Share

Bau Darah

Presley baru saja selesai mandi. Rambutnya bahkan masih basah. Saat ini yang dia butuhkan hanya satu, tempat tidur. Dia lelah, ingin istirahat tapi interupsi orang-orang entah dari mana ini kembali mengusik ketenangannya. Presley bersedekap menatap tamu tak diundangnya dengan alis melengkung. Ketidaksukaan jelas terbaca di wajahnya.

“Jadi …” ucapnya pelan, berusaha keras menekan kejengkelannya. “Bisa ulangi apa yang kalian katakan?”

“Seperti yang kau dengar, Tuan Ariston memerintahkan kami untuk menjemput Anda, Ms. Presley.”

Tertawa adalah balasan yang diberikan Presley. Manik mata hijaunya kembali menatap pria-pria berbadan besar yang memaksa masuk ke rumahnya di tengah malam saat semua orang seharusnya istirahat!

“Aku tidak mau!” salaknya sengit.

“Maaf, kami terpaksa melakukan sedikit kekerasan jika Anda tetap bersikeras.”

“Ouh iya, kekerasan seperti apa yang akan kau lakukan pada wanita yang menolak untuk mengikutimu?” tanyanya tajam. “Mengikatnya, membiusnya atau memukulnya sampai
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status