Beranda / Young Adult / Raja Milik Ratu / 01 - Raja Aleandra

Share

Raja Milik Ratu
Raja Milik Ratu
Penulis: FDY PUTRY

01 - Raja Aleandra

Penulis: FDY PUTRY
last update Terakhir Diperbarui: 2021-03-15 16:42:42

Budayakan vote dan komen ya! 

"Bukannya mematahkan, hanya saja mencoba jika orang bucin bisa sakit hati enggak?"

~Raja Aleandra~

🌵🌵🌵

Satu kali tamparan tepat sasaran di pipi sebelah kanannya membuat sang korban meringis kesakitan, tangannya terus meraba bekas tamparan dari gadis yang kini tengah menatapnya geram. 

Beberapa siswa memilih menyaksikan mereka daripada menghentikan perdebatan antara dua sejoli ini. Bukan hanya mereka, dua sahabat dari korban pula tidak mencoba untuk menyudahi pertikaian tersebut, mereka menikmati perdebatan yang dianggapnya sebagai tontonan. 

"Kamu tega, Ja! Bisa-bisanya kamu berduaan sama cewek lain! Dan cewek itu sahabat aku sendiri!" Gadis berambut sebahu itu menunjuk ke arah gadis yang tengah menangis sembari menundukkan kepalanya dalam. 

Raja selaku korban dari tamparan maut gadis di depannya tampak terlihat tak peduli dengan perkataan itu. Dia masih sibuk meraba pipi kanannya yang masih terasa sakit. 

"Raja! Lo denger enggak sih?" teriak Lita histeris. Lagi dan lagi gadis itu kembali menangis. 

"Gue punya telinga," jawabnya dingin. 

"Yaudah. Gue mau kita putus!" 

"Oke." Sesingkat itu Raja menjawabnya, tapi sesakit itu rasanya hati sang gadis dipatahkan. 

Sepulang dari kampus Raja tidak pulang ke rumah melainkan nongkrong di salah satu tempat kekinian. Tak tertinggal Reza dan Hito selaku sahabatnya. 

"Gilaaaa! Dalam waktu sebulan lo udah nyakitin empat cewek!" Lelaki berkacamata bulat itu mengacungkan empat jarinya sembari menggelengkan kepalanya. 

Raja hanya tersenyum menanggapinya, sesekali dia menyeruput kopi pesanannya. 

"Kalau gue jadi lo lebih baik gak punya pacar daripada nyakitin banyak hati." Reza menyeruput kopi pesanannya yang masih mengepul. 

Hito melirik ke arah lelaki berambut pirang yang masih menikmati minumannya. "Jangan so bijak deh."

Reza melirik ke arah Hito yang tengah menatapnya tajam. "Apa? Bukannya so bijak. Lo juga tahu kan hubungan gue udah empat tahun masih setia sama Mia."

"Ya kali aja lo juga main parah di belakang Mia. Jadi cowok tuh jangan munafik! Enggak ada tuh cowok yang bertahan sama satu cewek apalagi sampai bertahun-tahun lagi," ucap Hito sinis. 

"Idih lo syirik kali ya? Makanya jangan jomblo terus!" 

Perdebatan di antara keduanya membuat Raja merasa terganggu. Lelaki itu menggebrak meja sekuat tenaga, sentakannya terdengar keras membuat keduanya terdiam. Tak hanya kedua sahabatnya, tapi beberapa orang yang ada di Kafe tersebut menatap ke arahnya. 

"Bantuin gue cari pacar!" 

"Hah?" serempak kedua sahabatnya, mereka saling pandang, dan mulutnya kompak mangap. 

🌴🌴🌴

Entah sudah keberapa kalinya Ratu menolak orang yang mengemis cinta kepadanya. Hatinya sudah dibiarkan tertutup karena patah hati pertamanya oleh sang ayah.

"Emang lo tuh kepengin cowok yang kayak gimana sih, Ra?" Pertanyaan Vera masih sama seperti beberapa minggu sebelumnya saat dia kembali menolak lelaki tampan nan pandai di sekolahnya. 

"Untuk saat ini, gue enggak punya tipe kesukaan gue. Karena yang gue tahu, semua cowok itu sama. Nyakitin." Ratu meremas surat-surat dari pengagum rahasianya yang isinya terkait soal menyatakan mencintainya, menginginkannya, dan memilikinya. 

"Kalau kata ibu gue. Cewek itu bukan memilih, tapi dipilih. Pemilihan itu berasal menurut dari hatinya, jika sudah mantap ke tahap selanjutnya maka kembali pikirkan matang-matang," ucap Asya. "Kalau enggak dipikirin dengan baik, aku takut kalau ada hal-hal yang tidak terduga."

"Gue enggak bisa buka hati buat lelaki mana pun," ucap Ratu. 

"Ra ... lo harus belajar gimana caranya mencintai juga. Lo harus ngabisin waktu remaja dengan indahnya jatuh cinta." timpal Vera, kedua tangannya direntangkan, sedangkan pikirannya melalang buana memikirkan masa depan. 

"Kalian enggak pernah ngerti. Coba aja kalau kalian di posisi gue. Hati gue bener-bener enggak bisa nerima untuk siapa pun. Karena hati gue udah mati rasa sama ayah gue sendiri," ucap Ratu lirih. 

Ingatan sang ayah kembali berputar bagai sebuah video. Sudut bibirnya naik ke atas membentuk senyuman, dia menjadi lupa bagaimana cara menangis karena beberapa tahun lalu air matanya sudah terlalu sering disia-siakan sampai mengering. 

Ratu hanya ingin bahagia, tapi definisi kebahagiaan tidak harus bersama pacarnya menurutnya. 

"Sorry, Ra." Serempak kedua sahabatnya baru menyadari jika mereka terlalu berkata jahat kepada Ratu. 

Ratu mengangguk pelan, memaklumi sifat kedua sahabatnya yang selalu saja mendesaknya untuk membuka hati. 

"Gue harap kalian ngerti. Dan jangan pernah desak gue buat ngelakuin apa pun yang kalian inginkan," ucap Ratu. "Hidup gue enggak suka kalau diatur sama orang."

🌴🌴🌴

Setelah tragedi sehari yang lalu saat Raja dipermalukan banyak orang, reputasinya sebagai mahasiswa tertampan, pandai, plus mapan runtuh seketika. 

"Hai kak Raja." Gadis berambut pirang melambaikan tangan pada Raja yang tengah berjalan beriringan dengan kedua sahabatnya. 

Hito menyenggol lengan Raja pelan. "Ternyata masih ada yang mau juga."

"Ada apa sayang?" tanya Raja dengan nada suara lembut membuat sang gadis salting. 

Gadis yang bernama Repi itu memilin rambutnya, kepalanya tertunduk malu tak kuasa menatap ke arah Raja yang tengah menatapnya. 

"Lo beruntung karena dipanggil sayang sama Raja, hahaha." Reza tak kuasa menahan tawanya. "Padahal baru aja ketemu, ya kan? Lo mahasiswi baru?"

Gadis itu mengangguk. "Aku minta nomernya kak Raja dong, boleh?"

"Boleh sayang. Sini mana handphonenya?" tanya Raja, tangan kanannya menadah meminta handphone dari sang gadis. 

Cepat, Repi memberikannya dengan tangan gemetar. 

Secepat itu pula Raja menerimanya dan langsung menyimpan nomer WhatsAppnya. 

"Makasih ya, Kak." Repi begitu senang saat memastikan nomer sang senior sudah berada dalam kontaknya. 

Raja hanya membalasnya dengan senyuman yang mampu melelehkan hati siapa pun. 

"Gue tunggu chat dari lo." 

Gadis itu langsung lari terbirit-birit, wajahnya merah padam. Sudah dapat disimpulkan jika Repi memang sudah masuk ke dalam perangkap Raja. 

"Jago banget sih lo! Gue kira udah gak akan ada yang mau lagi sama lo gegara kejadian kemarin," ucap Reza sembari menepuk-nepuk pundak Raja. 

"Ya mana mungkin. Mustahil haha." Entah kenapa, Raja begitu sangat bangga pada dirinya menjadi sosok idola bagi kaum hawa meski tujuannya hanya mempermainkan hati mereka tidak lebih. 

"Cepet tobat bro!" Untuk kesekian kalinya Reza memperingati sahabatnya. 

"Mana mungkin sih si Raja tobat baperin cewek," timpal Hito asal. 

"Udahlah. Gue cabut duluan ya! Hari ini jadwalnya gue pantengin akunnya dedek emesh." Cepat Raja pergi begitu saja dengan mengendarai sepeda motornya yang berwarna merah. 

"Dedek emesh?" Reza dan Hito saling pandang tak mengerti. 

🌴🌴🌴

Setiap sepulang sekolah Ratu tidak seperti anak lain sebayanya yang menghabiskan waktunya dengan bermain, jalan-jalan atau pun merebahkan diri sampai bertemu pagi. 

Gadis berambut panjang sepinggang itu memilih untuk menjadi sosok gadis yang berkualitas dengan selalu menggunakan otaknya untuk menghasilkan suatu konten yang akan diuploadnya ke jejaring sosial media. 

Menjadi seorang beauty vlogger tidaklah mudah. Dia harus selalu kreatif untuk membuat konten yang mampu menarik perhatian penonton. Selain itu, Ratu harus siap stok kesabaran yang ekstra karena banyaknya pesaing yang lebih kreatif darinya juga banyaknya netizen yang mampu membuat hatinya teriris. 

Seperti saat ini, dia tengah sesegukan karena merasa begitu sakit hati dengan komentar dari salah satu netizen yang baru saja dibacanya hari ini, padahal komentar itu sudah dikirimnya beberapa minggu yang lalu. 

"Idih sok cantik banget sih. Makeupnya udah kayak tante mau ngedate sama om-om bau tanah." Nama akun Rjaleandraa_ yang mengatakan hal itu. 

🌵🌵🌵

04 Desember 2019

Revisi 15 Desember 2019

Hai readers🤗🤗 Ini cerita Clovy di tahun lalu, yang sempat dibiarkan gitu aja tidak dipublish. Namun, setelah dirasa pengin mencoba mempublikasikan sebuah cerita akhirnya cerita Raja Milik Ratu disungguhkan teruntuk kalian🤗

Untuk kedua kalinya cerita ini aku revisi ulang, soalnya banyak sekali kesalahan dalam penulisan hehe. 

Bahkan ceritanya pun tidak begitu mengesankan, tapi kuharap semoga kalian tetap suka. 

Salam Hangat 

Raja Aleandra❤

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Miswanto Miswanto
Masuk ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Raja Milik Ratu   20 - Hak Milik

    "Jika memang takdir maka sejauh apa pun jaraknya. Tak akan ada yang bisa mengatakan tak mungkin."****Sepoi angin menerpa tiap helai rambut gadis yang tengah menatap ke arah bangunan tinggi. Pikirannya sudah tak bisa lagi kontrolnya membuat dia memutuskan sendiri untuk pergi ke tempat psikiater. Dia harus mengetahui apa yang terjadi pada dirinya, dan harus bisa mengobatinya. Gadis berambut panjang yang dibiarkan tergerai itu melangkah tertatih menuju bangunan tersebut. Beberapa orang berpakaian seragam sewarna biru terang berlalu lalang mengerjakan tugasnya masing-masing. Namun, langkahnya harus terhenti kala ada seseorang yang mencekal pergelangan tangannya. Dia menoleh ke belakangnya dan mendapati sosok pemilik manik mata hitam legam yang tengah menatapnya sendu. "Lo kok ada di sini?" tanya Ratu bingung. "Jiwa gue sakit," jawabnya dingin. "Lo ngapain ada di sini?""Obatnya hanya gue." Raja hanya menjawab ucapan Ratu yang pertama, mengabaikan pertanyaan gadis itu mengenai keber

  • Raja Milik Ratu   19 - Perpecahan

    "Lukai saja dirinya, asal jangan hatinya. Karena luka dalam hati tak ada obatnya"***Putri jadi tersadar, jika Ratu memang sangat membutuhkan semangat dari orang-orang terdekatnya. Dia sangat butuh teman, gadis itu korban dari perpecahan kedua orangtuanya. Yang dimulai dari ayahnya memainkan hati ibunya. Sebagai seorang sahabat seharusnya dia mendekati di kala susah, bukannya menjauh karena beban hidupnya yang begitu nelangsa. Memang, ibu Ratu tidak seperti orangtua lain yang selalu menyambut sahabat-sahabatnya dengan senyuman juga sapaan ramah. Semua itu bukan karena beliau tak suka, tapi memang sudah seharusnya memaklumi karena kondisi mentalnya yang tidak sehat. Raja memeluk Ratu dengan erat, membiarkan gadis itu melimpahkan segala bebannya yang selama beberapa tahun ini dia pendam. Kekasihnya mengelus lembut helaian rambut sang gadis, lalu mengecupnya lama. "Maaf ...," ucap Raja lirih. Kedua tangannya meraba wajah sang gadis. Keduanya saling menatap menenggelamkan kesedihanny

  • Raja Milik Ratu   18 - Bersemi

    "Jatuh cinta hanya teruntuk orang-orang yang mengerti apa itu memperjuangkan. Jika tidak paham, berarti itu baru terjatuh."****Bagaikan tertusuk belati tajam mengenai hatinya saat panggilan handphonenya ditolak. Bagaimana bisa lelaki itu berubah pikiran setelah melihat kenyataan jika ibunya mempunyai sakit mental. Padahal dari awal dia sendiri yang menginginkan kerukunan dalam keluarga kekasihnya. Raja sendiri yang mengantarkan Ratu ke sana. Tapi setelah insiden yang membuat Putri nyaris jantungan, lelaki itu bahkan tak membalas deretan pesan singkat dari Ratu. Beruntungnya obat penenang yang diberikan dokter sangat cepat meresap tubuh ibunya, sehingga kini dia bisa bersantai memainkan ponselnya mencoba tuk menghubungi Raja. "Apa Raja ngehindar dari gue ya?" tanya Ratu lirih entah pada siapa. Baru kali ini Ratu begitu cemas pada orang yang tidak mempunyai ikatan darah dengannya. Padahal, sebelum dia mengenal Raja sikapnya sangat cuek pada orang-orang sekitarnya. Dia takut jika

  • Raja Milik Ratu   17 - Tidak Direstui

    "Level terberat mempertahankan hubungan, yaitu tak direstui orangtua"***Ratu sudah bisa dinyatakan pulang, hari ini dia tengah mengemasi barang-barangnya. Dibantu oleh ketiga sahabatnya yang selalu setia menemaninya selama dirinya sakit. "Hai pacar!" sapa Raja mengagetkan Ratu yang tengah melipat bajunya. Dia tersenyum saat mendapati wajah sang lelaki yang tengah berseri menampilkan deretan gigi putihnya yang bersih. "Cie dah sembuh." Raja mengusap lembut pucuk kepala sang gadis yang hanya meresponnya dengan senyuman. "Aku ternyata melunak," ucap Ratu lirih. Ketiga sahabatnya tak mau menimpali ucapannya karena itu hanya akan memperkeruh suasana mereka. "Melunak apa pacar?" Raja menatapnya bingung, mengangkat sebelah alisnya sebelah. "Bisa jadi pacar orang.""Orangnya mana?" Raja menengok ke kiri dan kanan, barangkali dia menemukan seseorang yang diucapkan oleh sang kekasihnya. Ratu menangkupkan dagu sang lelaki tuk menghadapnya, bersamaan itu kedua manik mata mereka saling pa

  • Raja Milik Ratu   16 - Cinta Balon Udara

    "Setelah melewati tahap jatuh cinta. Ada satu tahap lagi yaitu; takut. Takut kehilangan."***Sekarang, Ratu merasa lebih membaik dari sebelumnya. Raja pula tidak lagi terlalu cemas saat meninggalkannya pergi ke kampus. Sebelum berangkat pun lelaki itu memberi pesan pada sang gadis untuk menunggunya beberapa jam. Lagipula jadwal di kampus setahunya tidak akan begitu padat. Ada salah satu dosen yang hanya memberikan tugas. Ratu menurut saja, lagipula saat tubuhnya lemas setelah sakit seperti ini akan mustahil baginya keluar dari kawasan rumah sakit. Gadis berambut panjang itu terduduk di kursi roda, menepikan kedua roda yang didorongnya sendiri tepat di ujung jendela. Menampakkan pemandangan pepohonan yang sengaja ditanam oleh pengurus rumah sakit. Banyak orang yang berlalu lalang dengan mengenakan seragam beratribut rumah sakit sepertinya. Sudah tak aneh lagi bagi Ratu berada di lingkungan seperti saat ini. Dia sudah terbiasa keluar masuk rumah sakit hanya karena masalah yang sama.

  • Raja Milik Ratu   15 - Pelik

    "Cinta bukan hanya dinyatakan oleh ucapan, tapi juga ditunjukkan dengan tindakan."~Clovy***Sedetik pun Raja tidak pernah meninggalkan Ratu di ruangannya seorang diri. Dia terus menemani, bahkan kedua matanya rela tetap berjaga semalaman. Respon sang gadis masih tetap sama, menggerakkan jemarinya, meneteskan air mata, tapi tak sekali pun membuka kedua matanya. Padahal sudah seharusnya Ratu terbangun dari mimpi panjangnya. Entah mimpi apa yang telah membuatnya tertidur seharian. "Ra ... gue harap hari ini lo bangun," ucap Raja seraya mengelus rambut sang gadis. Sinar matahari sudah berani menyelinap masuk lewat gorden jendela. Tapi, Raja tidak menyingkapkan gorden yang masih menutup bagian kaca. Dia membiarkannya agar ketenangan sang gadis tidak terganggu karena silau. Dia menatap wajah Ratu yang sangat bersih tanpa noda sekali pun. Mungkin itu semua hasil dari kontennya dalam channel youtube. Menjadi seorang beauty vlogger memang harus rela mengeluarkan beberapa rupiah uang unt

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status