Share

31. Tonight...

Penulis: nsr.andini
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-25 14:43:10

Kembalinya Reina ke Pantai, terlihat Arga yang sedang duduk di atas pasir tanpa alas bersama Baskara. Reina bukannya tidak ingin mengganggu Arga, hanya saja Reina belum siap jika pernikahannya itu diketahui seisi kantor dengan memilih duduk lumayan jauh dari tempat Arga.

Dengan perasaan tidak jelas apa yang dirasa, pikiran yang selalu penuh dengan memecahkan teka teki rahasia yang disembunyikan Arga, Reina tatap langit malam dengan beberapa bintang yang membuatnya menjadi indah. Angin yang berhembus lembut itu menggoyangkan rambut Reina yang seperti menari-nari.

Ketika Arga menoleh ke arah lain, bukan lagi langit, Arga baru menyadari kehadiran Reina yang duduk sendirian, tidakkah merasa kesepian?

Arga berdiri dari duduk, ingin menghampiri Reina, namun saat hendak melangkah ia terdiam. Ada seorang laki-laki menghampiri Reina, bahkan duduk di samping Reina.

"Ternyata benar kamu, Reina," kata lelaki berwajah sedikit bule itu sembari menatap Reina dari samping.

"Kak Jovian!" Dengan wajah
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Rahasia Pernikahan Darurat   34. The Secret

    Arga dan Reina melangkah memasuki kantor dengan saling bersebelahan. Di depan sana terdapat seorang karyawan dan karyawati yang berjalan sembari bergandengan tangan dengan masing-masing tangan yang terbebas memegang handphone. Perhatian Reina tertuju pada gantungan handphone couple yang dipakai keduanya.Ya, Arga tidak melarang untuk pegawainya berpacaran sesama teman kerja. Ketika Arga menoleh ke arah Reina, Arga pun mengetahui apa yang menarik perhatian Reina."Ada hal yang kamu inginkan hari ini?" tanya Arga sembari menatap Reina saat mereka tiba di depan lift.Reina menekan tombol depan lift, lalu menoleh ke arah Arga. "Gak ada, Pak. Atau mungkin Pak Arga yang sedang ingin sesuatu?" Dengan mode sekretaris."Saya gak ingin apa-apa, cuma bertanya siapa tahu kamu lagi ingin sesuatu." Reina membalas perkataan itu dengan tersenyum.Ketika sudah berada di atas, tak ada lagi pembicaraan di antara mereka. Arga langsung disibukkan dengan menandatangi beberapa dokumen, dan Reina memeriksa k

  • Rahasia Pernikahan Darurat   33. Keychain

    Sembari melihat-lihat toko toko yang menjual oleh-oleh, mulai dari makanan sampai pernak pernik, salah satu tangan Arga sibuk memegang handphone yang layarnya menampilkan wajah Reina. Karena Reina tidak ingin ikut, Arga pun melakukan video call, memperlihatkan apa saja yang ada di tempat jual oleh-oleh, sehingga Reina bisa melihatnya."Kenapa Bu Reina gak ikut?" tanya salah seorang karyawati yang menghampiri Arga, seorang diri. Menatap layar yang memperlihatkan Reina yang sibuk melihat-lihat pernak pernik yang tergantung di depan sana."Tiba-tiba Reina gak enak badan, jadi gak bisa ikut," jawab Arga santai."Terus, biar Bu Reina tetap bisa bawa pulang oleh-oleh tanpa perlu ikut, Pak Arga melakukan video call. Alih-alih gak peduli Bu Reina bawa pulang oleh-oleh atau nggak, Pak Arga justru melakukan hal yang gak ingin membuat Bu Reina bingung dengan harus memilih, pergi atau nggak. Orang asing akan mengira kalian memiliki hubungan lebih dari atasan dan bawahan lho," ucap karyawati itu y

  • Rahasia Pernikahan Darurat   32. Malu

    Perlahan mata Reina terbuka dengan perasaan yang baru pertama kali ia rasakan sejauh ia hidup sampai hari ini. Saat melihat ke arah Arga yang sedang berdiri di depan jendela dengan matahari yang sinarnya sudah menyinari seisi Kamar, pikiran Reina langsung dipenuhi adegan tiap adegan tadi malam. Saat Reina memutuskan tak ada lagi jarak di antara mereka.Ketika Arga membalikan tubuh, Reina langsung memalingkan wajah, menatap ke arah lain. Reina terlalu malu untuk bertatapan dengan Arga. Arga berjalan ke arah ranjang, mendudukkan diri di samping Reina."Pagi, Re," kata Arga dengan nada lembut. Sembari menatap Reina yang masih menatap ke arah lain."Pagi, Mas.""Kalau bicara tuh lihat orangnya.""Gak mau!""Lho, kenapa?"Alih-alih mengatakan bagaimana perasaannya, bahwa ia sedang dilanda rasa malu, Reina menarik selimut, menutupi kepalanya."Kok ditutup gitu sih," ucap Arga yang mencoba membuka selimut yang menutupi kepala Reina.Akhirnya manik mata Reina bertemu dengan manik mata Arga ya

  • Rahasia Pernikahan Darurat   31. Tonight...

    Kembalinya Reina ke Pantai, terlihat Arga yang sedang duduk di atas pasir tanpa alas bersama Baskara. Reina bukannya tidak ingin mengganggu Arga, hanya saja Reina belum siap jika pernikahannya itu diketahui seisi kantor dengan memilih duduk lumayan jauh dari tempat Arga.Dengan perasaan tidak jelas apa yang dirasa, pikiran yang selalu penuh dengan memecahkan teka teki rahasia yang disembunyikan Arga, Reina tatap langit malam dengan beberapa bintang yang membuatnya menjadi indah. Angin yang berhembus lembut itu menggoyangkan rambut Reina yang seperti menari-nari.Ketika Arga menoleh ke arah lain, bukan lagi langit, Arga baru menyadari kehadiran Reina yang duduk sendirian, tidakkah merasa kesepian?Arga berdiri dari duduk, ingin menghampiri Reina, namun saat hendak melangkah ia terdiam. Ada seorang laki-laki menghampiri Reina, bahkan duduk di samping Reina."Ternyata benar kamu, Reina," kata lelaki berwajah sedikit bule itu sembari menatap Reina dari samping."Kak Jovian!" Dengan wajah

  • Rahasia Pernikahan Darurat   30. Broken Heart pt.2

    Selesai berbicara singkat dengan Samuel, Arga menemukan Reina yang sudah terduduk di sofa. "Kamu mau sarapan apa?" tanya Arga sembari berjalan ke arah Reina. Lalu, mendudukkan diri di samping Reina."Sepertinya aku harus kembali ke Kamar aku dulu deh, Mas. Soalnya kan koper aku di sana.""Ya sudah, nanti kamu ke sini lagi.""Iya." Seraya tersenyum.Tiba-tiba Arga menyandarkan kepalanya di bahu Reina. "Sebentar, Re. 5 menit saja." Arga memejamkan kedua matanya.Sesungguhnya ada yang ingin Reina tanyakan soal Samuel, namun Reina memilih diam. Reina hanya merasa bahwa Arga tidak akan mengatakan semuanya, dan Reina lagi-lagi harus menemukan jawabannya sendiri.Reina melangkah masuk ke dalam lift, lalu ada seorang pria paruh baya dengan rambut yang sudah setengah memutih menyusul masuk ke dalam lift. Berdiri di depan Reina yang tentu tidak peduli dengan kehadiran orang asing itu. Tapi, tunggu. Reina yang menatap pria paruh baya itu dari belakang, seperti mengenalnya."Pak Samuel?" panggil

  • Rahasia Pernikahan Darurat   29. Tipsy

    Melangkah masuk, dan mereka disuguhi kelopak-kelopak bunga mawar yang dibentuk love serta handuk berbentuk bebek saling berhadapan di atas kasur. Bukankah terlihat seperti Kamar yang dipersiapkan untuk pengantin baru?"Apa memilih Kamar ini gak terlalu mencolok untuk saya yang hanya sekretaris? Kalau karyawan lain tahu mereka pasti akan berpikiran yang nggak-nggak.""Kita akan menggunakan Kamar ini bersama.""Pak! Ini terlalu beresiko." Arga tidak tahu jika Reina sangat tidak ingin hubungan tak biasa di antara mereka diketahui orang lain."Saya jamin gak akan ada yang tahu, sekali pun ada yang tahu mereka gak akan berani menyebar luaskan." Padahal Arga hanya ingin bermalam bersama istrinya.Reina menggelengkan kepala dengan wajah serius. "Saya gak mau mengambil resiko.""Jujur, Re. Kenapa kamu sangat gak ingin pernikahan kita diketahui orang lain?" Arga pun mulai terlihat serius."Kalau suatu hari pernikahan ini berakhir gak akan ada yang tahu bahwa orang yang pernah bersama Pak Arga

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status