Share

Kebencian & Kerinduan.

Hari ini, untuk pertama kalinya, Angel kembali merasakan aroma kamar tidurnya, sejak ia tinggal di apartemen milik Tito. Ia melihat sekeliling kamar, yang masih sama seperti dulu. Tidak ada yang berubah sama sekali.

Hanya saja, terlihat mama mengecat ulang dinding kamar.

Untuk barang-barang miliknya, dan letak penempatannya masih pada tempatnya. Seperti meja hias, meja belajar, rak sepatu, televisi yang di tempel pada dinding, dan boneka yang berjajar rapi di lemari kaca.

Ketika ia melihat boneka yang berjajar rapi di lemari, ia teringat pada kedua kakak lelakinya. Karena ia selalu diberikan hadiah ketika berulang tahun. Ia masih ingat, momen ulang tahun ke lima belas. Saat ia duduk di bangku sekolah menengah atas. Kakak pertama, menghadiahkan sebuah boneka yang besar. Dan kakak kedua, menghadiahkan buku novel.

“Ini boneka untuk adikku yang cantik,” ujar Rama, kakak lelaki Angel nomor satu.

“Ini buku novel terbaru untuk adikku yang manis,” ujar Rangga, kakak lelaki Angel nomor dua.

Mereka bersama-sama meniup lilin pada kue ulang tahun yang telah disiapkan mama. Selalu demikian dari tahun ke tahun. Mereka lalui kebersamaan dengan kasih sayang.

Sampai akhirnya, satu persatu kakak lelakinya menikah. Saat ini, Angel merindukan saat-saat yang telah berlalu begitu lama tidak dirasakannya.

Ia ingat, bagaimana Rama ke sekolahnya, untuk mencari teman lelaki sekelas Angel, yang mengancam, karena menolak jadi pacar lelaki itu, sewaktu ia duduk di kelas satu SMA.

Angel begitu merindukan kakak-kakaknya yang telah menikah.

Ia merasa, sejak kakak-kakaknya menikah, perhatian mereka hilang sama sekali. Bahkan pada saat ulang tahun pun, kakaknya sudah tidak pernah memberikan selamat, apalagi hadiah. Berujar ia dalam hati, ‘hmmmm ternyata, lelaki kalau sudah berkeluarga, lupa dengan adik dan orang tuanya.’

“Angel, makan siang dulu, nanti rapi-rapi kamarnya,” ucap mama memecahkan lamunan Angel pada masa silam.

“Yaaa...Ma,” jawab Angel, beranjak dari kamar dan berjalan menuju ruang makan.

Ia berjalan menuju meja makan, di lihat mama telah menunggu di meja makan dengan makanan yang telah di hidangkan.

Sesampai di meja makan, ia melihat hari ini mama memasak makanan kesukaannya. Ada sayur asem, cumi asin goreng, sampel goreng hati dan tempe dan tahu bacem. Melihat hal itu, Angel langsung memeluk mamanya.

“Terima kasih yaa Ma, Angel jadi terharu untuk perhatian mama.”

“Iyaa sayang, mama memasak semua ini sebagai rasa syukur.” Karena anak kesayangan mama pulang ke rumah.”

“Sekarang kita akan berdoa bersama, semoga kamu akan cepat mendapatkan pekerjaan yaa sayang.”

Angel sangat terharu dan bahagia mendengar kata-kata mamanya, lalu mereka pun berdoa bersama sebelum menikmati makan siang.

Selama makan siang tidak ada percakapan di antara mereka.

Mereka menikmati momen makan bersama siang ini. Setelah selesai makan siang, Angel merapikan perabot yang ada di meja makan. Ia berkata pada mamanya, “ Mama mau Angel buatkan kopi?”

“Tidak usah, nanti saja Sayang.”

Angel lalu merapikan meja makan dan membersihkan perabot rumah tangga, sedangkan mamanya dilihat meninggalkan dapur menuju ruang keluarga.

Setelah Angel selesai mencuci piring, ia langsung berjalan ke ruang keluarga, untuk duduk bersama mama, Hanya saja dari kejauhan, Angel lihat mama sedang termenung. Sesampai di ruang keluarga, Angel lihat, mama tidak menyadari kehadirannya dan terlihat oleh Angel, pandangan kosong mama.

Dalam batin Angel berkata,’ mengapa pandangan mama kosong, padahal mama mengatakan ia bahagia dengan kepulangannya di rumah, apakah mama sakit?

Terasa getir ketika Angel melihat pandangan mama yang kosong. Hanya saja ia belum berani menanyakan pertanyaan dalam batinnya. Tetapi, ia dengan sengaja menyadarkan lamunannya.

“Ma,.. Mama...,” ujar Angel sambil menyentuh tangan mamanya.

Terlihat oleh Angel, mama tersentak ketika ia memanggilnya. Melihat hal itu, Angel langsung menanyakan tentang apa yang di risaukan batinnya.

“Apa mama sakit?” Apa ada masalah yang lain Maa?” tanya Angel dengan memegang tangannya.

“Ooh..tidak ada apa-apa sayang, mama hanya ke pikiran dengan dirimu, mama kasihan padamu.”

Mendengar jawaban mama, Angel merasa ada kejanggalan. Karena Angel merasa, mama bahagia melihat ia kembali, dan terus menyemangati untuk mencari pekerjaan baru, tetapi mengapa ia merasa kasihan padanya.

Untuk sementara, ia simpan semua hal yang janggal pada mama. Karena dengan tinggal di rumah dan berada di dekatnya, ia akan melihat jawaban atas kejanggalan sikap mama.

Ia pun langsung bergabung dengan mama untuk menikmati secangkir teh dan sepotong kudapan yang ia ambil di lemari pendingin.

“Maa...bagaimana kabar Tante Yuni?” Angel memecah kesunyian diantara mereka dengan menanyakan kabar tante Yuni.

“Kabarnya baik, beberapa hari yang lalu, ia menghubungi mama untuk mengajak jalan-jalan, tetapi, karena jalan-jalannya keluar negeri, jadi mama tolak.”

“Sepertinya Ia jalan-jalan bersama Andi, putra semata wayangnya. Ia juga sempat menanyakan kabar kamu,” ujar mama memberitahukan kabar tante Yuni.

“Apa sejak bertemu dengan kamu, tante Yuni atau Andi tidak pernah menghubungi kamu?” mama bertanya padaku.

Mendengar cerita dari mama tentang tante Yuni, teringat ia pada Andi yang telah menghubunginya beberapa hari yang lalu, hanya saja, ia tidak bisa menjawab panggilannya kala itu.

Lalu Angel menjawan,” Tante Yuni sih..., tidak pernah menghubungi Angel, kalau Andi sempat menghubungi Angel.”

Lalu mama bercerita tentang Tante Yuni yang selalu memberikan support padanya selama ini. Dan ia bersyukur mempunyai sahabat seperti Yuni. Ia berharap kelak ketika sudah tidak ada di dunia ini, Angel tetap menyambung tali silaturahim padanya.

“Angel, sesekali hubungi tante Yuni, mungkin ia tidak enak menghubungi kamu duluan, jadi sebaiknya esok atau lusa kamu hubungi dia yaa,” pinta mama pada Angel.

Mendengar permintaan mama, Angel pun mengangguk dan tersenyum padanya. Lalu mereka pun melanjutkan kegiatan dengan menonton televisi, dengan tidur-tiduran di sebuah karpet tebal yang terhampar di depan meja televisi. Ketika sedang menikmati acara televisi, terdengar nada pesan masuk pada ponsel milik Angel.

[Pesan masuk dari Tito : Sayang, maafkan aku yang tidak mampu melindungi kamu, tetapi percayalah sampai detik ini aku masih mencintai kamu. Bisakah kamu temui aku di tempat favorit kita. Tolong jawab pesan ku ini sayang. Aku merindukan dirimu]

Setelah membaca pesan dari Tito yang telah cukup lama menghilang dan masih dirindukan, membuat detak jantung Angel, berdetak keras. Ada perasaan marah, tetapi ada pula rasa rindu yang bergelayut dalam hati Angel.

Saat ini ia sangat bingung dengan keputusan yang akan di ambil. Sebenarnya, ia ingin merebut kembali lelaki itu dari wanita gembul yang telah menghina di depan umum.

Ia ingin menghukum wanita itu, dengan menunjukkan padanya, kalau suaminya, lebih memilih dirinya, dibandingkan wanita itu. Tetapi disisi lain, ia takut Tito hanya kembali untuk sesaat, dan balik ke istri yang sah.

Ada dilema yang harus ia pilih. Yang ia lakukan kali ini, hanya membaca kembali pesan dari Tito. Dan itu sudah ke tiga atau ke empat kali ia membaca ulang. Hingga pesan kedua dari Tito kembali ia terima.

[Pesan masuk dari Tito : Angel sayang, tolong jawab pesanku... Aku benar-benar merindukan kamu. Kita akan bertemu untuk membahas masalah kita sayang, please jangan hukum aku seperti ini... Aku mencintai kamu, Angel...]

Membaca pesan Tito yang kedua, membuat hati Angel bergeming untuk membalasnya. Karena walau bagaimanapun, cinta yang telah terjalin di hati Angel selama satu setengah tahun, jelas masih melekat.

Dan akhirnya Angel memutuskan untuk membalas pesan Tito dan akan bertemu di tempat biasa sore nanti. Dilihat olehnya, jam telah menunjukkan pukul tiga sore, berarti ada sekitar dua jam lagi bagi Angel untuk bersiap-siap menemui Tito di tempat yang telah ditentukan.

Sebelum itu, ia pun membalas pesan Tito untuk bertemu dengan pesan yang singkat.

[Pesan keluar untuk Tito : Baik mas, saya akan ke sana]

Kembali Angel akan berbohong pada mamanya, ketika ia akan meminta izin keluar sore ini.

“Maa..., Angel minta izin keluar jam lima nanti untuk bertemu teman di Mal, kami janjian akan bertemu disana,” ucapnya meminta izin untuk keluar rumah.

Mendengar permintaan izin dari putrinya, ia pun hanya menganggukkan kepala tanda setuju. Yang terpenting Angel bisa menghilangkan stress karena PHK yang telah menimpa dirinya.

Dalam hati mamanya berdoa, ‘Semoga saja dengan bertemu temannya membuka peluang ia bekerja kembali, agar Angel kembali ada kesibukan, bisiknya dalam doa.’

“Sudah sana kamu bersiap-siap Angel,” ucap mama mengingatkan dirinya, karena dilihat jam telah merambat cepat ke arah jam empat.

Angel pun beranjak dari ruang keluarga menuju kamarnya untuk membersihkan diri.

Sesampai di kamar ia memilih pakaian dalam yang kemarin dibelikan oleh Siska. Dan ia yakin, mereka akan melepas kerinduan setelah sekian lama tidak bertemu. Angel merasakan hal yang sama seperti apa yang dirasakan oleh Tito. Setelah memilih pakaian yang akan digunakan ia pun beranjak ke kamar mandi.

Sekitar dua puluh menit kemudian, ia keluar dari kamar mandi, memakai pakaian dan menghias diri secantik mungkin.

Hari ini ia menggunakan rok panjang dengan baju lengan panjang berwarna serba hitam. Hanya rambut panjangnya saja yang dihiasi dengan bando berwarna merah.

Angel keluar kamar dan berpamitan pada mamanya. Setelah itu, ia memesan taxi dan menunggu di teras bersama mamanya. Saat menunggu taxi, mereka pun bercakap-cakap.

“Angel, ingat jangan terlalu malam pulangnya yaa...,”

Peringatan mamanya di jawab Angel dengan anggukkan dan senyum. Lalu mamanya bertanya lagi pada Angel,” Yang kamu temui ini teman kuliah atau teman SMA? Lelaki atau perempuan?”

Mendengar pertanyaan yang tidak ia duga, sesaat ia terdiam seolah tidak mendengar mamanya bertanya.

Jantungnya berdetak kencang, karena ia takut ketahuan kalau berbohong pada mamanya. Untung saja, taxi yang dipesan telah sampai di depan rumahnya dan membunyikan, sehingga ia terbebas dari pertanyaan mamanya.

“Daah dulu yaa Maa, nanti kita ngobrol lagi.”

Angel setengah berlari menuju pintu pagar. Setelah itu, ia langsung masuk kedalam taxi tanpa menoleh ke arah mama yang masih termangu di teras rumah. Sesampai di dalam taxi, Angel menarik napas berulang kali.

Syukurnya taxi datang tepat waktu, kalau tidak mungkin ia akan berbohong kembali pada mamanya seperti hari lalu.

Masih terasa jantungnya berdetak kencang, mengingat ketika pertanyaan mamanya tadi. Dalam hati ia berkata, ‘Bagaimana yaa, cara untuk tidak berbohong lagi pada mama?’

Dalam perjalanan menuju tempat pertemuan ia dan Tito, ada kebencian yang ia rasakan pada lelaki yang selama ini menjadi tempat curahan kasih sayang dan kemanjaannya.

Hanya saja, bayangan wanita bertubuh gembur yang telah menghinanya, membuat Angel tidak bisa menahan rasa kebencian pada lelaki itu. Dalam hatinya, ia ingin istri Tito tahu, kalau suami yang telah di ikat kaki dan tangannya masih saja mencarinya.

Dalam dendam yang ada dihati, Angel ingin membuat rencana, agar wanita itu merasakan sakit yang ia rasa, ketika mulut dari wanita itu mencaci maki dirinya. Angel pun bergumam dalam hati, 'Akan aku balas penghinaan yang aku rasa dengan rasa sakit dan trauma yang dalam untuk wanita gembur itu.'

Angel tersenyum puas dengan rencana yang akan ia lakukan untuk membalas istri Tito atas penghinaan yang ia rasakan waktu itu. Apa pun rencana itu, sudah pasti akan menghancurkan sebuah mahligai rumah tangga.

Setelah tiga puluh menit kemudian, taxi pun berhenti di sebuah resto Itali. Setelah Angel membayar taxi, ia langsung masuk ke resto. Dilihatnya sekeliling resto untuk mencari Tito.

Setelah berjalan ke sisi kanan resto, di lihat lelaki yang sudah hampir sebulan ini tidak ditemuinya, duduk di sudut resto dekat tanaman hias. Angel pun berjalan perlahan mendekati lelaki itu dengan perasaan yang kacau tidak karuan.

Parikesit70

Hai pembaca yang baik hati...🙋❤️ Terus baca kelanjutan dari cerita RWP🌺 yaaa Terima kasih sudah membaca🙏🙏🙏🙏🙏 Mohon bantu utk vote 💎💎💎💎💎 Bintangnya ⭐⭐⭐⭐⭐ Dan tanda love nya yaaa❤️❤️❤️❤️❤️ Ingat selalu jaga kesehatan💪

| Sukai
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Anas Ahmad Wahyudin
kalimatnya tersusun dengan rapi sehingga kita terbawa oleh imajinasi cerita itu......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status