Every moment has a secret that you don't know and maybe that secret can bring you to the next journey.
*****
Di dalam sebuah gua dalam kawasan Bukit Dark Hill, seekor naga sedang tertidur di sana. Tubuh besar layaknya kadal besar atau seperti makhluk purba zaman dinosaurus itu menggeliat. Punggung naga itu terdiri dari barisan bagian tubuh layaknya perisai yang rapat. Saking rapatnya, bahkan udara pun tak bisa masuk melewati.
Dengusan naga itu terdengar sampai membuat sosok kerdil di sampingnya terbangun dan tersentak dengan gerakan sang naga bernama Ares. Naga terakhir yang ada di kawasan kerajaan Anathema.
Human can be wild like the animal and can be more dangerous than wild animal itself.*****"Tentu saja mereka akan menjualnya, bahkan beberapa di antaranya sampai ke rumah bordir.""Apa? Rumah bordir?"Gadis itu langsung terperanjat dan terlihat cemas. Ia juga mengkhawatirkan Maria, kakaknya Selena."Tuan Daniel, apa kau tau di mana tempat pasar perdagangan budak?" tanya Alexandra.
Kalau Tuhan tidak menjadikan perhambaan dan perbudakan, tentu tidak akan timbul keinginan hendak mengejar kemerdekaan. Memang kalau tiada kesakitan, orang tidak mempunyai keinginan untuk mengejar kesenangan.Oleh itu tidak keterlaluan jika dikatakan bahawa sakit dan pedih adalah tangga menuju kejayaan. (Buya Hamka)***Keesokan harinya, Alexandra nekat menuju pasar budak. Ibu Rose terlihat cemas saat melepas gadis itu."Hati-hati, Nak, banyak orang jahat yang akan kau temui di sana," ucapnya."Tenang saja, Bu, aku akan menjaga dirik
Aku tidak terikat untuk menang, tapi aku terikat untuk benar. Aku tidak terikat untuk berhasil, tapi aku terikat untuk hidup dengan cahaya yang aku miliki. Aku harus berdiri dengan orang-orang yang berdiri dengan benar, dan berdiri di sampingnya ketika ia benar, dan menjadi bagian dirinya ketika ia mulai melakukan kesalahan.(Abraham Lincoln)*****"Hei, anak muda! Apa yang kau lakukan dengan gadis kecilku!"Seorang pria berbadan besar dengan perut buncit itu menunjuk Alexandra dengan teguran kerasnya. Wajah penuh brewok dan jenggot y
āYou can close your eyes to the things you do not want to see, but you cannot close your heart to the things you do not want to feel. ā ā Unknown*****Alex baru sadar kalau ia sedang menyamar sebagai laki-laki. Ia langsung paham kenapa Evander sangat malu. Raja itu pasti mengira kalau ia baru saja mencium laki-laki. Ia menahan tawanya tetapi sang raja menangkap tawa dari gadis itu."Kenapa kau tertawa, apa yang kau tertawakan?""Kenapa kau menciumku, hahaha itu lucu tau
Being in one sided love is like we bang our heads against an invisible wall. ā unknown.***Malam itu, Alexandra yang sedang berbaring di kamarnya bermimpi. Gadis itu terbangun di sebuah bukit yang tanahnya terjal dipenuhi kerikil yang menusuk sendi telapak kaki. Kedua kakinya sesekali diangkat karena merasakan sakit.Gadis itu masih mencoba menelisik ke sekeliling mencari tau sedang dimana dia berada kala itu. Suasana malam terlihat pekat. Alexandra ditemani malam yang pekat dengan pemandangan bintang berkelip di angkasa menemani bulan separuh. Tiba-tiba terdengar dua suara yang sedang berbincang. Gadis itu langsung bersembunyi di balik bebatuan yang besar."Tuan Ares apa kau sudah punya hadiah untukku? Besok kan ulang tahunku?" tanya si makhluk kerdil yang berjalan di depan sosok hitam diselimuti kabut. Hanya boleh mata yang merah yang terlihat."Hadiah? Kebun apel yang kuberikan dan boleh kau kelola di dalam gua rumahku masih kurang? Apa kau mau
The world is no longer the same, it is not always on our side, when we want to try, that's where happiness will be beautiful in its time. ā unknown.*****Sinar matahari pagi menyapa dari balik tirai jendela kamar Alexandra yang baru dibuka oleh Ibu Rose. Sinar itu menyilaukan kedua mata gadis itu dan membuatnya terbangun."Aku ada dimana ini? Oh aku tahu ini rumah ibu Rose kan? Hmmm aku pikir aku akan terjebak lagi seperti semalam," ucap gadis itu seraya duduk dan mengucek kedua matanya."Apa kau bermimpi buruk, Nak?" tanya wanita itu seraya mengusap kepala gadis itu."Ya, Bu. Mimpiku semalam aneh sekali, dan aku bertemu dengan naga yang besar, warna hitam dan bermata merah," ucap Alex."Hahaha... kau ini, di sini hanya ada satu-satunya naga yaitu di bukit The Dark Hill, bukit kegelapan, dan sangat jauh dari sini. Jadi, bagaimana mungkin kamu bisa sampai sana? Tak mungkin kan? Sudahlah kau bersihkan tubuhmu dulu lalu antarkan sarapan pada Y
Never regret a day in your life; good days give happiness, bad days give experiences, worst day give lessons, and best day give memories. āunknown. ***** "Yang Mulia, lihat ada mayat!" seru Alex. Evander langsung terjun ke sungai dan menghampiri tubuh pria yang terapung dan tersangkut di ranting besar tepi sungai. Ia menyentuh leher pria tersebut dan masih merasakan denyut nadi pria itu berdenyut. "Dia masih hidup!" seru Evander. Ia menarik tubuh pria itu dan membawanya naik ke permukaan di dekat Alex. Gadis itu langsung membantu sang raja untuk membawa pria yang ditemukan itu naik ke permukaan. "Ah, berati sekali pria ini," gumam Alex. "Benarkah, dia masih hidup, sepertinya dia bukan berasal dari kerajaanku," ucap Evander. "Suhu tubuhnya dingin sekali, bagaimana kalau dia kita bawa ke dokter, eh maksudku orang yang bisa menyembuhkan orang sakit," ucap Alex. "Oh, maksudmu tabib. Ayo, aku tau tempatnya kita bawa
āLoving can cost a lot but not loving always costs more, and those who fear to love often find that want of love is an emptiness that robs the joy from life.ā ā Merle Shan*****"Alex, aku tau ini salah. Tetapi aku tak bisa menerimanya lagi, bagaimana jika aku mengaku bahwa aku menyukai mu," ucap Evander kala memeluk Alex.Ada keheningan tercipta saat itu, ucapan yang barusan itu membuat Alexandra terkejut dan tak tau harus berbuat dan berucap apa. Tubuh gadis itu gemetar dan tak bisa berucap apapun. Jantungnya seolah melonjak keluar dari rongga dadanya dan meluncur ke bawah.Bagaimana bisa sang raja itu menyatakan cinta padahal ia tahu kalau Alex di matanya adalah seorang laki-laki. Namun, setelah ia menghela napas dengan berat akhirnya gadis itu berani juga membuka suara."Tapi, kenapa harus aku?" hanya Alex."Entahlah, akhir-akhir ini aku tak bisa berhenti berpikir tentangmu, aku bingung dengan perasaanku, sampai akhirnya aku yakin