Share

RUANG RAPAT (POV BIMA)

“Kamu fikir aku sudi menjadi istri laki-laki kere seperti kamu? Kamu sadar tidak selama ini aku yang menanggung hidupmu. ”

Aku yang sedang sangat lelah, jadi tersulut emosi. Pantang untuk seorang Bima direndahkan.

“Aku kere gara-gara kamu! Kamu menghancurkan semuanya!” bentakku sambil menatap tajam wajah Erina.

“Kamu bentak aku, Bim. Kamu marahin aku?” Suara Erina bergetar, matanya nampak berkaca-kaca.

“Katanya kamu cinta sama aku, tapi kenapa begini? Kamu tahu ‘kan aku sangat mencintai kamu, Bima. Aku melakukannya agar kita bisa bersatu."

Aku menghembuskan napas lalu menjawab, “Cintamu itu bikin aku jadi susah, Rin. Harusnya kita tidak begini.”

Aku terdiam merenungi hati yang ternyata bisa berubah dalam waktu begitu cepat. Aku pernah mengagumi Erina, melupakan dia kemudian menggilai perempuan cantik, dewasa dan lembut itu lagi. Aku juga pernah merasa kehilangan ketika Erina tiba-tiba meninggalkan aku, dan memutus komunikasi. Aku juga pernah prihatin dan terharu, pada ceritanya ten
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status