Share

KEJUTAN WOW

DODI

"Kapan kamu mulai urus perceraiannya?" tanya mbak Winda dengan antusias. Posisi badannya sampai dicondongkan ke depan hingga punggung tak lagi bersandar ke badan sofa.

"Lusa, Mbak, aku izin dulu dari kantor soalnya."

Aku menjawab dengan suara lemah. Harus dibuat lebih meyakinkan kalah memang sudah tak ada lagi jalan.

"Baguslah, makin cepat, makin baik. Mbak dukung sepenuhnya keputusan kamu ini."

Wajah mbak Winda tampak semringah. Ia pasti merasa tujuannya akan sukses secepat mungkin. Setelah itu bisa berbahagia di atas derita adiknya sendiri.

Dipikir, kakak macam apa dia. Sanggup memporak-porandakan rumah tangga adik sendiri. Itulah kebencian buta. Telah membuat manusia kehilangan kewarasan hingga terlalu jauh.

"Makasih, Mbak, udah dukung aku selama ini."

Kugenggam satu telapak tangan mbak Winda. Genggamannya erat hingga menunjukkan rasa terima kasih yang besar dan tulus. Wanita itu membalas dengan mengusap genggaman dengan jari dari tangan satunya.

"Sebagai saudara 'kan har
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status