NEXT... 3 BULAN KEMUDIAN.
Sekarang Reyhan menjadi laki laki yang memerankan dua karakter. Kini dia sebagai Tuan Levrawnch Britama yang datang di kampus dengan menggunakan Masker, kacamata dan juga topi. Namun kadang kala dia juga datang di kampus sebagai Reyhan yang tak punya apa apa dan hanya bekerja di toko besi. Tidak ada yang mengetahui bahwa satu orang yang memerankan 2 karakter berbeda itu, kecuali teman teman Reyhan dan juga teman teman Gebriella.
Reyhan dan teman temannya kini berdiri di lapangan basket. Lili dan teman temannya yang melihat merekapun langsung mendekati Reyhan dan teman temannya.
"Hai Kak Vino... Selamat yah, kulihat di papan informasi, nilai kakak paling tinggi". Ucap Lili pada Vino sambil tertawa kecil.
"Oh yah.... Makasih yah Lili. Ummm... Maaf yah Tuan muda Levrawnch, kali ini nilai aku lebih tinggi dari Tuan muda Levrawnch". Ucap Vino bercanda dengan Reyhan sambil membungkuk memberikan hormat kepada Reyhan.
"Hahaha
Teman teman Reyhan langsung mendekati Reyhan yang baru keluar daei kantor Rektor. "Gimana kawan? Apa yang dibilang rektor tua itu?" Tanya Vino. "Katanya aku harus menjadi mahasiswa privat seperti Gebriella. Dan aku di suru Rektor untuk mencari tau caranya ke Gebriella kawan...". Ucap Reyhan berbohong. "Apaaa??? Mencari tau ke Gebriella??" Sontak Adi kaget. "Apa hubungannya dengan Gebriella??" Tanya Reno. "Hmmpp.. Aku juga nggak tau. Sebenarnya aku nggak ingin ada sangkut pautnya dengan Gebriella, tapi Rektor menyuru aku bertanya ke Gebriella". "Itu artinya kamu akan dekat dengan calon kekasihku Tuan Muda Levrawnch Britama??? Oh tuhaaannnn... Apa yang terjadi??". Ucap Adi sedikit keras. "Aku juga nggak mau sih... Siapa yang mau dekat dengan Gebby? Bukan levelku kelless...". Kata Reyhan pura pura. "Bukan levelmu??Wah wah... Luar biasa perubahanmu Tuan Muda Levrawnch..." Ucap Reno ke Reyhan. "Tidak tidak. Aku a
Semua petugas panik dan bertanya tanya kepada Reyhan. "Tuan Muda Levrawnch, apa yang terjadi? Kenapa dengan Nona Gebby??" "Iya Tuan muda, kenapa dia bisa sampai pingsan dan hanya sendirian diVillanya??" "Panggil saya Reyhan. Dan jangan ada yang memanggil saya Tuan Muda Levrawnch. Saya tidak menggunakan masker dan lain lain, jangan sampai ada yang tahu kalau saya adalah Tuan Levrawnch. Oh iya, saya akan memakai mobilmu, jadi siapkan sekarang juga". Perintah Reyhan. "Baik Tuan Reyhan, saya akan membantu Tuan Reyhan untuk mengendarai mobil". Ucap Satpam Villa. HP Reyhan tiada hentinya berdering. Namun dia hanya berfokus kepada Gebriella. Reyhan terlihat begitu panik dan sedih. Sampai di Rumah Sakit, Reyhan menyuru dokter untuk memberikan pelayanan yang terbaik di Rumah Sakit itu dan menempatkan Gebriella di ruang Paviliun. "Maaf Tuan, Pak Direktur rumah sakit kami memanggil Tuan ke ruangannya". Ucap Suster. "Baiklah Sus. Saya akan
Hari demi hari, Reyhan hanya berdiam di rumah dan belajar tentang bisnis, asset, saham, dan usaha lainnya. Reyhan sudah menjadi mahasiswa privat di Universitas L Harvhard. Setiap hari Mami Reyhan selalu menelfon Jhon tentang perkembangan pengetahuan Reyhan soal cara berwirausaha. "Tuan, Tuan Muda ingin makan siang dengan menu apa??? Biar Bibi buatkan". Ucap Bi' Ina. "Nggak usah bi', aku akan makan di luar". Ucap Reyhan yang ingin keluar Villa dan mengunjungi Gebriella di Rumah Sakit. Karena Reyhan mendapatkan Informasi dari Rumah Sakit, bahwa Gebriella sudah bisa pulang besok. "Tuan Muda... Maafkan saya, tapi nyonya selalu memantau Tuan dimana mana. Jika Tuan muda keluar dari Villa, saya akan menjawab apa jika Nyonya bertanya tentang Tuan Muda??". Jelas Jhon. "Jhon, makan di luarpun nggak boleh?? Sudah hampir seminggu saya di Villa terus untuk belajar, tapi keluar untuk makan saja nggak boleh???" Uc
Setelah mandi, Reyhan secepat kilat mengganti pakaian tanpa dia sadari, celananya kebalik. Dengan menahan tawa karena melihat celana Reyhan kebalik, akhirnya Bi'Ina mengajak Reyhan untuk sarapan, "Tuan muda, sarapan saja dulu Tuan...". "Nggak usah Bi' Ina.. Aku buru buru. Ayo Jhon, cepatan, kita berangkat sekarang". Ajak Reyhan. "Maaf sebelumnya Tuan Muda. Saya baru dapat balasan dari Nona Levrawnch, kalau Tuan Muda bisa untuk tidak hadir di acara pertemuanà kali ini. Karena jam sudah menunjukan Pukul 10. 10 Tuan". Jelas Jhon. "Oh gitu... Baguslah, Kalau begitu aku akan sarapan dulu". Ucap Reyhan. "Tapi kata Nona Levrawnch, Tuan Mudah harus menyelesaykan tugas tuan untuk menghitung Laba Neraca di PT. Media," Ucap Jhon. "Jhon, boleh nggak hari ini libur dulu??? Kepalaku sakit banget. Jika di paksakan untuk belajar terus, pikiranku malah kacau".
"SELAMAT DATANG TUAN LEVRAWNCH BRITAMA" "SELAMAT DATANG DI LIKE STAR". Para tamu pengusaha, bisnisman dan direktur direktur menyambut kedatangan Tuan Levrawnch Britama dengan ucapan "Selamat Datang" sambil membungkukkan badan. Sementara Reyhan yang seumur hidup merasa tidak pernah di hargai dan di hormati, merasa sangat terharu dengan sambutan mereka. Namun, Reyhan tetap menjadi Tuan Levrawnch Britama yang sudah di ajarkan Jhon sejak Reyhan masih di Villa. "Silahkan masuk kearah sini Tuan Levrawnch Britama, saya akan mengantarkan Tuan bersama bapak bapak lainnya menuju ruangan Paviliun yang sudah di siapkan khusus untuk Tuan Levrawnch Britama, mari silahkan Tuan..". Ucap petugas mengarahkan jalan untuk Tuan Muda Levrawnch Britama karena gedung Star Like sangat besar bahkan sampai mencapai puluhan hektar besar gedungnya. Sesampainya di depan pintu Pavilliun,
Berita semalam langsung menyebar di stasiun TV dan media sosial lainnya. Sehingga orang orang tengah ramai membicarakan tentang Gebriella. Di Villa Gebriella, Gebiella baru saja bangun pagi dan menuju dapur untuk sarapan. Sedangkan Neta yang sedang membuat susu untuk Gebriella, berhenti sejenak dengan wajah yang sedikit mengkerut saat Neta membaca berita tentang Gebriella yang tidak menyenangkan di layar handphone. Melihat raut wajah Neta, Gebriella langsung bertanya, "Pagi Net... Kenapa wajahmu seperti orang yang tidak tidur seminggu?? Apakah ada masalah??" "Pagi Geb... Oh tidak, aku hanya kesal saja membaca expetasi orang yang tidak sesuai dengan kenyataan. Gimana tidurmu semalam???" Jelas Neta. "Semalam tidurku sangat nyenyak dan aku juga bermimpi yang indah indah sampai ingin ingin tidur lagi setelah ini..." Ucap Gebriella sambil memakan potongan roti. "Tidak, kamu jangan tidur lagi," tukas Neta. "Kenapa Net?? Hari ini liburku.. Ka
Bangun tidur, Gebriella melihat ke arah Villa Reyhan yang langsung menembus kamarnya. Reyhan terlihat sedang sibuk menulis di atas meja. Gebriellapun menikmati pemandangan itu sambil menghayal yang tidak tidak. "Wah... Ternyata dia begitu tampan dan meskipun melihatnya dari jarak jauh, dia tak kalah mempesonah, rasanya aku ingin sekali ada di kamar itu, gumam Gebriella pelan sambil senyum senyum sendiri melihat ke arah Reyhan lewat jendela kamarnya. Sementara menikmati pemandangan itu, tiba tiba Reyhan menengok ke arah kamar Gebriella. Gebriellapun langsung pura pura sibuk sendiri. "Lagi apa dia?? Apakah dia baru bangun tidur?? Aku ingin sekali menemaninya saat dia tidur, membelai belai kepalanya dan menceritakan tentang masa depan". Guman Reyhan yang masi terus menatap aktivitas Gebriella di kamar Villanya. Gebriella masih salah tingkah, dia ingin meninggalkan kamarnya namun dia tidak mau melewatkan momment terbaik baginya itu, dimana dia bisa meliri
"Itu masalah pribadi saya, jadi anda tidak perlu tahu itu, kalau begitu saya permisi dulu," kata Reyhan langsung meninggalkan Farhan bersama para asistennya. Farhan mempunyai perusahaan besar bergerak di bidang konfeksi, butik dan juga perlengkapan tata rias yang sudah sangat terkenal di kota Hunan. Dia juga mempunyai beberapa shorum mobil sport dan juga beberapa bengkel khusus mobil sport. "Rey, kita langsung balik ke rumah saja dulu, soalnya sekarang sudah jam 2 malam," ucap Vino. Merekapun pulang ke rumah masing masing setelah mengantarkan Reyhan ke Villa. "Malam Tuan, Tuan belum makan malam, Tuan Reyhan ingin saya masakan apa biar saya masakan sekarang untuk Tuan???" Tawar Bi' Ina ke Reyhan yang baru saja masuk ke dalam Villa. "Bi' Ina, tolong buatkan saya susu saja". "Apakah Tuan punya masalah?? Tuan bisa mengatakan kepada saya, sapa tau saja saya bisa memberikan saran atau solusi utuk Tuan". Ucap Bi' Ina merasa kasihan kepa