Beranda / Fantasi / REINKARNASI / MPU BADINGGA

Share

MPU BADINGGA

Penulis: Alya Snitzky
last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-13 12:46:21

_685 TAHUN YANG LALU_

     

    Kira-kira 700 tahun lalu di daerah Bagelen dan Yogyakarta berkuasalah raja-raja

dari Wangsa Sailendra yang memeluk agama Buddha. Zaman ini adalah zaman keemasan bagi Mataram. Ilmu pengetahuan, terutama ilmu pengetahuan tentang agama Buddha sangat maju. Demikian juga keseniannya, terutama seni pahat mencapai taraf yang sangat tinggi dengan adanya pembangunan candi-candi

    Setelah raja Samaratungga wafat, mataram kembali diperintah oleh raja-raja dari Wangsa Sanjaya yang beragama Hindu, namun agama Buddha dan Hindu dapat berkembang terus berdampingan dengan rukun dan damai. Keadaannya masih terus demikian hingga di masa pemerintahan raja- raja Majapahit.

     Dewi Sulaksmi adalah putri tunggal dari seorang Mpu yang bernama Mpu Badingga. Dia adalah seorang Mpu yang sangat pandai membuat senjata pusaka. Ia adalah salah seorang Mpu kesayangan Baginda Samaratungga dari Mataram. Mpu Badingga mempunyai dua orang istri yaitu Dewi Triabuana dan Dewi Sekargalih. Dari Dewi Tribuana Mpu Badingga tidak memiliki anak satupun, itulah sebabnya ia kembali menikah dengan Dewi Sekargalih. 

      Dewi Sulaksmi adalah putri dari Dewi Sekargalih.Dia adalah seorang wanita yang sangat cantik dan berbudi luhur. Mpu Badingga tidak menurunkan sama sekali ilmu kanuragan dan kepandaian yang ia miliki kepada sang putri. Mpu Badingga hanya ingin supaya anak gadisnya itu menjadi seorang istri yang berbakti kepada suaminya kelak.

      Namun, kesaktian dan keahlian Mpu Badingga ternyata membuat iblis keturunan dajjal dari laut segitiga bermuda tertarik. Dengan menyamar ia datang kepada Mpu Badingga dengan membawa sebuah baja yan berasal dari segitiga bermuda untuk dijadikan senjata. Awalnya Mpu Badingga tidak mengetahui bahwa yang datang adalah jelmaan iblis, namun penyamaran iblis itu tanpa sengaja terbongkar saat malam bulan purnama. 

       Senjata yang baru separuh jalan dibuat oleh Mpu Badingga ia gunakan untuk menusuk iblis itu sehingga iblis itu hancur. Akan tetapi Mpu Badingga lupa satu hal bahwa yang ia bunuh bukan jelmaan iblis biasa. Iblis itu memang hancur akan tetapi jiwanya belum.Jiwa iblis itu merasuk ke dalam tubuh seorang pemuda tampan yang sedang sekarat bernama Raden Surya Wisesa.

       Mpu Badingga menyempurnakan senjata yang ia pakai untuk membunuh iblis itu. Bukan menjadi pedang, tetapi membuat sebuah keris yang ia namakan keris kasinungan yang berarti roh nenek moyang atau ada kekuatan tidak kasat mata yang melindungi. Mpu Badingga bahkan menggunakan darahnya sendiri untuk melengkapi kekuatan keris itu.

       Untuk membuat warangka atau sarungnya, Mpu Badingga menggunakan emas murni. Ia menyatukan semua kekuatan para dewa leluhur. Ia sendiri melakukan tapa brata di kuil Bhatara Wisnu untuk menyempurnakan kekuatan keris itu. 

        Pada malam ke 100 saat ia bertapa muncul cahaya yang sangat menyilaukan matanya dan keris yang ia letakkan di hadapannya tiba-tiba melayang dengan sendirinya. 

"Senjata ini akan memusnahkan iblis yang kelak akan menjadi kuat. Hanya dia yang merupakan anak keturunanmu yang sejati yang akan menemukan senjata ini kelak. Dia pula yang akan menghentikan angkara murka." 

        Mpu Badingga tersentak, keris itu tiba-tiba saja hilang dari pandangan. Wajah tuanya tampak lega, ia yakin senjata itu akan aman sampai tiba masanya muncul kembali. Mpu Badingga pun keluar dari gua tempatnya bertapa. 

        Namun, alangkah kagetnya ia saat ia kembali ke padepokan miliknya. Padepokan itu sudah hancur, dan ia juga tidak menemukan anak dan kedua istrinya. 

"Mpu Guru!"

          Mpu Badingga menoleh dan melihat beberapa orang warga berlari ke arahnya.

"Ada apa ini?" tanyanya.

"Mpu, seminggu yang lalu, seorang pemuda datang dan mengacak-acak padepokan milik Mpu dan ia membunuh Dewi Triabuana , beliau tewas karena membantu Dewi Sekargalih dan Dewi Sulaksmi."

"Apa?!"

          Mpu Badingga meneteskan air mata, ia tidak menyangka sama sekali ada oramg yang tega berbuat keji kepada keluarganya.

"Tolong antarkan aku ke makam istriku terlebih dulu," katanya.

       Para warga pun langsung mengantarkan Mpu Badingga ke makam istri pertamanya. 

"Kami tidak ada yang bisa menandingi kekuatan pemuda itu, Mpu," kata salah seorang warga dengan wajah penuh penyesalan. Mpu Badingga hanya tersenyum pedih menahan sesak di dadanya. Ia tau penduduk yang tinggal di sekitar padepokan miliknya tidak ada yang memiliki ilmu kanuragan yang tinggi. 

       "Bukan salah kalian, aku mengerti. Apakah istri dan anakku ... kalian ada yang melihat mereka pergi ke mana?"

"Mereka berkuda ke selatan, Mpu. Tak lama pemuda itu mengejar mereka, kami tidak tau apakah mereka berdua berhasil ditangkap atau tidak."

"Apa kalian mengenali pemuda itu?"

"Dia adalah Raden Surya Wisesa putra saudagar kaya raya dari desa sebelah."

      Mpu Badingga mengerutkan dahinya, ia mengenal dengan baik keluarga pemuda itu. Keluarganya adalah keluarga baik-baik dan juga keluarga terpandang. Dan seingatnya Surya Wisesa sudah lama sakit tanpa bisa bangun. Mpu Badingga pun memutuskan untuk datang ke desa sebelah. Ia akan menemui keluarga Surya Wisesa terlebih dahulu.

     Dengan membawa bekal secukupnya Mpu Badingga segera berangkat. Perjalanannya sia-sia saja, saat ia datang ke tempat tinggal Sutya Wisesa rumah yang biasanya rapi dan terlihat megah itu sudah rata dengan tanah.

"Keluarga saudagar Wisesa sudah meninggal seminggu yang lalu, Mpu guru."

     Mpu Badingga menatap kepala desa dengan dahi berkerut.

"Mereka di rampok?"

"Bukan, hari itu Raden Surya tiba-tiba saja terbangun dan saat ia terbangun ia tampak sangat sehat dan segar. Bahkan kakinya sama sekali tidak lumpuh, padahal sejak kecil ia memang tidak bisa berjalan bahkan hampir mati."

      Mpu Badingga tersentak kaget, "Dia sehat?"

"Begitulah Mpu guru, tapi anehnya dia tampak seperti orang lain. Malam itu ia ketauan memperkosa adiknya sendiri. Bukannya menyesal, ia malah mengamuk dan membunuh semua keluarganya kemudian membakar habis rumahnya."

Mpu Badingga terduduk lemas, ia ingat iblis yang sudah ia musnahkan. Apakah jiwa iblis itu tidak sepenuhnya musnah?

      Mpu Badingga pun segera pamit, hatinya bertambah resah mengingat anak dan istrinya. 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • REINKARNASI   PEMAKAMAN

    Pagi harinya, ramai orang sudah berkumpul di sebuah pemakaman.Orang-orang berbondong mengenakan pakaian serba berwarna hitam, seperti barisan semut yang mengular panjang untuk mengantarkan sang jenazah ke tempat peristirahatan yang terakhir.Isak tangis terdengar di mana-mana, bebarengan dengan kidung doa yang dilantunkan merdu sepanjang perjalanan menuju ke makam. Inilah waktunya untuk orang baik hati itu pergi meninggalkan dunia fana ini, guna menuju alam yang lebih tinggi dan abadi.Gendis tak kuasa menahan tangisnya sebab kabar ini terlalu mendadak. Semalam dia diberitahu pihak berwajib bahwa suaminya meninggal dunia di atap sebuah apartemen mewah.Benar! Kini Buana telah benar-benar wafat, tepatnya ketika pertarungan puncak berakhir dan jiwa Mpu Supa pergi meninggalkan tubuh tersebut, tampaknya luka-luka yang diderita oleh Buana tidaklah sepele.Tercatat bahwa dadanya berlubang cukup besar, kepalanya pun terus meneteskan darah sebab terbentur

  • REINKARNASI   PERTARUNGAN PUNCAK

    Tak ingin berbicara lebih lama lagi, sebab waktu yang dipunyai terbatas, maka Mpu Supa segera menyerang balik Sang Iblis menggunakan ajian putihnya.Dia terbang melesat mendekati Sang Iblis dengan kecepatan cahaya, dan ketika berada di depannya Mpu Supa langsung memegangi kepala Sang Iblis. Dia membenturkan wajahnya sendiri ke arah wajah Sang Iblis!Duakkk!!! Suara benturan tersebut terdengar sangat keras membelah hening malam.Sang Iblis terpental jauh ke belakang menerima benturan tersebut. Kakinya masih melayang di udara. Namun belum sampai kesadarannya pulih, Mpu Supa sudah melesat lagi menuju ke arahnya dan kali ini hantaman bertubi-tubilah yang dia terima.‘Bugh’‘Bugh’‘Bagh!!!’Dengan jurus seribu cahaya Mpu Supa menghajar Sang Iblis tanpa ampun! Dia menghantam kepala, badan, tangan, kaki, serta titik-titik persendian tertentu yang memang sudah diicarnya sebagai kelemahan dari Sang Iblis.

  • REINKARNASI   NOSTALGIA

    Di atap gedung, Sang Iblis terus mencekik seraya menyedot darah dari leher Giselle. Perempuan malang itu benar-benar sudah tidak bisa bangun lagi akibat Sang Iblis mengekang jiwanya.Bahkan muka Giselle kini sudah pucat pasi sebab kehilangan darah yang banyak. Setiap darah yang mengalir dari tubuh Giselle segera berpindah kepada Sang Iblis, dan darah tersebut mengandung kekuatan tertentu untuk Iblis. Makin banyak darah yang diambil maka makin banyak kekuatan yang didapat, serta Iblis berencana untuk menyedot semua darah perempuan tersebut.Namun di luar dugaan, saat sedang melakoni ritual tersebut tiba-tiba dua orang datang dengan cara terbang dan mengangumkan. Tentu itu membuat Sang Iblis terheran-heran, pasalnnya sekarang dia menyangka hanya dirinyalah yang mampu terbang seperti itu.“Hentikan perbuatanmu!” teriak Mpu Supa begitu melihat apa yang sedang dilakukan oleh Sang Iblis!“Jauhi perempuan itu sekarang juga!” Raden Kamandr

  • REINKARNASI   KEBANGKITAN

    Sementara itu di saat bersamaan, di dalam apartemen, Buana dan Segara masih terkapar tidak bergerak. Denyut nadinya sudah menghilang, dan jantungnya pun berhenti bergerak.Secara medis memang keduanya sudah dinyatakan meninggalkan, sebab lambat-laun organ tubuh dan sel-sel di dalam badan perlahan berhenti bekerja. Namun, sebenarnya mereka itu belum mati, hanya saja ruh-nya berpindah ke alam yang lebih tinggi.“Bangunlah kalian!” ucap seorang tua berpakaian serba putih kepada ruh Buana dan Segara. Rambut orang tua tersebut juga menjulur panjang dan putih, sambil tersenyum dia pun kembali berkata, “Buana, Segara, bangunlah!”Mendapat panggilan tersebut ruh Buana dan Segara pun seketika bangun. Keduanya tercengang saat mendapati alam sekeliling yang berbeda dengan alam dunia, sebab di sini semuanya serba berwarna putih. “Apakah aku sudah mati?” ucap Buana dan Segera secara bersamaan.“Belum, sebab lebih tepatnya di s

  • REINKARNASI   TERBUNUHNYA BUANA DAN SEGARA

    Mendapati kakaknya sedang ditikam spontan saja Segara membantunya. Dia langsung memuul wajah Sang Iblis tepat di ppinya. Namun sayangnya Iblis tak bergeming dengan pukulan lema tersebut. Malahan dengan kejam dia berkata, “Lihatlah sekarang Kakakmu ini akan kubunuh di depan matamu! Hahahaa...”“Sial, lepaskan dia!” teriak Segara yang masih berusaha terus memukul. Namun Sang Iblis terlalu tangguh untuk menerima pukulan lemah tersebut. “Hentikan! Aku bilang hentikan!”Sang Iblis tak peduli! Dia terus menancapkan kukunya semakin dalam dan bahkan kini mengenai bagian jantung Buana, lalu merobeknya membuat seisi perut porak-poranda!Buana sudah lemas tidak bisa melawan lagi, wajahnya yang penuh dengan darah hanya menatap ke langit-langit, mengerjab satu kali, kemudian mati!“Hahahaa!! Lihatlah makhluk lemah ini. Hanya dengan begini saja dia sudah mati. Cih, siapa suruh mau melawanku!” ucap Sang Iblis dengan tawany

  • REINKARNASI   PERTARUNGAN

    Genta terpental mendapat tiga tembakan tersebut. Tubuhnya ambruk menghantam meja kaca hingga pecah.Meski dengan tiga buah peluru yang bersarang di dada, namun Genta tidak mati. Dia hanya limbung sebentar kemudian bangkit lagi dan tertawa renyah.“Kamu pikir bisa membunuhku dengan pistol seperti itu?” ucapnya yang kini sudah terdengar bahwa itu bukanla suara Genta lagi. Suara itu terdengar berat dan serak, serta menggunakan logat seperti orang zaman kuno. Jelas sekali bahwa itu adalah suara Sang Iblis.Mendengar suara aneh tersebut Buana bersiap-siap untuk menembak kembali. Namun sayangnya Sang Iblis sudah terlebih dahulu bergerak cepat sekali, secepat cahaya, yang tiba-tiba dirinya sudah berada di samping persis Buana. “Enyahlah kamu! Dasar manusia makhluk lemah dan penganggu!”Brakkk!!! Dipukul-lah kepala Buana dengan telak hingga sampai tengkoraknya berbunyi.Buana terlempar cukup jauh hingga sampai menabrak dinding. Lalu

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status