Share

Bab 4. Batalkan pernikahan!

Author: Runayanti
last update Last Updated: 2024-09-09 17:35:54

Damian. Pria yang tadi hampir menabraknya, kini berdiri di hadapannya dengan mengenakan kemeja putih bersih dan jas formal, rambutnya yang tadi acak-acakan kini tertata rapi. Sebuah senyuman tipis bermain di bibirnya, jelas menikmati keterkejutan yang terlukis di wajah Savanah.

"Inilah putraku, Damian Pangestu," kata Jason, dengan bangga. "Dan, dia adalah calon suamimu."

Savanah merasa kakinya melemas. Seolah disambar petir, mulutnya sedikit terbuka tanpa kata-kata keluar. "A-apa?" gumamnya, hampir tidak terdengar.

Damian tersenyum, menatap Savanah dengan tatapan yang merendahkan. "Ternyata bertemu denganmu lagi, Savanah," ucapnya dengan nada yang licik, seolah menikmati setiap detik kebingungannya.

Savanah berusaha keras menguasai diri, menenangkan amarah dan keterkejutannya. "Calon suami?" ulangnya, suaranya sedikit bergetar lalu menelan salivanya yang terasa seperti batu kecil.

Jason menatapnya dengan tenang. "Asisten saya sudah membahas semua detailnya untuk Anda, bukan?"

Savanah tergagap, "tapi, dia-, ini-. Uhm, Tidak ada foto!"

Damian duduk di samping Jason, sang ayah dan menyandarkan diri di kursinya dengan enggan, matanya masih terpaku pada Savanah, seolah menantang. "Kurasa, kita memang sudah ditakdirkan untuk bertemu, Nona Keras Kepala," sindirnya.

Savanah merasakan panas di wajahnya, antara marah dan malu. "Tidak mungkin!" serunya, hampir tak percaya. "Aku... aku tidak setuju dengan ini!"

Jason menatap Savanah dengan senyuman tenang. "Aku mengerti jika kau kaget, Savanah. Tapi, kuharap kau bisa mempertimbangkannya lebih dulu. Ini adalah kesempatan baik untuk kedua keluarga kita."

Damian hanya tersenyum lebih lebar, jelas menikmati kekacauan ini. "Yah, aku rasa kita punya banyak waktu untuk membahas ini, bukan?" katanya, dengan nada penuh ironi.

"Ayah benar-benar ingin menjadikan nona lusuh itu sebagai Nyonya Muda keluarga ini?" Damian melemparkan tatapan merendahkan ke arah Savanah dan menelusuri setiap detail penampilannya.

"Layakkah?" lanjutnya dengan senyuman tipis.

Savanah merasakan jantungnya berdetak lebih cepat. Ini akan menjadi jauh lebih sulit daripada yang dia bayangkan.

"A-aku datang, untuk membatalkan perjodohan ini, Tuan!" serunya dengan lantang.

"Nona Savanah?!" Jason Pangestu mendelik seketika, menatap ke arah Savanah. Ditatap dengan begitu intens Membuat Savanah tersentak dan mundur beberapa langkah karena terkejut.

Namun, Jason segera melembutkan tatapannya kembali, "Maaf, Nona. Sepertinya beberapa waktu lalu kita sudah sepakat. Tapi, kenapa tiba-tiba berubah?"

Jason mengganti posisi duduk di kursinya dan menatap lurus ke arah Savanah.

Sambil menundukkan kepalanya, Savanah melanjutkan kalimatnya, "Sa-saya sudah mendapatkan pinjaman dan saya akan mentransfer kembali semua uang sudah Anda berikan sebagai mahar."

Damian tersenyum senang. Kini, ia tidak perlu repot-repot memohon pada ayahnya untuk tidak menikahi wanita di depannya ini.

"Mohon batalkan pernikahan ini!" ucap Savanah, membuat Jason menegang dari tempat duduknya.

Savanah menatap Damian yang tengah ikut menatapnya sambil menyunggingkan bibirnya. Seketika ia teringat, Damian adalah top spender di bar tempatnya bekerja.

Sebagai bentuk penghargaan, biasanya para spenders di bar tempatnya bekerja akan menampilkan nama para top spenders untuk menciptakan rasa gengsi di antara mereka.

Namun, sayangnya tidak ada yang pernah melebihi sejumlah uang yang Damian keluarkan di bar tersebut.

"Dad, sudah dengar permintaan wanita lusuh ini? Semua ini hanya membuang-buang waktuku!"

Sambil mengambil serbet untuk mengelap mulutnya, Damian seketika bangkit untuk pergi dari sana.

"Aku akan per..."

"Damian!" panggil Jason dengan suara berat.

"Kalau kau juga ikut membatalkan pernikahan ini, maka Ayah akan menyumbangkan semua kekayaan milikmu kepada Yayasan Sosial Pangestu."

Damian seketika membeku di tempatnya berdiri saat ini.

"Dan kamu, Savanah. Duduklah dan nikmati makan siang ini. Kamu tahu bahwa kamu tidak bisa membatalkan apa pun karena kamu sudah menandatangani perjanjian. Kita bisa membahas detailnya."

Perkataannya singkat dan tegas, membuat kedua insan berlainan jenis itu terdiam seolah-olah vonis sudah dijatuhkan begitu saja.

Ruangan itu seketika menjadi sunyi setelah kata-kata Jason bergema di udara, terpapar ketegangan yang terasa hampir bisa dipotong dengan pisau.

Damian mengepalkan tangan dan mengeraskan rahangnya, jelas tidak senang dengan ancaman dari ayahnya.

Savanah, di sisi lain, merasakan campuran amarah, ketidakberdayaan, dan ketakutan yang bercampur aduk di dalam dadanya.

Sialnya, dia benar-benar tidak membaca isi kontrak yang diberikan oleh asisten Jason. Dia bahkan tidak membaca nama calon suaminya yang tertera di sana.

Dia hanya fokus untuk mendapatkan sejumlah uang yang sangat besar untuk membayar kompensasi agar ibunya bisa segera keluar dari penjara.

Pelayan segera masuk dengan sopan, menaruh piring-piring dengan berbagai macam hidangan yang mewah di atas meja. Aroma makanan yang lezat memenuhi ruangan, tetapi tidak ada yang tampak bernafsu untuk makan.

Savanah duduk dengan kaku, tangannya mengepal di pangkuannya. Dia merasa seperti boneka yang sedang dimainkan dalam skenario yang tak pernah ia bayangkan.

Sementara Damian, dengan tatapan tajam dan sengit itu, menatap Savanah dari ujung rambut sampai ujung kaki, seakan tak percaya wanita lusuh di depannya akan menjadi istrinya kelak.

Jason, yang duduk di ujung meja, mencoba mencairkan suasana. “Baiklah, makanlah,” katanya, mengambil pisau dan garpu, mulai memotong potongan daging steak di piringnya dengan tenang. “Kita semua di sini karena ada alasan yang lebih besar dari sekadar perbedaan kecil di antara kita.”

Sesekali Jason melirik Damian dengan pandangan tajam, tapi tidak berkata apa-apa. Sementara Savanah hanya menundukkan kepalanya, matanya menatap kosong ke piringnya. Dia tahu bahwa apa pun yang dikatakannya saat ini tidak akan mengubah keputusan yang sudah diambil.

Ketegangan semakin meningkat saat Damian menaruh garpu dengan keras di atas meja, bunyi keras yang memecahkan keheningan. "Aku tidak percaya kita harus berpura-pura seperti ini," katanya, suaranya dingin seperti es. "Dad, ini semua lelucon bagiku."

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Linda Malik
enak saja Damian asal sebut wanita lusuh, tau gak sih wanita yg kamu tiduran savanah?!
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 238. Tamat

    Bab 238Saat bulan-bulan berlalu, Damian dan Savanah semakin mantap menghadapi masa depan bersama. Mereka tahu bahwa perjalanan mereka masih panjang, tetapi dengan cinta dan komitmen yang telah mereka bangun, mereka merasa siap untuk menghadapi apa pun yang datang.Pada akhirnya, cinta mereka yang diuji oleh waktu dan rintangan akhirnya menemukan jalannya kembali. Mereka tidak hanya menjadi pasangan suami istri, tetapi juga menjadi keluarga yang utuh, siap menyambut anggota baru yang akan membawa kebahagiaan lebih besar dalam hidup mereka.Malam itu, mereka berdua tertidur dalam pelukan yang tenang tetapi penuh dengan emosi yang belum sepenuhnya terselesaikan.Damian merasa lebih yakin bahwa ia harus melindungi keluarga kecilnya, sementara Savanah berusaha menguatkan dirinya untuk menghadapi masa depan bersama pria yang ia cintai, meskipun penuh dengan tantangan dan keraguan.Dalam keheningan malam, hanya s

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 237. Keretakan hubungan

    "Dia mengandung anakku, dia istriku dan tidak ada bagian darimu di sana! Kau paham?!" Damian mengatakan semua gundahan hatinya dengan suara keras dan tegas.Roni menarik napas dalam, mencoba menenangkan dirinya. “Damian, aku tidak ingin membuat masalah. Jika itu yang kau inginkan, aku akan menjauh. Tapi bukan karena aku takut padamu. Aku melakukannya karena aku peduli pada Savanah, dan aku ingin yang terbaik untuknya.”Cuih!Damian membuang salivanya ke samping dengan rasa jijik. "Akhirnya kau paham!""Ingat ucapanmu! Jangan pernah dekat dengannya lagi!"Roni mengangguk perlahan dengan perasaan terpuruk.“Bagus!" lanjut Damian. "Tapi ingat, jika aku melihatmu mendekati istriku lagi, kau tidak akan mendapatkan peringatan kedua.”Dengan itu, Damian berbalik dan meninggalkan gym, meninggalkan Roni dengan wajah penuh kekecewaan dan rasa sakit yang mendalam. Ke

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 236. Menghadapi Roni

    Damian tidak terpengaruh. “Kau bebas mencoba, Keisha. Tapi aku tidak akan membiarkanmu menghancurkan keluargaku lagi.”Keisha meninggalkan lokasi pertemuan dengan wajah penuh amarah, tetapi Damian merasa lega. Untuk pertama kalinya, ia merasa telah mengambil kendali penuh atas hidupnya.***Setelah mengetahui kebenaran tentang malam di Salvastone, Damian masih merasakan amarah yang tertahan di dalam dirinya. Ia tidak hanya marah kepada Keisha yang mencoba memanipulasi kenyataan, tetapi juga kepada Roni, pria yang berani mendekati istrinya dan bahkan mengklaim hubungan yang tidak pernah ada.Damian memutuskan untuk menghadapi Roni secara langsung. Ia tahu di mana pria itu biasanya berada—gym kecil di pinggiran kota tempat Roni melatih tubuhnya.Dengan langkah cepat, Damian melajukan motornya ke sana, wajahnya mencerminkan ketegasan dan kemarahan yang ia rasakan.Ketika

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 235.Menghadapi Keisha

    Savanah tersenyum kecil, meskipun wajahnya masih memerah. “Ya, Damian. Kau tidak melepaskanku bahkan sesudah berulang kali kamu mendapatkan pelepasan, dan aku… aku tidak bisa mengatakan tidak. Aku tanpa sadar sudah mencintaimu, bahkan saat itu.”Damian menarik napas panjang, rasa bersalah yang selama ini menghantui dirinya perlahan menghilang, digantikan oleh kelegaan dan kebahagiaan yang tak terkira.“Aku bodoh,” katanya dengan suara rendah. “Aku membiarkan Keisha memanipulasiku dengan kebohongannya, sementara wanita yang aku cari selama ini adalah kamu, istriku sendiri.”Savanah menggeleng. “Semua sudah berlalu, Damian. Yang penting sekarang adalah kita tahu kebenarannya.”Damian kembali memeluk Savanah, membiarkan air mata kecil jatuh di pipinya. “Aku mencintaimu, Savanah. Aku tidak akan membiarkan siapa pun memisahkan kita lagi. Kamu ad

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 234. Keisha mengambil shift pagi saat itu

    Damian menyebut tanggalnya, dan Savanah membekap mulutnya sendiri. Hatinya berdebar keras."Damian… itu aku. Aku juga berada di sana malam itu. Aku… aku merasa semuanya begitu aneh, tapi aku ingat. Aku mengalami pelecehan. Lalu Roni mengaku bahwa dia yang melakukannya. Tanggal dan harinya sama! Itu aku.""Kau?""Keisha tidak hadir di malam itu, dia mengambil shift pagi!" pekik Savanah tak percaya.Damian menatapnya dengan penuh kebingungan. "Apa? Savanah, maksudmu…""Ya," potong Savanah dengan tegas. "Wanita itu adalah aku. Aku bahkan memiliki bukti. Petugas sekuriti yang berjaga malam itu melihat kita. Dia mencatat bahwa aku masuk ke ruang ganti untuk mengambil sesuatu. Selain itu, aku menemukan cincin di kantung kemeja kerjaku. Lalu Keisha merampasnya dan saat itu kamu datang lalu...""Astaga!" Savanah menutup bibirnya dengan tangan, dia baru mengerti bahwa Damian mengira Keisha adalah wanit

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 233. Rahasia yang terbongkar

    Savanah mencoba melawan, tetapi kekuatan Damian terlalu besar. Bibir pria itu sudah mencium lehernya dengan rakus, kembali lagi meninggalkan jejak merah yang tidak mungkin disembunyikan.Gigitannya yang intens terasa seperti tanda kepemilikan yang ingin ia tunjukkan kepada dunia. Tangannya memeras bagian depan Savanah dengan kuat sehingga Savanah merasa kesakitan.“Damian, berhenti!” Savanah memohon, suaranya gemetar. “Ini terlalu banyak. Cukup!”Namun, Damian tidak mendengarkan. Tubuhnya terus menekan tubuh Savanah, seolah-olah ia ingin memastikan bahwa wanita itu tidak pernah lupa siapa yang memiliki dirinya sepenuhnya."Damian, ini menyakitkanku!" teriak Savanah, berusaha melepaskan diri dari tangan Damian yang menyakiti beberapa bagian sensitif miliknya.Dengan cepat, Damian membuka kemeja tidurnya sehingga bagian depannya terekspos dengan indah dan Damian segera melahapnya denga

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status