Share

Harapan Dena

“Sudah, lupakan saja. Ayok lanjut makan.” Gerald memecah keheningan di antara mereka. 

Felicia semakin merasa tidak enak. Ia begitu sering merepotkan dan menyusahkan Gerald, tapi untuk mengikuti keinginan lelaki itu, ia tidak sanggup sama sekali.

“Maafkan aku.” Akhirnya Felicia mengucap kalimat itu. Sudah lama ia ingin melontarkan kata maaf, tapi tidak pernah kesampaian.

Gerald hanya tersenyum tipis menjawab. Diusapnya lembut puncak kepala Felicia. 

“Lupakan saja. Aku lebih suka Felicia yang biasanya.” 

Felicia membalas senyum manis Gerald. Ia mengangguk dan lanjut menghabiskan bubur bersama Gerald.

“Kamu sudah mendingan?” Gerald bertanya setelah memberikan obat pada Felicia.

“Jauh lebih baik dari sebelumnya. Apa kau tidak merasa gerah mengenakan jas di dalam rumah?” Felicia memerhatikan penampilan Gerald yang teramat formal. Peluh menetes di jidat lelaki itu.&

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status