Jamie Stanford meminta Cody untuk memeriksa tentang wanita yang dia temui di lift itu.
Ketika Cody mendengar permintaan Jamie Stanford dan mulai melakukan pemeriksaan, dia menatap Jamie Stanford dengan curiga "Apakah dia selingkuhanmu?" tanyanya langsung melihat tampilan wanita di rekaman CCTV itu "Katakan dengan jujur, apakah kau sebenarnya pamer selingkuhanmu yang cantik dan panas ini?"
"Jika ada masa dimana seorang Jamie Stanford selingkuh dan tergoda oleh seorang wanita, mungkin ibunya bakal menjadi orang pertama yang akan berterimakasih kepada surga dan disaat yang sama memeluk wanita itu menangis haru dan memperlakukannya sebagai leluhur, mungkin memberikan seluruh warisan dan ibu Jamie bakal tidur dengan senyum setiap hari" celetuk Dmitri yang baru masuk dan mendengar pertanyaan Cody.
"Kau diam! Aku muak mendengar suaramu!" kata Cody yang belum mendapatkan jawaban pasti dari Jamie Stanford, karena dia melihat wani
PERINGATAN CERITA INI MENGANDUNG DESKRIPSI DEWASA SEPERTI KEKERASAN, PAKAIAN MINIM, KONSUMSI MINUMAN KERAS, ROKOK, OBAT-OBATAN DLL. BAGI PEMBACA YANG BELUM CUKUP UMUR ATAU TIDAK NYAMAN DENGAN KONTEN TERSEBUT, DIANJURKAN UNTUK TIDAK MEMBACANYA!!! _______________ Prolog _____________ Aku terjaga dan tanpa pakaian. Seorang laki-laki terlelap dengan kaki membungkusku . Dia mantan suami temanku. Sepuluh juta. (Rp.143M) Sebegitu harga diriku. Ditambah pemberian rutin tiap bulan dengan jumlah fantastis. Aku mencoba mengingat lagi, jari manisku sekarang bertahtakan berlian. Oh ya, sema
"Kau operasi keperawanan dimana?" tanya Jamie Stanford tiba-tiba saat mereka dalam perjalanan pulang dari acara kecil di rumah ibunya. Kimberly Miro langsung menoleh dengan mata hampir keluar karena melotot kaget "Heh?" teriaknya kaget "Kenapa kau pikir aku harus operasi keperawanan? Aku memang masih perawan saat menikah denganmu!" jelasnya dengan marah. Jarang-jarang sekali Jamie Stanford, suaminya, membuka pembicaraan diantara mereka. Dan sekali membuka percakapan malah membahas hal begituan. Jamie Stanford menoleh sekilas kearah istrinya yang sudah kembali menatap jalanan di depan mereka dengan melipat kedua tangan didepan dada tersinggung. "Bersama Patrick Kho? tidak bercinta? Kenapa batalkan pernikahan? Apa karena kau tidak bisa merayu?" tanya Jamie Stanford dengan cepat, adrenalin membuat ia memborong banyak pertanyaan sekaligus. Kimberly Miro cukup terkejut, ini pertama kalinya
"Nona Miro, kau tampak cantik hari ini" puji seorang gadis yang menghampiri Kimberly Miro dan Jamie Stanford yang baru memasuki ruang pesta. "Lalu sebelumnya aku tidak cantik?" balas Kimberly Miro dengan nada bercanda. "Nona Miro, aku menantikan bekerja denganmu dilain waktu" kata seorang artis. "Nona Miro, bagaimana kabarmu?" tanya seorang sutradara. "Nona Miro, apakah kau masih ingat aku?" tanya artis kecil. "Nona Miro, Halo, saya dari X agensi..." kata seorang agen. "Dewi Kim, kau tampak luar biasa... " "Dewi Kim, lama tidak jumpa" "Dewi Kim..." Banyak gadis muda, kebanyakan artis pendatang baru datang menyapa Kimberly Miro, sejumlah taipan-taipan menyapanya dengan genit, tokoh-tokoh berpengaruh juga beberapa menyapanya dengan akrab. "Kenapa menatapku begitu?" tanya Kimberly Miro saat sudah duduk di samping Jamie Stanford, pesta bahkan belum dimulai tapi ia sudah lelah bertukar sapa, dan sekarang dita
Rachel Carlo berdiri bersama wanita muda cantik, wanita itu adalah artis yang baru-baru ini menjadi pembicaraan panas, yang juga sepupunya, Barbara Carlo. Mata mereka sama-sama tertuju pada Kimberly Miro dengan pandangan iri serta bermusuhan. "Aku tidak tahu mantan suamimu bisa begitu protektif. Lihat saja tangannya yang terus menggenggam pinggang Kimberly dan aku juga tidak tahu bahwa dia cukup sabar untuk menghadiri acara pesta yang membosankan ini " komentar sepupunya berbisik si dekat telinga Rachel Carlo agar hanya mereka bisa mendengarnya, komentar asal asalan yang makin menyulut api kemarahan dalam diri Rachel Carlo. Rachel Carlo dahulunya satu sekolah dengan Kimberly Miro, bahkan menjadi sahabat dekat ketika SMA. Tapi persahabatan mereka hancur karena pria. Sungguh, serapuh itu pertemanan di antara wanita. Banyak orang mengatakan mereka duo kecantikan sekolah. Dua wanita paling populer sekolah. Tapi hanya dirinya yang tahu bahwa se
Satu-satunya penyesalan dalam hidup Harry Kaminsky adalah membuat Kimberly Miro menunggu, dan pada akhirnya wanita itu menyerah untuk terus menunggu. Sekarang wanita itu telah menjadi milik orang lain. Berada di pelukan orang lain dengan senyum yang memanjakan.Senyum yang pernah menjadi miliknya, milik ekslusif, sekarang telah menjadi milik orang lain, gelak tawa yang ia lakukan sekarang demi orang lain juga, bukan dirinya lagi.Meski Kimberly Miro telah merubah diri menjadi sosok yang amat dibencinya, berselingkuh, berambut pendek, wanita penggoda dan menikahi seorang duda, tapi tetap saja Harry Kaminsky harus mengakui bahwa dia sama sekali tak bisa membenci wanita itu.Kebenciannya hanya bertahan selama satu tahun setelah mendapati dan mendepak Kimberly Miro yang bepergian dengan laki-laki lain, anehnya sekarang ia menyesal.Dia pernah mengkhianati Kimberly Miro sekali, tapi dia sama sekali tidak bisa terima pengkhianatan Kimberly. Dan sekarang d
Kimberly Miro memang pihak yang mengkhianati cinta mereka yang terdalam, bukan karena mereka tidak cocok satu sama lain, atau lelaki itu tidak cukup baik untuknya, melainkan karena dirinyalah yang tak cukup baik.Kimberly Miro selalu mengatakan pada dirinya sendiri bahwa ini lah yang terbaik untuk mereka berdua.Mencintai memang tidak harus memiliki, tingkat tertinggi dari mencintai adalah merelakannya demi kebahagian sosok yang kita cintai.Tapi semuanya terlalu menyakitkan, semuanya terlalu tak tertahankan.Bertahun-tahun hubungannya dengan Harry Kaminsky bukanlah cicilan mobil yang jika tidak selesai bisa dikembalikan ke showroom.Dia berusaha yang terbaik agar mencapai cita-cita mereka, terikat pernikahan, memiliki anak-anak dan hidup bahagia sampai ajal memisahkan mereka.Tapi semua mimpi indah itu hancur ketika dia terbangun.Mimpi sungguh tak seindah kenyataan."Seperti kau memang selalu suk
Langkah kaki Kimberly Miro tercekat sekali lagi.Panggilan itu.Panggilan akrab yang dahulu hanya milik Harry-nya. Panggilan penuh kasih sayang yang selalu membuatnya merasa hangat dan bahagia.Wanita itu berbalik, wajah cantiknya nampak acuh tak acuh meski hatinya terasa tertekan dan berat "Apa yang bisa saya bantu Tuan Kaminsky?" tanyanya dengan senyum yang jauh dan sopan.Mereka pernah bersama, tapi tidak untuk selamanya."Aku pernah bertanya-tanya, apa artinya bagimu delapan tahun diantara kita?" tanya Harry Kaminsky memandang wajah Kimberly Miro penuh harapan yang hanya ia yang memahami.Dia sangat berharap Kimberly Miro juga bernostalgia seperti dirinya. Menjadikan kenangan indah diantara mereka sebagai ingatan yang akan selalu ia kenang dan selalu ia rindukan. Sama seperti dirinya.Hanya melewati tempat mereka pernah duduk bersama, dia ingat masa mereka indah bersama, sebuah warna akan menjad
Ketenangan Kimberly Miro yang pura-pura tidak berhasil di pertahankan lagi, wajahnya langsung kaku, ketenangan itu hancur berantakan ketika ia melihat suaminya, Jamie Stanford, keluar dari toilet dan lelaki itu berjalan semakin mendekat kearah mereka. Langkah demi langkah, meski dia nampak tenang dan tanpa ekspresi, tapi mata amber dibalik kaca matanya menatap terlalu dalam dan tajam. "Hubby..." kata Kimberly Miro merasa bersalah, rasanya seperti baru saja tertangkap basah tengah bertemu lelaki lain dibelakangnya secara diam-diam. Dia tidak melakukan kesalahan sama sekali, tapi entah mengapa dia menjadi gugup dan bersalah. Mungkin disebabkan oleh penghianat perasaan itu sendiri. Berapa lama suaminya berada di sana? Apakah ia mendengar apa yang mereka bicarakan? Betapa memalukan. Harry kaminsky otomatis berbalik, terganggu dengan pandangan kaget Kimberly Miro yang melewati bahunya. Menatap lelaki itu hingga mata mereka saling