Andreana sampai menjerit ketika tangannya diikat sangat kencang. Rasanya sedikit sakit ketika tali yang mengikatnya sampai menyerempet kulit tangannya. Ikatannya yang begitu ketat membuat Andreana sama sekali tidak bisa menggerakkan tangannya.“A-anu suamiku? Kenapa tanganku diikat?” tanya Andreana.Muhanov tidak menjawab dan langsung membalikkan tubuh Andreana dan membaringkannya di depannya. Pemandangan yang begitu indah terpampang di depan Muhanov ketika dia melihat buah dada Andreana membusung ke atas karena tangannya yang diikat di belakang. Muhanov langsung mendaratkan tangannya ke atas buah dada Andreana dan mulai meremasnya dengan kasar.“Ahhhnnn! Pelan-pelan, suamiku. Katamu kau akan menikmatiku dengan lembu—Ahhhnnn” ucap Andreana sambil mendesah.
Andreana sendiri hanya bisa kebingungan ketika semua titik-titik sensitifnya disentuh bersamaan tanpa ada irama yang teratur. Vaginanya yang terus disodok penis Muhanov; penis Muhanov yang menyentuh leher rahimnya berkali-kali; dan buah dadanya yang diremas, semua itu dilakukan bersamaan dengan sangat kasar. Apalagi ditambah suaminya melumat bibirnya tanpa ampun menambah kebingungannya untuk membalas suaminya.Andreana hanya bisa pasrah saja ketika suaminya menyetubuhinya. Tidak ada yang bisa dia lakukan melihat suaminya yang sudah tenggelam oleh hawa nafsunya. Kecuali tubuhnya yang hanya bisa bereaksi dengan mendesah dan orgasme yang justru hanya membuat Muhanov tambah mempercepat sodokannya.Muhanov terus menyetubuhi Andreana sampai 20 menit lamanya hingga akhirnya dia mau mencapai klimaks. Muhanov lalu memegang kepala Andreana sambil terus mencium dan merema
Suara dentuman menjatuhkan pohon-pohon di hutan. Asap hitam menutupi langit biru. Hewan dan burung berlari kesana kemari mencari perlindungan dari suasana hutan yang sudah menjadi sangat kacau. Bahkan tanah terlihat menjadi coklat kemerahan karena banyaknya darah yang berjatuhan.Di tengah kekacauan itu, Andreana menyadari dirinya berada di tengah-tengah hutan tersebut. Dia tidak mengerti kenapa dia bisa berada di sini. Dia lalu merasa ada sesuatu di tangannya. Darah? Ada darah yang melumuri tangannya. Anehnya dia memegang sesuatu, seorang bayi. Kenapa dia membawa Bayi? Dan Kenapa dia bisa ada di sini?“Kau harus tetap hidup, Andreana.” ucap seorang pria yang ada di sampingnya.Andreana menoleh dan dia terkejut melihatnya. Ternyata pria itu Richard yang mulai berlari meninggalkannya
“Oh wow. Kau bahkan bisa mengendalikan seorang Grand Master? Menarik sekali. Menarik sekali!” ucap Ratu Anastasia sambil menggerakkan jemarinya untuk memelintir tangan dan kaki Muhanov. “Arrrghhh! Ampun! Ampuni aku, Yang Mulia.” jerit Muhanov sambil berteriak. Ratu Anastasia lalu mulai menggerakkan tangannya seperti mendorong. Dia mendorong tubuh Muhanov terus ke belakang sampai dinding yang menahannya hancur. Tubuh Muhanov lalu terlempar ke belakang sampai masuk ke apartemen tetangganya, apartemen Andromeda. “Apa? Apa yang terjadi?” tanya Andromeda yang rupanya baru saja kembali ke apartemennya, “Muhanov? Apa yang kau lakukan—” Kalimat Andromeda terhenti ketika dia melihat Ratu Anastasia juga ikut masuk dari dinding yang hancur tersebut. Dia langsung otomatis berlut
Setelah Ratu Anastasia meninggalkan Muhanov dan Andreana. Andromeda memberikan selimut kepada Muhanov dan Andreana untuk menutupi tubuh telanjang mereka. Setelah itu Muhanov membawa istrinya kembali ke apartemennya dan menyuruh istrinya untuk duduk di kasur.Muhanov lalu menyingkirkan beberapa barang yang rusak di sekitarnya dan mengambil pakaiannya yang berserakan di antaranya. Setelah itu dia mulai memakai kembali pakaiannya.Andreana yang melihat itu lalu berdiri dan menghampiri Muhanov. Dia lalu memeluk suaminya dari belakang.“Jangan pergi lagi.” ucap Andreana.Muhanov lalu melepaskan pelukan Andreana dan berbalik kepadanya, setelah itu dia menjewer pipi istrinya, “Kamu ini, kenapa kamu berbuat seperti itu kepada Ratu Anastasia.”
Muhanov menangkis dan menangkap BH Andromeda, “Aku kan sudah kubilang, aku tadi hanya menciumnya. Dan lagi aku kesini tidak nyari hiburan dari perempuan lain. Lagipula, aku mana mungkin bernafsu kepadamu.”Andromeda lalu menatap marah kepada Muhanov. Tapi setelah itu dia membuang mukanya, “Huh, kalau aku istrimu. Aku mungkin akan marah mendengar itu dan langsung menceraikanmu. Jadi, apa yang kau inginkan dariku?”“Aku butuh bantuanmu untuk tugas dari Ratu Anastasia ini. Kamu mau membantuku?”“Baiklah.”“Yaaahhh, sudah kuduga kamu akan menolak—Sebentar, apa?”“Aku akan membantumu.”“Oh benarkah. Bag
Sebelum berangkat menuju Istana Wil, Muhanov mempersiapkan beberapa obat serta beberapa buku yang pernah dia tulis bersama Andromeda saat kuliah dulu. Buku-buku itu di simpan di perpustakaan yang ada di ruangan pemimpin serikat. Jadi Muhanov meminta Andromeda menunggu dulu di depan gedung serikat. Setelah selesai, dia lalu menghampiri Andromeda yang sedang duduk di tangga.“Sudah?” tanya Andromeda.“Yap.” balas Muhanov.“Memangnya kamu lupa apa yang sudah kita kerjakan?”“Takut salah aku ketika mengoperasi dia. Lagipula metode penyembuhan ini lumayan sensitif kan? Kalau begitu ayo.” Muhanov lalu menarik tangan Andromeda.Andromeda lalu melepas pegangan Muhanov, “Hei, hei,
“—dan jangan coba-coba menjawab ‘aku bisa menjaga diriku’. Mengerti, Andreana?” potong Muhanov yang merasa tahu apa yang ingin dijawab istrinya.“Baik, suamiku.” Andreana menunduk lagi.“Ayo, Muhanov! Lama amat sih!” ucap Andromeda sambil memukul kepala Muhanov.“Iya, iya, duh!” balas Muhanov, “Aku berangkat dulu.”“Hati-hati, suamiku.” balas Andreana.Setelah Muhanov pamit kepada istrinya. Dia mulai berangkat ke Istana Wil sambil menggendong Andromeda di belakang punggungnya.Andreana hanya bisa melambaikan tangannya sampai Muhanov dan Andromeda sudah tidak terlihat. Setelah itu Andrea