Share

Angkuh dan tamak

***

Ayodya tiba ke ruang kerja Cantaka seraya menenteng seorang pria yang perlu diselamatkan nyawanya. Pangeran Cantaka tidak ingin Geni kehilangan nyawanya akibat pembunuhan yang dilakukan orang yang terlibat dengan kasus ini demi menutup jejak.

Pintu terbuka, terlihat Geni yang tampak lemah dengan wajah penuh lebam memohon ampun kepada Cantaka. Pangeran muda itu segera berjalan meninggalkan meja kerjanya menuju hadapan pria malang tersebut.

Ia mencengkeram wajah Geni dan menatap kedua mata pria itu dengan kuat. Tak lama Cantaka tiba-tiba tertawa sambil melepaskan tangannya dari wajah Geni yang menjijikan.

“Aku tidak akan membunuhmu seperti yang dilakukan mereka,” balas Cantaka.

Ia ambil kendi berisi anggur favoritnya dan menuangkan minuman itu ke cangkir kecil miliknya, belakangan ini ia sangat menyukai cita rasa anggur di zaman ini.

“Lepaskan ikatannya, Ayodya,” titah Cantaka.

Ayodya segera memotong tali tam

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status