Share

Menghilang

Dalam keheningan malam, Rion tidak dapat beristirahat dengan tenang. Terlebih ketika mengingat Fredrick yang bisa saja nyawanya terancam.

Owen masih belum pulang, sedangkan Kemala sepertinya sudah terlelap. 'Apa Kak Owen di rumah sakit, ya?' Batin Rion berkata.

Lamunannya terempas ketika dering ponsel menyapa malam yang cukup dingin.

"Halo?" Rion mengangkat panggilan telepon dari Kakaknya.

"Rion, aku tidak dapat menemani Opa malam ini. Apakah Ibu sudah pulang dari rumah sakit?" tanya Owen dari dalam sambungan ponsel.

"Mama tampaknya kelelahan, Kak. Sepertinya sudah tidur. Aku kira Kakak sudah ada di rumah sakit."

"Tidak. Ada urusan lain di luar kantor."

"Ya sudah, selesaikan urusan Kakak, biar aku yang menjaga Opa."

"Baiklah, makasih, ya, De."

Sambungan ponsel terputus dan Rion bergegas mendobel kemejanya dengan sweater warna hitam. Ya, Rion memang penyuka warna itu. Barang-barang yang dia miliki, hampir semuanya berwarna hitam.

"Jalan," pinta Rion pada sopir pribadinya.

"M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status