Share

Teror

Pagi ini Lion tengah bersiap siap sarapan bersama keluarganya, tetap dalam suasana dingin dan mencekam. 

"Saya tidak suka kamu dekat dengan anak anak gak jelas itu!" Tegas sang mama.

Lion masih tetap diam dan menyantap makanannya.

"Sudah berapa kali di bilangin, kamu tidak pantas sama sama dengan berandalan berandalan sialan itu," Kali ini suara bariton yang menyelimuti ruangan itu.

Kali ini Lion sudah tidak bisa tinggal diam ia tak ingin terus di jadikan boneka oleh mereka.

"Lebih baik saya jadi berandalan! dari pada saya jadi manusia tanpa hati," kata Lion sambil melongos pergi.

"LION BERHENTI KAMU!!" perintah sang ayah.

Lion sontak menghentikan langkahnya dan berbalik menatap ke dua orang yang di sebut orang tua itu.

"SEMAKIN KURANG AJAR KAMU YAH. SAYA TIDAK INGIN MEMILIKI ANAK SIALAN! DAN BERANDALAN SEPERTI KAMU! ANGKAT KAKI DARI RUMAH INI!" 

"Dan satu lagi! Anda bukan bagian keluarga ini lagi dan tinggalkan semua fasilitas yang saya berikan," Tambah sang mama.

tanpa gentar Lion mengiyakan semuanya. 

"Saya lebih memilih PERGI DARI SINI DARI PADA HARUS HIDUP BERSAMA MANUSIA YANG TIDAK LAYAK DI SEBUT ORANG TUA. cih," Lion meninggalkan semuanya terkecuali mobilnya karena itu hasil jerih payahnya sendiri.

🦁🦁🦁🦁

"Manis yah buahnya Al? sampe segitu lahapnya lo makan" tanya Dina.

"Iya manis kayak gue" jawab Aloe tanpa malu.

"Cia elah lo mah, eh Al nyokap sama bokap lo mana?" tanya Zilla. Yang melihat kalau orang tua Aloe tak ada di sana.

"Oh itu tadi ayah mah sibuk sama klien kalau bunda lagi ada pertemuan juga tapi gak tau sama siapa katanya penting banget," jelas Aloe.

Mereka hanya ber "oh" ria.

Namun tiba tiba kening yosma mengeryit karena ada beberapa panggilan dari Revan, dan bodohnya yosma malah meng- sillent handphonenya.

"Guys, si epan nelpon tapi gue dengan bodohnya nge sillent Hp," curhat yosma.

"Telephone balik lah yos, jangan kayak orang hutan plus susah," cibir Caca yang sedari tadi tengah memakan keripik kentangnya.

"Suka heran gue sama ketua L.Q kadang otaknya encer kadang otaknya modelan batu," Greget Mikes.

"Shutt...buruan hey telephone, siapa tau ada hal penting," kata Zilla menengahi.

Yosma segera menghubungi Revan.

"Hallo van? Ada apa?" tanya Yosma.

"Gak papa, cuma kangen aja kok," jawab Revan santai.

"REVANNNN! LO YAH KALAU DI BUNUH PASTI LEGAH INI NEGARA," pekik Yosma kesal 

Ke lima gadis itu ingin mengetawainya namun mereka tahan.

Kasian mana masih muda lagi 

jantungan kan gak elit.

🦁🦁🦁🦁

Markas RAWRR kali ini ramai yah meski biasanya juga ramai sih. 

Namun kali ini agak berbeda karena Lion tengah berada di markas padahal ini masih jam kerja.

"Eh bang lo gak kerja?" Kata kevlar sambil duduk selonjoran di lantai.

Pria ini baru saja di kejar anjing peliharaan tetangga markas.

Salahnya sendiri suka iseng saking iseng nya malah isengin anjing tetangga yang lagi beranak.

Sebenarnya tidak sepenuhnya salah kevlar sih Aksa dan feljun juga patut di salahkan. Masa anjingnya gonggong mereka malah bukain pagar rumahnya otomatis bisa ngejar lah.

Tapi gak papa hitung hitung olahraga.

"Gue gak bakal ada urusan sama kantor lagi," jelas Lion dengan mata terpejam.

"Ada masalah men?" tanya Revan sambil menepuk pundak Lion.

"Hm... Gue di usir, dan gak bakal terdaftar dalam keluarga itu lagi," 

"Lah bagus dong bang," imbuh Dirga.

"Emang sih bagus, setidaknya lo gak bakal jadi boneka penghasil uang lagi, bang," jelas feljun

"Lo nyesel bang ninggalin mereka?" tanya aksa memastikan pasalnya Lion tak bersuara sedari tadi.

"Nyesel? Yah gak lah malahan gue bersyukur. Lagian oma sama opa juga udah ninggalin harta yang cukup, buat hidupin gue dan keluarga gue sampai tujuh turunan," 

"Nah ini baru wakilnya RAWRR!! Gak ada lemah kalau hadapin masalah. Gue percaya semua akan baik baik aja pada akhirnya. Trust it brother," heboh Revan.

"Jadi keinget bang Arvin, dia itu best banget kalau soal nasehatin kita semua," lirih Dirga.

"Udah lah bang Arvin udah tenang di sana, tugas kita sekarang jagain amanah nya biar dia gak kecewa sama kita," kali ini Aksa menguatkan sahabat sahabatnya.

🦁🦁🦁🦁

"MAMIIIIIIIIIIIIII AAAAAAAAA!!" teriakan gadis bersurai pendek itu menggemparkan mansion nya.

"Kenapa baby hey why? " heboh sang mami.

"I-itu," tunjuk gadis itu ke arah kotak hitam di depan pintu utamanya.

Sang mami segera membukanya dan tidak bisa menahan rasa mualnya.

"PAPIIIIIIII!!" teriak sang mami.

Seorang pria paruh baya dengan setelan casual menuruni tangga dengan terburu buru.

"Ada apa sih?" 

Dan saat melihat kotak itu pria paru bayah itu tercengang, kerongkongannya tercekat. 

Di dalam kotak itu berisi foto anak RAWRR dan L.Q sebelum kabar meninggalnya Arvin.

Dan tidak lupa juga sebilah pisau dan bunga mawar layaknya mengisyaratkan kematian.

Zilla gadis itu yah zilla lah yang di teror saat ini.

Dengan shock zilla mendekati kotak itu dan meng obrak abrikan isinya, mata zilla menangkap gulungan kertas putis dengan bercak berwarnah merah namun itu bukan darah. Karena tidak menghasilkan bau anyir.

"BUBARKAN GRUP KALIAN!" dan di sudut kiri bagian bawah dari lembaran itu terdapat tulisan kecil "jika tidak akan ada banyak korban di sekitar kalian," 

Apa lagi ini?

Zilla segera menghubungi Yosma

🦁🦁🦁🦁 

Ruang rawat Aloe kembali menjadi markas bagi anak anak RAWRR dan sahabatnya.

Kali ini mereka tengah membahas apa yang baru saja menimpa keluarga zilla.

"Zil ayo ceritain!" perintah mikes dan caca serentak. Bagaimana tidak pasalnya gadis ini di tanya malah diam.

Sontak zilla menceritakan semuanya mulai dari awal hingga akhir. 

Tanpa sadar membangkitkan rasa simpatik dari seseorang di antara mereka.

Zilla juga tidak lupa mengeluarkan lembaran kertas tadi.

Revan membuang lembaran itu dengan frustrasi berat.

"Sialan apa maunya? " tanya Revan.

"Udah untuk sekarang kita hanya perlu waspada dan berjaga jaga, dari yang di lihat orang ini gak main main sama ancamannya. Buktinya Aloe," Tegas Lion.

Di angguki oleh yang lainnya.

"Em guys bisa tolong dekatin tiang infusnya gak?" tanya Aloe berhati hati.

Ia tak ingin mengganggu konsentrasi yang lainnya.

Lion dengan sigap bangun tanpa seihin siapa pun dan mendekatkan tiang infus milik Aloe.

Tatapan Lion jelas ada rasa sakit yang mendalam.

"Banyak yang sakit yah?" tanya Lion dengan tatapan sendu.

"Heh nga gak papa ini, jangan lebay! lagian kata bunda celaka dan maut itu gak ada yang tau, yah kita manusia cuma bisa jalanin, dan terima aja," jelas Aloe mencoba meyakinkan.

"Oi masih ada yang lain, kalau mau sweet sweet an jangan di depan kaum jomlo saiton," tegur Revan yang memecahkan suasana.

Emang nih Revan kurang kerjaan yah guys.

"Lah bang lo jomlo?" tanya kevlar jahil.

Sebenarnya ia tau Revan menyukai yosma tapi di hati yosma ada seseorang yang lain.

Revan menatap kevlar dengan tatapan menusuk nya.

"Iya jomlo ngapa lo gak terima? Lo aja jomlo cih di gantung juga, " sindir Revan.

"Ya Allah, bang sadar setan, lo juga di gantung! Udah di gantung eh di buat baper terus tapi gak ada nama di hatinya wuuuu EDAAAN," cibir Dirga membela kevlar.

"Gak usah debat woi! kalian semua sama sama di gantung gak usah sok keras," kata Aksa ikut ikutan.

Suasana menjadi semakin gaduh ada yang saling lempar lemparan memggunakan kulit kacang.

Ada juga yang saling usil usilan.

"Lah emang lo udah jelas nyet?" tanya Caca sambil lemparin bungkusan jajan nya.

"Heh untung lo pawangnya kevlar, kalau gak udah gue jual usus lo yah caca, yah gue mah udah jelas ya kan by?" Sambil genggam tangan Mikes.

Membuat semuanya saling bertatapan heboh begitu juga dengan Lion dan Aloe.

"Wajib PJ yah anjir!" teriak Dirga dan Dina. Woah sehati yah guys.

"Btw sejak kapan kalian?" tanya Aloe.

"Udah lama! sejak pembagian sembako itu loh," jawab Aksa seadanya.

Mereka ber oh ria.

🦁🦁🦁🦁

Beberapa menit lalu 

Mereka semua pulang, ke dua orang tua Aloe juga belum kembali dari urusan mereka.

Kini Aloe sedang duduk bersama Lion.

Alasan Lion tak ingin meninggalkan Aloe itu karena dia tidak ingin di peneror menyelakai Aloe lagi.

"Nga lo gak ngantuk? " tanya Aloe memastikan.

"Gak, kenapa?" kini giliran Lion bertanya balik.

Semuanya ada alasan kan? Yah sapa tau aja ada alasan Aloe bertanya.

"Em anu gue mau minta tolong, ambilin pisau sama apel boleh gak?" cicit Aloe sambil menunduk.

Lion tampak gemas melihat tingkah Aloe. Tipikal cewek super sibuk dan bar bar ternyata bisa kalem dan manis seperti ini juga toh. 

"rasa ingin memiliki semakin besar"-batin lion.

Dengan sigap Lion memberikan apel yang sudah di potong dan di kupas.

"Wah... makasih singa," kata Aloe kegirangan.

Sambil mengunyah apel itu.

Tanpa di sadari Lion memperhatikan seluruh gerak geriknya bahkan sampai Lion melihat ada bekas apel yang tertinggal di sudut bibir Aloe.

"Bibirnya menggemaskan," -lagi lagi Lion cuma bisa membantin.

Aloe menatap Lion yang tampak sedikit gusar.

"Kenapa nga? Lo mau juga?" tanya Aloe dengan wajah polos.

Gelengan Lion menandakan jika ia tak ingin apel, mata nya terus tertuju le bibir Aloe. 

/Cup

Aloe membulatkan matanya saat ia merasakan benda kenyal menyentuh bibirnya. 

OMG hello mas Lion wuuu EDAAN mas.

Tanpa sadar Lion menggigit kecil bibir ranum milik Aloe.

Tanpa ada perlawanan sedikit pun dari Aloe. 

Lion menyadarinya cepat cepat menjauhkan wajahnya.

Nah kan sekarang jadi akward moment

"Ma-maafin gue princess," kata Lion kali ini ia yang menunduk.

"Gue mau jantungan," heboh Aloe sambil menghirup banyak ogsigen.

Lion panik dan memberikan air ke Aloe, tapi aloe menolaknya.

"Goblok jantung gue gak aman Singa, lagian Lo kenapa tiba tiba. Kan enak kalau kabarin dulu biar gue siap hati batin dan pikiran," kata Aloe frontal.

"Heh jadi ngode nih princess?" tanya Lion dengan nada nakal.

Pipi aloe saat ini adalah semerah tomat dan sehangat wedang jahe.

Spot jantung bersama mas Lion emang beda yah.

"G-gak lah, gak gitu tau," kesal aloe.

"Maafin gue, gue udah lancang nyentuh sesuatu yang seharusnya bukan hak gue," kata kata Lion ini penuh dengan suara kelembutan.

Bayangin aja kalau cowok punya suara bas gitu kan terus dia ngomongnya itu rada rada kayak bisikan. Ommo meleyot aku nya kak.

Aloe tak bisa berkata kata lagi ia hanya bisa menundukan kepalanya.

Setelah beberapa lama mereka di temani dengan kesunyian kini Lion angkat bicara.

"Princess gue mau jujur boleh?" tanya Lion. Ibaratnya lagi minta ijin nih guys.

"Boleh lah, nga yakali gak boleh," greget Aloe.

" kalau gue bilang gue sayang princess bakal percaya gak?" tanya Lion lagi..

Lidah Aloe mendadak keluh dan kerongkongannya berasa di cekat. 

"Yah sah sah, aja sih, lagian rasa sayang kan umum singa lagian kenapa si lo?" 

"I love you!! Tapi gue takut lo kenapa napa saat dekat sama gue," kali ini Lion mengutarakan isi hatinya.

" sejak kapan?" tanya Aloe dengan tatapan kosong.

"Sejak princess masih di kelas 10," jelas Lion. Cukup lama ia memendamnya.

"Kenapa?" masih dalam tatapan kosongnya.

"Karena waktu itu gue gak sengaja ketemu princess di cafe depan sekolah kalian. Dan ingat cowok yang di pukul sama anak anak SMA nusa bakti? Itu gue. Gue bersyukur saat itu ada princess dan udah tolongin gue sebelum anak RAWRR datang. Dan rasa sayang itu bertambah besar saat tau kalau princess dekat dengan Anak RAWRR lainnya," 

"Lo bukan sayang sama gue nga!!! Itu cuma rasa ingin balas budi, itu aja," kali ini Aloe mulai ber argumen.

"Gue sayang sama lo princess , bahkan gue punya ribuan foto yang gue simpan dalam diam. Apa itu rasa balas budi? Gue cemburu saat tau princess punya pacar. Bahkan sangat hancur tapi itu udah jalannya," curhat Lion.

Aloe kembali merasakan lidahnya yang keluh tak tau akan berkata apa. 

"Maafin gue nga. Jujur gue gak tau mau berkata apa lagi,"

"Gak papa tugas gue mencintai lo princess. Masalah lo suka apa gak nya itu udah konsekuensi yang harus gue hadapin. Jangan jauh dari gue! Gue gak mau lo kenapa napa," tegas Lion. Sambil menggenggam tangan mungil milik Aloe.

Ada rasa legah setelah ia jujur tentang semuanya.

Namun ada rasa sakit saat aloe menganggap semuanya hanya rasa balas budi.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status