Share

9. Senja di Wajah Arini

"Saya minta Mas Khalif dan Mas Abi pulang, ini sudah magrib. Saya tidak mau didatangi orang satu kampung hanya karena Mas sekalian berdebat di sini! Dengan sangat memohon, saya minta agar semuanya pulang!"

Abi tampak menghela napas. Jujur ia berjanji tidak akan beranjak sebelum Khalif yang terlebih dahulu meninggalkan rumah Arini.

Tapi permintaan khusus yang ditujukan Arini padanya, membuat sang lelaki tak ada pilihan lain.

"Arini mohon, Mas Abi."

Abi dengan berat mengiyakan permintaan Arini. Ia memasuki kembali mobil lalu menghilang dari pandangan.

Selepas kepergian Abi,

"Saya tidak paham kenapa ada lelaki seperti suamimu itu!"

"Maksud Mas?"

"Harusnya kalau dia mencintaimu, dia bertahan meski dunia membencinya."

Arini terdiam.

"Sekarang dia seperti memakan buah simalakama, memilihmu akan menyakiti hati orang yang dia sayangi. Memilih Dinda akan menyakitimu dan Naina. Harusnya jika dia mau bertahan, dari dulu dia sudah bersikeras!"

Arini merasa dadanya tertusuk kuat. Benar apa yang d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status