Share

Bab 61 Rahasia Masa Lalu

Penulis: Cynta
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-17 23:51:05

Suara langkah sepatu beradu dengan lantai marmer membuat semua kepala serempak menoleh. Suara itu mencuri perhatian mereka semua, dan kedatangan sosok tak terduga di ruangan itu membuat jantung masing-masing serasa terhenti sejenak.

Aluna menggenggam lengan Raka erat, tubuhnya tegang. Raka hanya menunduk sedikit, bibirnya mendekat ke telinga Aluna. “Tenang. Aku di sini,” bisiknya. Hembusan napas hangatnya membuat bulu kuduk Aluna meremang, meski matanya masih terpaku pada sosok wanita yang baru masuk.

“Citra…” gumam Bu Tania, suara lirihnya dipenuhi keterkejutan.

Wanita itu tersenyum tipis, senyum yang membuat udara di sekitarnya seakan mencekik. “Ya, ini aku… Baguslah kalian masih ingat aku…” katanya dengan nada sinis.

Pak Ardian berusaha menjaga wibawanya, meski sorot matanya jelas ragu. “Bagaimana kamu bisa datang?!”

“Tentu saja karena di sini ada anak kita, Ardian..!”

Kalimat itu membuat semua orang terhenyak. Aluna menoleh cepat pada Raka, wajahnya pucat. Raka meremas lembut ping
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Putri Terbuang itu Istri Sah CEO   Bab 87 Kamar Panas Raka

    Pintu kamar besar itu terbanting pelan, menyisakan ruang tamu yang masih dipenuhi tanda tanya orang tuanya. Raka menutupnya dengan kakinya, sementara tangannya masih menggendong tubuh Aluna erat di pelukan.“Raka..! Turunin gua donk!” protes Aluna, wajahnya bersemu merah. Meski begitu, tangannya justru refleks melingkar di leher suaminya.Raka mendengus kasar. “Lo pikir gua bakal nurunin lo sebelum janji lo lunas?” suaranya rendah, serak, penuh dominasi.Aluna tercekat, mencoba menghindar dari tatapan mata tajam itu. “A-apaan sih.. janji apa..?”Raka meletakkannya perlahan di atas ranjang king-size dengan sprei putih rapi. Tubuhnya condong ke depan, menindih setengah tubuh Aluna, membuat wanita itu terkurung tanpa bisa kabur. Napas hangatnya jatuh di wajah Aluna, membuat jantung gadis itu berdetak kacau.“Janji lo yang tadi, lo bilang di mobil. Lo bakal nemenin gua malam ini.” Senyum tipis Raka terbit, tatapannya

  • Putri Terbuang itu Istri Sah CEO   Bab 86 Fitnah.. 

    Raka mendengus kasar. “Kenal. Tapi apa yang dia lakuin di sini, Pa?”Cindy buru-buru bicara, suaranya lirih tapi penuh drama. “Gua cuma pengen kejelasan, Rak.. Kenapa lo ninggalin gua begitu aja setelah malam itu.. Setelah lo—” suaranya tercekat, lalu ia menutup wajah dengan kedua tangannya. “Padahal gua juga udah nyelametin lo waktu kecelakaan tapi lo..”Raka mengepalkan tangannya, menahan amarah. “Lo ngomong apaan sih?! Gak jelas ngomong sana sini..!”Pak Dirga menatap tajam. “Berarti bener? Perempuan ini bilang kamu udah tidur sama dia, terus kamu ninggalin gitu aja. Dia datang minta pertanggungjawaban.. Jelaskan ke Papa, Raka!”Aluna sontak menoleh ke arah suaminya, matanya bergetar. Ia tidak percaya dengan tuduhan itu, tapi hatinya tak bisa menahan rasa perih yang menusuk.Raka melangkah cepat, menghampiri Cindy yang masih menangis di sofa. Dengan kasar, ia menarik lengan Cindy agar berdiri. “Lo jangan main-m

  • Putri Terbuang itu Istri Sah CEO   Bab 85 Berulah lagi

    Mobil hitam Raka meluncur membelah jalanan malam yang lengang. Lampu-lampu kota berpendar, bayangannya memantul di kaca jendela. Suasana di dalam mobil terasa berat, penuh tanda tanya setelah telepon misterius dari sang Papa.Raka duduk di kursi pengemudi dengan rahang mengeras. Jemarinya menggenggam erat setir, sementara matanya fokus ke depan. Aura dingin dan tegasnya kembali menguasai ruangan sempit itu.Aluna duduk di kursi penumpang, menoleh beberapa kali, memperhatikan wajah Raka yang tampak tegang. Ia ingin mengusir kekhawatiran itu, tapi tahu pria dingin di sampingnya bukan tipe yang mudah terbuka.“Lo yakin baik-baik aja?” tanya Aluna pelan, suaranya terdengar hati-hati namun lembut.Raka mendengus kecil. “Menurut lo..?” jawabnya ketus, tanpa menoleh.Aluna memutar bola matanya, lalu menyandarkan kepala ke jok. “Kalau lo jawab kayak gitu, artinya lo lagi nggak baik-baik aja,” balasnya ceplas-ceplos, membu

  • Putri Terbuang itu Istri Sah CEO   Bab 84 Ada apa sebenarnya..?

    Raka membuka pintu penthouse dengan wajah masam. Tatapannya dingin, rahangnya mengeras, jelas sekali kalau mood-nya sedang terganggu. Dan benar saja, di hadapannya berdiri Radit dan Nayla dengan senyum mengembang seolah mereka pasangan yang baru saja pulang dari kencan.“Kalian berdua benar-benar datang gak tepat waktu..!” gumam Raka dengan nada kesal, lalu ia berbalik masuk tanpa basa-basi, membiarkan pintu tetap terbuka.Radit dan Nayla saling berpandangan, bingung dengan kata-kata Raka. Senyum di bibir mereka perlahan meredup.“Eh.. Apa kita terlambat..? Memangnya kalian mau adakan acara apa..?” tanya Radit penasaran, langkahnya maju masuk ke dalam, diikuti Nayla yang buru-buru menutup pintu di belakang mereka.“Gak tepat waktu alias gangguin gua mau ngamar sama Aluna..!” Raka melontarkan kalimat itu begitu saja dengan nada dingin, membuat Radit nyaris tersedak ludahnya sendiri.“Ka!” Aluna refleks menegur, waj

  • Putri Terbuang itu Istri Sah CEO   Bab 83 Lagi mau ena-ena di ganggu.. 

    Mobil Radit melaju perlahan meninggalkan basement mall. Lampu-lampu jalan menyorot wajah mereka bergantian, membuat suasana jadi lebih intim. Di dalam kabin, hanya ada suara AC dan dentingan pelan dari playlist mellow Radit. Radit melirik sekilas ke samping, melihat Nayla duduk kaku sambil menunduk. Tangannya meremas ujung dress seperti menahan sesuatu. “Lo selalu diem gini kalau lagi gugup?” Radit memecah keheningan, suaranya ringan tapi terdengar tulus. Nayla tersentak kecil. “Hah? Gu-gugup apaan. Gue biasa aja kok..” lirihnya. Radit terkekeh, matanya fokus ke jalan. “Biasa apanya. Dari tadi lo bahkan gak berani liat gue.. Emang muka gua serem ya..?” canda Radit. Pipi Nayla merona. Ia menggigit bibir bawah, mencoba menutupi rasa malunya. “Ya emang tatapannya lo serem sih.. Bikin orang salah tingkah..” gumam Nayla jujur. Radit menoleh sekilas, tersenyum kecil. “Kalau gitu jangan salahin tatapan gue. Mungkin.. Lo aja yang terlalu cantik sampai bikin gue betah ngeliatin..” cele

  • Putri Terbuang itu Istri Sah CEO   Bab 82 Kesempatan berduaan.. 

    Raka melangkah dengan wibawa khasnya, tangannya menempel erat di pinggang Aluna, membuat orang-orang di mall terus menoleh. Tatapannya dingin, tapi setiap kali mata mereka bertemu, Aluna tahu ada perhatian yang tersembunyi di balik sorot mata itu.“Ka, kita belanja banyak banget, nih. Jangan marah ya kalau struknya panjang kaya novel,” goda Aluna sambil terkikik, mendorong troli penuh pakaian, tas, dan camilan.Raka melirik datar. “Gua gak peduli berapa panjang struknya. Selama lo bahagia, gua bayar.”Aluna spontan tersenyum lebar. “Aww… so sweet. Jadi lo itu tipe suami sugar daddy, ya?” ujarnya jahil.Raka berhenti melangkah, menatapnya tajam. “Kalau lo ngomong gitu lagi, gua cium lo di sini, di depan semua orang.”Mata Aluna langsung melebar. “Eh… Ka! Jangan gila. Banyak anak kecil lewat.”Raka mencondongkan tubuhnya, suaranya rendah, menggoda. “Kalau lo takut… jangan bikin gua kepancing.”

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status