Share

85. Hadiah Penthouse

Langit di luar sudah tidak menunjukkan pagi lagi, sinar mentari sudah sangat terang benderang yang terasa menyengat kulit. Langit biru yang dipenuhi awan putih itu tampak luas terlihat dari kamar Valerie yang sepi.

Saat ini sudah pukul dua belas siang. Valerie masih diam tak bergerak dibalik selimut, ia masih begitu nyaman bergelung di dalam selimut di kala rasa lelah di tubuh masih menyerang. Seperti kata Sean yang begitu rindu pada tubuhnya, semalam pria itu benar-benar tak melepasnya. Seakan pria itu tidak pernah puas dengan tubuhnya, menyentuhnya di mana-mana.

Ketika perasaan kantuk mulai menghilang, ia menggeliat membuka kedua matanya. Secara refleks mencari seseorang yang bersamanya semalam.

Melihat ke samping, tempat itu sudah kosong. Bantal dan seprei yang kusut membuktikan bahwa ia tidak tidur semalam sendirian dan ada yang menemani. Tetapi raga pria itu sudah menghilang tanpa memberitahunya terlebih dahulu.

Valerie mengerjap pelan dan langsung mencari keberadaan jam. Ia lang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status