Share

Bab 78. Bereaksi

Author: Faiz bellzz
last update Huling Na-update: 2025-11-27 17:01:09

"Seperti yang sudah kukatakan, kau dilarang berkeliaran dengan pakaian minim!" cetus Jaden saat pria itu tengah dibantu Letha bersiap untuk keberangkatannya ke luar negeri.

Tangan Letha yang tengah memasang dasi lantas berhenti bergerak, lalu ia mendongak untuk melihat wajah Jaden dengan jelas. "Meski pun itu di rumah ini?" tanyanya seolah memastikan.

"Hemm. Aku tidak ingin tubuh mungilmu dinikmati oleh orang lain! Jadi pastikan kau mematuhi perintahku," ujar Jaden tak ingin dibantah.

Letha mendesah pelan, lalu mengembungkan kedua pipinya yang semakin cubby. Sehingga membuat Jaden gemas.

"Ada apa dengan ekspresimu ini, huh?" Jaden mencubit pelan pipi Letha hingga menimbulkan bekas merah.

Refleks Letha mengusap-usapnya. "Hubby, ini sakit," keluhnya sambil mendelik.

Bukannya merasa bersalah, Jaden malah terkekeh. "Siapa suruh kau sangat menggemaskan!"

Perempuan itu hanya mencebik saja, kemudian memilih kembali membuat simpul dasi yang belum sempurna.

"Baiklah, karena aku tidak in
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Putri Terbuang Dimanja Pangeran Tampan   Bab 86. Tajam

    "Cokelatnya sudah dingin." Letha mengeluh saat meraih cangkir cokelat miliknya dan sudah dingin. Tubuh perempuan itu menggigil setelah lama berada berada di kolam renang.Melihat hal itu lantas membuat Jaden mengambil handuk, lalu menyampirkan di pundak Letha. "Setidaknya ini akan menghangatkanmu," ucap Jaden saat Letha mendongak.Perempuan itu mengangguk singkat, lalu mengeratkan handuk tersebut. Sedangkan Jaden memilih menghubungi pelayan untuk dibuatkan cokelat dan kopi lagi. "Ini minumlah." Jaden kembali sambil menyerahkan secangkir cokelat panas."Terima kasih," ucap Letha menerima coklat tersebut, dan meneguknya secara perlahan. "Pelan-pelan, nanti bibirmu melepuh," ujar Jaden mewanti-wanti.Pria itu kemudian duduk di samping Letha, lalu memeluknya--memberikan kehangatan tambahan. Hingga membuat Letha merasa nyaman."Kau ingin membersihkan diri?" tanya Jaden saat Letha bangkit."Hemm. Tubuhku lengket.""Kalau begitu, mau aku temani?" Jaden mengedipkan sebelah matanya.Buru-b

  • Putri Terbuang Dimanja Pangeran Tampan   Bab 85. Kolam renang

    "Ingin berkeliling?" Jaden menatap Letha yang masih bergelung dengan selimut. Padahal langit sudah begitu cerah. "Ini dingin. Sebaiknya aku tinggal di sini saja," balas Letha membuat Jaden geleng-geleng, tapi kemudian mengangguk paham."Baiklah, jika itu maumu," ujar Jaden kemudian membawa langkahnya keluar dari kamar saat mendengar ketukan pintu. Seorang pelayan tampak berdiri di ambang pintu dengan dua cangkir kopi dan cokelat panas, lalu beberapa kudapan."Mohon maaf telah mengganggu. Saya ingin mengantarkan ini," ucap Pelayan tersebut."Hemm, tidak apa-apa," sahut Jaden kemudian mengambil alih nampan tersebut, lalu menutup pintu.Setelahnya Jaden kembali masuk ke kamar, membuka jendela yang terhubung dengan kolam renang air hangat. "Aku akan beredam sebentar. Kau bisa tidur kembali," ujar Jaden setelah menyimpan nampan di atas meja bundar, lalu menghampiri Letha yang masih berada di ranjang."Kau tidak dingin, Hubby?" tanya Letha merasa berat untuk membuka mata.Cuaca dingin

  • Putri Terbuang Dimanja Pangeran Tampan   Bab 84. Lebih lama

    "Durasinya sudah jauh lebih lama, Hubby."Letha menatap Jaden dengan napas yang terengah. Keduanya baru saja selesai menuntaskan hasrat yang tiba-tiba menggebu. Sebab suasana dan cuaca yang begitu mendukung tadi. Meski kadang kala Letha belum merasa puas, tapi ia memaklumi. "Tapi aku merasa belum ada apa-apanya. Kau bahkan belum selesai saat tiba-tiba aku sedang berada di puncak," ujar Jaden selalu merasa bersalah setelahnya. Perempuan tersenyum tipis, lalu menggeleng. "Tidak apa-apa, semua butuh proses. Lagipula, ini sudah lebih lama dari sebelumnya. Aku memahami," balasnya."Terima kasih," ucap Jaden, kemudian menarik Letha ke dalam pelukannya. Jaden merasa merasa beruntung karena dalam kondisinya yang memalukan seperti ini, Letha masih mau menerima tanpa banyak mengeluh."Sama-sama," balas Letha kemudian mundur, hingga pelukan Jaden terlepas."Kenapa?" tanya Jaden menatap Letha kebingungan. "Aku ingin ke kamar mandi sebentar," terang Letha membuat Jaden mengangguk paham."B

  • Putri Terbuang Dimanja Pangeran Tampan   Bab 83. Selalu ada

    "Kau merasa lelah?"Jaden memeluk Letha dari belakang saat perempuan itu berdiri menatap pemandangan di depannya. Yaitu sebuah danau jernih dan tenang.Refleks Letha menoleh sebentar, lalu kembali menatap hamparan biru kehijauan di depannya."Cukup lelah, tapi ketika melihat pemandangan ini semuanya terbayarkan," ujar Letha masih menatap kagum pemandangan di depannya. Pria itu sengaja telah mengajak Letha pada beberapa destinasi wisata untuk memanjakan sang istri. Hingga setelah beberapa hari, tempat terakhir yang mereka kunjungi adalah danau yang berada di bawah kaki gunung. Sehingga suasana terasa lebih asri dan menenangkan, juga cuaca yang sangat dingin. "Jadi kau menyukainya?" Sengaja Jaden menumpukan dagunya pada pundak rapuh Letha. Hingga embusan napasnya dapat dirasakan oleh perempuan itu."Hemm. Aku tidak pernah berkunjung ke tempat ini sebelumnya," ujar Letha sedikit merasa sesak, sebab ketika teringat di masa lalu--saat keluarganya pergi liburan, ia tidak pernah diajak d

  • Putri Terbuang Dimanja Pangeran Tampan   Bab 82. Praktek

    "Jadi dia istrimu, Tuan?"Seorang pria paruh baya melihat ke arah Letha yang duduk di samping Jaden, lalu kembali menatap pria itu. Sehingga Jaden pun secara refleks menoleh sebentar ke arah Letha yang duduk di sampingnya, lalu mengangguk dan kembali menatap dokternya. "Iya, Prof!" Pria paruh baya bernama Darco itu lantas mengangguk paham, lalu melempar senyum tipis. "Ternyata kau pandai juga dalam memilih pasangan! Dia masih muda, cantik, dan berkharisma." Jaden tersenyum lebar, lalu menatap Letha dengan penuh kebanggaan. "Benar, seperti yang Anda katakan. Istriku masih muda, cantik, berkharisma, dan tentu masih ada kelebihan yang tidak orang lain tahu selain aku!" "Hubby, kau berlebihan!" cicit Letha dengan pipi yang memerah."Kenapa? Memang seperti itu adanya!" Letha tak mampu berkata-kata. Hatinya berbunga-bunga, tapi juga malu karena Jaden memujinya terlalu berlebihan. Sehingga memilih menunduk, dan tidak melayani gombalan suaminya.Jelas Darco yang melihatnya jadi gemas s

  • Putri Terbuang Dimanja Pangeran Tampan   Bab 81. Partner

    "Baby ...!"Jaden merentangkan tangan untuk menyambut Letha yang baru saja melakukan pendaratan. Sontak Letha yang melihat hal itu pun lekas berlari menghampiri. Hingga mendapatkan teguran dari Nico dan Jaden secara bersamaan."Nyonya, hati-hati!" "Baby, jangan berlari!" Refleks Jaden langsung menoleh dan menatap Nico dengan tajam. Hingga membuat Nico menunduk dalam."Hubby, aku merindukanmu!" ujar Letha berhambur dalam pelukan Jaden.Atensi Jaden langsung teralih. Pria itu menunduk--menatap Letha yang memeluknya, lalu membalas pelukan tersebut. "Aku pun sama!" balas Jaden lalu mendaratkan beberapa kecupan di puncak kepala Letha.Tak terlalu lama mereka berpelukan, Letha lebih dulu mengurai pelukan, lalu mundur selangkah agar bisa menatap Jaden lebih jelas. "Hubby, bisa-bisanya kau menyuruhku ke mari!" ujar Letha sambil mendelik sebal."Bukankah tadi malam ada yang merengek ingin bertemu, huh?" tanya Jaden sarkas.Letha meringis kecil, lalu berkata pelan, "Tapi aku tidak mengira

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status