7. Keputusan

Pewaris keluarga Wiseman dapat dipilih dari luar keluarga, bahkan sekalipun tidak memiliki hubungan darah. Keluarga Wiseman menjunjung tinggi kemampuan seorang individu. Aneh memang, karena tak satu pun keluarga bangsawan - mulai dari kelas bawah sampai kelas atas lain yang setara dengan keluarga Wiseman - memiliki tradisi seperti ini.

Sebuah alasan besar melandasi hal tersebut. Ada kisah dan sumpah yang mengikat keluarga Wiseman. Kisah dan sumpah yang hanya diketehui para pewaris keluarga.Tersebunyi dalam kabut tebal, dihilangkan dan dikunci sangat rapat di balik sejarah panjang kerajaan Britania Raya. 

Sebelum tuan Wiseman melanjutkan cerita panjang di balik alasan itu, dia ingin melihat ketegasan dan ketetapan Hati seorang James dengan menghadapkannya pada sebuah pilihan.

“Scarlet bisakah kau keluar terlebih dahulu dan tunggulah di depan ruangan.” Perintah tuan Joaquin dengan wajah serius, menandakan bahwa pembicaraan setalah ini hanya boleh diketahui oleh James.

“Baik tuan,” Jawab Scarlet singkat sembari mengangkat tubuhnya dari kursi lalu meninggalkan James dan tuan Joaquin.

Setelah Scarlet meniggalkan ruangan tersebut, Tuan Joaquin pun melanjutkan perkataannya. “Apa yang akan ku ceritakan adalah sebuah rahasia yang sangat besar. Menyangkut sejarah panjang kerajaan Britania Raya dan juga keluarga ini. Jika kau telah menetapkan hatimu untuk menjadi pewaris Wiseman maka tetaplah berada di sini. Namun jika kau tidak mau menanggung beban serta tanggung jawab ini, maka kau boleh menyusul Scarlet dan pergi. Ku berikan kau waktu 10 detik untuk menentukan pilihanmu,” Tuan Joaquin dengan tegas mengatakan demikian, disertai wajah serius yang menghapus senyumannya.

“Sebagai walimu, tentu aku akan menyarankan untuk menerima tawaran ini. Mengingat jika kau ingin balas dendam pada tunanganmu dan keluarganya, kau pasti membutuhkan segala macam koneksi, dana, dan jabatan untuk melakukannya kan? Dengan menjadi pewaris keluarga Wiseman,  kau bisa mendapatkan kekuatan yang kau butuhkan dalam waktu sekejap” hasut tuan Joaquin sembari kemudian dia melanjutkan perkataanya dan memulai hitungan. 

“Sekali pun mereka adalah salah satu pemegang saham terbesar Wiseman Group tapi itu bukanlah masalah. Aku akan membantu membaslaskan dendammu jika kau menginginkannya jika kau bersedia menjadi pewaris kelaurga ini. Sekarang pilih lah james, kumulai hitungannya dari sekarang.”

“Sepuluh Detik? apa orang tua ini sudah gila? yang benar saja, memintaku memutuskan hal sebesar ini hanya dalam hitungan detik,” ucap James dalam batinnya.

Sembari James sibuk mengumpat dalam batinnya, hitungan yang dilakukan tuan Joaquin sudah berlangsung 9 detik menuju ke 10 detik. Tak sempat James berpikir panjang memikirkan keputusan yang dibuatnya, entah itu baik atau buruk bagi dirinya di masa depan, dia tidak tahu. Tapi dengan memutuskan untuk tetap di sana berarti James telah menerima tanggung jawab untuk menjadi penerus keluarga Wiseman.  

“Balas dendam,” hanya itu yang jadi pemicu di otak James untuk tetap duduk dikursi tersebut, mengiyakan pilihan yang diberikan padanya untuk menjadi seorang penerus keluarga Wiseman.

“Sepertinya kau sudah setuju James,” ucap Tuan Joaquin sembari tersenyum hangat kepada James

“Iya...aku setuju untuk menjadi pewarismu tuan,” ucap James yang sebenarnya dalam batin dia berkata“Kau tidak memberikanku pilihan orang tua! mana mungkin aku bisa berpikir jernih untuk memilih keputusan sebasar ini dalam waktu hanya sepuluh detik!”

“Karena kau sudah memutuskan untuk menjadi pewarisku kau tidak perlu lagi memanggilku tuan James, lagi pula kau juga adalah anak angkatku,” ucap tuan Joaquin.

“Bagiku ini semua masih terlalu mendadak tuan, mungkin panggilan Paman akan jauh lebih nyaman untuk saat ini” ucap James.

“Kau ada benarnya, ini semua memang terlalu mendadak. Tapi aku memang tak punya pilihan James. Terserah kepadamu kau mau memanggilku apa, aku tak akan mempermasalahkan. 

Sekarang yang lebih penting akan kuceritakan padamu rahasia gelap dari kerajaan dan keluarga ini karena semua yang akan kau dengar akan menyangkut tanggung jawab yang akan kau pikul...”ucap Paman Joaquin yang kembali menghela napas - jauh lebih panjang dan dalam - seolah apa yang akan dia ceritakan ini adalah sebuah tabu yang tak pernah boleh untuk diungkit.