Share

Bab 50

Sepulang dari pesta Jarek keduanya bercengkerama di sofa. Banyak hal yang mereka dapat dari berbagai obrolan dengan para keluarga muda di sana. Sama-sama belajar, saling berbagi pengalaman.

"Kak.."

"Hmm.."

"Mungil mau diberi nama siapa kalau sudah lahir?" Tanya Dina sembari menyamankan kepala di paha suaminya. Sibuk memain-mainkan kukunya sendiri.

"Masih lama Sayang, nanti saja kalau sudah dekat persalinan kita pilih-pilih nama."

Dina cemberut, mendongak pada suaminya yang masih saja sibuk dengan tablet di tangan. Sepertinya penolakan itu hanya sebuah alasan untuk menghindar.

Lama-lama Dina jengkel karena Elan belum juga berhenti memikirkan pekerjaan ketika di dekatnya. Namun kekesalannya pun gugur oleh ingatan akan penuturan Vio. Bahwa saling terbuka dan melengkapi kekurangan pasangan dengan kelebihan yang kita punya adalah solusi kebahagiaan berumahtangga. Mungkin ini saatnya ia dituntut mengerti arti sebuah kewajiban, ia harus paham

Aulia Lapan Bilan

vote dan komentar ya, jangan lupa

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status