat hukuman karena itu, mati pun Andini tidak akan menyesal! Namun, sebelum mati, dia pasti akan menyeret Rangga bersamanya!Di seberang, tubuh Rangga terasa diselimuti hawa dingin saat mendengar kata-kata itu. Bertarung mati-matian dengannya?Mereka berhubungan selama bertahun-tahun, te

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 605

    Melihat kondisi itu, Surya berdiri memandang Darya dan Danbo yang ada di samping Kalingga. "Sudah larut, kalian antar Kalingga pulang untuk istirahat."Darya dan Danbo langsung mengangguk, lalu membopong Kalingga keluar. Namun, belum sempat mereka berjalan jauh, Kalingga tiba-tiba berhenti. Dia menoleh dan memandang ke arah Andini.Sebenarnya, posisi duduk Andini hari ini tidak berada tepat di samping Surya. Namun dari sudut pandang Kalingga, saat ini Andini tampak seperti sedang berdiri di sisi Surya.Entah mengapa, ada rasa tidak nyaman yang bergejolak di hatinya. Namun, dia buru-buru menepisnya. Karena dia tahu, saat ini tinggal di Kediaman Pangeran adalah pilihan terbaik dan paling aman untuk Andini.Namun, pada saat itu, segerombolan penjaga tiba-tiba menyerbu masuk dari gerbang Kediaman Pangeran. Mereka adalah pasukan pengawal istana. Karena mewakili perintah Kaisar, mereka bisa memasuki kediaman siapa saja untuk menangkap orang. Bahkan pengawal Pangeran Surya sekalipun tidak bol

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 604

    Namun, sebelum Kalingga sempat merasa sedih, para Pasukan Harimau sudah berbondong-bondong mendekat.Darya langsung melingkarkan lengannya ke leher Kalingga dan menggoda,"Hei, bocah ini, cuma kenal Pangeran Surya saja? Ketemu saudara-saudara sendiri malah nggak nyapa satu pun?"Danbo juga datang menghampiri dan meninju bahu Kalingga dengan akrab, "Dulu kudengar kamu jadi lumpuh, tapi kulihat sekarang sehat-sehat saja! Mau adu jurus sebentar?"Marno tertawa sambil menarik Kalingga, lalu mengajaknya berjalan ke arah dalam Kediaman Pangeran Surya, "Ayo, ayo, ayo! Kita selesaikan di meja minum! Aku mau lihat, apakah sekarang kamu masih bisa minum sebanyak dulu!"Joso ikut mengejek di samping, " Marno, berani juga kamu nantang! Bukannya dulu Kalingga pernah membuatmu mabuk sampai ambruk?"Marno tidak mau kalah, "Itu 'kan dulu! Dia lumpuh lima tahun! Pasti sekarang daya tahan minumnya sudah menurun!""Siapa yang tumbang duluan, harus menggonggong seperti anjing!""Guk guk! Aku mulai duluan,

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 603

    Suara Kalingga yang biasanya dingin, kini sedikit bergetar karena emosi. Hari ini Kaisar baru saja mengumumkan di istana bahwa Surya telah kembali. Dia menahan diri sepanjang sesi istana dan baru bergegas ke sini setelah selesai sidang.Bagi Kalingga, Surya adalah seperti sahabat sejati dan kakak kandungnya sendiri. Saat Surya menghilang delapan tahun lalu, dia pernah mengalami masa-masa keterpurukan. Tak pernah dia sangka, setelah bertahun-tahun berlalu, dia masih bisa bertemu kembali dengan orang itu.Kalingga benar-benar tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Sampai-sampai dia tidak sadar bahwa Andini sedang berdiri tidak jauh dari sana. Surya maju ke depan dan membantu Kalingga berdiri.Tidak seperti perlakuannya yang dingin kepada Rangga, Surya menepuk pundak Kalingga dengan lembut. Suaranya penuh kehangatan dan sedikit rasa iba, "Kelihatan jauh lebih kurus."Dulu, Kalingga adalah seorang pemuda yang gagah perkasa. Namun, lima tahun hidup seperti orang yang dilupakan dunia tela

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 602

    Sampai sosok yang familier dan lembut itu benar-benar menghilang dari pandangannya, tubuh Rangga yang tegang akhirnya perlahan menjadi rileks. Namun, dalam hatinya penuh dengan ketidakrelaan. Dadanya bergemuruh, seolah-olah jantungnya akan meledak.Saat itu Uraga dan Poniman baru melepaskan tekanan di tubuh Rangga dan berdiri kembali. Melihat pria kuat itu kini hanya bisa tergeletak dengan air mata hampir membanjiri matanya, Uraga tak kuasa mendengus dingin. "Kalau tahu begini, kenapa kamu perlakukan dia seperti itu dulu?"Poniman menepuk pundak Uraga, "Buat apa buang-buang tenagamu ngomong sama orang seperti dia. Ayo pergi!" Setelah berkata demikian, keduanya pun berbalik meninggalkan tempat itu.Saat itu juga, Abimana akhirnya seperti tersadar dari keterkejutannya. Dia memandang Rangga, lalu memandangi punggung kedua Pasukan Harimau yang pergi menjauh dan merasakan ketakutan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.Keterampilan bertarung Rangga sebenarnya tidak lemah. Dalam beberapa

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status