共有

Nabilla: Sahabat

作者: Fatimah Rohim
last update 最終更新日: 2021-05-26 06:22:17

"Saat semangat sedang layu, kalian sahabat yang selalu ada. Cahayakan pagi, damaikan malam dan terbitkan senyum dibibir. Saat-saat bersama kalian, tidak akan pernah terlupakan karena terasa indah, terimaksih sahabat."

----------

Seperti biasa, setelah shalat subuh Nabilla membersihkan rumah dan menyiapkan sarapan untuk mereka bertiga. Walaupun Nabilla sering tidak pernah diberikan sarapan oleh ibu dan kakaknya.

Pagi ini Nabilla memilih memasak nasi goreng, Alhamdulillah tadi malam ada tetangga yang sedang menggelar hajatan dan memberikan berkat kenduri ke rumah Nabilla. Setelah usai dengan pekerjaan rumahnya, Nabilla bersiap untuk sekolah sebelum ia bertemu dengan ibu dan Linda, Nabilla takut mereka akan melarang dirinya untuk berangkat sekolah. Mengingat semalam ibunya kembali menyuruhnya untuk berhenti sekolah dan lebih baik bekerja.

Nabilla telah sampai di sekolah sedikit lebih awal dari biasanya, ketika ia ingin mendorong sepedanya memasuki gerbang sekolah bahunya ditepuk oleh seoang laki-laki yang biasa aja menurutnya tapi selalu luar biasa di mata sahabatnya Jihan. Ya, siapa lagi kalau bukan Narendra Ilham Nugraha, pacar sahabatnya sekaligus sahabatnya yang selalu narsis tapi baik.

“Guten morgen, Nabilla yang cantiknya kembaran sama bebeb Jihan.” Sapanya dengan senyum khas seorang Narendra.

“Pagi, mas Narenndra.” Balas Nabilla yang menahan tawa.

“Kamu udah bawa surat lamarannya kan?” Narendra membantu mendorong sepeda Nabilla hingga sampai parkiran khusus siswa.

“Udah dong, terimakasih banyak ya. Eh tapi, mas Naren dapet info dari mana?” Nabilla tahu bahwa hotel yang dikasih tahu Narendra adalah hotel besar di kotanya.

Narendra bingung ingin menjawab apa, pasalnya semalam ia yang memohon pada Varo supaya mau menerima Nabilla kerja. Dan Narendra juga tidak mungkin bilang ke Nabilla kalau hotel itu milik abangnya. Narendra tahu, pasti Nabilla akan menolak jika hotel itu milik abang sepupunya. Mengingat Varo yang selalu bertingkah aneh jika di hadapan Nabilla dan selalu membuat Nabilla risih. “Oh itu, aku dapat info dari i*******m.” Bohongnya, dan Nabilla pun percaya begitu saja.

Nabilla berjalan bersama Narendra menuju kelas dengan canda tawa. Setiba di depan kelas ternyata Jihan dan Olivia sudah menunggu Nabilla di depan kelas Nabilla. Mereka bertiga masuk ke dalam kelas istimewa yang hanya terdiri dari 15 siswa itu, sementara Narendra memlilih ke kelasnya yang berseberangan dengan kelas Nabilla.

Nabilla langsung mendudukan diri di bangkunya, disusul Jihan yang duduk di samping Nabilla dan Olivia di depan meja Nabilla yang ada kursi kosongnya. Jihan mengeryitkan dahinya ketika Nabilla mengeluarkan buku-buku lamanya.

“Tunggu dulu….., buku lama? Bukannya seharusnya Nabilla sudah harus mengganti dengan buku yang baru ya?” Jihan membatin dalam hati dengan masih fokus menatap buku-buku lusuh Nabilla.

Jihan ragu untuk bertanya. “Emmm, Na…..” Panggil Jihan.

“Ada apa, mbak?” Nabilla menatap Jihan.

“Itu…anu…..” Jihan bingung ingin mengatakan apa, jujur saja ia merasa tidak enak harus menegur Nabilla tentang buku lusuhnya.

“Kamu kenapa sih, Han?” Tanya Olivia yang melihat Jihan ragu ingin mengatakan sesuatu.

“Apa, mbak?”

“B-buku kamu… itu bukannya buku semester lalu dan sudah harus ganti ya?” Akhirnya Jihan dapat mengatakan juga.

              Nabilla diam sejenak, ia menatap buku lamanya diikuti Olivia yang langsung mengangguk setuju dengan pertanyaan Jihan. Tidak lama Nabilla kembali menatap Jihan dengan mengukir senyum. “Oh iya, soalnya aku belum punya uang buat beli buku baru makanya belum ganti. Nanti kalau udah kerja dan udah gajian aku beli baru.” Jelas Nabilla membuat Jihan dan Olivia saling pandang.

“Bukannya kamu dapat bantuan dari sekolah buat keperluan kamu selama sekolah ya? Terus uang yang dari sekolah itu kamu kemanain, Na?” Tanya Olivia hati-hati, ia takut akan menyinggung perasaan Nabilla.

Nabilla diam memandang Jihan dan Olivia bergantian, gadis cantik itu nampak bingung harus mengatakan apa. Tidak mungkin ia jujur bahwa uang bantuan dari sekolah diminta kakaknya untuk bersenang-senang. Meski ibu dan kakaknya selalu berbuat jahat padanya, ia tidak mau menjelek-jelekkan keluarganya meski itu didepan sahabat-sahabatnya sekalipun.

“Itu uang bantuan dari sekolah dipinjam mbak Linda buat bayar kuliah, kasihan kan kalau dia telat bayar. Buat keperluan sekolah ku, nggak begitu penting, kan masih ada buku lama.” Ujar Nabilla berbohong untuk menutupi tabiat buruk keluarganya.

Ia memang sudah memberikan uang itu kepada Linda, namun kakaknya itu mempergunakan uang itu bukan untuk kuliah melainkan bersenang-senang bersama teman-temannya.

Jihan tahu Nabilla berbohong, walaupun tidak sepenuhnya tahu kehidupan Nabilla karena memang Nabilla yang selalu tertutup mengenai keluarganya. Namun Jihan sedikit tahu bahwa ibu dan kakaknya selalu berbuat tidak baik kepada Nabilla, ia pun baru mengetahui hal itu saat bapaknya Nabilla meninggal.

Wajar sih sahabat-sahabta Nabilla tidak pernah tahu penderitaan Nabilla selama ini, karena memang mereka tidak pernah mendengar Nabilla berkeluh kesah. Gadis ayu itu selalu mengukir senyum walaupun sejujurnya dibalik senyum manis yang terpancar selalu ada kepedihan yang selalu Nabilla tutupi. Jihan yang sudah mengenal Nabilla sejak delapan tahun lalu, tidak bisa memaksa Nabilla untuk terbuka kepadanya perihal keluarga sahabat yang selalu dianggapnya adik itu.

“Oh gitu.” Jawab Olivia dan Jihan mengangguk.

Olivia teringat akan sesuatu, ia tersenyum sambil menatap penuh harap kepada Nabilla. “Na, nanti kita temenin ngelamar kerja di Queen hotel ya.” Pinta Olivia pada Nabilla.

“Nggak usah ah, aku kan bawa sepeda.” Tolak Nabilla.

“Sepedanya kan bisa ditinggal di sekolah, nggak kasihan apa sama aku yang udah repot-repot bawa mobil, iya nggak Han?” Olivia mengerucutkan bibirnya sambil memasang muka ngambeknya membuat Nabilla tidak enak hati.

Nabilla sebenarnya tidak ingin merepotkan sahabat-sahabatnya, namun melihat Olivia yang membuang muka enggan menatapnya, Nabilla menghela nafas. “Ya udah deh, tapi nggak ngerepotin kalian kan?” Ucap Nabilla yang akhirnya menuruti Olivia dan Jihan, namun ia juga memastikan bahwa dirinya tidak mengganggu waktu dan merepotkan sahabat-sahabatnya itu.

“Ya nggak lah, justru kita seneng. Iya kan, Han?” Olivia tersenyum pada Jihan yang juga tengah tersenyum senang.

“Iya, kita kan sahabat.” Dengan senyum Jihan berucap seraya menyenggol bahu Nabilla.

----------

Suara bel pulang berbunyi membuat para siswa langsung memasukkan peralatan belajar mereka ke dalam tas termasuk Nabilla. Nabilla memasukkan peralatan belajarnya dan segera ke toilet dengan penuh semangat. Ia segera mengganti seragamnya dengan pakaian yang sudah ia bawa dari rumah.

Nabilla keluar dari toilet, ia menyusuri beberapa koridor kelas hingga tiba di depan gerbang sekolah. Nabilla langsung masuk ke dalam mobil silver milik Olivia. Nabilla duduk di kursi penumpang bersama Olivia sementara Narendra sudah bersiap mengemudikan mobil dengan Jihan yang duduk di sebelahnya.

Selama perjalanan, Nabilla bercerita kepada sahabat-sahabatnya. Kenapa dirinya mencari kerja part time padahal Nabilla juga sudah mengajar privat setelah maghrib. Nabilla tidak ingin menggantungkan hidup pada ibunya, dan satu bulan lagi Nabilla harus mewakili sekolah untuk olimpiade ke Singapura. Walaupun semua biaya ditanggung sekolah, tetap saja Nabilla harus punya bekal sendiri.

Sesampainya di halaman parkir hotel, Nabilla menatap takjub hotel yang sangat mewah bertuliskan 'Queen Hotel' itu. Entah Nabilla tidak sanggup menghitung berapa banyak lantai hotel dihadapannya kini.

Nabilla berjalan mengikuti satpam yang akan membawanya ke ruang HRD, sementara sahabat-sahabatnya menunggu di café yang ada di lantai dasar hotel itu. Nabilla memberikan berkas-berkas yang sudah ia persiapkan kepada staf HRD. Ia menunggu panggilan interview di ruang yang sudah disiapkan bersama beberapa pelamar lainnya.

“Pak Varo, gadis yang anda bicarakan tadi, ia mengikuti walk interview di hotel ini, Nabilla Fathiyah Hasanah.” Seorang sekretaris melapor pada atasannya.

“Sampaikan pada pihak HRD, biar saya sendiri yang mewawancarai gadis itu, dan untuk yang lainnya masih tetap ditangani pihak HRD.” Perintah atasan yang tidak lain adalah Alvaro.

Entah Varo yang mendapat laporan dari sekretarisnya mendadak menjadi gugup. Padahal ia biasa menggantikan abangnya menemui client yang hebat-hebat. Nah ini, dia ingin mewawancarai gadis SMA saja jantungnya loncat-loncat dengan keringat yang sudah singgah di keningnya, serasa habis lari marathon.

Bersambung……

この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード

最新チャプター

  • QUEEN: I LOVE YOU PAPA   Akhir Bahagia (Tamat)

    “Keluarga adalah rumah tempat berpulang, keluarga bukanlah hanya sekedar tempat pelampiasan ketika dunia mengalahkan kita. Tangan memang selalu terbuka, tetapi adakah tega kembali hanya untuk sebuah kebutuhan dan pergi ketika diatas awan. Keharmonisan dalam keluarga tidak datang begitu saja, namun keharmonisan itu harus dibangun bersama.”----------Aldelio Ahyar Agustaf, yang artinya sosok pemimpin yang berwibawa dengan sifat religius, yang terlahir di keluarga Agustaf.Serangkaian nama dengan makna indah, yang diberikan Dinnar untuk cucu pertamanya. Terselip harapan yang begitu besar, dengan doa-doa menyertai dalam setiap untaian kata. Cucu pertama Dinnar, putra pertama Alvaro, yang kelak saat besar nanti akan menjadi pemimpin yang berwibawa dengan akhlak yang baik.Bukan tanpa alasan, Dinnar memberikan nama indah itu untuk cucunya. Sosok pemimpin perusahaan besar itu, tentu saja ingin kelak ada keturunannya yang meneruskan memimpin perusahaan.

  • QUEEN: I LOVE YOU PAPA   Akhir Sebuah Kisah Bagian Dua

    “Kata orang, cinta bukanlah sesuatu yang kita cari karena dia yang akan menemukan kita. Tidak peduli akan tempat, waktu, dan juga keadaan. Takdir akan menuntun kita untuk bertemu dengan seseorang yang membuat kita merasa begitu dicintai, seolah hanya kita lah satu-satunya cinta yang dimilikinya. Kamu tahu, bila kamu tidak sempurna, kamu mungkin bisa melakukan kesalahan, akan tetapi cinta sejati yang kamu dapatkan membuatmu sangat yakin bila tidak peduli apa yang terjadi nanti, kamu akan selalu mencintainya dan tidak bisa memadamkan rasa itu.”----------Alvaro yang melihat istrinya memejamkan mata, seketika terkesiap, membelalakkan matanya. Perasaan takut, khawatir, gelisah, kembali menyelimuti dirinya. Tanpa berpikir panjang, dengan tangannya yang gemetar, ia guncang-guncangkan tubuh lemas Alesha, guna membangunkan perempuan itu, lalu menatap pada Tyas, dengan tatapan penuh ketakutan.Tyas yang baru saja selesai menjahit bagian kewanitaan Alesha, se

  • QUEEN: I LOVE YOU PAPA   Akhir Sebuah Kisah Bagian Satu

    Waktu adalah sesuatu hal yang memiliki ketetapan dan bernilai pasti. Tidak berputar dengan cepat, tidak pula berputar dengan lambat. Bumi pun, masih begitu stabil berputar pada porosnya, dari arah barat ke timur, tidak ada yang berubah sama sekali. Namun, entah kenapa karena aktivitas harian yang cukup padat, Alesha merasa hari demi hari seakan berlalu begitu cepat berganti, dari minggu ke minggu, hingga bulan ke bulan.Banyak hal yang Alesha lalui selama waktu terus berjalan. Dimulai dari drama Alesha yang kesal dengan sang suami, karena teramat sibuk dengan dengan berbagai pekerjaan di luar kota, bahkan luar negeri, hingga cukup jarang berkumpul dengan keluarga. Beruntung, Alesha mempunyai adik yang sangat menggemaskan dan pengertian, juga sayang padanya. Meskipun adiknya itu sering kali membuat drama, tetap saja Alesha sangat menyayangi Princess mungilnya itu.Sampai tiba waktunya, pria menawan itu memaksa Ayah mertuanya yang menjabat sebagai Presdir Agustaf Company, ya

  • QUEEN: I LOVE YOU PAPA   Kebahagiaan Abadi

    "Tidak ada hubungan suami dan istri yang selalu cerah, namun mereka berdua dapat berbagi satu payung dan bertahan dari badai bersama-sama."----------Pernikahan bukan tentang akhir kisah cinta, melainkan awal baru bagi kehidupan baru. Menikah tentu saja tidak sama saat masih berstatus sebagai pasangan kekasih, terlalu banyak manis, hingga mengelak pedih yang bersembunyi dibalik rasa manis itu. Menikah berarti, mampu melihat semua sisi buruknya setiap hari, semakin hari akan melihat topeng yang satu persatu di tanggalan oleh pasangan. Ini lah, yang menyebabkan banyak pernikahan kandas. Merasa bahwa dirinya bukanlah sosok yang selama ini dikenal, karena banyak hal baru tentangnya, yang tidak ditemui sebelumnya.Menikah berarti berkomitmen untuk menerima semua hal yang menyebalkan itu. Menerima kekurangannya, dan melengkapi dirinya. Dengan menikahi sang pujaan hati, tidak bisa berharap bila semua akan berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Percayalah, menikah tidak sein

  • QUEEN: I LOVE YOU PAPA   Istri Posesif

    “Laki-laki yang baik, ia tidak akan tergoda dengan perempuan lain, pun dengan perempuan yang baik, ia tidak akan menggoda laki-laki yang sudah beristri.”-----------Matahari mulai mengintip di balik awan, sehingga sinarnya tidak terlalu terik, pagi ini. Awan hitam kecil menggantung di langit, angin bertiup pelan menghela dedaunan, dan perlahan masuk melalui jendela, menyibak pelan tirai yang menghias di sana.Pagi ini, karena ada rapat penting Alvaro terburu-terburu berangkat ke kantor, tanpa menunggu Alesha bangun. Ia sangat memaklumi kondisi sang istri, semakin perutnya membuncit, istrinya itu sudah merasa malas melakukan aktifitas. Dan, tentu saja Varo tidak masalah, yang penting Alesha tidak melalaikan kewajiban-kewajibannya.Seperti biasa, jika harus berangkat pagi-pagi sekali, Varo hanya meninggalkan sebuah memo di dekat ranjang tempat tidur mereka.Tidak lama, setelah Varo berangkat, Alesha pun bangun dari tidurnya. Saat Alesha meli

  • QUEEN: I LOVE YOU PAPA   Periksa Kandungan

    “Perasaan cinta memang luar biasa. Datang tanpa aba-aba, tanpa isyarat dan tidak terduga pula. Pun begitu, akan tetapi menikmatinya dan tanpa di sadari hidup yang di jalani sudah di porak-porandakan oleh kekuatan cinta.”----------Bukan Alvaro namanya, jika sesuatu hal yang ia inginkan tidak terlaksana. Apa lagi, ketika itu menyangkut orang yang ia sayangi.Sudah empat bulan, semenjak Alesha keluar dari rumah sakit, dan kandungan Alesha sekarang sudah enam bulan. Dan, selama itu juga, Alvaro belum pernah sekalipun menemani Alesha untuk periksa kandungan.Bukan tanpa alasan, Alvaro tidak menemani istrinya periksa kandungan. Pria menawan itu, selain disibukan dengan kerjaan di perusahaan Agustaf Company, ia juga harus meng handle restoran dan café, bahkan tidak jarang Varo harus ke luar kota berhari-hari untuk meninjau pembangunan restoran barunya yang ada di Malang, belum lagi jika ia harus menggantikan Dinnar bertemu kolega bisnisnya ke luar n

  • QUEEN: I LOVE YOU PAPA   We

    "Wanita yang paling beruntung adalah dia yang dikaruniai Tuhan seorang pria yang penyabar dan penyayang, penuh kehangatan dan kelembutan, suka menolong dan berhati tulus. Jika dia pergi, si wanita akan merindukan. Jika dia ada, wanita ingin terus berdekatan."----------Varo seharusnya tidak menerima panggilan saat sedang memimpin rapat, tapi perasaannya sejak tadi tidak tenang memperkuat keinginannya untuk menerima panggilan itu. Varo, meminta maaf kepada semua peserta rapat yang adalah, kepala-kepala divisi dan beberapa petinggi perusahaan, ia meminta waktu istirahat selama lima menit sebelum meninggalkan ruangannya untuk menerima telepon.‘Mama’Alvaro mengernyitkan dahi saat melihat nama sang Mama yang terpampang jelas pada layar ponsel. Tidak biasanya sang Mama menelepon, biasanya jika ada sesuatu pasti Mamanya itu cukup mengirim pesan saja. Tapi, kali ini kenapa Mamanya menelepon?Darah Varo terasa seperti membeku saat mendengar

  • QUEEN: I LOVE YOU PAPA   Alesha Pingsan

    Dalam alur kehidupan, setiap mahkluk Tuhan pasti sering dihadapkan pada berbagai macam situasi yang berbeda dengan akhir yang tidak sama. Entah itu jalan cerita bahagia, atau pun jalan cerita yang penuh penderitaan. Semua itu, sudah di porsi sama rata, tanpa bisa di negosiasi selayaknya takdir.Begitupun juga dengan waktu. Tidak ada seorang pun yang bisa menebak, kapan, di mana, kenapa, bagaimana dan mengapa semua alur kehidupan itu terjadi. Bahkan, sekelebat bayangan tentang masa depan saja, tidak pernah mampir dalam pikiran sebagai tanda untuk sang pemegang kendali alur kehidupan mempersiapkan segala kemungkinan yang terjadi.Alvaro tidak pernah menyangka, bahwa takdirnya jatuh pada keponakannya sendiri. Masih sangat membekas di ingatan Alvaro, bahwa perempuan jelita yang pagi ini masih bergulung nyaman diatas ranjan itu, dulunya adalah bayi mungil yang selalu ia timang, saat dirinya hendak berangkat kuliah ataupun saat pulang kuliah.Bayangkan, waktu it

  • QUEEN: I LOVE YOU PAPA   Drama

    Alyssa berjalan pelan sambil menggerutu. Wajahnya tertekuk masam, tanda ia akan menangis. Tas di punggungnya terasa berat, padahal isinya hanya tempat pensil dan kotak makan. Alyssa, saat ini sedang berjalan masuk ke dalam rumah Alvaro. Ia baru pulang dari KB, dan dijemput oleh Papa Yonya, yang memang berjanji pulang saat jam makan siang, berencana makan siang bersama sang istri.Alyssa berjalan meninggalkan Alvaro yang masih berada di dalam mobil, pria itu hanya menggelengkan kepala seraya mengulum senyum, Varo sudah tahu penyebab gadis mungil itu ngambek, dan sebentar lagi sebuah drama akan dimulai.Alyssa memasuki rumah dengan gerasah-gerusuh. Matanya menatap kesal kearah lima orang yang sedan bersendau gurau di ruang keluarga rumah Alvaro. Tampak di sana, sang Bunda, Oma, Queen sedang duduk di sofa, sedangkan Afnan dan Aflah, sedang duduk di lantai bersandar pada kaki sofa dan sedang bermain ponsel.“Abang, Mamas!!” Teriak Alyssa marah, manik coklat

無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status