Share

RHMD 27

Penulis: Ziya_Khan21
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-17 08:00:46

Suasana kantor sore itu tampak biasa-biasa saja bagi sebagian besar orang. Namun, di dalam ruangannya yang tertutup, Pak Dharma tengah berjalan mondar-mandir seperti harimau yang terkurung. Wajahnya memerah, peluh membasahi pelipisnya meski AC menyala penuh. Tangannya mengepal, matanya menatap tajam ke layar komputer yang masih menyala.

Di situ tertulis nama Nio Alenka, dan di bawahnya, laporan sementara audit yang diam-diam sedang disusun. Tidak hanya itu, beberapa catatan yang bahkan tidak semestinya diketahui staf biasa, kini mulai muncul ke permukaan. Pengeluaran yang seharusnya ditutup rapat, dan pengembalian barang fiktif yang selama ini ia pikir aman, kini tercantum rapi dalam satu folder ringkas.

“Brengsek... Anak itu tahu!” gumamnya geram.

Dharma menutup laptopnya dengan kasar dan langsung berdiri. Tanpa membuang waktu, ia melangkah cepat menuju lantai atas, ke ruangan Robert. Wajah-wajah pegawai yang ditemuinya di lorong tak ia pedulikan. Napasny
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Novi M Q
Semoga Nio bisa mengatasi mereka sendiri, Ini pasti suruhan pak Darma, Harus nya dia marah juga sama Robert, cuma mau enak nya saja giliran ketahuan curang mau lepas tangan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Rahasia Hati Mafia Dingin   RHMD 48

    Malam turun dengan perlahan, membawa serta kilau lampu-lampu kota yang mulai menyala di balik jendela kaca gedung utama Ashaki Group. Di ballroom besar yang kini telah disulap menjadi ruangan pesta elegan, musik lembut terdengar dari sudut ruangan, dimainkan oleh orkestra kecil yang berada di sisi kiri panggung. Meja-meja bundar dengan taplak satin putih berbaris rapi, dihiasi rangkaian bunga anggrek ungu dan putih yang dipadu dengan cahaya lilin-lilin kristal.Di tengah ruangan, lampu gantung mewah menggantung dari langit-langit tinggi, memantulkan cahaya ke seluruh penjuru ruangan seperti bintang-bintang yang menyinari malam.Nio berdiri di dekat panggung utama, mengenakan setelan hitam elegan dengan dasi abu gelap. Wajahnya tampak tenang, tapi tatapan matanya menyapu ruangan dengan kewaspadaan alami. Malam ini bukan sekadar pesta, tapi simbol keberhasilan, pembuktian, dan babak baru yang telah ia raih dengan darah dan luka.Di sampingnya, Ruby tampak memesona dalam balutan gaun sat

  • Rahasia Hati Mafia Dingin   RHMD 47

    Setelah prosesi selesai, para tamu undangan diarahkan menuju area makan siang dan networking. Namun Nio dan Ruby sempat berdiri berdua di tepi panggung, menikmati momen kebanggaan itu hanya untuk mereka berdua.“Kau hebat,” bisik Ruby sambil menyentuh lengan Nio. “Aku tahu kau akan sampai di titik ini.”Nio tersenyum, wajahnya sedikit teduh terkena sinar matahari. “Kalau bukan karena kamu, aku mungkin masih keras kepala di sudut gudang yang gelap.”Ruby terkekeh pelan. “Kamu masih keras kepala sampai sekarang.”Nio menoleh menatap istrinya. “Tapi kamu tetap memilih untuk ada di sampingku.”“Aku selalu percaya padamu, bahkan ketika kamu tidak percaya pada dirimu sendiri.”Mereka saling diam sejenak, hanya saling menatap dalam keheningan yang hangat. Di tengah kesibukan dunia, di antara keramaian dan suara tertawa para undangan, ada ruang kecil di antara mereka yang hanya milik berdua tenang dan utuh.

  • Rahasia Hati Mafia Dingin   RHMD 46

    Ruby mengangkat bahu kecil, tersenyum samar. "Mungkin aku juga tidak tahu semua tentang kamu. Tapi aku yakin kamu akan berjuang. Kamu punya hati. Kamu melindungi orang-orang yang kamu pedulikan. Dan itu cukup bagiku."Nio tertunduk sebentar. Kali ini bukan karena sakit kepala, tapi karena rasa hangat yang perlahan tumbuh di dada rasa yang belum lama ini mulai ia kenali kembali dipahami. Dipercaya. Dicintai... mungkin."Aku takut, Ruby," bisiknya lirih. "Aku takut kalau suatu hari... aku tahu semuanya, dan kamu menyesal telah mempercayai aku."Ruby menjawab tanpa ragu, suaranya tenang tapi penuh kekuatan, "Kalau suatu hari itu datang, kita hadapi sama-sama. Bukan sendiri-sendiri."Hening kembali menyelimuti mereka, tapi kali ini tidak berat. Tidak menggantung. Ada sesuatu yang jauh lebih ringan di antara keduanya, seolah dinding yang perlahan runtuh satu demi satu.Ruby menggeser duduknya sedikit lebih dekat. Ia tidak menyentuh Nio, tidak mencoba memeluknya. Ia hanya duduk di sana, cuk

  • Rahasia Hati Mafia Dingin   RHMD 45

    Namun begitu ia membuka pintu lantai dasar dan menerobos keluar ke lobi belakang kantor, tiga polisi sudah menunggu. Dharma membelalakkan mata, hendak berbalik kembali, tapi sudah terlambat.“BERHENTI!”Polisi yang mengejarnya berteriak dari belakang. Dharma tetap berlari ke arah gerbang belakang, napasnya berat, gerakannya mulai kacau.“Jangan bergerak!”Tapi Dharma tetap melesat. Tangannya hendak meraih pagar besi ketika suara keras terdengar suara tembakan.Satu tembakan peringatan dilepaskan ke udara.Orang-orang di sekitar gedung menjerit, beberapa berlindung di balik mobil. Dharma berhenti mendadak, tubuhnya gemetar. Tangannya terangkat setengah, bingung harus melawan atau menyerah.“Turunkan tangan Anda perlahan,” kata salah satu petugas, senjata diarahkan langsung ke dada Dharma.“Kalau kau tembak aku, kalian tidak akan dapat pengakuan apa-apa!” teriak Dharma, beru

  • Rahasia Hati Mafia Dingin   RHMD 44 Terbongkar

    Robert memandang tajam pada Darma yang tiba-tiba masuk ke ruangannya. Tampak tidak terkejut sama sekali. "Tidak. Mereka akan menjatuhkanmu. Semua alurnya atas perintahmu. Kau yang menyuruh staf mengganti dokumen. Kau yang buat vendor palsu itu.""Tapi kau tahu dan diam saja!" sanggah Darma tidak terima.Robert berdiri, mendekati Darma dengan tatapan menusuk. "Diam itu bukan bukti. Aku bisa bilang aku tak tahu, dan itu cukup."Darma mulai kehilangan kendali. "Kau pengkhianat."Robert hanya tersenyum sinis. "Kau hanya pion yang tak tahu cara bermain catur."Sementara itu, Ruby memanggil Nio ke ruangannya."Kau masih ingat dokumen yang kau tunjukkan soal penyimpangan pengeluaran gudang?" tanya Ruby.Nio mengangguk. "Ya. Kenapa?""Kau membuka awal dari semua ini. Tim pusat sedang membongkar semuanya. Ini akan jadi badai besar."Nio terdiam sejenak. "Aku tak menya

  • Rahasia Hati Mafia Dingin   RHMD 43 Kedatangan Tim Audit

    Ruby menoleh. Dia tidak menyahut karena masih menunggu Nio melanjutkan kata-katanya. “Selama ini aku takut,” lanjut Nio. “takut kalau semuanya akan berakhir buruk, takut kehilanganmu. Tapi di sini, di saat seperti ini, aku sadar kalau aku tidak mau kehilanganmu. Aku ingin kita … lebih dari sekadar pasangan di kantor atau orang yang saling mendukung dalam kesulitan.” Ruby menatap mata Nio lekat, yang kini penuh dengan kerentanan dan harapan. Hatinya berdebar kencang, segala rasa canggung seolah-olah sirna oleh kejujuran yang mengalir di antara mereka. “Aku juga, Nio,” jawab Ruby dengan suara serak. “Aku sudah lama menyimpan perasaan ini, tapi aku takut kalau kau tidak merasakannya juga. Aku takut kalau semua ini hanya akan membuat kita terjebak dalam masalah baru.” Tangan kanan Nio gunakan untuk mengangkat wajah Ruby dengan lembut, tangan kirinya masih menggenggam erat tangan Ruby. “Tidak ada masalah yang lebih besar dari apa yang kita bisa hadapi bersama. Aku percaya pada kita, Ru

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status