Putri Terbuang Dimanja Pangeran Tampan

Putri Terbuang Dimanja Pangeran Tampan

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-09-30
Oleh:  Faiz bellzzBaru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
36Bab
412Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

"Bisa-bisanya tubuh sekecil itu membuatku kecanduan!" *** Terlahir dari keluarga yang berada tidak membuat Aletha merasa beruntung, justru ia sering ditindas oleh kedua saudaranya. Banyak yang Aletha alami, hingga puncaknya ketika keluarga mereka menghadiri sebuah pesta, kedua saudara Aletha melemparnya ke salah satu kamar hotel yang dihuni oleh seorang pria asing! Lantas, bagaimana nasib Aletha selanjutnya saat tahu jika pria yang ia goda dalam pengaruh obat adalah Jaden? Pria berbahaya yang tidak akan pernah melepaskan mangsanya!

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1. Dibeda-bedakan

“Papa, senang karena Papa pulang dengan selamat.” Leta menyambut hangat kepulangan Rafqi–papanya setelah dinas di luar kota. 

Sayang, pria paruh baya itu bersikap tak acuh kepada Letha dan malah menyapa kedua anaknya yang lain.

“Lihat, apa yang papa bawa!” ujar Rafqi mengangkat paper bag yang sejak tadi ia jinjing.

Risha dan Rasya lantas saling pandang, lalu menatap Rafqi dengan antusias. “Papa, apa yang Papa bawa?” 

“Kalian akan mengetahuinya setelah melihatnya.” Rafqi kemudian menyerahkan paper bag tersebut kepada kedua saudara Letha. Sedangkan Letha sendiri, Rafqi abaikan.

Perempuan itu hanya bisa berdiri di tempat, melihat kedua saudaranya mendapatkan oleh-oleh dengan miris. 

Tak bisa Letha pungkiri, dibeda-bedakan, apalagi oleh orang tuanya membuat ia iri. Tapi sayangnya ia harus berpura-pura terlihat baik-baik saja. 

“Woah, ini gaun yang indah!” Risha berdecak kagum saat melihat gaun yang dibelikan oleh Rafqi begitu indah.

“Papa sengaja membelikannya untuk kalian. Dan pakailah saat datang ke pesta nanti malam!” 

“Pesta?” Rasya semakin antusias. 

“Ya, keluarga Hazard mengadakan pesta. Di sana akan ada banyak pria tampan dan kaya. Jadi mama berharap, kalian tampil cantik dan menarik!” Kali ini Geisha–istri Rafqi yang berbicara.

“Ini luar biasa, aku akan tampil secara maksimal!” 

“Dan aku akan menggunakan gaun yang ini!” 

Risha dan Rasya lantas pergi ke kamar untuk bersiap, sebab ingin tampil maksimal. Sementara Letha yang belum mendapatkan gaun, berdiri mematung–berharap Rafqi membelikan juga untuknya. 

“Untuk apa kau diam di situ?” tanya Geisha dengan nyalang. 

“Papa … jika Kak Risha dan Rasya mendapatkan gaun, lalu bagaimana dengan aku?” Letha bertanya dengan ragu. 

“Ck! Menyusahkan. Kau bisa menggunakan gaun yang ada saja.” Bukan Rafqi yang menjawab, melainkan Geisha. 

“Tapi—” 

“Mamamu benar, di lemari pakaianmu, banyak gaun dari mendiang ibumu. Jadi kau bisa memakai salah satunya,” potong Rafqi cepat, membuat Letha tak lagi dapat berkutik. Terlebih pria itu memilih berlalu bersama istrinya–meninggalkan Letha seorang diri dengan rasa kecewa.

Mendesah pelan, Letha kemudian berbalik–membawa langkahnya menuju kamar yang berada di bagian belakang. 

Iya, bahkan untuk tempat tidur pun Letha dibeda-bedakan. Jika yang lain mendapatkan kamar layaknya putri, ia diperlakukan seperti anak pembantu. 

“Baju mana yang harus kupakai?” Letha membuka lemari pakaiannya, menatap jejeran pakaian jadul milik mendiang ibunya. 

Tampak masih bagus karena Letha merawatnya dengan baik–sebagai kenang-kenangan. Hanya saja, modelnya ketinggalan jaman untuk dipakai ke sebuah pesta megah yang diadakan oleh keluarga Hazard. 

Meski begitu, Letha tak memiliki pilihan. Perempuan itu mengambil salah satu pakaian yang dirasa paling bagus, lalu memakainya.

Tak lama setelah Letha bersiap, pintu kamarnya diketuk dari luar. Lekas ia membuka pintu, dan tampaklah Risha dan Rasya dengan gaun yang indah. 

Bukan hanya itu, kedua saudara Letha juga memakai perhiasan yang mencolok. Sangat berbeda dengannya. Dan hal itu membuat Letha minder. 

“Kau lama sekali!” 

“Kami sudah menunggu dari tadi!” 

“Maaf,” ucap Letha saat kedua saudaranya mencerca.

“Ck! Sebaiknya kita berangkat sekarang.” 

Risha dan Rasya kemudian berbalik, lalu pergi. Tapi Letha masih berdiri di tempat–merasa jika seharusnya tak ikut.

“Hei, kenapa kau masih saja diam?” Risha menegur saat tak mendapati Letha mengikutinya. 

“Maaf, Kak, sepertinya aku tidak ikut.” 

“Kau gila?” sentak Rasya. “Jangan membuang-buang waktu. Kecuali kalau kau ingin mendapatkan hukuman!” 

Mendengar kata hukuman, lantas membuat Letha melangkah. Perempuan itu tak ingin mendapatkan hukuman, meski merasa jika dirinya tak pantas berada di pesta nanti.

***

“Kau jangan membuat malu. Ketika di dalam, bersikaplah dengan manis!” Rafqi mewanti-wanti sebelum mereka turun dari mobil.

“Iya, Dad,” sahut Letha tak bisa berbuat banyak selain mengikuti kakak dan adiknya, kemudian ditinggalkan sendiri di pojok ballroom saat mereka sibuk sendiri-sendiri.

“Ini sangat membosankan,” gumam Letha merasa kurang nyaman saat berada dalam tempat yang mewah dan megah. 

“Mau minum?” Tiba-tiba seorang pria menghampiri, menyodorkan segelas soda kepada Letha.

Menoleh ke arah sumber suara, Letha cukup terkejut ketika pria yang menawarkan minum adalah Jasper–anak kedua keluarga Hazard–juga teman satu kampusnya, meski Aletha sendiri tak akrab. Bahkan tidak pernah bertegur sapa sebelumnya. 

“Jasper,” gumam Letha pelan. Tatapannya tertuju kepada Jasper yang tersenyum manis dengan khasnya yang tampak tengil.

“Kenapa diam saja? Kau tidak haus?” Jasper menggerakan tangannya yang tengah menyodorkan gelas, agar Letha menerima.

Tak langsung menerima, Letha melirik ke arah gelas tersebut lalu menggeleng pelan. “Terima kasih, tapi aku tidak suka alkohol.”

“Woaah, kau polos sekali! Jadi kau pikir ini anggur? Ini hanya soda, jadi kau tidak akan mabuk saat meneguknya.” Jasper terkekeh, merasa geli karena Letha tak bisa membedakan antara wine dan soda.

Refleks Letha menunduk dalam–menyembunyikan rona merah yang menghiasi pipinya.

“Letha, kau bodoh sekali …,” gumam Letha merutuk diri sendiri.

“Hei, ayo ambillah!” Jasper kembali menyerahkan gelas berisi soda kepada Letha yang tak kunjung menerimanya. “Aku tahu, kau pasti merasa asing di sini. Jadi aku berniat menemanimu.”

Terus didesak untuk menerima gelas tersebut, akhirnya Letha yang sudah berhasil mengontrol diri pun secara perlahan kembali menegakkan kepala, menatap Jasper yang terus meyakinkan. Hingga akhirnya Letha menerima dan meneguknya secara perlahan.

“Aku tidak berbohong, ‘kan?” ujar Jasper setelah melihat Letha meminumnya. 

Tersenyum malu, Letha kemudian mengangguk pelan. “Kau benar, aku yang salah mengira,” sahutnya membuat Jasper terkekeh.

“Aku tidak menyangka jika di kota ini masih ada gadis polos sepertimu,” ujar Jasper mencairkan suasana dengan gombalan mautnya. Tapi sepertinya hal itu tidak berlaku bagi Letha yang hanya menanggapinya dengan senyuman tipis. Senyum yang entah mengapa membuat Jasper semakin tertarik. Sehingga terus memandang Letha dengan tatapan berbeda.

“Letha, ternyata kau di sini!” Tiba-tiba Rasya datang. 

“Sejak tadi aku di sini,” balas Letha. 

“Benarkah? Padahal tadi aku mencarimu ke sini, tapi tidak ada!” kilah Rasya.

Kening Letha langsung mengkerut. “Untuk apa kau mencariku?” 

“Tadi papa memintaku mencarimu. Sepertinya ada yang ingin dibicarakan oleh beliau!”  

“Papa ingin bicara denganku?” gumam Letha cukup terkejut. “Berbicara mengenai apa?” 

“Kau akan tahu setelah bertemu dengan beliau. Jadi sebaiknya ikutlah dengan kami!” cetus Rasya kemudian menoleh ke arah Jasper. “Jasper, maaf karena mengganggu. Tapi aku harus membawa Letha!”

Sedikit menaikkan satu alisnya, Jasper tampak tak senang, sebab merasa terganggu. Tapi lelaki itu tetap mempersilakan. “Ya, kita bisa bertemu lain kali,” balasnya tertuju kepada Letha. 

Letha hanya tersenyum lalu mengikuti Rasya ke bagian belakang ballroom tanpa rasa curiga. 

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
36 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status