Jhon ingat semua apa yang dibilang Nona Levrawnch sebelum menghadap Tuan Levrawnch.
"Nona Lenia dan orang tua Tuan Rey baik baik saja. Kehidupan mereka juga sangat meningkat. Tapi Nona Lenia belum bisa ketemu dengan Tuan. Soalnya Nona Lenia akhir akhir ini sangat sibuk. Terakhir kali saya melihat orang tua dan Nona Lenia, 2 hari yang lalu. Mereka juga terlihat sangat bahagia Tuan," ucap Jhon meyakinkan Tuan.
"Syukurlah. Saya sangat merindukan mereka. Sejak selesay SD, saya diantar kakak saya diAsrama SMP. Sejak itulah saya tidak pernah bertemu lagi dengan kakak dan orang tua saya Pak Jhon," jelas Reyhan panjang lebar terlihat sedih.
"Sabar yah Tuan.. Nona Lenia dan orang tua Tuan Reyhan sangat menyayangi Tuan. Tinggal tunggu waktu saja untuk bisa bersama mereka lagi," ucap Jhon.
"Iya Pak Jhon. Terimakasih sudah menghibur saya pak. Ba the way, apa yang dititipkan kakak untuk saya?" tanya Reyhan.
"Oh iya Tuan, ini ada HP Iphone edisi terbaru, ka
"Hei... Coba lihat, disana ada Gebriella yang sedang diwawancarai oleh Reporter," "Woowww makin hari gebby makin cantik saja," Ucapan ucapan mahasiswa itu membuat Pevita tidak nyaman. "Bisa nggak sih kalian diam??" bentak Pevita pada orang orang itu. PERTANYAAN REPORTER "Mbak Gebriella, apakah Anda punya pacar?" "Seperti apa kriteria pacar Anda??" Kami dengar nilai anda anjlok, apakah anda akan berhenti kuliah dan fokus pada karir Anda??" Gebriella tertawa dan bingung akan menjawab apa dengan pertanyaan pertanyaan Reporter. "Baiklah, saya akan menjawab satu persatu. Pertama, aku belum punya pacar. Untuk kriteria, dulu aku hanya ingin lelaki baik, setia dan jujur, namun sekarang aku harus melihat latar belakang, dan pekerjaanya, semua karena kalian. Aku takut kalian akan mengejekku jika mendapatkan yang biasa biasa saja. Hehehe..." kata Gebriella yang terlihat sangat cantik. "Hahaha... Mba' Gebriella ternyata orang yang
Reyhan tertawa kecil dan langsung pergi ke kasir untuk membayar semuanya. Setelah itu Reyhan langsung memanggil teman temannya untuk pergi dari kantin Ibu' Oliv. "Hari ini Reyhan sangat beruntung," "Ya, Reyhan juga tiba tiba punya uang. Kalian nggak penasaran dia dapat uang dari mana??" kata para mahasiswa tentang Reyhan."Terimakasih Rey..." "Terimakasih Tuan Reyhan," ucapan para staf dan dosen itu lebih membingungkan orang orang yang ada dikantin. ****** "Kenapa hari ini kamu benar benar berubah Rey??" tanya Vino sambil memegang wajah Reyhan. "Menyelamatkan Gebby, Membayar semua traktiran dan juga para staf serta dosenpun terlihat sedikit memberikan hormat kepadamu," ucap Reno bingung. Tiba tiba Handphone baru Reyhan berdering. Dia mendapatkan telfon dari kakaknya. Reyhan : "Hallo Kak... Aku kangen, kakak dimana? Bagaimana kabar kakak dan juga papi mami??" (Reyhan mulai meneteskan airmat
"Waahhh... Gila. Si Reyhan pesan 12 menu makanan. Apakah dia mampu membayarnya??" "Rey... apa kamu nggak tau harga makanan disini begitu mahal?" "Rupanya memang dia nggak tau. Kebayangkan?? 1 menu saja sudah mahal. Apalagi 12 menu???" "Teman teman, sehabis makan kita langsung keluar yah?? Biar saja si Reyhan ditahan mereka disini karna nggak bisa bayar makanan," ucap Viktor meremehkan Reyhan. "Karena aku yang mengundang kalian makan disini, jadi aku saja yang teraktir. Kecuali makanan Reyhan dan Adi. Aku nggak akan tanggung jawab. Karena aku tidak mengundang mereka berdua," ucap Ririn. Teman teman Reyhan yang mendengar perkataan Ririn begitu khawatir jika uang mereka digabungkan, mungkin hanya mampu membayar 2 menu makanan khas disini, sedangkan Reyhan telah memesan 12 menu makanan. "Kamu sudah selesay makan?? Apakah kamu deg degan untuk ke kasir??? Jika kamu menginginkan bantuanku, katakan saja. Aku akan membantumu dengan syarat... uc
"Yang benar saja... Kenapa kasir ngomong seperti itu?" ucap Sisi. "Nggak mungkin... Tunggu 5 menit lagi. Pasti mereka akan beraksi menghusirnya," ucap Viktor. Reyhan dan teman temannya sudah selesay membayar dikasir. Kini mereka akan segera keluar. Dan itu sangat membingungkan Viktor dan teman-temannya. "Dia dapat uang dari mana?? Kenapa dia bisa membayar semua makanan itu?" "Iya... Bukannya dia cuma anak kos yang bekerja di Toko Besi? Kalaupun dia mendapatkan uang dari gaji diToko Besi itu, tidak mungkin sampai bisa membayar 1 menu kan?" "Ngomong apa sih?? Viktor, ayo kita kekasir," ucap Ririn. "Ngapain??? Bukannya kata kamu, kamu mau bayar makanan kita semua?" tanya Viktor. "Kenapa?? Setelah Reyhan pergi, kamu nggak punya uang??" Ejek Ririn pada Viktor. "Lah kamu??? Tadi saat ada Vino, katamu kamu mau teraktir kita semua. Sekarang kenapa kamu berubah? Aku sih bisa bisa saja bayarin kalian semua, tapi ucapanmu harus di
****** Beberapa hari ini, Gebriella terlihat bolak-balik didepan kaca membuat Neta kebingungan. Netapun diliputi penasaran dan akhirnya bertanya kepada Gebriella. "Ada apa dengammu Geb?? Dari 3 hari yang lalu kamu sering bolak balik didepan kaca. Membuatku pusing dan sakit kepala melihatmu mondar mandir nggak jelas," tanya Neta. "Net, apakah kamu punya penyakit jantung?" Tanya Gebriella melihat fotonya sendiri dilayar HP yang kebetulan dibelakangnya ada gambar Reyhan juga. "Penyakit jantung??" ulang Neta memastikan "Iya Net, sepertinya dari 3 hari yang lalu aku punya penyakit jantung," ucap Gebriella membuat Neta khawatir. "Apaaa??? Bagaimana bisa???" tanya Neta makin khawatir dengan artisnya itu. "3 hari yang lalu jantungku berdetak sangat kencang membuatku ingin pingsan dan tidak bisa bangun lagi,," ucap Gebriella memegang dadanya dengan kedua tangan. "Haaaahhh!!! Yang benar saja??" ucap Neta. "Iya Net... Bena
"Jangan jangan mereka mau mencuri disini.." "Iya benar, lihat saja pakaian mereka. Pada buluk buluk... Hanya pakai 1 mobil untuk mereka berempat lagi. Nggak mungkinkan bisa beli Villa semahal ini???" _"Tangkap mereka saja pak, aku khawatir mereka akan mencuri disini. Kalau ada yang hilang kita nggak akan bisa menukar dengan gaji kita sebulan pak... Barang barang disini begitu mahal dan berharga. "Iya benar. Tangkap saja mereka Pak... Kalau ada yang hilang kita nggak bisa bertanggung jawab". Ucap Ibu' Sri. "Tunggu dulu pak... Kita datang kesini mau beli". Ucap Reyhan panik karena para satpam dan petugas lainnya mulai mendekati mereka. Para Satpam dan petugas lainnyapun menangkap mereka berempat lalu menelfon polisi untuk menangkap mereka. Reyhan, Vino, Reno dan Adi begitu ketakutan karena mereka dituduh untuk mencuri dan dibawah ke kantor polisi. Mereka tidak tau lagi harus berkata apa. Hingga akhirnya Vino meminta izin kepada Polisi ag
"Pak Jhon.. Terimakasih banyak pak Jhon sudah membantu anak saya". Ucap Ibunya Vino. "Oh, semua saya lakukan ini karena Tuan Reyhan". Ucap Jhon mengagetkan orang tua Vino dan juga Vino dan teman temannya. Reyhan yang mendengar pernyataaan Jhon merasa senang karena sudah membantunya. Jhon yang melihat Reyhanpun langsung mendekati Reyhan. "Tuan Reyhan... Apakah anda baik baik saja??? Apakah mereka menghajarmu didalam??" Ucap Jhon menghawatirkan Reyhan. "Tidak Pak Jhon. Saya sangat baik baik saja. Terimakasih sudah membantu saya dan teman teman saya". Ucap Reyhan. "Saya akan mengantar Tuan dan teman teman Tuan Reyhan untuk melakukan pemeriksaan diRumah Sakit The L Medika". Ucap Jhon. "Oh.. Tidak usah Pak... Anak saya baik baik saja. Saya akan mengajaknya pulang kerumah sekarang". Ucap Orang tua Vino. "Mi... Papi,, saya akan mengantar Reyhan kekostnya dulu. Baru saya akan pulang kerumah. "Tuan Reyhan, sekarang saya akan men
"Mbak... Berapa yang paling murah disini?" Tanya Rehan lagi. "300 Milliar Tuan". Ucap petugas Properti. "HAAAAAA?? MAHAL BANGET...". Ucap mereka berempat yang lagi lagi kaget dengan harganya. "Kalau begitu kami minta maaf Mbak dan juga bapak... Kami sangat ingin Villa disini. Tapi... sepertinya kami tidak mampu membeli harga yang paling murah sekaligus. Terimakasih juga sudah menjelaskan secara detail kepada kami". Ucap Reyhan sedikit putus asa dengan harganya. Mendengar itupun, Jhon berlari mendekati Reyhan dan berkata, "Maaf Tuan, Saldo diRekening Member Gold disuru mereka cek saja dulu". "Oh iya benar Rey, mending cek saja dulu saldonya". Ucap Reno yang sebenarnya tidak yakin, tapi penasaran sama uang yang diberikan kakaknya lewat kartu member Gold itu. "Gila Rey... Yang paling murah saja sudah paling mahal bagiku. Apakah uang kamu dimember itu benar benar cukup??" Tanya Vino. "Aku juga nggak tau Vino. Kita bisa mela