Share

RUNAWAY WEDDING
RUNAWAY WEDDING
Author: Kaw Rostiarch

Dia dan Lelaki Masa Lalu (1)

PERINGATAN

CERITA INI MENGANDUNG DESKRIPSI DEWASA SEPERTI KEKERASAN, PAKAIAN MINIM, KONSUMSI MINUMAN KERAS, ROKOK, OBAT-OBATAN DLL.

BAGI PEMBACA YANG BELUM CUKUP UMUR ATAU TIDAK NYAMAN DENGAN KONTEN TERSEBUT, DIANJURKAN UNTUK TIDAK MEMBACANYA!!!

_______________ Prolog _____________

Aku terjaga dan tanpa pakaian. 

Seorang laki-laki terlelap dengan kaki membungkusku . Dia mantan suami temanku.

Sepuluh juta. (Rp.143M) 

Sebegitu harga diriku. Ditambah pemberian rutin tiap bulan dengan jumlah fantastis.

Aku mencoba mengingat lagi, jari manisku sekarang bertahtakan berlian. 

Oh ya, semalam malam pertama penuh nuansa surga, kata orang-orang, tapi siapa peduli

Ah ya, aku hampir saja lupa.

Aku si jalang itu. Pria tua yang sudah membiayai ku selama ini sudah kubuang ke laut. 

Bukan. 

Dia yang melempar dirinya sendiri kelaut.

Kurang jalang apa lagi aku?

Menjual diri pada mantan suami temanku setelah membatalkan pernikahan dengan laki-laki tua yang membiayai kehidupanku juga menyelesaikan semua masalahku dimasa lalu.

Jalang.

Mereka memanggilku jalang.

Kau juga perlu memanggilku jalang.

It's Oke.

Benci aku, hujat aku, hanya itu yang ku perlu.

Biarkan aku menjadi pendosa yang sangat kau benci. Sehingga mudah bagimu melepaskan semua tentang aku dan kita.

Biarkan pelarianku berakhir disini. Dalam sebuah ikatan perkawinan yang tak terlaluku ingini.

______ Dia dan Lelaki Masa lalu (1) _____

Curiosity

kills the cat. Rasa ingin tahu bisa membunuh kucing.

Itulah pepatah yang cocok untuk menggambarkan keadaan Jamie Stanford saat ini, karena rasa ingin tahunya, ia menerima saran ibunya bertemu Kimberly Miro dan sekarang ia terjebak dalam sebuah pernikahan dengan Kimberly Miro.

Kimberly Miro wanita 29 tahun, tidak bekerja, sangat cantik dan sangat cerdas. Hal paling berkesan tentang dia adalah matanya. Matanya yang berwarna zamrud sangat misterius. Hanya dengan sebuah tatapan dia bisa menggetarkan hati pria.

Dari kejauhan Ia perhatikan istrinya yang terlihat santai mengobrol dengan tante-tantenya yang amat berisik, mantan istrinya saja menyerah menghadapi mulut-mulut pedas tak ber-rem wanita-wanita terhormat dalam keluarganya.

Maklum saja, Keluarga Stanford bisa dikatakan pendatang baru dalam lingkungan orang kelas atas, a.k, orang kaya baru.

Jadi tante-tantenya masih agak norak, sehingga sikap mereka amat angkuh dan sombong, tidak menempatkan siapa saja dimatanya.

Keluarga Stanford baru naik namanya dalam kurun sepuluh tahun terakhir, sejak Jamie Stanford dan teman-temannya berhasil menyukseskan Eightcent Game's, diwaktu yang sama ibu Jamie, Shopia Stanford, juga berhasil menjadi desainer perhiasaan terkenal setelah memenangkan penghargaan tertentu.

Ibu dan anak itu membawa perubahan besar pada keluarga Stanford.

"Apa yang sudang menganggu pikiranmu, Jamie?" tanya Shopia Stanford saat anak sulungnya itu nampak linglung. Jamie memang tidak banyak bicara, tapi Shopia bisa membedakan jenis diam anaknya.

"Dari mana dia?" tanya laki-laki berkacamata itu dengan menunjuk Kimberly Miro dengan dagunya.

Jamie Stanford adalah orang paling irit bicara dan sangat jenius. Terkadang tidak banyak yang mengerti apa yang dia ucapkan, karena kalimatnya amat singkat bagaikan sandi.

Beruntung ibunya sudah memahaminya selama bertahun-tahun. Karena pertanyaan Jamie sesungguhnya merupakan 'Dari mana ibu menemukannya menantu seperti Kimberly'

"Kenapa? Dia istri yang sempurna bukan?" tanya ibunya dengan bangga. Ya, menantunya yang satu itu memang sempurna, berbeda dengan menantu yang lain yang hanya tahu berbelanja, menghabiskan uang dan membuat masalah.

"Sangat. Manekin hidup" Gumam Jamie Stanford.

Kimberly Miro istri yang sangat sempurna.

Mungkin Istri idaman semua pria diluar sana, perhatian, dan tidak banyak menuntut.

Wanita itu selalu bangun lebih awal di pagi hari, setiap hari ia menyiapkan air mandinya, membangunkan Jamie Stanford dengan kecupan lembut, menyiapkan pakaiannya, memasak, mengantarnya ke pintu saat pergi bekerja.

Ia juga wanita yang pintar memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani Jamie, ia selalu berbelanja sendiri kebutuhan rumah, beberapa kali membelikan pakaian baru untuk Jamie, mengurus rumah dengan baik, melakukan tugasnya sebagai istri dengan amat sempurna. Bahkan pernah menunggui Jamie yang pulang telat di sofa ruang tamu.

Sangat sangat sempurna, tapi Jamie tak merasa bahagia.

Kimberly Miro bagai boneka hidup.

Kehidupannya ditata dengan aturan dan keteraturan yang membosankan. Wanita itu bahkan tidak punya inisiatif untuk menggoda atau merayu suaminya, selalu hanya Jamie yang mulai duluan saat ia dihadang kebutuhan.

Apakah itu juga jadi alasan ia dan Patrick Kho membatalkan pernikahan ke pengadilan setelah empat bulan lima hari usia pernikahan?

Pembicaraan diantara mereka kaku, meski wanita itu cerdas dan berwawasan luas.

Wanita itu tak seperti Rachel Carlo, mantan istrinya, yang agresif dan hampir setiap saat mengeluh atau mencerewetinya dengan omelan memekakkan telinga.

"Ibu tidak bermaksud menyinggung masalahmu, Jamie atau ikut campur dalam rumah tanggamu. Tapi itulah yang dirasakan Rachel selama dua tahun menikah denganmu, juga sebab utama ia minta bercerai" kata ibunya prihatin dan hati-hati.

Jamie Stanford tak berkomentar lebih lanjut, ibunya memang benar, dan Jamie baru menyadarinya sekarang.

Jamie baru merasakannya selama dua bulan dan seperti sudah ingin menyerah, sedangkan Rachel Carlo menahan diri selama dua tahun.

Rachel pergi karena dirinya tak pernah berinisiatif, ia terlalu sibuk bekerja seperti robot, sehingga tidak terlalu mempedulikan wanita itu. Apalagi Rachel Carlo juga bekerja sehingga komunikasi diantara mereka amat kacau.

"Kalau kau merasa tidak nyaman, ibu akan bicara dengan menantu ibu sebentar" kata Shopia Stanford.

Jamie tak menyahut, hanya mengizinkan ibunya melakukan apapun yang dia suka.

__

"Kenapa wanita cantik sepertimu mau menikahi Jamie?" tanya tante kedua Jamie "Dia kan duda"

Kimberly Miro mendadak jadi narasumber tanya jawab dengan keluarga Jamie, karena kehadirannya dianggap sesuatu yang menarik untuk di kupas tuntas sampai ke akar-akarnya.

"Kalau aku bilang karena Jamie baik hati, tampan dan suami idaman, tentu aku bakal jadi wanita pembohong dan munafik. Kami hanya bertemu satu kali sebelum menikah. Lebih baik berterus terang sesama kita, kan? Aku wanita sudah berumur dan tak bekerja, untuk apalagi menikahi Jamie? Aku butuh suami untuk hidup stabil dan tentu saja uang untuk menyokong gaya hidupku" jawab Kimberly Miro dengan santai, seolah-olah apa yang dikatakan bukan sesuatu yang mengundang cibiran orang lain, karena gaya hidup Kimberly Miro mulai dari ujung kaki hingga ujung kepala membutuhkan uang.

Tante-tante Jamie mendadak punya mulut dimata mereka, saling memandang satu sama lain, berbicara dengan bahasa yang hanya mereka yang mengerti.

Sejujurnya Kimberly juga mengerti, jawabannya sama dengan apa yang dipikirkan tante Jamie.

"Bukankah Tuan Kho punya cukup uang?" tanya tante Jamie yang lain.

Tentu saja mereka telah mengorek masa lalu Kimberly, dan fakta pernikahannya dengan Patrick Kho sudah pasti menjadi gosip panas diantara mereka.

Klasik. Hampir semua wanita selalu merasa derajatnya terangkat saat ia menjadi narasumber dari satu gosip paling hangat.

"Kenapa kalian bercerai? Bukankah Tuan Kho lebih kaya daripada Jamie?"

Ini tak akan berakhir, pikir Kimberly cemberut dan jengkel. "Patrick Kho memang jauh lebih kaya dibandingkan Jamie. Sejumlah wanita menjadi iri dengan apa yang kubeli, berusaha menghina, padahal mereka sebenarnya mau juga, tapi malu mengakui. Aku sudah mengatakan tak ingin munafik. Aku masih muda, takut dengan penyakit menular jika mesti membeli laki-laki muda yang perkasa. Bukankah mencari suami yang masih muda dan mapan satu-satunya jalan terbaik? Sederhana bukan, hanya saja banyak orang jadi suka ikut campur masalah orang lain, merasa diri mereka benar. Padahal mereka hanya iri dan cemburu. Kasian" Jelas Kimberly blakblakan, membuat wajah wajah di sekitarnya menjadi memerah karena malu, dan mata mereka berusaha menjauh dari tatapan mata Kimberly yang berkeliling.

"Bisakah aku curi menantuku sebentar?" tanya Shopia Stanford yang tiba-tiba muncul ditengah-tengah sesi wawancara dadakan Kimberly Miro.

Kimberly Miro menghirup nafas dan bersyukur sekali. Dia bahkan hampir bersujud berterima kasih. Mertuanya menyelamatkannya dari segerombolan nenek lampir.

"Sayang, kenapa kau berusaha keras sekali untuk terlihat jalang?" tanya Shopia diruang private yang hanya miliknya, tidak sembarang orang bisa masuk ke sana, termasuk tante-tante Jamie yang lebih berisik dari nyamuk. Ruangan itu elegan, terdapat beberapa lukisan perhiasan di dinding dan amat mencolok.

"Lebih baik aku mengakui saja apa yang mereka pikirkan tentangku daripada repot-repot mendengar mereka bergosip di belakang" Jawab Kimberly santai. Terkadang jika kau mencoba membenarkan diri, membuat banyak orang makin mengatakan hal yang lebih buruk. Lebih baik akui saja langsung, dan balas mereka secara langsung juga.

Kimberly Miro sudah menikah dua kali, sudah gagal menikah tiga kali, dan sudah terlibat dengan segala macam calon mertua dan calon keluarga mertua. Menikah artinya juga harus menghadapi mertua dan para anggota keluarganya yang lain, baik yang jauh maupun yang dekat.

Meski sekarang Kimberly Miro memiliki mertua yang baik kepadanya seperti Shopia Stanford, sayang tante-tante Jamie berisik sekali.

Mereka mendadak jadi sok tahu dan berlagak paling tahu urusan orang lain. Tapi, setidaknya mereka lebih baik dari pada keluarga Patrick Kho yang nampak baik diluar, namun berbicara lembut penuh sindiran mematikan.

Lidah memang tak bertulang, tapi mampu membuat sakit hingga ke tulang dengan ketajamannya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status