Home / Historical / Queen of Heart - Istri Sang Duke / 70. Sander dan Pesona Manisnya

Share

70. Sander dan Pesona Manisnya

Author: Amethyst re
last update Last Updated: 2025-06-11 23:57:22
…..

Cleo berkacak pinggang mengawasi kinerja para pelayan yang tengah sibuk membuka belasan kotak perhiasan, memamerkan set demi set batu permata berkilau ke hadapannya. Beberapa gaun telah digantung di rak berdiri, menanti keputusan akhir sang nyonya rumah.

“Gaun hijau zamrud itu sebaiknya kita bawa,” perintah Cleo.

“Lalu sepatunya, Milady?” tanya salah satu pelayan.

Cleo menoleh cepat, tampak membuat pertimbangan. “Yang berhak bordir emas saja. Tidak perlu membawa yang polos.”

Di pojok ruangan, Sander bersantai di kursi malas berbantal. Buku terbuka di pangkuannya, tetapi matanya sudah beberapa menit tertahan di halaman yang sama. Uap teh mengepul dari cangkir di meja nakas. Ia tampak seperti seorang pria yang tengah menikmati ketenangan rumah tangga, tak terusik oleh kebisingan di sekitar.

Namun pandangannya sesekali mencuri-curi arah Cleo, terutama saat sang istri membungkuk menilik isi koper. Jemari Sander menekan pelan halaman buku yang tak lagi dibacanya, menahan senyum melihat
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   90. Cleo - Sang Sosialita Dorian

    …..Empat tahun berlalu. Dorian kini berdiri di persimpangan sejarahnya.Lady Cleo Austin menjelma menjadi salah satu sosok paling berpengaruh dalam dunia sosialita. Setiap musim sosial, namanya senantiasa dikaitkan dengan pesta dansa termegah, perjamuan termewah, serta jaringan pertemanan yang merentang hingga ke luar negeri. Para utusan dari benua lain berlomba menghadiri undangannya, menyadari bahwa di balik tawa lembut sang nyonya rumah, tersimpan peluang untuk menanamkan pengaruh mereka di Dorian. Para wanita muda menirukan gaya berpakaiannya, sementara para pria terpikat pada kecakapan diplomasi yang dibungkus rapi dengan senyuman ramah.Di sisi lain, Duke Muda Sander Dorian tenggelam dalam urusan besar yang berbeda rupa. Megaproyek rel kereta uap—jalur besi panjang yang akan menghubungkan Dorian dengan berbagai wilayah di Benua Utama—akhirnya mulai dibangun setelah lima tahun penuh kerja keras. Proyek bernilai fantastis itu berhasil diwujudkan berkat sokongan dana dari bangsawa

  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   89. Situasi Istana yang Bergejolak

    …..Lampu-lampu minyak berlapis kaca mulai dinyalakan, memandikan area perkemahan bangsawan dalam cahaya keemasan yang temaram. Tenda Keluarga Dorian menjadi salah satu pusat perhatian. Seperti lazimnya protokol sosial bangsawan, keluarga yang berada di bawah strata mereka akan mampir untuk memberikan salam, sementara Sander dan Cleo hanya diwajibkan mengunjungi tenda Keluarga Kerajaan.Malam itu, arus tamu datang silih berganti. Para pelayan bergerak lincah menyuguhkan anggur, teh, dan kudapan ringan. Hingga sebuah pengumuman dari pengawal di luar tenda menarik perhatian Cleo.“Marquess Alex Ronan dan Marchioness Mysie Ronan.”Cleo yang tengah duduk anggun di kursi rendah berhias bantalan beludru segera bangkit. Senyumnya merekah begitu melihat sosok sahabat lamanya.Alex Ronan, pria berperawakan gempal yang padat oleh otot, memberikan hormat pada Sander. Seragam dinas Royal Guard-nya yang berwarna putih tampak mencolok malam itu. “Duke Muda Dorian, suatu kehormatan bisa bertamu di t

  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   88. Bunga dan Kelopak yang Rusak

    …..Festival Berburu Elinor dibuka dengan kemegahan yang jarang terlihat bahkan di musim sosial tersibuk. Raja Edward berdiri di atas panggung kayu, didampingi oleh Ratu Shopie dan beberapa bangsawan senior.“Selamat datang di Hutan Bossa,” ujar Raja Edward dengan nada hangat yang berwibawa. “Semoga festival ini membantu menguatkan tali persaudaraan di antara kita. Nikmatilah kemeriahan acara, hidangan terbaik, dan tentu saja—kompetisi yang akan kita kenang hingga musim gugur berikutnya.”Para bangsawan serentak menyambut akhir pidato sang raja dengan riuh tepuk tangan.Di kejauhan, Hutan Bosaa—yang membentang dari ujung barat Elinor hingga perbatasan Leander Dukedom—terlihat begitu memukau. Pohon-pohon tua menjulang tinggi, dedaunnya yang mulai menguning berkilau keemasan disapu cahaya matahari awal musim gugur. Tanah lapang di tepi hutannya telah dipenuhi puluhan tenda mewah yang didirikan berderet. Masing-masing tenda membawa ciri khas keluarga bangsawan pemiliknya, dari warna dan

  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   87. Kepekaan Lady Lucian

    …..Pagi berikutnya, Dorian Manor berdenyut dengan kesibukan yang khas bagi rumah bangsawan di musim sosial. Lorong-lorong penuh suara langkah para pelayan yang bergerak cepat dalam keheningan—sebuah keterampilan yang dilatih sejak hari pertama bekerja. Di antara mereka, kepala pelayan memeriksa daftar tugas, memastikan setiap vas bunga diganti sesuai jadwal, setiap peralatan perak dipoles, dan setiap kain pelapis kursi dibetulkan lipatannya. Di rumah bangsawan seperti ini, pagi hari bukan hanya awal hari, melainkan awal penampilan. Sebab setiap kunjungan tamu—bahkan yang tidak diundang—bisa menjadi ajang penilaian diam-diam terhadap tuan rumah.Di tengah arus kesigapan itu, Abby justru melangkah lebih lambat. Langkah gadis itu ringan, sikap tubuhnya tegak, dan matanya terus mengamati pergerakan Cleo Austin. Perintah Zelda Adler masih segar di kepalanya: Dekatilah Cleo. Aku ingin semua yang dia pikirkan sampai ke telingaku. Dan Abby, yang paham betul risiko menolak Zelda, tak punya pi

  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   86. Tikus Mulai Beraksi

    …..Selepas rapat mingguan terakhir bulan ini, Cleo Austin izin undur diri lebih awal dan menjadi orang pertama yang meninggalkan kantor badan amal. Ia menuruni satu per satu anak tangga bangunan plaza dengan langkah ringan. Topi musim semi yang dikenakannya tampak condong ke satu sisi, dihiasi pita kecil berwarna merah muda. Di tangan wanita itu, tampak sekotak beragam kue manis dari patisserie terbaik Dorian yang tadi dibelinya ketika istirahat siang .Cuaca sore itu sungguh bersahabat. Langit berwarna biru pucat tanpa dikotori segumpal awan. Begitu tiba di pelataran plaza, Cleo dibuat bingung oleh kehadiran sosok pria jangkung yang bersandar di sisi kereta. Pria itu mengenakan mantel abu-abu muda familiar, dan tak butuh waktu lama bagi Cleo untuk mengenalinya.“Lord Sander?” serunya pelan, setengah terkejut, setengah tersipu.Sander Dorian mengulurkan tangan, seulas senyum menggantung di bibirnya. “Tiba-tiba saja aku membayangkanmu mampir ke toko kue. Rupanya aku benar.”Cleo mener

  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   85. Kapan Hamil?

    …..Pemandangan salah satu taman di manor tampak meriah pagi ini. Deretan panjang meja dan kursi berenda tertata rapi di bawah naungan tenda. Pesta teh yang digelar oleh Keluarga Dorian tiap awal musim sosial selalu menjadi agenda bergengsi di kalangan bangsawan wilayah selatan. Kaum wanita mengenakan topi berbunga dan gaun terbaik mereka, sementara kaum pria mengganti jas suram mereka dengan warna cerah.Musim ini, Cleo-lah yang menjadi nyonya rumah, menggantikan peran mendiang ibu mertuanya, Duchess Victoria, untuk menyambut para tamu. Ia berdiri tenang, mengawasi jalannya acara sambil menyesap teh dari cangkir porselen. Mata para undangan, khususnya para wanita muda, tak henti memperhatikan sosoknya dari jauh.Gaun bergaya empire waist silhouette dari bahan sutra membalut tubuh Cleo dengan anggun. Mode pakaian wanita ini tengah populer selama beberapa musim terakhir di kalangan bangsawan. Garis pinggang yang tinggi—tepat di bawah payudara—memberikan kesan ringan dan feminin. Rambut

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status