Share

Bab 19 Kak Dimas Terluka

Jantungku berdebar makin hebat, ketika membaca pesan dari Kak Dimas.

(Setelah satu jam barulah mereka keluar dari dalam gudang, tetapi mereka keluar tidak dengan membawa bayi itu)

Aku tercengang dengan tatapan kosong menatap layar ponsel, sebenarnya apa yang mereka lakukan pada bayi itu? Lalu apakah bayi itu anakku?

Sedih rasanya, disaat kita sudah mengandungnya selama sembilan bulan dan bertaruh nyawa untuk melahirkannya ke dunia. Akan tetapi aku tak diberi kesempatan untuk melihat bayi itu?

Mereka begitu jahat, lihat saja suatu saat nanti akan kubalas mereka dengan setimpal meskipun mereka memiliki banyak pengawal tetapi aku sama sekali tidak takut dengan mereka.

(Lalu kemana bayi itu Kak?) balasku.

(Entahlah Rah. Karena kakak tidak bisa masuk kedalam gudang itu. Karena pintunya digembok dan diatas tembok pembatas nya dikelilingi dengan kawat berduri)

Dulu, aku sudah pernah sekali diajak berkunjung ketempat itu dengan Mas Rama. Lokasinya lumayan jauh dari rumah ini, akan tetapi saa
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status