Share

Bab 644

Penulis: Zaina Aulia
Senja mulai merunduk, cahaya matahari terakhir melukis siluet ibu kota dengan bayangan samar.

Surya tak menyangka bahwa Andini masih menunggunya di luar istana. Begitu naik ke dalam kereta, dia tak kuasa untuk bertanya, "Kenapa nggak pulang duluan?"

Kediaman Pangeran Surya tidak begitu jauh dari istana. Beberapa langkah saja, dia bisa tiba dengan berjalan kaki.

Andini hanya tersenyum pada Surya. "Kakak mengkhawatirkanku, tentu aku pun sama."

Dia bisa membaca ekspresi tak berdaya di wajah Kaisar hari ini. Dia tahu Surya masuk istana karena dirinya. Jadi, sudah sepantasnya dia menunggunya di gerbang istana!

Kereta pun perlahan melaju menuju Kediaman Pangeran Surya.

Surya menatap Andini, lalu tiba-tiba berkata, "Aku mungkin akan memimpin pasukan ke perbatasan."

Mendengar itu, Andini terkejut. "Memimpin pasukan? Apa terjadi perang di perbatasan?"

Surya mengangguk ringan. "Suku Tru terus-menerus menyerang wilayah kita. Kakak ingin memberi mereka pelajaran."

Andini langsung mengernyit, menun
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 646

    "Kamu gila?"Abimana berseru pelan dengan suara tertahan dan penuh keterkejutan. Kepalanya berdengung dan rasa mabuknya seketika lenyap.Dianti seharusnya berada di Provinsi Sawala! Namun, dia malah muncul di ibu kota!"Kalau kamu sampai tertangkap, seluruh keluarga bisa dihukum mati!" Abimana begitu khawatir sampai tidak berani bersuara keras. Namun, karena terlalu marah, cengkeramannya di bahu Dianti justru semakin kuat.Dianti merasa bahunya hampir remuk karena dicengkeram. Dia pun merintih kesakitan. Air mata membanjiri wajahnya, sementara tangannya mengangkat sesuatu dengan hati-hati sambil berkata dengan lembut, "Selamat ulang tahun, Kak Abi ...."Abimana terkejut. Dia tidak menyangka Dianti masih mengingat hari ulang tahunnya. Alisnya pun berkerut. Dia menunduk dan melirik sambil bertanya, "Apa itu?""Liontin keselamatan yang aku ukir sendiri," sahut Dianti dengan lembut. Karena takut Abimana menolaknya, dia pun menangis sambil berkata, "Aku nggak tahu harus memberi apa.""Aku h

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 645

    Usai berkata begitu, Andini langsung melemparkan uang perak itu kepada para pengemis. Para pengemis mengambil uang itu dan segera bubar.Andini kembali melirik pengemis yang tadi dikeroyok, tetapi tak berkata apa-apa lagi. Dia akhirnya berbalik dan pergi.Sesampainya di atas kereta, barulah Surya bertanya, "Apa dia orang yang kamu kenal?"Andini menggeleng pelan. "Bukan, aku salah lihat."Sambil berkata demikian, Andini teringat pada kasus pengasingan Dianti. Dia tak kuasa bertanya, "Kak, Provinsi Sawala jauh dari ibu kota nggak?""Mungkin lebih jauh dibanding Desa Teluk Horta. Selain itu, jalan ke Provinsi Sawala juga nggak mudah dilalui. Biasanya, orang-orang yang dikirim ke sana adalah mereka yang dibuang atau diasingkan. Kurasa perjalanan ke sana memakan waktu sekitar tiga sampai empat bulan."Tiga sampai empat bulan .... Andini diam-diam menghitung dalam hati. Jika demikian, Dianti kemungkinan besar belum tiba di Provinsi Sawala saat ini.Tak peduli sejahat apa Dianti di masa lalu

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 644

    Senja mulai merunduk, cahaya matahari terakhir melukis siluet ibu kota dengan bayangan samar.Surya tak menyangka bahwa Andini masih menunggunya di luar istana. Begitu naik ke dalam kereta, dia tak kuasa untuk bertanya, "Kenapa nggak pulang duluan?"Kediaman Pangeran Surya tidak begitu jauh dari istana. Beberapa langkah saja, dia bisa tiba dengan berjalan kaki.Andini hanya tersenyum pada Surya. "Kakak mengkhawatirkanku, tentu aku pun sama."Dia bisa membaca ekspresi tak berdaya di wajah Kaisar hari ini. Dia tahu Surya masuk istana karena dirinya. Jadi, sudah sepantasnya dia menunggunya di gerbang istana!Kereta pun perlahan melaju menuju Kediaman Pangeran Surya.Surya menatap Andini, lalu tiba-tiba berkata, "Aku mungkin akan memimpin pasukan ke perbatasan."Mendengar itu, Andini terkejut. "Memimpin pasukan? Apa terjadi perang di perbatasan?"Surya mengangguk ringan. "Suku Tru terus-menerus menyerang wilayah kita. Kakak ingin memberi mereka pelajaran."Andini langsung mengernyit, menun

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 643

    Surya akhirnya menatap sang Kaisar, suaranya dalam dan tegas. "Kakak ingin aku memegang kendali pasukan?"Meskipun bertanya, nada bicaranya sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Kaisar sempat mengira Surya keberatan. Bagaimanapun, pemberontakan lima pangeran pernah meninggalkan trauma mendalam bagi Surya. Dia berpikir, mungkin Surya tidak akan mau lagi mengangkat senjata dan turun ke medan perang untuk seumur hidupnya.Kaisar hanya bisa menghela napas pelan. "Sebenarnya peperangan ini seharusnya ditangani oleh Rangga. Tapi, kamu pun tahu keadaannya saat ini. Jangankan berperang, bisa bangkit dari ranjang saja belum tentu bisa."Sementara itu, Kalingga lumpuh selama lima tahun dan baru pulih. Bagaimana mungkin dia tega mengirim orang seperti itu kembali ke medan perang?Kalaupun ada jenderal lain di dalam istana, siapa di antara mereka yang bisa membuat suku Tru ketakutan hanya dengan mendengar namanya? Siapa yang bisa membuat mereka benar-benar menyerah?Setelah dipikir-pikir, hanya

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 642

    Andini bisa memahami maksud Kaisar. Hidup ini memang tidak bisa diprediksi. Tidak ada yang bisa memastikan apa yang akan terjadi di masa depan. Namun, setidaknya untuk saat ini, dia tidak menginginkannya.Melihat Andini kembali terdiam, Kaisar pun merasa jenuh. Dia hendak mempersilakan Andini pergi, tetapi seorang kasim muda tiba-tiba masuk dan memberi salam, lalu berkata, "Yang Mulia, Pangeran Surya ingin bertemu."Wajah Kaisar pun tidak bisa menyembunyikan rasa jengkel. Beberapa waktu lalu, Surya menegaskan bahwa dia ingin melindungi Andini, makanya kali ini Kaisar sengaja memanggil Andini ke istana saat Surya tidak ada.Tak disangka, bocah itu masih saja mendapatkan kabar secepat ini. Kaisar pun melambaikan tangan. "Kamu sudah boleh pulang. Persilakan Surya masuk.""Baik, Yang Mulia." Andini memberi hormat dan mundur dari ruangan.Sebelum keluar dari ruang kerja, dia sempat menoleh dan melirik Kaisar sekilas. Melihat sang Kaisar tampaknya tak menunjukkan kemarahan, hatinya baru mera

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 641

    Andini berpikir, selama itu menyangkut urusannya sendiri, apa pun bisa dia tanggung. Paling buruk pun, seperti yang sempat dia pikirkan sebelumnya, dia akan mengorbankan nyawa untuk menolak.Namun, sekarang Kaisar jelas-jelas menargetkan tabib kediaman! Dia tidak bisa membiarkan tabib kediaman terseret ke dalam masalah!Saat tengah memikirkan itu, Kaisar akhirnya berbicara, "Aku baru tahu, di dunia ini masih ada orang sehebat itu sampai-sampai aku nggak boleh menemuinya."Jelas, Kaisar marah.Andini langsung bersujud. "Yang Mulia, mohon tenang. Tabib sakti itu mengasingkan diri dari dunia fana sehingga dia menyembunyikan identitasnya. Dulu saya pernah bersumpah padanya nggak akan membocorkan keberadaan maupun identitasnya.""Hanya dengan begitu, beliau bersedia mengajari saya cara menyembuhkan kaki Panglima Kalingga. Kalau sampai beliau tahu saya membocorkannya kepada Yang Mulia, mungkin beliau akan pergi, bahkan bisa saja melawan sampai mati kalau keadaan mendesak."Andini sebenarnya

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 640

    Andini mengikuti di belakang kasim istana yang memimpin jalan, menuju arah ruang kerja Kaisar.Melihat kasim di depan yang tak mengucapkan sepatah kata pun, hati Andini yang sejak tadi sudah gelisah kini semakin tak menentu. Dia tak tahu kenapa Kaisar tiba-tiba memanggilnya masuk istana.Namun, yang terlintas di benaknya adalah apa yang pernah dikatakan oleh Surya beberapa waktu lalu. Surya mengatakan bahwa Kaisar berkeinginan untuk menjodohkannya dengan Rangga.Kini, Rangga terluka parah dan terus memanggil namanya. Jangan-jangan Kaisar tersentuh melihat cinta Rangga dan benar-benar ingin menikahkan mereka?Sepanjang perjalanan, hati Andini diliputi kegelisahan yang luar biasa. Dia terus berpikir, jika benar Kaisar hendak mengeluarkan titah pernikahan, apa yang harus dia lakukan? Haruskah dia menyatakan penolakan sampai mati?Saat akhirnya tiba di depan ruang kerja Kaisar, jantung Andini sudah berdebar sangat kencang, tak beraturan.Begitu mendengar panggilan untuk masuk, dia menarik

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 639

    Surya melihat dengan jelas alis indah itu sedikit berkerut. Dia pun ikut mengernyit, lalu mengulurkan tangan satu lagi untuk menutupi cahaya yang menyilaukan itu.Benar saja, kening Andini pun mulai mengendur. Surya ikut merilekskan ekspresinya, tetapi dia tiba-tiba tersadar, entah sejak kapan dirinya tersenyum.Senyuman itu begitu alami, begitu lembut. Senyuman yang muncul dari dalam hati, tanpa sedikit pun dibayangi perasaan negatif.Padahal, dia telah terjebak dalam mimpi buruk selama delapan tahun. Bagaimana bisa?Surya tetap menahan kepala Andini dengan satu tangan, sementara tangan satunya menahan cahaya matahari untuknya, sepanjang perjalanan pulang menuju kediamannya.Ketika kereta berhenti, sang kusir yang tidak tahu bahwa Andini sedang tertidur pulas, langsung berseru, "Pangeran, kita sudah sampai!"Andini pun terbangun karena kaget. Begitu membuka mata, dia langsung melihat Surya berada tepat di depannya dengan posisi yang sangat aneh.Dia tertegun, baru sadar bahwa kepalany

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 638

    Di dalam kereta kuda dalam perjalanan pulang, Andini tak bisa menahan diri untuk menoleh ke arah Surya, lalu berkata pelan, "Semalam aku nggak pulang, Kakak khawatir?"Surya teringat desakan para Pasukan Harimau sepanjang malam, lalu menjawab jujur, "Yang lebih khawatir itu sepuluh kakak angkatmu."Mereka terus-menerus memaksanya untuk menemui Andini. Padahal, dia sudah tahu Andini berada di barak untuk merawat Rangga yang terluka parah. Kenapa masih perlu mencarinya?Dia pikir, karena Harafah sudah kembali ke kediaman, maka Andini juga pasti segera menyusul. Tak disangka, Andini malah menjaga Rangga sepanjang malam.Sampai akhirnya, setelah lama menunggu, dia pun mulai merasa khawatir juga. Melihat langit mulai terang, dia menyuruh Pasukan Harimau menjemput Harafah, sementara dirinya langsung datang ke barak.Andini teringat pada kesepuluh kakak angkatnya. Meskipun belum lama saling mengenal, perhatian yang mereka berikan sangat tulus, membuat hatinya terasa hangat.Dia pun menjelaska

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status