Share

Bab 238 - Runtuhnya Klan Mu

Penulis: Murlox
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-03 11:05:22

Mu Xiong berlutut di atas tanah, memegangi dadanya yang sakit, menggertakkan gigi menahan penderitaan. "Diam! Apa yang bocah sepertimu tahu tentang teknik terlarang. Sebaiknya kau khawatirkan nyawamu sendiri sebelum aku membunuhmu!" desis Mu Xiong, suaranya parau dan dipenuhi kebencian.

Zhu Long tersenyum sinis. Kekacauan yang terjadi selama ini adalah karena Mu Xiong. Dendam yang membara dari Zhu Long, ia tidak akan pernah lupa.

Jika Zhu Long terlambat sedikit saja, mungkin nyawa Shan Rong akan hilang di tangan pria tua ini. Karenanya, Zhu Long tak berniat memberi kemudahan pada Mu Xiong.

"Pada dasarnya jiwamu kini sudah rusak. Tanpa keterampilan khusus, kau tak akan mampu menyembuhkannya bahkan hingga seumur hidupmu," ucap Zhu Long, suaranya tenang namun setiap kata terasa seperti kutukan. "Walaupun aku tak ingin membunuhmu, karena kematian adalah jalan yang terlalu mudah, tapi setidaknya terimalah hukuman yang sepadan. Kau akan hidup dalam kesakitan dan penderitaan, sebuah penderi
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 238 - Runtuhnya Klan Mu

    Mu Xiong berlutut di atas tanah, memegangi dadanya yang sakit, menggertakkan gigi menahan penderitaan. "Diam! Apa yang bocah sepertimu tahu tentang teknik terlarang. Sebaiknya kau khawatirkan nyawamu sendiri sebelum aku membunuhmu!" desis Mu Xiong, suaranya parau dan dipenuhi kebencian.Zhu Long tersenyum sinis. Kekacauan yang terjadi selama ini adalah karena Mu Xiong. Dendam yang membara dari Zhu Long, ia tidak akan pernah lupa. Jika Zhu Long terlambat sedikit saja, mungkin nyawa Shan Rong akan hilang di tangan pria tua ini. Karenanya, Zhu Long tak berniat memberi kemudahan pada Mu Xiong."Pada dasarnya jiwamu kini sudah rusak. Tanpa keterampilan khusus, kau tak akan mampu menyembuhkannya bahkan hingga seumur hidupmu," ucap Zhu Long, suaranya tenang namun setiap kata terasa seperti kutukan. "Walaupun aku tak ingin membunuhmu, karena kematian adalah jalan yang terlalu mudah, tapi setidaknya terimalah hukuman yang sepadan. Kau akan hidup dalam kesakitan dan penderitaan, sebuah penderi

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 237 - Teknik Cermin Jiwa Pembalik

    Pilar guntur yang begitu dahsyat menghujam Zhu Long seolah tak berarti sedikit pun. Serangan itu tak ia tangkis atau hindari. Guntur yang mematikan itu, yang seharusnya mampu menghancurkan gunung, seolah ditelan oleh selaput tipis yang menyelimuti tubuh Zhu Long. Lapisan energi spiritual yang begitu tenang dan nyaris tak terlihat, seolah sebuah cermin air yang menelan setiap riak yang datang. Tubuhnya berdiri kokoh, tak terluka sedikit pun, bahkan debu pun tak menempel pada jubahnya.Mu Tianlei, salah satu tetua klan Mu yang berdiri di posisi formasi, menatap dengan mata terbelalak, suaranya tercekat. "A-apa yang terjadi...!? Kenapa dia tak bergerak sedikit pun? Bagaimana mungkin Formasi Guntur Surgawi Lima Pilar bisa... diabaikan begitu saja?"Para tetua lainnya, termasuk Mu Nier dan Mu Tianyun, juga menatap pemandangan itu dengan ketidakpercayaan. Seluruh kekuatan spiritual mereka, yang mereka gabungkan dengan pengorbanan dan risiko besar, kini tampak tak lebih dari serangan anak k

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 236 - Formasi Lima Tetua

    Di atas reruntuhan klan Mu. Tak sampai sepuluh menit, Zhu Long sudah menggunakan lebih dari lima teknik berbeda, memaksa Mu Xiong untuk terus bertahan. Sementara itu, Mu Xiong yang tampak berantakan setelah melewati pertarungan hidup dan mati di wilayah Laut Mati, ia hampir kehilangan sebagian besar energi dalam tubuhnya. Lukanya yang dia derita akibat bertarung dengan Kitsune dan Kera Salju masih terasa perih, dan kekuatannya tidak lagi pada puncaknya. "Membuka portal jiwa itu terlalu banyak menguras energi spiritual. Selain itu, aku tak mengira bocah ini begitu kuat dan cepat," batin Mu Xiong dengan ekspresi muram. Ia memandang Zhu Long dengan tatapan penuh kebencian, menyadari bahwa ia tidak bisa mengalahkan pemuda ini dalam kondisi saat ini. Namun, ia tidak mau menyerah. Tepat saat Mu Xiong mulai merasa terdesak, sebuah suara nyaring terdengar dari belakangnya. "Kepala Klan! Kami datang membantu!" ser

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 235 - Pertarungan

    Nampaknya, ruangan perbendaharaan itu tak lagi kuat atau mampu menahan dampak dari letupan energi spiritual kedua orang itu, sebuah pertarungan antara kultivator yang jauh melampaui level kultivator biasa. Dan dalam sekejap, pusat kediaman klan Mu runtuh diiringi ledakan yang luar biasa dahsyat. Tanah berguncang, bangunan-bangunan ambruk, dan asap hitam serta debu bercampur serpihan tanah membumbung tinggi ke atas langit, menutupi setengah area klan Mu. Namun, sedetik kemudian, asap debu itu hilang dalam sekejap oleh gelombang kekuatan yang luar biasa, seolah sebuah tangan raksasa tak kasat mata telah menyapu bersih area itu. Di atas reruntuhan bangunan kediaman kepala klan, dua sosok bertarung dalam adu tinju yang membawa tekanan dahsyat. Kedua tinju mereka saling berbenturan, menciptakan gelombang kejut yang meretakkan udara di sekitar mereka. Mu Xiong melesat di udara, posturnya tegak, dengan setengah tubuhnya diselimut

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 234 - Kemunculan Tak Terduga

    Ternyata, percikan jiwa yang ditinggalkan Mu Xiong tidak hanya berfungsi sebagai media kebangkitan dari kematian. Pengetahuan yang dimiliki Zhu Long mengenai teknik kuno itu sepertinya masih kurang lengkap. Percikan jiwa itu juga mampu menciptakan portal dimensi, sebuah lintasan instan yang dapat digunakan sebagai jalur teleportasi bagi pemiliknya. Sebuah kemampuan yang sangat langka namun juga berbahaya.Dan apa yang terjadi setelah Mu Xiong mengetahui segalanya adalah ia tiba-tiba muncul dari pusaran energi spiritual di dalam ruang rahasia itu. Dengan suara dentuman keras, portal itu memuntahkan Mu Xiong ke dalam ruangan yang sama dengan Zhu Long. Sebuah kejutan yang membuat Zhu Long terkejut. Di belakangnya, Mu Nier hanya bisa melongo, tak bisa berkata-kata, tubuhnya masih menegang tak berdaya."Hmp! Karena kau mengusik percikan jiwaku yang seharusnya menjadi rahasia tersembunyi, matilah kau bocah sialan!" geram Mu Xiong, suaranya dipenuhi amarah yang membara, memantul berat di r

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Baab 233 - Kemarahan Mu Xiong

    Wilayah Laut Mati.Seorang pria paruh baya, dengan jubah mewah yang kini sobek dan kotor, tampak berantakan. Ekspresinya suram dan dipenuhi kemarahan yang membara. Itu tak lain adalah Mu Xiong, Kepala klan Mu, dan ia sedang berdiri di tengah medan pertempuran yang kacau, dikelilingi oleh batu karang hitam dan langit yang suram."Dasar bocah sialan! Beraninya dia mempermainkanku lalu kabur seenaknya!" geram Mu Xiong, suaranya parau karena amarah. Ia menyeka darah yang menetes dari luka sayat di dadanya, akibat cakar tajam dari Kitsune, si rubah iblis berekor sembilan.Setelah pertempuran sengit melawan Kitsune, Mu Xiong hampir saja memenangkan pertarungan dan membunuh binatang buas itu. Namun, siapa sangka Kera Badai Salju yang sebelumnya ia temui tiba-tiba muncul, membuat keadaan semakin runyam. Kera itu, dengan bulu putih seputih salju dan mata merah menyala, memiliki kekuatan yang hampir setara dengan Kitsune.Dalam kondisi yang terdesak setelah pertarungan panjang yang menguras ten

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status