Share

Chapter 16 Malam Petaka

Seorang pria mengetuk pintu rumah Nadira. Berulang kali pintu nampak diketuk dengan cukup keras, terdengar seperti gedoran. Akhirnya Nadira berusaha memberanikan diri untuk membuka pintu, mungkin saja itu Ulungnya baru pulang dari bekerja. Perlahan Nadira membuka pintu rumah. Dia nampak kaget saat melihat seorang pria dengan napas ngos-ngosan berdiri didepan pintu.

“Ada apa bang?” tanya Nadira takut. Perasaannya kini memikirkan hal yang buruk. Pria yang masih seusia Nadira, menghela napas panjang.

“Ulungmu…. Ulungmu dikeroyok warga….” Deg, tiba-tiba jantung Nadira seketika berhenti berdetak.

“Ayo kita temui Ulungmu, kasihan dia…. Kita harus selamatkan Ulungmu….” pria tersebut menarik Nadira keluar dari dalam rumahnya. Nadira berteriak membelah kerumunan warga saat mendapati Ulungnya sudah babak belur, yang hanya mengenakan celana pendek tanpa baju.

“Ulung…. Apa yang terjadi?” Nadira memeluk sang abang, dia menangis histeris dan memaki para warga yang telah memukul abangnya.

“Ulun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status