Share

Perdebatan di meja makan

"Maksud nya bagaimana?" Jelas saja aku melesatkan tanya pada papa.

Agak terkejut mendengar penuturan papa, meminta ruang kerja Hanin pindah ke kamar mendiang mama, apa aku tidak salah dengar atas keputusan papa? Kamar itu tidak pernah diizinkan terbuka sejak dulu, bahkan beberapa anggota keluarga pernah menginap dan mau tinggal di sana namun di tolak mentah-mentah. Jangan kan keluarga, adik ku Amira dan aku sendiri tidak pernah benar-benar diizinkan sering-sering berkunjung ke kamar mama lalu bagaimana tiba-tiba ada pembicaraan seperti ini di pagi ini?.

"Aku tidak mengerti." Lanjut ku lagi bicara dengan papa.

Hanin sendiri tidak mengeluarkan ekspresi apapun, hanya menatap ku dan papa secara bergantian. Aku tidak bisa membaca raut wajah istri ku sendiri saat ini, tiba-tiba aku seperti tidak mengenali nya saat ini. Hanin bersikap begitu tenang, tidak protes atas inisiatif papa atau menolak, juga tidak terlihat ekspresi bahagia di balik wajah nya. Ekspresi Hanin terlalu tenang dan datar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status