Rachel Carlo gelisah dan terus menerus melihat waktu, berulang kali hingga dia tidak mungkin menghitungnya lagi.
Setiap kali mengetahui berita tentang Kimberly Miro muncul, suasana hati Harry Kaminsky pasti akan selalu terganggu. Dan dia selalu mengetahui hal itu. Dia mencintai Harry meski dia tahu ada orang lain di hatinya. Dia bahagia dengan Harry Kaminsky berada di sisinya, tapi terkadang kebahagiaan itu bercampur dengan kesakitan yang menyesakkan.
Tidak peduli bagaimana dia bersikap dan berusaha keras, Harry Kaminsky tidak akan pernah melupakan Kimberly Miro di dalam hatinya. Kimberly Miro bagai eksistensi yang sangat penting dalam hidupnya.
Tak tahukan Harry Kaminsky bahwa dia seorang yang rela membungkuk dari laboratorium, dari balik tirai, hanya untuk memperhatikan kegiatannya bersama teman-temannya di taman atau lapangan basket.
Dia mengingat ekspresi rindu dan keinginan yang tak tersalurkan
Ketika mereka sampai di apartemen mereka, dia meletakkan Harry Kaminsky di kasur tidak peduli dengan tubuhnya yang sakit dan penat membawa seorang lelaki besar yang mabuk.Rachel Carlo mengambil handuk dan menyeka wajah Harry Kaminsky dengan lembut seolah-olah wajah itu harta berharganya, ketika semuanya selesai dia memegang wajah Harry Kaminsky dan menciumnya penuh kasih sayang.Sebagai wanita yang berpengalaman teknik berciuman Rachel bisa di bilang satu yang teratas daru banyaknya wanita, perlahan Harry Kaminsky mulai bereaksi secara.Dan suhu di ruangan perlahan meninggi.Meski itu hanya hubungan yang sangat panas, gairah yang sangat menggebu-gebu, tapi hanya Rachel Carlo yang tahu betapa rasa sakit yang di akibatnya hubungan mereka.Dia mengatupkan giginya, mengigit bibirnya kuat-kuat dan menahan isak tangisnya lolos dari mulutnya.Gairah Harry sangat me
Kimberly Miro terbangun dengan tubuh yang sedikit agak terasa berantakan, tapi dia merasa senang, mungkin dia gila. Lalu dia mencium pipi Jamie Stanford, suaminya, pipi lainnya, keningnya, matanya yang tertutup, hidung, dagu lalu bibirnya, dan setelahnya dia memandang wajah karismatik lelaki itu sangat lama.Dia telah tersesat sangat lama, sangat lama, dia bahkan lupa kapan tepatnya dia sadar, karena dia tidak peduli lagi dengan hidup dan mati dirinya sendiri. Dia luntang-lantung di dunia yang kejam ini sendirian, tanpa arah dan tanpa tujuan, terkadang dia menganggap hidup ini tidak lagi menarik, mungkin kematian lebih menarik. Tapi selalu ada yang menariknya dari pemikiran putus asa itu tepat waktu.Dan dia tidak pernah berpikir akan bersama Jamie Stanford selamanya, tapi sekarang entah mengapa, hatinya yang telah berubah menjadi dingin, kejam dan tersesat sangat berharap Jamie Stanford akan menjadi rumah baginya.Rumah
Kimberly Miro tidak pernah berharap bertemu Rachel Carlo di Cafe dekat studionya. Dia membenci wanita itu tentu saja.Meski mereka dahulu teman dekat, sekarang mereka tidak berbeda dari musuh. Melihat Rachel Carlo akan selalu mengingatkannya akan pengkhianatan Harry Kaminsky.Dan juga rasa sakit melepaskan pria yang dicintainya.Siapa yang tidak mencintai Harry? Setidaknya Kimberly Miro yakin di saat dia bersama lelaki itu dia mencintainya. Bahkan sangat mencintainya.Dia mengambil minumannya, tanpa diduga, tepat ketika dia akan menuju pintu dia mendengar Rachel Carlo memanggilnya dari belakang."Kimberly"Kimberly menoleh "Apa?" tanyanya datar."Ada yang perlu ku bicarakan denganmu" Kata Rachel Carlo menahan kemarahannya."Oh" Kimberly mengangkat alisnya dengan ejekan.Kimberly Miro dan Rac
“Karena kau punya waktu untuk mencariku, mengapa kau tidak mencoba mencari cara untuk menyelamatkan hubunganmu? Apakah kau benar-benar berpikir aku menginginkan dia?"Hanya seorang lelaki dengan sedikit ambisi. Di luar, dia digadang-gadangkan sebagai bujangan emas, tetapi pada kenyataannya, itu hanya julukan kosong setelah dikelola olehmu selama bertahun tahun."Setiap kali ada masalah, karirnya menghadapi ancaman kehancuran! Karena semua karirnya adalah hasil dari kerja keras dan bantuanku selama bertahun-tahun. Tanpa aku di belakangnya dia bukan apa-apa. Tentu saja dia tidak akan melupakanku"Kimberly Miro tidak repot-repot bersikap sopan. Senyum mengejek melengkung di sudut bibirnya. "Alasan sebenarnya dia sangat tidak menyukaimu sekarang karena karirnya sekarang didorong ke bawah, dan dia mencari wanita yang akan menjadi penolongnya. Jika kau tidak pandai menjadi pendukung desainnya, maka jang
Kimberly Miro keluar dari persembunyiannya setelah Harry Kaminsky dan Rachel Carlo menjauh, dan tangannya mengepal kuat. Dia hampir mendengar semua pertengkaran mereka.Meski dia sudah putus dengan Harry Kaminsky, tapi dia sama sekali tetap tidak bisa menerima fakta bahwa Rachel Carlo pernah hamil anak Harry.Dia dahulu sangat mencintai Harry dengan sepenuh hati, seluruh waktu dan hidupnya, dijalani dan dihabiskan untuk Harry Kaminsky.Tetapi pada akhirnya lelaki itu lebih memilih percaya Rachel Carlo dan menunduh berkhianat.Pandangannya yang curiga dan tatapannya yang tak percaya setelah dia menjelaskan semuanya, membuatnya merasa ditusuk ribuan kesedihan yang memilukan.Ketika malam-malam datang dan mimpi-mimpi buruk menghampiri, dia akan terbangun oleh mimpi yang menyakitkan itu. Kesakitan yang tak bisa di bedakan dari mimpi dan kenyataan.Dan bahkan seka
"Apa kau bodoh? Menangis dan tertawa?" tanya gadis itu lagi.Kimberly Miro tidak tahu dia harus berbuat apa. Meski mulut malaikat kecil ini agak beracun, tapi sama sekali tidak mengurangi kesukaannya."Jangan menangis. Ibuku bilang permen bisa membuatmu bahagia" kata malaikat kecil itu lagi sambil mengusap pipi Kimberly Miro yang basah oleh air mata, dengan tangan kecilnya yang lembut dan berdaging."Terima kasih, Sayang" Ucap Kimberly perlahan menjadi tenang, pikirannya yang tadi tersesat kembali menuju kenyataan "Siapa namamu, Baby?" lanjutnya bertanya dan mengusap kepala kecil gadis manis itu.Andai dia tidak keras kepala menunggu Harry Kaminsky, andai saja dia tidak begitu teguh dengan keyakinan egoisnya sendiri, malah mendengar bibinya dan menikah dengan orang lain, mungkin sekarang keadaannya akan berbeda. Mungkin sekarang dia sudah memiliki seorang putri seperti yang dia impi-impikan seperti g
"Lalu aku akan duduk di sini dan memantau apakah seseorang akan berbuat jahat kepadamu. Kau tidak keberatan, kan?" kata Leon tidak menyerah. Tapi dia tidak menggoda atau merayu Kimberly seperti sebelumnya. Orang-orang dilingkar mereka memiliki kesopanan dan aturan tersendiri. Ada waktu untuk bermain ada waktu hanya bersosialisasi seperti biasa. Dan meski semua pria di lingkaran mereka berganti pasangan layaknya pakaian, tapi mereka memperlakukan wanita berbeda dengan perlakuan berbeda. Ada beberapa wanita yang tidak bisa mereka permainan dan perlakuan begitu saja. Kimberly Miro salah satunya, meski Kimberly Miro tidak berasal dari keluarga berlatarbelakang yang sama seperti mereka, memiliki bisnis keluarga yang besar atau posisi di ketentaraan yang tinggi atau jabatan politik yang tidak rendah, tapi dibelakangnya ada Patrick Kho dan Sykes. Meski tidak jelas apa hubungan diantara mereka, tapi mereka akan selalu menyelesaikan masalah yang berhubun
Dan mulai sejak saat itu dia tidak pernah percaya lagi pada siapapun. Dia menjadi sensitif dan paranoid. Dia merasa semua orang telah menatap dan memperlakukannya dengan berbeda. Dia mulai peduli dengan komentar orang lain padanya, dia mudah sedih dengan ucapan dan tindakan orang lain terhadapnya, yang tidak pernah di pedulikan sebelum-sebelumnya. Dan hal yang paling dia peduli adalah sikap Harry padanya. Terkadang satu kalimat tidak sengaja Harry Kaminsky bahkan bisa menyakiti dan membuat sedih dan tidak nyaman untuk waktu tertentu. Meski dia dihantui pernyataan menyesakkan Rachel Carlo, dia tidak pernah bertanya pada Harry Kaminsky. Meski Rachel Carlo terus mengirimi foto intim bersama Harry, pesan menghina dan provokatif, dia masih bersabar dan bertahan. Menyimpan semuanya dalam-dalam, dan masih tersenyum dalam kesakitan memilukan. Mungkin dikala itu baginya ke